Saturday, December 26, 2015

Tebarkan Jala ke Sebelah Kananmu – Petrus Agung – Minggu, 20 Desember 2015

Minggu, 20 November 2015
Tebarkan Jala ke Sebelah Kananmu
Petrus Agung

Yoh 21: 1-14
Saat pertama kali Tuhan memanggil para murid kondisinya hampir sama (Luk 5: 4-11). Semalaman mereka mencari ikan, tapi tak mendapat tangkapan seekorpun. Yesus menyuruh mereka ke tempat yang dalam, lalu menebarkan jalanya. Jala penuh ikan hingga koyak, dan kapal hampir tenggelam.
Setelah selama 3 1/2 tahun ikut Yesus, ada hal yang mengerikan: Yesus ditangkap, disiksa, disalibkan dan mati. Padahal mereka berharap Yesus memimpin pembebasan bangsa Yahudi dari penjajahan Romawi. Dalam keadaan galau Petrus pergi menangkap ikan, seperti akan kembali ke profesi yang lama. Murid-murid lain ikut karena merasa tidak ada pilihan. Tuhan memang menampakkan diri, tapi berbeda dengan yang dulu, dan tidak setiap hari Yesus hadir.
Semalaman mereka gagal. Pagi harinya Yesus menghampiri dan seolah-olah minta ikan dari mereka. Saat Yesus berkata tebarkan jalamu ke sebelah kanan, para murid mengikuti, lalu menangkap banyak ikan, dan kali ini jala tidak koyak.

Pertanyaan di hati p Agung: mengapa Tuhan berkata "tebarkan jalamu di sebelah kanan". Jika Tuhan berkata demikian, indikasinya selama ini mereka hanya menebar jala di sisi kiri.

1. Menganalisa hidup kita, lalu tinggalkan yang tidak menghasilkan
Belajar menganalisa hidup kita. Berhentilah melakukan apapun yang tidak ada hasilnya, lalu ubah arah kehidupan kita. Sisi kanan adalah sisi kehormatan, kemuliaan dan keluhuran.

Banyak orang berjuang dalam hidupnya. Semua perjuangan dan upaya itu harus diperhatikan, dan "dititeni": apakah cara seperti itu berhasil atau tidak? Jika tidak berhasil, mari gunakan cara yang berbeda, cara yang lebih terhormat, yaitu cara Tuhan.

Jika selama ini kita tidak berhasil, artinya selama ini kita berfokus pada sisi yang keliru.
Kita harus belajar dan berani berubah ke sisi yang lain.

Perubahan adalah sesuatu yang paling ditakuti manusia. Manusia cenderung merasa nyaman di tempatnya ada, bahkan kadang merasa nyaman di suatu posisi walau tidak ada hasilnya.

Contoh:
  • Berusaha dengan jalan berhutang.
  • Bekerja dengan dikuasai kemarahan, kekecewaan dan sakit hati, kemudian tidak ada hasilnya, tapi tetap dilakukan.

Kita juga harus membongkar kenyamanan yang tidak membawa lompatan pertumbuhan.

Ilustrasi orang yang nyaman dan tidak mau berubah
Seseorang melempar bola ke atas, lalu tunggu bola turun, lalu ditangkap. Ini dilakukan berkali-kali. Saat ditanya mengapa melakukan hal itu, orang itu menjawab bahwa siapa tahu suatu hari bola itu mental ke samping. Ini adalah bentuk kebodohan.

Kesaksian
Seseorang hancur ekonominya karena kecanduan berjudi. Kecanduan ini diawali dengan diajak teman, lalu menang besar. Tapi selanjutnya dia selalu kalah. Alasan dilakukan terus: siapa tahu satu kali akan menang. Orang ini pernah mencicipi sesuatu yang dipikir akan selamanya seperti itu.

Seringkali manusia menebar ke sebelah kiri: yaitu dengan cara yang tidak terhormat, tipu sana-sini. Hentikan cara ini, berani melangkah dan membuat perubahan radikal

Tanda pertobatan adalah jika kita mau mengakui bahwa telah membuat kesalahan dan kebodohan di hadapan Tuhan. Orang yang tidak pernah mau berubah, tidak ada berkatnya hingga kapanpun. Orang yang berani berubah akan diberkati Tuhan secara ajaib.

2. Seringkali Tuhan arahkan kita ke tempat yang berlawanan dengan logika normal
Jarak perahu para murid dengan bibir pantai sekitar 90 m. Secara logika para murid menebar jala ke sisi kiri yang lebih dalam, bukan ke sisi kanan yang lebih dangkal dan lebih dekat ke pantai.
Perintah Yesus untuk menebarkan jala ke kanan, artinya ke tempat yang dangkal, yang sebenarnya tidak mungkin mendapat banyak ikan. Di tempat yang biasanya tidak ada ikan, ternyata mereka menangkap 153 ekor ikan.

Seringkali Tuhan arahkan kita ke tempat yang logikanya tidak menghasilkan apapun.

Perintah Yesus kali ini berbalikan dengan perintah yang dulu saat Yesus memanggil mereka pertama kali. Dulu diminta bertolak ke tempat yang dalam, kali ini ke tempat yang dangkal.

Kita punya cara pandang tertentu tentang keberhasilan: cara sukses harus seperti ini, jika maju hebat harus seperti ini, jika menggunakan cara itu tidak mungkin, dst. Pola pikir seperti ini seringkali membatasi Tuhan.

Jika anak-anak kita tidak sejak dini ketemu Tuhan dalam hidupnya, condongnya akan ke arah dunia.

Kesaksian
Dalam kegerakan di tahun 1979 ratusan pelajar terima Tuhan.

Semua kegerakan bukan karena organisasi, tapi Tuhan pilih orang-orang tertentu

Setahun setelah kegerakan, banyak orang-orang inti yang dipakai Tuhan keluar dari Semarang, ke kota dan negara lain. Lalu api kegerakan merosot, hingga p Agung sempat merasa bahwa semuanya memang harus begitu. Saat itulah p Agung mendapat tawaran bea siswa sekolah teologia di Perth, Australia. Tapi Tuhan larang p Agung keluar dari Semarang.
Suatu saat tinggal tiga orang yang berdoa: p Agung, p Timotius, dan seorang teman lain.
P Agung sempat bertanya pada Tuhan: apakah tidak salah perintah Tuhan untuk tetap di Semarang, karena kegerakan sudah mati, dan tidak bisa berbuat banyak.

Sekalipun logikanya salah, tapi jika Tuhan yang bicara, itu adalah jaminan yang harus kita pegang.

Tuhan tidak pernah salah. Yang seringkali salah adalah kita tidak cukup punya iman untuk bertindak seperti yang Tuhan mau.

Kesaksian
Di Tahun 1999 gereja JKI mengalami lompatan, sedang berkembang pesat, dan mengalami lawatan Tuhan. Saat itu ada 3 hamba Tuhan yang tidak saling kenal bernubuat sama: p Agung harus pindah ke Amerika. P Agung aminkan nubuatan itu, lalu berangkat ke Amerika untuk menyiapkan segala sesuatunya, bahkan mencari rumah. Gereja sudah dipasrahkan kepada beberapa orang rekannya.
Setelah semua siap, suatu malam p Timotius dan bu Yuni datang ke rumah p Agung dan menanyakan pada p Agung: apakah tidak keliru. Dalam 30 menit pernyataan-pernyataan p Timotius membuka pemikiran p Agung, dan mengubah keputusannya.
Tuhan berkata bahwa suara 3 nabi tersebut adalah suara Tuhan, tapi suara yang disampaikan p Timotius juga suara Tuhan. Sepertinya bertentangan, tapi maksud Tuhan.

Contoh di Alkitab
Saat Abraham mendengar perintah supaya mempersembahkan anaknya, itu adalah suara Tuhan. Tapi suara yang mencegah Abraham menyembelih Ishak juga suara Tuhan.

Ternyata Tuhan menguji hati p Agung: gereja sedang berkembang, bagaimana respon hati p Agung? Apakah gereja itu milik Tuhan atau milik p Agung. Esoknya saat KKR di gereja permata, saat memasuki gedung seperti ada kabel yang membelit, kemudian ada gunting besar yang memotong kabel itu. Ternyata Tuhan memutuskan ikatan jiwa, yaitu rasa memiliki jemaat, karena jemaat adalah milik Tuhan.

Kita adalah milik Yesus, dan Tuhan tidak mau siapapun merasa memiliki kita. Tuhan mau memiliki kita sepenuhnya, dan membawa kita ke tempat yang Tuhan kehendaki.

Dampaknya: jumlah jemaat meledak, lalu Tuhan perintahkan membangun Holy Stadium dan berbagai proyek lain.

Tidak ada orang yang memiliki kita kecuali Tuhan Yesus sendiri
Dengarkan perkataan Tuhan, ujungnya hanya Tuhan yang dipermuliakan

3. Setiap kali Tuhan minta kita berkorban, sebenarnya Tuhan sedang memberi kita kehormatan
Kesan dari pertanyaan awal Tuhan Yesus : Tuhan tidak punya ikan. Tapi dalam kisah itu, setelah murid-murid sampai ke daratan, ternyata Tuhan sudah memanggang beberapa roti dan ikan. Hari itu Tuhan mau menjamu murid-muridNya. Tapi Tuhan mau beri kehormatan bagi murid-muridNya untuk jadi setara, duduk memerintah bersama Tuhan.

Saat Tuhan minta kita berkorban beberapa hasil kita, sebenarnya Tuhan sedang memberi kita kehormatan.

Kesaksian.
Suatu kali anak-anak p Agung mengajak makan bersama. Selesai makan, salah satu anak p Agung minta tagihan, dan membayar makanan itu. Ada perasaan bangga di hati p Agung. Bertahun-tahun anak-anak p Agung menerima dan menerima, tiba-tiba hari itu jadi orang dewasa, dan membayari p Agung. P Agung lebih banyak uang dibanding anaknya, tapi yang dilakukan anaknya itu menyentuh dan membuat bangga hatinya.

Tuhan sudah punya ikan bakar, Dia hanya mau menghormati para murid. Dia ajari murid-muridNya untuk duduk memerintah bersamaNya. Ini adalah karakter Ilahi.

Korespondensi:
antoniusfw1@gmail.com (email dan FB);
@Antonius_FW (tweeter);
pin BB 2A67038C
WhatsApp, Line, WeChat 085 727 868 064

Tuesday, December 22, 2015

RumahKu Harus Penuh – Petrus Agung – Minggu, 13 Desember 2015

Minggu, 13 November 2015
RumahKu Harus Penuh
Petrus Agung

Luk 14: 15-24
Dulunya p Agung heran: seseorang mengundang tamu-tamu ke sebuah perjamuan, kemudian tamu tidak datang, lalu tuan rumah marah. Ini sepertinya keterlaluan. Normalnya seseorang datang atau tidak, itu adalah hak masing-masing. Tapi di kisah di atas ada kemarahan dari tuan rumah, yaitu Tuhan sendiri. Roh Kudus jelaskan bahwa cerita ini tidak sedangkal yang p Agung kira sebelumnya.

Ada beberapa alasan yang membuat si Tuan marah. Undangan disampaikan 2 kali, dan tidak mendadak. Saat pertama kali undangan disampaikan, akan ada perjamuan besar, dan diadakan pada malam hari (
supper). Semua yang diundang berkata akan hadir, jadi mereka sudah tahu bahwa di hari itu ada pesta. Tuan rumah kemudian menyiapkan pesta, lalu berjanji memberi kabar kapan jam pesta dimulai. Saat semua sudah siap dan tamu-tamu di-konfirmasi/ diundang ulang, lalu para undangan berkata tidak bisa dan tidak akan datang. Sikap ini tidak sopan, dan tentunya menjengkelkan.

Alasan 1: Membeli ladang
Alasan ini tidak masuk akal. Seseorang yang beli tanah selalu melihat tanah yang akan dibelinya lebih dulu, sebelum membayar tanah itu. Selain itu undangannya adalah makan malam (supper). Di jaman Tuhan Yesus tidak ada listrik, maka seseorang tidak mungkin melihat tanahnya di malam hari.

Seringkali orang menerima undangan Tuhan, tapi berdalih secara mengerikan

Alasan 2: Membeli 5 pasang lembu kebiri
Alasan ini juga tidak mungkin. Tidak ada orang membeli lembu sebelum mencobanya lebih dulu. Selain itu tidak mungkin di malam hari lembu membajak.

Alasan 3: Baru kawin
Alasan ini sebenarnya dari hukum di perjanjian lama: setelah kawin, selama 1 tahun bebas dari wajib militer. Tapi ini adalah undangan pesta, bukan undangan untuk wajib militer.

Sopan santun sudah dilakukan tuan rumah, undangan sudah dibagikan, tetapi yang diundang tidak hadir dengan berbagai alasan yang dicari-cari.

Yang aneh: mereka bersama-sama meminta maaf. Semua seperti mem-boikot serentak.
Tafsiran dari salah satu ahli Alkitab: Besar kemungkinan orang-orang ini tahu bahwa di suatu titik si tuan rumah akan memanggil orang-orang di jalanan, yang penting rumahnya penuh. Sementara undangan-undangan itu adalah orang-orang terhormat (mampu beli tanah, beli lembu, mampu menikah). Undangan-undangan itu tidak mau diperlakukan sama dengan orang kebanyakan. Gambarannya seperti penggolongan manusia di dalam kasta. Walau tidak ada secara resmi, manusia cenderung membeda-bedakan orang lain.

Contoh kecenderungan membedakan manusia
Setiap seminar SHRK di jakarta ada 400 waria hadir, duduk di satu blok. Satu hari ada orang baru datang ke SHRK, lalu duduk di area rekan-rekan waria. Saat membuka mata setelah berdoa, dia kaget dan berkeringat dingin. Hari berikutnya dia pindah di bagian yang lain.

Tamu-tamu undangan ini punya uang, dan menempatkan diri sebagai kasta yang lebih tinggi. Sementara pemilik rumah punya prinsip: rumahnya harus penuh.

Sebetulnya penolakan para tamu ini adalah bentuk peperangan rohani.

Tetapi mereka bersama- sama meminta maaf (Luk 14: 18a)

Kata "bersama-sama" dalam bahasa Yunani:
μία = mia (G3391), dari kata dasar "eis".
Salah satu buku teologis memberikan penjelasan kata "eis", yaitu secara psikologis ada penyusupan atau pengaruh baik/ jahat terhadap kepribadian manusia, yang bisa berasal dari Tuhan atau setan. Pengaruh baik dari Tuhan, pengaruh jahat dari setan.

Jika kita mengundang seseorang datang ke Tuhan, lalu ditolak, kita harus sadar bahwa itu adalah akibat penyusupan setan

Keputusan yang diambil seseorang bisa dari diri manusia itu sendiri. Tapi jika dilakukan serempak oleh sekelompok orang, artinya ada penyusupan pengaruh setan.

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak orang menyerang pengajaran peperangan rohani. Padahal Alkitab berkata bahwa setelah bangkit, Yesus mengutus murid-muridNya dan memberi kuasa untuk mengusir setan dalam nama Tuhan Yesus.

Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, (Mrk 16: 17a)

Paulus juga mengajarkan:
karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara. (Ef 6: 12)

Gereja dibuat tidak berperang rohani, supaya gereja tidak punya kemampuan menghadapi setan. Begitu gereja dilumpuhkan dan tidak bisa melawan dengan kuasa Tuhan, maka mereka habis. Ujungnya saat Tuhan mengadakan jamuan, banyak yang menolak karena sudah dipengaruhi dan dibujuk iblis.

Jawaban untuk berbagai masalah akhir jaman adalah dari firman Tuhan.

Dalam Perjanjian baru ada kata yang hanya 2 kali dipergunakan, yaitu
χαλεπός - chalepos (G5467).
1. Dalam kisah tentang Yesus menyembuhkan orang gila di Gadara
Mereka sangat berbahaya, sehingga tidak seorangpun yang berani melalui jalan itu. (Mat 8: 28b)

Kata "berbahaya" dalam bahasa Yunani chalepos. Chalepos artinya kondisi dimana seseorang menjadi berbahaya karena kerasukan setan

2. Dalam surat Paulus pada Timotius.
Ketahuilah bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. (2 Tim 3:1)

Frase "masa yang sukar" dalam bahasa Yunani chalepos. Wujud dari "masa yang sukar" ditunjukkan dalam 2Tim 3: 2-5, yaitu daftar tabiat dan watak buruk manusia.

Manusia akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama, tidak tahu mengasihi, tidak mau berdamai, suka menjelekkan orang, tidak dapat mengekang diri, garang, tidak suka yang baik, suka mengkhianat, tidak berpikir panjang, berlagak tahu, lebih menuruti hawa nafsu dari pada menuruti Allah. Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu! (2 Tim 3: 2-5)

Segala tindakan jahat manusia juga merupakan
chalepos, Tindakan buruk manusia yang berusaha menyingkirkan Tuhan adalah karena adanya penyusupan setan.

Mat 16: 22-23
But Jesus turned away from Peter and said to him, Get behind Me, Satan! You are in My way [ an offense and a hindrance and a snare to Me ]; for you are minding what partakes not of the nature and quality of God, but of men. (Mat 16: 23, AMP)

Terjemahan Amplified menjelaskan bahwa Yesus berpaling dari Petrus, dan berkata pada setan untuk menyingkir. Yesus tahu bahwa Petrus yang berbicara, tapi ada sosok setan yang berusaha mempengaruhi adalah sosok setan yang membisikkan di belakang Petrus.

Saat seseorang berfikir secara manusiawi, di titik itu setan bisa masuk dan mempengaruhi pikiran dan hati kita.

Peperangan rohani tidak sekedar datang ke tempat angker lalu diperangi, tapi terutama peperangan setiap hari di hidup kita. Setan tahu bahwa ujungnya dia hancur, maka dia berusaha seret sebanyak-banyaknya manusia, tujuannya menyakiti hati Tuhan.

Kesaksian
Undangan ke Great Awekening. Yang daftar sekitar 50 ribu jiwa. Ada hamba-hamba Tuhan yang ikut berkeliling ke gereja-gereja, dan menyebarkan berita bohong. Ide ini karena bisikan-bisikn setan.

Gosip-gosip tidak bisa dilawan dengan daging, apalagi dengan emosi. Yang harus dilakukan: peperangan rohani.

Penuturan p. Bambang Budianto
Gereja adalah eklesia, yaitu pasukan. Dan pasukan kerjanya adalah bertempur. Di seluruh dunia sedang dilanda kesuaman akan Tuhan, dan ini masuk ke gereja-gereja. Gereja yang mulai merasa besar tidak lagi offensif, tapi mulai diffensif. Ini awal kesuaman dan kekalahan.

Jangan pernah lepaskan kota dan bangsa ini, tetap berteriak di hadapan Tuhan
Saat seseorang atau sebuah bangsa menyingkirkan Tuhan, maka masalah besar akan muncul.

Artikel tentang anak perempuan Billy Graham (Amy Graham)
Ada orang bertanya: mengapa Tuhan biarkan banyak hal buruk terjadi di Amerika: 911, penembakan, krisis ekonomi, dll.
Jawaban Amy: Amerika yang meminta Tuhan keluar dari Amerika, yaitu dengan melegalkan hukum yang bertentangan dengan hukum Tuhan, melarang pembacaan Alkitab di sekolah dan di kelas-kelas, melarang doa di sekolah/ kelas-kelas, tidak ada 10 perintah Allah di pengadilan, dll.
Tuhan adalah pribadi yang sopan. Saat Amerika mengusir, maka Tuhan pergi.

Bertahun-tahun lalu ada senator bernama Madelyn yang mengkampanyekan tidak boleh ada doa di sekolah-sekolah di Amerika. Akhirnya keluar UU yang men-sah-kan hal tersebut. Orang ini mati dibunuh, bahkan mayatnya baru ditemukan setelah beberapa hari.

Seorang pendidik bernama Benyamin Spock melarang memukul pantat anak karena melanggar hak asasi anak, padahal Alkitab mengajar untuk merotan sebagai disiplin pada anak. Amerika setuju dengan larangan ini. Jika orang tua bertindak keras, si anak diajari untuk lapor kepada polisi, lalu si anak akan diambil dari orang tuanya, lalu dibesarkan oleh negara.
Saat ini generasi muda Amerika jadi generasi semaunya, semua aturan dilanggar, hidup liar, melakukan semua dosa, tidak hormat pada orang tua. Akhirnya anak Benyamin bunuh diri.

Kesaksian
Seorang pendeta Palestina bertanya: mengapa ada pembantaian di Iraq dan Suriah. Jawabannya: Tuhan sebenarnya sudah berkali-kali ingatkan mereka, tapi mereka tidak dengarkan. Penyebab kedua adalah mereka tidak lagi menyembah Yesus, tapi digantikan oleh kebanggaan, organisasi, uang, dll.

Setiap negara dan bangsa yang meminta Tuhan keluar dari bangsa mereka, tidak bisa meminta Tuhan bertanggung-jawab untuk berkat dan proteksi bagi negara mereka.

Setiap kali Tuhan mengundang sesuatu yang baik, dan kita menolak, itu sama dengan mengusir Tuhan keluar.

Orang percaya harus tahu dan bisa bertindak dengan kuasa dan otoritas Tuhan, dan tidak menolak undangan Tuhan.

Kondisi saat ini sudah sangat berbahaya, maka kita sudah harus terus waspada terhadap semuanya. Caranya: orang-orang percaya harus berteriak minta lawatan Tuhan. Jika tidak cukup ada pasukan Tuhan yang berdiri bagi bangsa, maka peristiwa seperti Sodom bisa terjadi.

Kesaksian
Seseorang bersaksi tentang hidupnya kepada anak-anak kecil. Mereka terima Tuhan Yesus, lalu ditahirkan di pantai. Ibu-ibu yang ikut mendengarkan dijamah Tuhan, lalu tergerak untuk terima Tuhan Yesus dan ikut ditahirkan.

Korespondensi:
antoniusfw1@gmail.com (email dan FB);
@Antonius_FW (tweeter);
pin BB 2A67038C
WhatsApp, Line, WeChat 085 727 868 064

Saturday, December 19, 2015

Kebangkitan Besar atau Kesesakan Besar – Petrus Agung – Minggu, 06 Desember 2015

Minggu, 06 November 2015
Kebangkitan Besar atau Kesesakan Besar
(Great Awakening or Great Tribulation)
Petrus Agung

Kesaksian
Saat melayani di Israel, di suatu pagi p Agung melihat tembok Yerusalem, dan tiba-tiba ada perasaan yang menyayat. Saat ditanyakan pada Roh Kudus, p Agung menjawab: Kesedihan dan tangisan Tuhan Yesus 2000 tahun yang lalu untuk Yerusalem masih ada hingga hari ini. Ini karena Yerusalem belum pernah bertobat dan berbalik dari dosanya kepada Tuhan.
Pengelihatan ini merupakan peringatan bagi kita juga. Sayangnya banyak orang mengejar kepentingan pribadi, tidak perduli pada hati Tuhan.

Luk 19: 41-48
Kata "tangisan" artinya sebuah ratapan yang suaranya terdengar oleh orang di sekitarnya, dan bukan sekedar terharu.

kata-Nya: "Wahai, betapa baiknya jika pada hari ini juga engkau mengerti apa yang perlu untuk damai sejahteramu! (Luk 19: 42a)

Pernyataan ini artinya: jika Yerusalem tidak tahu, maka sejahtera itu akan lenyap dari mereka.

Alasan Tuhan menubuatkan semua kehancuran atas Yerusalem adalah karena mereka tidak tahu saat/ kairos Tuhan melawat mereka. Dalam terjemahan "the Message" dikatakan sebagai "tidak menyambut kunjungan pribadi Tuhan".

All this because you didn't recognize and welcome God's personal visit. (Luk 19: 44b, MSG)

Banyak orang bukan menyambut pribadi Tuhan, tapi berkat, kemuliaan dan berbagai keinginan manusia lain.

Dalam perikop ini diceritakan bahwa untuk pertama kalinya para pemimpin agama dan bangsa Yahudi berniat membinasakan Yesus. Penyebabnya karena kepentingan mereka terusik dan merasa terancam dengan tindakan-tindakan Yesus.

Saat seseorang belum tersentuh kepentingan uang-nya, maka dia akan bersikap baik-baik. Sebaliknya jika kepentingannya tersentuh, maka akan jadi monster yang mengerikan.

Para pedagang Bait Allah adalah agen-agen para imam untuk mendapatkan keuntungan dan kekayaan. Persembahan di bait Allah harus diperiksa para imam sehingga sesuai standart Taurat. Banyak rakyat membawa hewan korban yang tidak memenuhi syarat, karena yang tahu. Maka para imam bekerja sama dengan para pedagang untuk menyediakan hewan kurban yang sesuai kriteria, dan harganya bisa naik berkali lipat. Saat Yesus mengobrak-abrik dan mengusir para pedagang di Bait Allah, kepentingan dan keuangan para imam terusik. Tapi saat menuduh Yesus, yang dituduhkan soal teologia.

Banyak orang hanya sampai pada kepentingan pribadi, dan hal ini membuat Tuhan meratapi mereka, karena mereka menolak saat Tuhan mengunjungi mereka.

Ada orang-orang yang seharusnya menyembah Tuhan, justru menjual Tuhan untuk kepentingannya sendiri.

Luk 23: 27-31

Sebab jikalau orang berbuat demikian dengan kayu hidup, apakah yang akan terjadi dengan kayu kering?" (Luk 23: 31)

Artinya jika mereka memperlakukan Tuhan seperti itu, kelak mereka akan diperlakukan secara lebih mengerikan. Saat perkataan Tuhan diucapkan, tidak banyak yang menanggapi serius pernyataan Yesus. Perkataan Yesus ini tergenapi di tahun 70M, saat Romawi merebut Yerusalem.

Jika ingin melihat kota dan bangsa kita diberkati, mari tangisi bangsa dan kota kita di hadapan Tuhan, sehingga ada lawatan Tuhan yang turun. Ada kota-kota yang terpuruk, tapi saat mereka berseru kepada Tuhan maka dipulihkan. Ada juga kota-kota yang bagus, tapi tidak mendengarkan seruan Tuhan, akhirnya hancur dalam sekejap.

Yesus berpaling kepada mereka dan berkata: "Hai puteri-puteri Yerusalem, janganlah kamu menangisi Aku, melainkan tangisilah dirimu sendiri dan anak-anakmu! (Luk 23: 28)

Ucapan Yesus ini karena hal yang lebih buruk akan terjadi atas Yerusalem.

Jika seseorang tidak pernah memberikan hidupnya pada Tuhan, bertobat, dan hati melekat pada Tuhan, ujungnya akan ada konsekuensinya

Situasi hari ini di Israel
Kaum ultra-orthodox tidak mau pembangunan bait Allah ke-3 dilaksanakan, karena akan ada pertumpahan darah. Ini seperti Daud yang tidak diijinkan membangun bait Allah karena tangannya berlumuran darah. Tapi kelompok yang lain bersikeras untuk tetap melaksanakan pembangunan.

Sejarah kehancuran Yerusalem dikisahkan oleh Plavius Yosephus dalam buku "Wars of the Jews". Peristiwa penghancuran Yerusalem diawali terbelah duanya kaum Yahudi. Pihak pertama adalah kaum garis keras yang menentang penjajahan Romawi secara kekerasan dan perang. Pihak kedua berusaha berdamai dengan Romawi, sehingga bisa beribadah dengan tenang.
Suatu hari kelompok garis keras mulai menyerang dan membunuh kelompok yang lain, sehingga timbul kerusuhan. Karena ada kerusuhan, maka gubernur Romawi mengirim pasukan untuk meredakan. Tapi justru terjadi perang antara 3 kubu: Yahudi garis keras (kaum Zelot), Yahudi moderat, dan tentara Romawi. Banyak korban jatuh.

Sejarah membuktikan bahwa jika agama masuk ke politik dan ingin berkuasa, akan jadi lebih kejam.

Pertempuran antar saudara sangat mengerikan, dan tidak pernah menguntungkan. Pendeta yang suka bertengkar dengan pendeta lain, sama dengan menghina pengorbanan Tuhan Yesus. Tidak ada hak manusia untuk mencabik-cabik tubuh Kristus yang dibayar dengan nyawaNya.

Kita adalah milik Yesus, dan dibayar dengan nyawaNya. Siapapun yang mencoba merusak hidup kita, akan berurusan dengan Tuhan sendiri.

Sebetulnya Pontius Pilatus tahu bahwa Yesus tak bersalah dan akan melepaskanNya. Tapi rakyat berteriak untuk menyalibkan Yesus, bahkan berkata

Dan seluruh rakyat itu menjawab: "Biarlah darah-Nya ditanggungkan atas kami dan atas anak-anak kami!" (Mat 27: 25)

Perkataan ini kelak kena pada hidup mereka sendiri.

Tuhan tidak suka orang yang agamawi. Tapi Tuhan suka orang yang rohani, yaitu yang punya hubungan pribadi dengan Tuhan.

Saat kunjungan dan lawatan Tuhan dibiarkan, dan kita sibuk dengan urusan kita, jangan sampai Tuhan meratapi kita, karena itu artinya sudah terlambat.

Peristiwa Yesus ditangkap dimulai dengan Yudas Iskariot kerasukan setan. Maka peristiwa-peristiwa setelah itu juga melibatkan setan. Karena setan diijinkan masuk, maka proses kerasukan atas bangsa berlangsung hingga terjadi peristiwa berdarah di Yerusalem tahun 70.
Tentara Roma mengepung Yerusalem selama beberapa tahun, seperti yang Yesus nubuatkan. Populasi kota Yerusalem hanya 250 ribu orang. Karena ibadah Paskah, ada tambahan 2 Juta pendatang. Karena dikepung, persediaan makanan habis dalam waktu singkat, dan terjadi kelaparan. Mereka yang keluar dari kota ditangkap dan disalibkan oleh tentara Romawi.

Pasukan Roma mengepung kota dengan mesin perang berupa menara perang untuk naik ke tembok. Orang Israel menggali lubang di bawah tembok kota, sehingga bisa muncul di bawah menara kayu itu, kemudian membakar menara kayunya. Awalnya orang Israel sepertinya menang, tapi tindakan mereka melemahkan pondasi tembok Yerusalem. Dampaknya di suatu saat tembok Yerusalem runtuh dengan sendirinya. Tentara Romawi masuk, Bait Suci dihancurkan dan dibakar. Karena tentara Romawi melihat ada emas yang meleleh di celah-celah tembok Bait Allah, mereka mencungkili batu-batu tembok itu hingga tidak ada yang tersisa. Ini tepat seperti yang Yesus nubuatkan.

Ul 28: 64-68 – Peringatan Tuhan bagi orang Israel.

TUHAN akan membawa engkau kembali ke Mesir dengan kapal, melalui jalan yang telah Kukatakan kepadamu: Engkau tidak akan melihatnya lagi, dan di sana kamu akan menawarkan diri kepada musuhmu sebagai budak lelaki dan budak perempuan, tetapi tidak ada pembeli." (Ul 28: 68)

Setelah penghancuran kota Yerusalem, orang Yahudi yang masih muda dijual ke Mesir. Harga mereka sangat murah karena tidak ada yang mau beli. Akhirnya mereka dipekerjakan sebagai budak di tambang-tambang.

Yang membuat kita berharga karena ada Tuhan di hidup kita. Tanpa Tuhan kita tidak berharga, bahkan di hadapan manusia.

Peristiwa-peristiwa pada tanggal 10 bulan Abib (penanggalan Yahudi):
  • 10 Abib – Jendral Titus memasuki Yerusalem, kemudian menghancurkannya.
  • 10 Abib – Raja Nebukadnezar menghancurkan Yerusalem.
  • 10 Abib – Yosua masuk ke tanah Kanaan untuk pertama kalinya.
  • 10 Abib – Yesus masuk kota Jerusalem dengan keledai dan dielu-elukan.

Ini tidak kebetulan. Tuhan memberi 2 pilihan pada kita: kebangkitan besar (great awakening) atau kesusahan besar (great tribulation).

Orang yang menangkap kunjungan Tuhan atas kota dan bangsa akan mengalami great awakening.


Korespondensi:
antoniusfw1@gmail.com (email, YM dan FB);
@Antonius_FW (tweeter);
pin BB 2A67038C
WhatsApp, Line, WeChat 085 727 868 064