Friday, February 26, 2016

Sadrakh Mesakh Abednego – Petrus Agung – Minggu, 21 Februari 2016

Minggu, 21 Februari 2016
Sadrakh Mesakh Abednego
Petrus Agung

Dan 1: 1-21
Saat dibawa ke Babel, Daniel dan kawan-kawan usianya masih sangat muda, kemungkinan belasan (12-14). Ke-4 anak muda ini punya nama Yahudi yang berkaitan dengan nama Tuhan. Begitu sampai di Babel, nama mereka diganti berkaitan dengan nama dewa-dewa Babel. Bagi orang Yahudi ini penghinaan yang luar biasa dan mengerikan.
  • Daniel – Tuhan itu hakim; jadi Beltzasar – pangeran dari Bel, dewa tertinggi Babel
  • Hananya – yang mendapat favor Jehova; jadi Sadrakh – orang yang disinari matahari, berkaitan dengan dewa matahari.
  • Mizael – siapa yang bisa dibandingkan dengan Tuhan Elohim, Tuhan yang tidak ada bandingannya; jadi Mesakh – dewa bumi.
  • Azarya – yang ditolong oleh Jehova; jadi Abednego – hamba dari api yang menyala, berkaitan dengan dewa api.

Tapi sebutan yang populer bagi 3 orang adalah Sadrakh, Mesakh, Abednego; bukan nama Hananya, Mizael, Azarya.

Kadang di dalam kehidupan ada saat seperti kita direndahkan, tapi Tuhan tidak bertindak apa-apa. Apapun yang terjadi di hidup kita, di tempat kita paling terpuruk, di situ kita belajar mengambil yang terbaik dari Tuhan.

Latar belakang
Raja membuat patung dirinya, saat tanda diberi, semua harus menyembah. Saat ada tanda, yang tidak menyembah dan tetap berdiri adalah Sadrakh-Mesakh-Abednego. Mereka menantang dan tetap berkeras tidak menyembah patung. Dalam bahasa Caldea, patung yang didirikan Nebukadnezar bernama Lucifer.
Saat dimasukkan ke dalam perapian, Sadrakh-Mesakh-Abednego tidak bisa dibakar. Tuhan menggunakan nama yang diberikan pada mereka untuk balikkan keadaan:
  • Sadrakh adalah dewa matahari, dan matahari tidak bisa dibakar.
  • Mesakh adalah dewa bumi. Tidak mungkin membakar bumi. Selain itu di dalam bumi banyak lahar panas.
  • Abednego adalah dewa api, dan api tidak bisa dibakar api.

Tuhan ijinkan nama mereka tidak diubah, walau itu perendahan, karena dibalik perendahan ada maksud Tuhan.

Jika mengalami perendahan Tuhan, jangan sakit hati, Tuhan bisa ubah jadi sesuatu yang luar biasa.

Kesaksian
Seorang penerbit meminta p Agung menulis buku. Setelah naskah diserahkan, hingga 1 tahun tidak ada respon. Menurut penerbit buku itu tidak akan laku karena terlalu berat. Dia justru minta p Agung menulis humor Kristen. Hari itu adalah penolakan pada p Agung, tapi p Agung memutuskan tidak sakit hati, karena siapa tahu akan ada manfaatnya.

Beberapa tahun kemudian p Agung menulis buku berjudul "Hadirat Tuhan", dicetak oleh p Timotius. Buku ini dibawa kemana-mana saat berkhotbah, dan laris. Ini cikal-bakal berdirinya MIK. Seandainya penerbit itu mencetak buku p Agung, mungkin memang tidak laku karena p Agung belum terkenal.

Beberapa tahun kemudian penerbit ini datang lagi, dan minta kesempatan mencetak buku p Agung, lalu di arahkan ke bu Vonny. Bu Vonny bertanya angka penjualan tertinggi per judul, dijawab 3 ribu. Bu Vonny berkata bahwa di MIK jika terjual hanya 3 ribu artinya tidak laku. Maka penerbit itu ditolak.

Kadang-kadang perendahan itu adalah modal untuk masa depan kita.

Hadasha Gloria
Sadrakh-Mesakh-Abednego menolak santapan raja, karena mereka harus tahu proses dari makanan yang akan dimakan, tahu proses pembunuhan binatang, proses memasaknya, apakah najis atau tidak. Karena tidak tahu, mereka memutuskan jadi vegetarian.

Proses sangat penting di hadapan Tuhan, menentukan apakah kita najis atau kudus

Proses menentukan apakah kita jadi diamon atau batu kasar, terbang lebih tinggi atau terpuruk. Semua tergantung respon. Kita lahir dengan berbagai kelemahan, maka Tuhan berikan proses yang mengikis kelemahan, dan membuat kita jadi lebih baik.

Saat dibawa ke bangsa asing, Sadrakh-Mesakh-Abednego datang sendirian tanpa saudara atau orang tua.

Proses berlaku saat kita sendirian, tidak bisa cceritakan pada siapapun tentang pergumulan kita. Di saat seperti itu kita akan tahu cara bergantung pada Tuhan. Saat ada orang tua atau teman, kita akan tergantung pada mereka.

Roh Kudus akan bawa kita melewati setiap proses secara step-by-step

Kesaksian
Saat kecil Shasha pernah sampai di titik tidak punya teman, tapi di situlah dia memiliki pengenalan dan perjumpaan pribadi dengan Tuhan.

Karena cintaNya, Tuhan mendidik kita. Tuhan ingin kita semakin naik, tapi itu butuh proses demi proses yang mengikis kelemahan-kelemahan kita. Proses dan didikan Tuhan tidak pernah mudah, seringkali sakit dan menyiksa. Tapi ujungnya adalah yang terbaik bagi kita, membuat kita semakin naik.

Ilustrasi:
Proses seperti trampolin. Saat ditekan semakin ke bawah, akan terlontar semakin ke atas.

Respon umum saat alami proses: marah dan kecewa pada Tuhan.

Tuhan tidak inginkan kita terus di bawah, tapi naik dan terbang tinggi.

Kesaksian
P Agung sekeluarga pergi ke Jepang, lalu akan ke Amerika. Di airport paspor Shasha ternyata tertinggal di Indonesia. Maka Shasha ditinggal sendirian di Jepang, lalu visa dan paspor Shasha dikirim ke Jepang. Shasha bisa pilih pulang ke Indonesia, atau ke Amerika sendirian. Shasha memutuskan sendirian ke Amerika, karena Roh Kudus mendampinginya.

Di pesawat Shasha menyembah, lalu mendapat sebuah lagu: Tidak ada didikan yang nyaman dan menyenangkan, tapi semua berasal dari Tuhan. Didikan itu yang membuat kita semakin dewasa, naik, terlatih menghadapi proses-proses di depan. Timbul dari hati Shasha: minta Tuhan buat hatinya mencintai proses dan didikan Tuhan.

Kesaksian
Selama 2 tahun Shasha mengatur acara youth. Semua dana lighting dll tidak dari kas gereja, tapi Shasha bergumul sendiri dengan Tuhan. Buktinya Tuhan selalu cukupi dana, dan Tuhan berikan lawatan demi lawatan.

Proses tidak bisa dilewati ber-ramai-ramai, tapi harus dilewati sendirian.


Covenant dan Kuasa mendapat Kekayaan (Pembukaan)

P Agung pulang dari amerika. Seorang teman memberi tahu bahwa 110 tahun yang lalu ada lawatan Tuhan di Azusa Street. Smith Wigglesworth bernubuat bahwa 110 tahun dari peringatan Azusa, Roh Kudus akan dicurahkan secara besar-besaran sekali lagi.

P Agung ajak beberapa rekan ke jalan Azusa untuk memeriksa di mana lokasinya.
Jalan Azusa adalah bagian dari little Tokyo, banyak orang Jepang yang tinggal di situ. Jalan Azusa sangat pendek. Saat melewati, p Agung dan rekan-rekan merasakan hadirat Tuhan. P Agung berdoa supaya api kegerakan itu bisa dibawa ke Indonesia, dan Februari ini ada 3 ribu jiwa dimenangkan.

Di ujung jalan ada plakat tentang kegerakan di Azusa. Plakat menceritakan banyak hal.
Diceritakan bahwa orang-orang yang dilawat sebagian adalah orang Jepang. Revival itu berakhir saat kelas pekerja yang ada bersaa mereka menyadari bahwa kegerakan hanya memberi Roh, tapi tidak memberi uang untuk pengembangan gereja.

Kegerakan ini berhenti karena orang yang mengalami tidak diberkati dan mengalami perubahan secara materi.

Hati p Agung terganggu: mengapa kegerakan tidak memberi dampak di bidang keuangan. Roh Kudus menjelaskan:
Hidup orang Israel ada 3 tahap, demikian juga hidup orang Kristen
  1. Saat hidup sebagai budak di mesir: tidak perlu biaya (no cost). Kerja, rumah, pakaian, makan, semua diberi oleh tuannya.
  2. Selama mengembara di padang gurun 40 tahun: murah (low cost). Tidak ada yang dibeli, hanya barter. Satu-satunya biaya: urunan untuk membangun kemah suci.
  3. Saat masuk Kanaan: mahal (costly).
  • Mereka terlibat banyak peperangan, dan itu memakan biaya besar.
  • Saat mulai membangun rumah di tanah perjanjian, itu biayanya juga mahal.
  • Saat membuat infrastruktur pertanian: biaya mahal.

Itu sebabnya di kitab Ulangan Tuhan berikan kuasa untuk mengambil berkat Tuhan, tujuannya untuk meneguhkan perjanjian Israel dengan Tuhan.

2015 JKI dikunjungi banyak pendeta dari berbagai gereja dan berbagai daerah.
Bagi sebagian besar hamba Tuhan, apa yang Tuhan berikan pada p Agung seperti sebuah tanah perjanjian, jadi cita-cita dan impian mereka. Tapi p Agung mengerti untuk menggerakkan "tanah perjanjian" itu mahalnya luar biasa.

Di awal saat JKI Ik didirikan, p Agung tidak pernah bermimpi bahwa Tuhan beri seperti sekarang. Mengoperasikan seluruh HS sangat mahal, perlu anugerah luar biasa.

Jason Avanzini berkata pada p Agung:
Yesus berkata: di mana hartamu, di situ hatimu. Yesus sangat mengasihi kita, dan hati Tuhan tertuju pada kita senantiasa. Tapi di manakah harta Tuhan?

Kita harus mengerti arti perjanjian (
covenant), sehingga tahu apa yang Tuhan mau. Kita harus punya kuasa mendapat kekayaan untuk hidup dalam covenant Tuhan.

*) DIDIKAN (Lagu ciptaan Hadhasa)

Tidak ada didikan yang nyaman
Didikan yang menyenangkan
Tapi semuanya itu berasal dari Tuhan.
Karena cintaNya Dia mendidik kita

Didikan itulah yang membuat
Kita dewasa dan terus naik
Didikannya yang sangat sempurna
Membuat kita terlatih

Buat hatiku mau terima didikanMu
Tubuh-jiwa-rohku mau didikanMu
Biar hati ini mencintai didikan
Meskipun sakit dan menyiksa
Tetapi tetap ku mencintaiMu

Korespondensi:
antoniusfw1@gmail.com (email, dan FB);
@Antonius_FW (tweeter);
pin BB 2A67038C
WhatsApp, Line, WeChat 085 727 868 064

Makan – Petrus Agung – Minggu, 14 Februari 2016

Minggu, 14 Februari 2016
Makan
Petrus Agung

Mrk 2: 14-17
Tuhan panggil Lewi, dan Lewi ikut. Suatu hari Lewi undang Yesus datang ke rumahnya untuk makan. Lewi juga mengundang teman-temannya, kebanyakan profesinya pemungut cukai, atau pendosa lain. Ini menjadi isu besar di kalangan ahli Farisi: mengapa Yesus makan dengan orang-orang berdosa.

Latar belakang:
Untuk jadi pemungut cukai di masa itu tidak boleh miskin, harus memberikan jaminan sejumlah uang yang diserahkan pada Kekaisaran Roma, lalu kandidat memberikan target jumlah pajak yang dia sanggup kumpulkan. Kandidat yang berani beri target tertinggi akan dipilih pemerintah Roma. Dampaknya pemungut cukai menindas rakyat, sehingga mereka dibenci rakyat.

Orang Yahudi hanya duduk makan dengan orang dia ingin berteman dalam jangka waktu lama. Jika tidak terlalu kenal atau yakin akan seseorang, maka orang Yahudi tidak akan mengundangnya, atau ijinkan orang itu masuk dalam rumahnya. Tradisi ini juga banyak terdapat di berbagai bangsa lain.

Dalam Alkitab "
makan" adalah kegiatan yang sangat penting:
  • Manusia jatuh dalam dosa ketika makan buah dari pohon pengetahuan baik dan jahat.
  • Dalam kisah Kain dan Habel, yang dipersembahkan adalah sesuatu yang bisa dimakan: sayuran dan daging domba
  • Setelah air bah manusia diijinkan Tuhan makan daging binatang.
  • Abraham menjamu Tuhan yang sedang melewati kemahnya. Setelah itu Sarah mengandung anaknya.
  • Setelah menang perang, Abraham disambut Melkisedek dengan membawa roti dan anggur.
  • Ishak meminta makanan yang sedap sebelum memberi hak kesulungan pada Esau.
  • Esau menjual hak kesulungan kepada Yakub dengan makanan.
  • Yusuf memberi makanan bangsa-bangsa.
  • Musa dan bangsa Israel hidup selama di padang gurun dari roti manna.
  • Joshua dijebak orang Gibeon dengan remah-remah makanan.
  • Yesus memberi makan 5 ribu orang dengan melipat-gandakan roti.
  • Tuhan adalah roti hidup.
  • Makanan Tuhan : melakukan kehendak Bapa dan menyelesaikan pekerjaanNya.
  • Yesus diurapi saat makan.
  • Perjamuan Terakhir: Tuhan membuat covenant saat makan perjamuan.

Saat seseorang makan, sesuatu bisa terjadi.

Contoh dalam kahidupan:
Sekelompok tim PBB ditawan Taliban. Jika tim negosiasi pembebasan diterima bertamu, artinya 25% sandera akan bisa dibebaskan. Kemudian jika tim tamu mau makan, dan menghabiskan hidangan, maka kemungkinan besar negosiasi akan berhasil, dan semua sandera dibebaskan.

Makan bersama adalah hal besar, karena di dalamnya terkandung: keintiman, perjanjian (covenant), pertukaran sesuatu, dll

Tuhan mengetuk pintu. Jika kita buka, maka Tuhan akan masuk, dan makan bersama kita seperti sahabat yang sedang makan bersama.

Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. (Why 3: 20)

Setiap kali kita sajikan makanan pada seseorang, berkat di hidup orang itu bisa tersalur ke hidup kita

Yesus melipat-gandakan makanan, bukan baju, kasut, jubah atau lainnya.

Perjamuan kudus bukan sekedar sakramen, tapi Tuhan sedang menjamu kita, dan mengatakan bahwa kita jadi sahabatnya untuk selama-alamanya.

Tuhan tidak sekedar ingin berkati kita, tapi ada relationship dengan kita, seperti bapak dengan anak.

Setiap kali alami apapun, kita harus menghadap Bapa dalam posisi sebagai anak, hadapkan masalah itu, Bapa akan pelihara hidup kita. Jangan jadikan doa sebagai sesuatu yang rutin.

Covenant/ perjanjian tidak otomatis bekerja, covenant hanya berjalan saat kita mengerti.

Ilustrasi:
Untuk mengaktifkan kartu kredit, customer harus menelpon bank untuk mengaktifkannya. Jika tidak diaktifkan, maka kartu itu tidak berlaku.

Lakukan apapun seperti untuk Tuhan, dan lakukan dengan segenap hati

Kel 18: 12 – Yitro mempersembahkan korban bakaran. Yang dibakar adalah hewan yang bisa dimakan. Setelah itu semua tua-tua Israel makan bersama mertua Musa di hadapan Allah.

Hari ini : taruh korban, lalu makan di hadapan Tuhan.


Cinta yang Agresif – Perumpamaan anak yg hilang

Ada cinta yang agresif dari Bapa pada kita.

Saat si bungsu sadar dan memutuskan berbalik pada bapanya, dia bangkit dan pulang. P Agung yakin bahwa si bungsu berjalan dengan lemah dan ragu, apakah bapanya masih mau menerimanya atau tidak. Tapi dari jauh sang bapa sudah mengenali si bungsu yang berjalan pulang.

Bapa tahu gestur, cara berjalan, dan cara hidup kita.

Dalam terjemahan lain dikatakan bahwa jantung sang bapa berdetak kencang saat melihat anak bungsunya pulang. Bapa tidak menunggu anaknya datang, tidak sekedar berjalan, tapi berlari, kemudian memeluk dan menciumi anaknya dengan penuh passion.

Bapa mengirim Yesus, anakNya yang tunggal untuk mati dan bangkit bagi manusia, bukan karena doa dan permohonan manusia, tapi inisiatif Tuhan, karena kasihNya begitu besar.

Dalam kehidupan kita, jangan pernah pergi dan lepas dari cinta Bapa

Kesaksian
Ps Avanzini berkhotbah di JKI, lalu setelah kebaktian pergi bersama p Agung dan p Tim. Ps John bertanya apakah ada tanah yang bagus untuk mendirikan gedung gereja baru. P Agung iseng menunjukkan daerah Marina yang sering dilewati, saat itu masih merupakan lapangan golf mini. Waktu itu belum ada rencana beli tanah baru, belum tahu apakah tanah yang akan didoakan itu kelak dijual. Di ujung jalan, ps John memberkati tanah itu, dan minta supaya Tuhan berkenan memberikan tanah itu untuk jadi gereja. Hari ini tanah itu jadi kompleks Holy Stadium.

Tuhan bisa memberi keinginan terdalam hati kita.

Setelah mendoakan tanah, ps John minta untuk berkunjung ke rumah p Agung. Ps John masuk ke semua ruang yang ada. Ps John sarankan supaya tanah di belakang rumah dibeli.
Alasan ps John memeriksa rumah p Agung untuk memastikan bahwa orang yang dekat dengan dia hidupnya juga diberkati, karena ps John menyampaikan berita tentang hidup yang diberkati Tuhan secara finansial. Ps John bersyukur bahwa hidup p Agung diberkati.

Jika satu orang tua yang jadi teman p Agung bisa berfikir: "jika kamu temanku, aku mau hidupmu juga diberkati", maka lebih besar lagi keinginan Bapa di surga supaya kita diberkati.

Bayangkan:
Sepulang dari gereja, Bapa menghampiri kita, lalu mau datang ke rumah kita. Padahal kita masih kost, kontrak, atau tinggal di rumah mertua. Kemudian Bapa masuk ke tempat tinggal kita yang kecil dan berantakan, lalu mau makan bersama kita padahal tidak ada hidangan yang layak.

Tanpa kita bayangkan-pun, setiap saat hal ini terjadi. Bapa kasihNya agresif, tidak sekedar menunggu dengan pasif. Bapa tahu semua kondisi kita. Kadang Dia datang saat kita sakit, saat kita ditagih hutang, dll. Tuhan ingin duduk, dan tatap mata kita dan berkata: "tidakkah kamu tahu bahwa kamu anakKu? Dan semua yang Aku miliki, juga milikmu".

Kita jadi anak Bapa karena Tuhan yang pilih kita
Kasih Bapa yang agresif itu ingin menarik hidup kita menuju level yang Tuhan inginkan: menikmati berkat dan karunia Tuhan.

Banyak orang yang berbalik, menjauh, kecewa, pahit, dan lari dari Tuhan. Tapi hari ini biarkan kasih yang agresif dari Bapa itu berlari pada kita, memeluk erat dan mencium kita dengan cintaNya, karena Dia Tuhan yang mau pelihara hidup kita. 2000 tahun lalu Bapa beri Yesus pada kita, supaya kita juga jadi anakNya. Jangan isi kehidupan hanya dengan semua upaya kita.

Tuhan dengan berbagai cara berkali-kali mengunjungi kita, mengetuk pintu hidup kita. Saat kita membuka hati kita, Tuhan akan menyatakan diriNya sebagai Bapa yang mencintai kita.

Kesaksian dari Thailand
Sawat dihukum. Seminggu sebelum bebas dia kirim surat ke ayahnya: apakah masih mau menerimanya atau tidak. Dia merasa jahat, tidak ada masa depan, dan hidupnya sudah kacau.
Jika ayahnya masih mau menerimanya, Sawat minta ayahnya gantungkan 1 pakaian di pohon besar di depan rumahnya, sehingga dia bisa melihatnya dari jauh.
Jika ayahnya tidak mau menerimanya, Sawat juga tidak akan menyalahkan ayahnya.

Saat mendekati rumahnya, Sawat melihat: semua pakaian ayahnya digantung di pohon itu. Sawat tersungkur dan terharu. Si bapa mau berkata: hari yang bapa itu rindukan adalah saat anaknya balik ke bapanya.

Yesus mati dan bangkit bagi kita, supaya kita diselamatkan. Mari kembali pada Bapa, dan biarkan Bapa pelihara kita.


Korespondensi:
antoniusfw1@gmail.com (email, dan FB);
@Antonius_FW (tweeter);
pin BB 2A67038C
WhatsApp, Line, WeChat 085 727 868 064

Tuesday, February 9, 2016

Burning with the Spirit – Hengky Kusworo – Minggu, 07 Februari 2016

Minggu, 07 Februari 2016
Burning with the Spirit
Hengky Kusworo

Do not quench the Spirit (1Tes 5: 19, NKJV)

Artinya roh kita bisa padam. Ada 3 hal yang menyebabkan roh padam.

1. "dipadamkan" berarti
tertindas (2 Ptr 2: 7-10)

tetapi Ia menyelamatkan Lot, orang yang benar, (2Ptr 2: 7)
. sehingga jiwanya yang benar itu tersiksa (2Ptr 2: 8b)

Jika kita terus menerus melihat yang najis, maka roh kita tertindas, ujungnya kita ikut mengijinkan. Jika roh kita tertindas, maka lama-lama akan padam.

Bahaya tentang sesuatu yang diulang: akan masuk ke bawah sadar.

Kisah seorang hamba Tuhan
Pendeta ini punya 2 anak, keduanya bersekolah di sekolah Kristen. Saat masuk, 85% tidak setuju dengan homoseksual. Tapi ada kegiatan, dipertontonkan film, seperti brainwash, selama 2 jam. Ujungnya setelah acara 95% anak jadi bisa menerima homoseksual.

Akibat tertindas jiwa dan batinnya, ujungnya Lot incest dengan anaknya

Yusuf setiap hari dibujuk istri Potifar. Di titik dia tidak bisa mengatasi, dia lari keluar. Sayangnya banyak anak Tuhan tidak bisa, bahkan tidak mau lari dari godaan. Fenomena saat ini: 85% anak hari ini dididik oleh media.

Contoh bahaya pengulangan:
Seorang pencuri dimasukkan di sel teroris. Semula menolak. Tapi 3 bulan kemudian jadi pesuruh dari si teroris.

ada saatnya kita harus keluar dari situasi yang menekan supaya roh kita tidak padam.

2. "dipadamkan" juga berarti:
ditundukkan (Hk 16: 4-5, 16, 19-20)

Simson jatuh cinta dan terus bermain-main dengan kelemahan: Delilah (artinya lemah /
febel)

Seperti yang sudah- sudah, aku akan bebas dan akan meronta lepas. " Tetapi tidaklah diketahuinya, bahwa TUHAN telah meninggalkan dia. (Hk 16: 20b)

Simson tahu saat dia kuat dan diurapi. Orang lain juga tahu. Tapi saat Roh Allah meninggalkan dia, Simson maupun orang lain tidak tahu. Simson harus bayar dengan nyawa, kehilangan kedua mata, tapi tidak mencapai destiny-nya.

Dosa perjinahan, jika kita minta ampun, Tuhan akan langsung ampuni. Tapi konsekuensinya terus berjalan (ps. Edwin Lewis Cole)

Contoh:
Daud berjinah, lalu bertobat. Tapi anak-anak Daud kena konsekuensinya.

Manusia punya kelemahan, tapi jadi murid Tuhan harus sangkal diri dan pikul salib. Tapi berita ini di masa sekarang tidak disukai. Orang lebih suka berita anugerah, setelah berbuat dosa lalu bertobat.

Kekuatan yang besar, pengurapan yang tak terkalahkan, bisa ditundukkan dengan kelemahan

Hidup kita tidak bisa bermain-main seperti Simson: walau berdosa, tapi pengurapan Tuhan masih bekerja dengan kuat.

Kesaksian
Rombongan ziarah menyeberangi danau Galilea. Tanpa alat musik, p Hengky memimpin penyembahan di kapal. Hadirat Tuhan menjamah semua peserta, hadiratNya sangat nyata.

Saat roh kita disentuh oleh Tuhan, semua akan berbeda. Tapi jika roh kita dicemari oleh yang najis dan kotor, maka kita akan seperti Lot yang tersiksa jiwanya, dan ujungnya melahirkan bangsa Moab dan Amon.

Kisah Jeremy Lin
Jeremy tidak setinggi orang Amerika, tapi punya impian tinggi: jadi pemain basket dunia. Di Amerika dia ditindas dan dihina. Jeremy sudah lahir baru, cinta Tuhan, rajin ke gereja, kuliah di Harvard.
Banyak pemain basket lain berusaha mencederai spirit-nya, tapi semua selalu dihadapkan ke Tuhan.
Di awal tidak ada yang mau menggaji Jeremy. Setelah ditolak banyak tim, akhirnya karena kasihan ada pelatih yang menerimanya, tapi selama 1 tahun hanya duduk di bangku cadangan. Ini membuat frustasi, tapi Jeremy ingat firman Tuhan: segala sesuatu dapat ditanggung karena Kristus.
Saat pertama main, ternyata buruk: banyak turnover, shoot meleset, dll.

Suatu hari playmaker tim kena cedera engkel di tengah permainan. Karena pemain habis, terpaksa pelatih memainkan Jeremy. Hari itu dia cetak 39 poin, dan mencetak rekor NBA, sebagai
rookie (pemain pemula) yang mencetak poin terbanyak. Selanjutnya 9 pertandingan Jeremy terus dimainkan, dan tampil cemerlang.

Tidak ada kemuliaan tanpa bayar harga, tak ada mahkota tanpa duri (Jeremy Lin)

3. "dipadamkan" juga berarti:
mendiamkan

Jika Roh Kudus didiamkan, tidak pernah diajak bicara, walau tidak pernah lakukan dosa besar, ujungnya roh akan padam.

Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala- nyala dan layanilah Tuhan (Rm 12: 11)

Roh yang menyala-nyala: dikobarkan dengan api, seperti air yang mendidih.
Orang yang diam dan tenang terhadap Roh Kudus, mengijinkan kepahitan masuk, maka hatinya akan jadi hitam.

Kis 8: 21-23
sebab kulihat, bahwa hatimu telah seperti empedu yang pahit dan terjerat dalam kejahatan (Kis 8: 23)



Kain membunuh adiknya karena marah: iri karena adiknya lebih baik, akhirnya membunuh.
Saul tidak pernah berjinah, tapi dia marah karena iri pada Daud.

Hati kita tidak lurus jika kita ijinkan iri hati dan marah. Kita bisa terlihat lurus di hadapan manusia, tapi belum tentu lurus di hadapan Allah. Jika hati kita pahit, kita akan terjerat kejahatan, jadi seperti empedu: pahit.

Supaya hati tidak hitam:
Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan. (Rm 12: 11)

Kita akan menyala-nyala jika hati kita dijamah Tuhan. Jika di dalam kita panas, yang hitam tidak akan menguasai. Jagai hati kita dengan segala kewaspadaan, jangan biarkan kebencian-kemarahan-iri hati mencemari hati kita. Jangan biarkan hati kita suam atau dingin.

Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. (Ams 4: 23)

Kisah Manny Pacquiao (Pacman)
Pacman cinta Tuhan, dan dengar suara Tuhan. Di awal hidupnya sangat miskin. Suatu hari Pacman minggat dan menggelandang. Dia marah pada ayahnya, karena memasak anjing kesayangannya.
Di usia 14 tahun Pacman didatangi 2 malaikat. Sejak hari itu hidupnya membaik, dan kesukaaannya membaca Alkitab.

Saat di-wawancara oleh Rick Warren, Pacman mampu mengucapkan 60 pasal di luar kepala. Dan Pacman memberi quote:

Percaya dan kuasa doa saja tidak cukup, kita harus jadi pelaku Firman

Tujuan hidup Pacman bukan petinju, tapi memberitakan Yesus bagi semua orang. Roh Pacman tidak bisa dipadamkan oleh dunia dan kekayaan. Dia tetap bakar rohnya dengan membaca Alkitab.

Kesaksian
Dalam pesawat, seorang ayah berusaha menenangkan anaknya yang rewel. Selama 20 menit gagal, lalu capek dan tertidur. Setelah ayahnya menyerah, mamanya ganti mengangkat anaknya, menempelkan hidung ke anaknya, digoyang-goyang sebentar, lalu anak itu tidur.
Beda si ayah dan ibu: sentuhan. Si ayah tidak menyentuh si anak, sementara si ibu selalu bersentuhan dengan si anak.

Jika hidup kita tidak pernah disentuh Tuhan, akan kering, hitam. Hati dan hidup kita harus disentuh dengan api Tuhan terus-menerus, maka roh kita tidak akan pernah padam.

P Hengky pergi ke bekas tempat Ruang Maha Kudus. Sekitar 15 menit p Hengky diam dan merasakan hadirat Tuhan.

Kita harus ke gereja, masuk dalam hadirat Tuhan, sehingga bersentuhan dengan api Roh Kudus, yang membuat hati kita tidak dingin

Pesan P Agung (dari Philadelphia, USA)
Setiap kali seorang presiden membubuhkan tanda tangan, itu tanda persetujuannya. Artinya dia ikut bertanggung-jawab akan apa yang terjadi.

Ilustrasi cara menangkap kera
Ada kelapa yang lubangnya hanya se-tangan kera, lalu diisi kacang. Saat kera mencium bau kacang dan menggenggamnya, maka dia terperangkap.

Setiap yang kita lakukan ada tanggung-jawabnya. Jika semua kita lakukan tanpa motif pribadi, maka kita akan jadi orang yang merdeka, bertindak dengan bertanggung jawab, tidak bisa diperangkap jebakan iblis. Sebaliknya jika ada motif pribadi, kita akan seperti monyet yang terperangkap.

Tangan kita harus tetap terbuka untuk menolong orang lain dan menyembah Tuhan, bukan menggenggam sesuatu yang daging kita inginkan


Korespondensi:
antoniusfw1@gmail.com (email, dan FB);
@Antonius_FW (tweeter);
pin BB 2A67038C
WhatsApp, Line, WeChat 085 727 868 064