Tuesday, August 30, 2016

The Purpose of the Process – Bill Wilson – Sabtu, 27 Agustus 2016

Sabtu, 27 Agustus 2016
The Purpose of the Process
Bill Wilson

Kesaksian
Ps Bill sangat memahami kesukaran-kesukaran dalam hidup. Ps Bill lahir di keluarga non-Kristen, ayahnya tewas, ibunya tidak menginginkannya, saudarinya menjadi pelacur. Di usia 12 tahun, ibu ps Bill yang alkoholik meninggalkannya di ujung jalan. Selama 3 hari dan 3 malam ps Bill berdiri di situ sendirian tanpa makan dan minum. Ratusan orang berkendaraan atau berjalan kaki melalui ps Bill begitu saja, tapi hanya satu orang yang berhenti.
Orang yang berhenti itu seorang Kristen yang sangat biasa. Anaknya sendiri sekarat di rumah sakit karena leukemia, tapi dia tetap memilih untuk berhenti bagi ps Bill. Orang ini keluar dari mobil, menyeberang jalan, dan menanyakan pada ps Bill: "apakah kamu baik-baik saja?". Pria ini memberi ps Bill makanan dan minuman, kemudian membawanya ke sebuah kebaktian di gereja. Di gereja itulah untuk pertama kalinya ps Bill mendengar kisah tentang Tuhan Yesus, dan hidup ps Bill berubah.
Ps Bill berkata pada Yesus: "Jika Engkau menginginkan aku, inilah aku". Maka Yesus menerima ps Bill apa adanya.
Minggu lalu, di sekolah minggu Metro, lebih dari 160 ribu anak-anak mendengar cerita tentang Tuhan Yesus karena ada satu pria biasa yang memungut ps Bill dan membawanya ke gereja.

Siapapun bisa diubahkan hidupnya secara total dalam sekejap mata

Hingga saat ini ps Bill masih menghadapi situasi-situasi yang keras. Ps Bill pernah ditikam pisau 2 kali, ditembak di kepala 1 kali, menyaksikan langsung 20 pembunuhan di New York.

Seorang wartawan bertanya pada ps Bill: bagaimana ia berada pada posisi sekarang: pendeta dari sekolah minggu terbesar di dunia, bekerja untuk presiden USA, berkhotbah di gereja-gereja besar di dunia. Walau begitu ps Bill tetap mengendarai bis untuk menjemput anak-anak ke sekolah minggu.
Jawaban ps Bill: semua itu melalui proses.

Jika kita ingin melakukan sesuatu dalam hidup kita, maka kita harus melalui proses

Ada 5 jalan dari proses untuk mencapai tujuan/ destiny kita, dan jalan-jalan ini akan menentukan ujung dari perjalanan kita. Seberapa jauh kita mau melangkah menuju destiny kita?

Kesaksian
Peristiwa di negara Republik Dominika. Seorang anak terbaring di rumah sakit selama 3 tahun, kakinya remuk terlindas truk. Orang tuanya menggunakan identitas palsu saat memasukkannya ke rumah sakit, karena mereka hanya menitipkan anak ini dan tidak berkeinginan mengambilnya kembali. Saat ditemui ps Bill, dia sangat ingin diangkat dan dipeluk, maka ps Bill memeluk anak itu.

1. Jalan Pengenalan (recognition) = jalan Emaus (Luk 24: 13-35)

Ada 2 orang melalui jalan ini dengan kecewa. patah semangat, dan tidak tahu harus berbuat apa. Mereka sebelumnya berpikir Yesus datang ke dunia untuk membangun kerajaan duniawi, sehingga jika mereka dekat dengan Yesus maka mereka kelak akan mendapat jabatan dalam kerajaan Yesus. Lalu mereka melihat Yesus mati.
Yesus yang bangkit dari mati dan mengenakan tubuh kemuliaan, berjalan di jalan yang sama dengan mereka, dan menghampiri mereka. Tapi karena kekecewaan yang terlalu dalam, mereka tidak bisa mengenali Yesus. Barulah di saat mereka makan, mata kedua murid ini terbuka, mengenali Yesus, dan menyadari bahwa Yesus hidup.

Murid-murid itu harus duduk terlebih dulu, kemudian bersekutu dengan Yesus, barulah mata mereka bisa terbuka dan melihat siapakah Yesus itu.

Jalan Emaus adalah jalan pengenalan akan Tuhan

Hidup kita harus dimulai di jalan pengenalan akan siapa Yesus sebenarnya, bukan Yesus yang kita pikir atau kira, bukan Yesus yang kita baca, dan bukan Yesus yang kita dengar. Yesus bukan sekedar nabi, tapi adalah satu-satunya Anak Allah.

Saat kita mengenali siapa Yesus sesungguhnya, saat itulah jalan hidup kita menuju destiny dimulai

2. Jalan Konfrontasi (confrontation) = jalan Damaskus (Kis 9: 3-9)

Saulus terjatuh dari keledai dalam perjalanan ke Damsyik (Damaskus) karena ada cahaya yang sangat terang, dan matanya jadi buta. Hal yang pertama kali ditanyakannya: "siapakah Engkau Tuhan?".
Saat itu Saulus sudah mengenali dengan siapa dia berhubungan: Yesus. Kemudian Tuhan meng-konfrontasi Paulus.

Jalan Damaskus adalah jalan konfrontasi

Saat kita mengenali siapa Yesus, maka Dia akan meng-konfrontasi hal-hal di hidup kita yang harus diubah, dan keputusan-keputusan salah yang pernah kita buat.

Kesaksian
Ps Bill bertemu seorang wanita muda di Afrika Selatan, berusia 23 tahun, dan sedang menjadi gadis sampul yang naik daun. Suatu kali dia menyerahkan hidupnya pada Kristus. Gadis ini mengenali Yesus sebagai Tuhan, dan masuk ke jalan pertama.
Kemudian dia masuk ke jalan yang kedua, Roh Kudus berbicara dalam hatinya: ada hal-hal dalam hidupnya yang harus diubah. Tapi gadis ini tidak siap melakukan perubahan. Gadis ini tetap bergaul dengan pengedar obat-obat terlarang.
6 bulan kemudian gadis ini jadi miskin dan tuna wisma. Staf ps Bill mengajaknya kembali kepada Yesus, tapi gadis ini menolaknya. Beberapa waktu kemudian gadis ini mati karena over-dosis.

Saat Tuhan meng-konfrontasi kita, dan kita membuat keputusan untuk merubah apa yang Tuhan mau kita ubah, menjadi seperti yang Tuhan mau, membuat penyesuaian dalam hidup seperti yang Tuhan mau; maka kita akan masuk ke jalan yang ke-3.

3. Jalan Belas Kasihan (compassion) = jalan Yerikho (Luk 10: 30-35)

Ada seseorang pria yang baru saja dirampok, dipukuli, dan ditinggalkan hampir mati di pinggir jalan. Semua orang melalui jalan itu dan tidak perduli. Satu-satunya orang yang berhenti berasal dari Samaria. Orang Samaria ini membalut luka pria itu, mengirimnya ke rumah sakit, bahkan membayarkan tagihannya.

Jalan Yerikho adalah jalan belas kasihan (compassion)

Kesaksian
Kejadian di Papua, Indonesia. Seorang anak kecil mati di air. Tidak jelas apakah dia tenggelam, atau mati lebih dulu lalu dibuang.
Maka ps Bill memutuskan bekerja sama dengan gereja-gereja di Indonesia untuk membuka sekolah minggu Metro, di tempat yang orang lain tidak mau datang. Sehingga tidak ada lagi anak yang mati di pinggir jalan.

Saat kita mengenali Tuhan, dan ijinkan Dia menegur dan mengubah hidup kita seperti yang Dia mau, maka kita akan melihat kebutuhan dari orang-orang di sekitar kita. Maka kita akan sanggup memutuskan melakukan sesuatu di negara, gereja, dan kota kita, dan membuat perbedaan.

4. Jalan Ketaatan (obidience) = Jalan Kalvari (Yoh 19: 17)

Jalan Kalvari adalah jalan yang dilalui Yesus menuju Salib. Ada yang berkata bahwa itu jalan pengorbanan, dan memang benar, tapi menurut ps Bill itu adalah jalan ketaatan, karena ketaatan jauh lebih baik daripada korban. Yesus mentaati BapaNya, meskipun Dia tahu bahwa jalan itu membawanya ke kayu salib.

5. Jalan Tak Terhentikan (
unstoppable)
(Ps Bill minta masing-masing memberi sendiri nama jalan ke-5 ini)

Kesaksian
Di Afrika, seseorang meremukkan kaki seorang anak di tiga tempat, lalu meninggalkannya di pinggir jalan supaya mati. Tapi seseorang di panti asuhan membawa anak ini dan membalut kakinya. Setelah makan dan anak ini ke kamar mandi, tiba-tiba dia berteriak. Ternyata ususnya keluar dari dubur, dan mengalami pendarahan parah.
Ps Bill ingin segera membawa anak ini ke rumah sakit, tapi letak rumah sakit terdekat ada di negara lain di seberang sungai, yaitu Ethiophia, dan perbatasan sudah ditutup, baru dibuka lagi keesokan harinya. Ps Bill menekan usus itu masuk kembali ke dalam tubuhnya, membungkusnya, lalu menaikkannya ke jeep. Lalu memacu jeep itu melintasi sungai.
(Orang-orang yang merasa dirinya cukup tangguh bisa mencoba ikut dalam misi-misi ps Bill)
Tentara perbatasan mengancam akan menembak, tapi ps Bill tetap memaksa maju dan menerobos, dengan harapan bisa menyelamatkan anak itu. Tentara melepaskan tembakan peringatan, tapi ps Bill terus maju. Sesampai di ujung, penjaga perbatasan menghampiri dengan marah. Ps Bill menunjukkan anak itu, dan tentara itu akhirnya menunjukkan rumah sakit terdekat. Anak itu bernama Lukas, dan dia berterima-kasih pada ps Bill karena sudah menyelamatkan nyawanya.
6 bulan kemudian ps Bill kembali ke panti asuhan, dan yang menyambutnya adalah Lukas. Lukas mengucapkan kembali kata-kata yang sama: terima kasih sudah menyelamatkan nyawaku.

I can do all things through Christ which strengtheneth me. (Fil 4: 13, KJV)

Siapkah kita menjalani 5 jalan hingga mencapai destiny kita: jalan pengenalan, jalan konfrontasi, jalan belas-kasihan, jalan ketaatan, jalan ke-5. Karena ada bangsa yang membutuhkan kita, dunia yang membutuhkan kita, anak-anak kecil yang membutuhkan kita.

Korespondensi:
@Antonius_FW (tweeter); pin BB 5CE70545
WhatsApp, Line, 085 727 868 064

Saturday, August 27, 2016

4 Posisi Tuhan – Yosea D Christiono – Minggu sore, 21 Agustus 2016

Minggu, 21 Agustus 2016
4 Posisi Tuhan
Yosea D Christiono

Manusia kadang merasa dekat dengan Tuhan, kadang merasa jauh. Ini menyebabkan jiwa mudah capek. Jiwa yang tidak mendapat suply dari Tuhan terus menerus akan capek dan kering.

4 Posisi Tuhan:
1. Tuhan menyertai kita

Ternyata frase "penyertaan Tuhan" di dalam Alkitab berbicara tentang menghadapi masalah dan kesulitan, tapi ada penyertaan Tuhan. Hidup tanpa masalah bukanlah hidup, karena yang tidak punya masalah hanya orang mati. Hidup itu sendiri adalah masalah: memilih makan, memilih pakaian, dll.

Bukti bahwa penyertaan Tuhan selalu berhubungan dengan masalah yang dihadapi:

  • Kej 28: 12-15 – Kisah pergumulan Yakub setelah pergi dari rumah ayahnya. Di tengah-tengah ketakutannya, Allah berkata akan menyertai Yakub.

Sesungguhnya Aku menyertai engkau dan Aku akan melindungi engkau, ke manapun engkau pergi, dan Aku akan membawa engkau kembali ke negeri ini, sebab Aku tidak akan meninggalkan engkau, melainkan tetap melakukan apa yang Kujanjikan kepadamu. (Kej 28: 15)

  • Kej 39: 1-3. Yusuf dibawa ke Mesir dalam posisi sebagai budak. Budak yang dijual ditelanjangi hanya pakai cawat, sementara Potifar adalah komandan tentara. Maka pasti Yusuf berotot, artinya biasa dan terlatih bekerja, bukan orang yang gendut atau terlalu kurus. Karena Yusuf terlatih bekerja, maka mendapat tempat istimewa. Yusuf tidak berkata kepada semua orang bahwa dia disertai Tuhan, tapi orang-orang lain bisa melihat penyertaan Tuhan pada Yusuf.

Tetapi TUHAN menyertai Yusuf, sehingga ia menjadi seorang yang selalu berhasil dalam pekerjaannya (Kej 39: 2a)

  • Mat 28: 20 – Amanat Agung Tuhan Yesus. Akan ada kesulitan yang dihadapi, tapi Tuhan akan menolong.

Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman (Mat 28: 20b)

Saat Tuhan menyertai, walau di tengah masalah, tapi akan ada kedamaian dan ketenangan.

2. Tuhan di atas kita
Tuhan di atas kita adalah Tuhan yang mengurapi kita. Pengurapan Tuhan turun saat kita melakukan sesuatu. Pengurapan Tuhan tidak akan turun saat kita diam dan tidak lakukan apapun. Kebanyakan orang hanya menunggu pengurapan Tuhan turun. Kita harus melangkah, di titik tertentu barulah Tuhan bukakan pintu bagi kita.

Ilustrasi:
Kekristenan seperti orang yang berjalan masuk melewati pintu otomatis: saat sampai di titik tertentu baru pintunya terbuka. Jika jaraknya jauh, dan melihat-lihat tanpa melangkah maju, maka pintu tidak akan terbuka.

Tujuan pengurapan Tuhan:

Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang. (Luk 4: 18-19)

Ayat ini adalah kutipan dari nabi Yesaya yang dibaca Yesus dalam sinagoga.

Pengurapan membuat kita bisa mengerti secara rohani dengan lebih luas, mengenal Tuhan dengan lebih dalam.

Contoh:
Seorang pemimpin pujian yang bertugas berada dalam pengurapan Tuhan. Saat ada ganjalan atau masalah dengan pemimpin pujian, akan sulit menyembah bersama-sama dia. Maka kita tidak bisa diberkati, dan tidak bisa menghargai pengurapan.

Hargai siapapun yang melayani, karena ada pengurapan Tuhan di atasnya !

Saat seorang pengkhotbah memberitakan Firman Tuhan, itu bukan pemikiran sendiri. Maka harus dihargai karena dia dalam pengurapan Tuhan. Setelah turun mimbar, maka pengurapan pengkhotbah itu selesai, dan dia menjadi sama seperti jemaat yang lain.

Dalam kerja sekuler, jika kita melakukannya bagi Tuhan dengan cinta dan pengabdian, maka kita bekerja dalam pengurapan Tuhan. Hasilnya pasti berbeda dengan yang di luar pengurapan.

Pengurapan tidak akan turun saat kita menganggur.

3. Tuhan ada di depan sekaligus di belakang kita.

Sungguh, kamu tidak akan buru- buru keluar dan tidak akan lari- lari berjalan, sebab TUHAN akan berjalan di depanmu, dan Allah Israel akan menjadi penutup barisanmu. (Yes 52: 12)

Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus. (Fil 1: 6)

Tidak ada keluarga yang sempurna, karena manusianya tidak sempurna. Yang ada adalah keluarga yang harmonis. Demikian juga tidak ada hamba Tuhan yang sempurna, tidak ada profesor yang sempurna, tidak ada gereja yang sempurna, dst. Harmonis gambarannya seperti alat-alat musik dalam orkestra. Masing-masing alat musik memiliki bunyi berbeda, tapi nyaman didengar karena sinkronisasinya bagus.

Tidak ada gereja yang sempurna, yang ada adalah gereja yang harmoni.

Beberapa orang punya sisi gelap atau masa lalu yang buruk. Saat orang itu bertobat, akan selalu ada suara yang menuduh. Seringkali ini menyebabkan orang itu berhenti.

Jangan berhenti melayani karena penilaian kita sendiri atau orang lain, lakukan dengan segenap hati, karena Tuhan yang memulainya, dan Dia akan menjagai hingga kesudahannya. Jagai hati kita hanya kepada Tuhan.

4. Tuhan di dalam kita

Setelah kita terima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat, maka Dia tinggal dan menetap di dalam kita. Karena Dia di dalam kita, apapun yang kita butuhkan akan dicukupiNya, semua masalah ada jalan keluar karena Dia menyertai.

Seringkali manusia terjebak: jika tidak menggunakan peralatan tertentu, atau tempat tertentu, maka tidak ada Tuhan. Pemikiran seperti ini mendukakan hati Tuhan.

Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup. (Yoh 7: 38)

Yoh 7: 37-39
Ketika kita terima Roh Kudus, maka Dia yang tinggal di dalam kita, membuat aliran-aliran air hidup dari dalam hati kita. Aliran-aliran air hidup adalah perkataan dan tindakan kita yang membawa pada kehidupan dan pada jalan keluar.

Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Ia akan seperti pohon yang ditanam di tepi air, yang merambatkan akar-akarnya ke tepi batang air, dan yang tidak mengalami datangnya panas terik, yang daunnya tetap hijau, yang tidak kuatir dalam tahun kering, dan yang tidak berhenti menghasilkan buah.(Yer 17: 7-8)

Batang air adalah sungai/ aliran bawah tanah. Saat akar mencapai batang air, walau di atas permukaan kering, pohon ini akan tetap hijau dan selalu menghasilkan buah. Carilah Tuhan yang di dalam kita!

Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia (Yoh 6: 56)

Yoh 6: 53-56 – Tuhan di dalam kita, dan kita di dalam Tuhan.

Pengurapan Tuhan mengajar kita. Maka setiap orang yang mencari Tuhan dengan membaca FirmanNya, maka Roh Kudus akan mengurapi orang itu untuk mengerti banyak hal.

Latihan mencari Tuhan yang di dalam kita
Ucapkan " Tuhan mengasihi aku, Tuhan menyertai aku"
  1. Dengan mata terbuka
  2. Dengan mata tertutup
  3. Dalam hati dengan mata tertutup

Saat mata terbuka, apa yang kita lihat masuk dalam pikiran kita. Saat mata ditutup kita tertutup dengan dunia sekitar kita, pikiran dan emosi kita mengambil alih. Maka masalah-pikiran-memori-emosi apapun yang terbaru akan ada di lapisan teratas. Jika memori yang teringat itu baik, tidak masalah. Tapi jika buruk, akan membuat kita sulit menemui Tuhan, karena pikiran dan jiwa kita mengacaukannya. Kata "renungkan" di dalam Alkitab bahasa Inggrisnya meditasi (Yos 1: 8, Mzm 1: 2, 1Tim 4: 15, dll).

Saat kita tidak terbiasa mendisiplin pikiran kita, dan biasa menurutinya, maka sulit bertemu Tuhan yang di dalam, karena kita berhadapan dengan masalah kita.


Selain pikiran, perasaan marah juga menghalangi kita bertemu Tuhan.

Orang tidak bisa mencari Tuhan dalam waktu singkat. Perlu waktu, perlu upaya untuk menyingkirkan pemikiran-masalah-emosi pribadi kita.

Tuhan itu Tuhan yang ingin bicara dengan kita, Tuhan suka kita ajak bicara, dan selalu siap diajak bicara. Tuhan ingin kita bertumbuh dan kenal Dia lebih dalam

Cara membaca Alkitab
  1. Secara kronologis
  2. Sesekali personifikasikan diri sebagai tokoh yang sedang dibaca. Ini seperti menghadapkan hidup kita dibandingkan dengan kisah seorang tokoh, dan akan membuat kita mengerti hati dan pertimbangan Tuhan.

Korespondensi:
@Antonius_FW (tweeter); pin BB 5CE70545
WhatsApp, Line, 085 727 868 064

Saturday, August 20, 2016

Mengapa Tuhan Memilih Yosua – Tina Astari – Minggu, 07 Agustus 2016

Minggu, 07 Agustus 2016
Mengapa Tuhan Memilih Yosua
Tina Astari

"Moses My servant is dead. Now therefore, arise, go over this Jordan, you and all this people, to the land which I am giving to them; the children of Israel. (Yos 1: 2, NKJV)

Kata "bersiap" dalam bahasa Inggris "
arise", artinya: bangun, berdiri. Musa sudah mati, Yosua harus bangkit, bangun, berdiri dan memimpin untuk merebut tanah Kanaan.

1. Yosua dipilih karena mengalahkan orang Amalek (Kel 17: 8-13)

Kata "amalek" artinya: orang yang bekerja keras hingga menderita, orang yang bersusah payah. Jangan hidup karena susah payah, tapi seharusnya karena anugerah Tuhan.

Kunci mengalahkan orang Amalek: mengangkat tangan ke atas.

Anugerah artinya sesuatu yang seharusnya kita tidak sanggup atau tidak mungkin, tapi ternyata bisa. Hidup kita melompat dari satu anugerah ke anugerah yang berikutnya. Anugerah disediakan Tuhan tiap-tiap pagi dalam hidup kita, dan itu hak kita.

2. Yosua tidak meninggalkan kemah Tuhan (Kel 33: 7-14)

Tetapi abdinya, Yosua bin Nun, seorang yang masih muda, tidaklah meninggalkan kemah itu. (Kel 33: 11b)

Yosua memperhatikan tuannya. Yosua mengerti bahwa Tuhan hadir. Walau Tuhan tidak berbicara pada Yosua seperti kepada Musa, Yosua memilih untuk tinggal di kemah itu, bahkan saat Musa kembali ke kemahnya. Dalam hidup Yosua, mata dan hatinya tertuju pada Tuhan.

Seringkali saat hadirat Tuhan turun, kita lupa segalanya, hanya ingin menikmati bersama Tuhan.

Setiap kali ada hadirat Tuhan di tengah-tengah kita, jangan dilewatkan, segera ambil semua kekayaan rohani yang Tuhan sediakan.

3. Yosua tidak ikut memberontak (Bil 14: 1-10)

Hanya, janganlah memberontak kepada TUHAN, dan janganlah takut kepada bangsa negeri itu, sebab mereka akan kita telan habis. Yang melindungi mereka sudah meninggalkan mereka, sedang TUHAN menyertai kita; janganlah takut kepada mereka. " (Bil 14: 9)

Ada roh kebijaksanaan di dalam Yosua:

Dan Yosua bin Nun penuh dengan roh kebijaksanaan, sebab Musa telah meletakkan tangannya ke atasnya. Sebab itu orang Israel mendengarkan dia dan melakukan seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa. (Ul 34: 9)

Pemberontakan munculnya di dalam hati, dan itu tidak ada keindahannya. Jangan ikuti bangsa Israel: sudah Tuhan bebaskan dari Mesir, tapi memberontak pada Tuhan dan ingin kembali ke Mesir.

Kesaksian
Masa muda bu Tina penuh pemberontakan, karena merasa ciciknya lebih disayang papanya, sementara mamanya lebih sayang adik laki-lakinya. Masa kecil bu Tina melakukan banyak hal yang membuat orang tuanya kelabakan. Setelah jadi istri hamba Tuhan, kemudian Tuhan sembuhkan semua luka batin bu Tina. Barulah saat itu bu Tina bisa meminta maaf ke orang tuanya, karena merasa dari kecil banyak menyusahkan. Kemudian bu Tina meminta berkat dari kedua orang tuanya. Setelah dibereskan, dan disembuhkan, lalu bisa lari di jalan-jalan Tuhan.

Hari-hari ini tidak mudah, tapi bu Tina memutuskan akan maju terus di dalam Tuhan, mengejar tujuan yang Tuhan sediakan bagi gereja JKI Injil Kerajaan. KeKristenan tidak bisa berhenti, karena berhenti artinya mati rohani.

Ketika Adam jatuh ke dalam dosa, kunci alam maut diambil iblis. Setelah mati di salib, Yesus ambil kunci alam maut itu. Maka iblis saat ini ada di bawah telapak kaki kita. Iblis hanya seperti singa yang mengaum, tapi bukan singa, maka kita tidak perlu takut kepada iblis.

Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya (1Ptr 5: 8)

Iblis tidak punya tubuh, maka dia perlu tubuh manusia untuk berbuat jahat dan merencanakan yang jahat. Seharusnya manusia lahir dengan hati yang baik. Jadi jahat karena iblis yang bercokol di dalamnya. Tapi Tuhan berikan
KUASA KEPADA SEMUA KITA untuk menginjak iblis. Iblis tidak bisa menghalangi pekerjaan Tuhan, tapi bisa mendorong orang-orang untuk melakukan agenda iblis.

Semakin besar halangan dan problem yang dihadapi, maka semakin besar pekerjaan Tuhan di depan kita, dan semakin besar kuasa Tuhan akan dilimpahkan.

Un-usual offering bersama ps John di HS yunior beberapa tahun lalu: dalam 1 kebaktian dana pembangunan Holy Stadium dicukupi. Maka Holy Stadium bisa didirikan tanpa hutang.
Tuhan tidak berikan Holy Stadium dengan kapasitas 12 ribu orang hanya karena iseng, tapi Tuhan punya rencana besar, walau kita belum bisa melihat itu saat ini.

Tuhan juga punya rencana besar pada hidup masing-masing kita.

Pekerjaan Tuhan tidak bisa dikerjakan oleh sedikit orang, tapi membutuhkan banyak pelayan. Sudah waktunya jemaat terlibat melayani, tujuannya supaya pertumbuhan rohani meningkat dan tidak mandul.

Tuhan tidak pernah menjawab kebutuhan kita, tapi Tuhan menjawab iman kita.

4. Yosua mempunyai cara pandang (
mindset) Allah, bukan cara pandang manusia (Bil 14: 9)

Frase "yang melindungi mereka" dalam bahasa aslinya Tsel artinya bayangan (
shadow)
Yang diucapkan lawan sepertinya besar, tapi itu hanya bayangan. Maka kita tidak perlu takut. Bayangan seringkali lebih besar dari aslinya. Jangan takut menghadapi masalah apapun di rumah tangga, bisnis, dll, karena semua hanya bayangan.

Target iblis adalah kehancuran gereja JKI Injil Kerajaan, bukan sekedar bu Tina. Apa yang dialami JKI IK hari ini pernah dialami salah satu gereja di Surabaya 16 tahun yang lalu. Rencana iblis dari waktu ke waktu sama saja, tidak ada perubahan taktik.

Setiap kali ada suatu peristiwa, berdirilah di atas Firman Tuhan, jangan membangun kubu. Musuh kita bukan manusia lain, tapi penguasa udara, yaitu iblis.

Setelah diurapi sebagai gembala, Tuhan berikan mindset/ pola pikir yang baru pada bu Tina. Bu Tina jadi bisa melihat apa yang akan Tuhan kerjakan dan sediakan bagi gereja. Tidak lagi melihat manusia sebagai musuh atau masalah, tapi melihat pengaruh iblis dalam setiap hal yang terjadi.

Saat gereja mengalami krisis, di situ pintu-pintu kesempatan dibukakan – John Avanzini

Cara pandang Yosua seperti cara pandang Allah: Yosua melihat musuh sebagai roti, bukan sebagai masalah yang besar. Saat cara pandang berubah, sikap kita juga berubah.

we'll have them for lunch (Bil 14: 9b, MSG)
for they are
bread for us (Bil 14: 9b, KJV)

Setiap kali ke gereja, minta Tuhan memperbaharui pikiran kita. Jika kita tidak memperbarui pikiran kita, maka akan dipengaruhi iblis.

Jawabnya: " Jangan takut, sebab lebih banyak yang menyertai kita dari pada yang menyertai mereka. " (2Raj 6: 16)

Yang disebut "mereka" bukan manusia, tapi setan. Malaikat Tuhan yang menyertai kita lebih banyak daripada setan yang menyerang kita.

Jika ada yang menanyakan tentang masalah JKI, jawab: doakan saja (doa-ke wae)

Saat kebenaran ditegakkan di gereja, Tuhan sediakan sesuatu yang besar. Perkara-perkara rohani harus dilahirkan. Roh kebenaran sudah dilahirkan di Holy Stadium.


Korespondensi:
@Antonius_FW (tweeter); pin BB 5CE70545
WhatsApp, Line, 085 727 868 064