Minggu,
28 Oktober 2012
Ruang
Untuk Mujizat
Hengky
Kusworo
2
Raj 4: 8-17 – Elisa dan wanita Sunem.
Through
Gehazi Elisha said, "You've gone far beyond the call of duty
in taking care of us
(2
Kings 4: 13a, MSG)
Ay
13 – Wanita Sunem ini melakukan jauh melebihi dari tugasnya, lebih
dari lazimnya.
Kita
sering datang ibadah hanya sebagai rutinitas. Padahal Tuhan tidak
suka dengan rutinitas, Tuhan mau keluar passion, cinta,
sesuatu yang ekstra dari dalam diri kita.
Memberi
makan nabi bukanlah hal biasa, tapi wanita Sunem ini melakukan
melebihi lazimnya, yaitu membuat ruang. Mengikut Tuhan
seringkali artinya memberikan sesuatu yang ekstra dan di luar
kebiasaan.
Dan
kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu,
serahkanlah
juga jubahmu. Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu
mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil. (Mat 5: 40-41)
Setiap
hidup kita harusnya menyiapkan ruang untuk Tuhan,
yaitu
ruang untuk mujizat yang bisa membawa dampak bagi hidup kita.
Wanita
Sunem ini secara natural tidak bisa punya anak, tapi dia membuat
ruang. Saat menyiapkan ruang itu, wanita ini tidak tahu bahwa dia
sedang menyiapkan mujizat dan masa depan bagi hidupnya: punya anak,
lepas dari kelaparan, anaknya dibangkitkan dari mati.
Jika
kita dilingkupi: penolakan, keraguan, tidak percaya, kekecewaan; itu
akan membuat kita tidak bisa lagi percaya kepada Tuhan. Ke-tidak
percayaan menghalangi terjadinya mujizat.
Contoh:
Saat Yesus kembali ke Nazaret, orang-orang sekotanya tidak percaya
kepada Yesus, akibatnya Yesus tidak dapat melakukan mujizat di
Nazaret.
Hidup
yang diisi keraguan dan kekecawaan artinya tidak menyediakan ruang
bagi Tuhan.
Lihat,
Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang
mendengar suara-Ku
dan
membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya
dan
Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
(Why 3: 20)
Kisah
George, mahasiswa Stansford University. Dia terlambat menghadiri
kelas, lalu lihat 2 soal matematika di papan tulis. George mengira
itu PR, dan berusaha menyelesaikannya. Akhirnya dia bisa selesaikan
salah satu soal. Ternyata 2 soal itu adalah 2 soal tersulit sepanjang
masa, dan sebelum itu belum ada orang yang bisa memecahkannya. Dalam
diri George dipenuhi pemikiran bahwa setiap soal ada jawabannya, dan
tidak terisi pernyataan profesornya tentang soal itu. Saat ini George
jadi salah satu profesor di Stanford University.
Isi
hati kita dengan percaya: bersama Kristus kita bisa lakukan
dan menanggung segala perkara !
Segala
perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku
(Fil 4: 13)
Kisah
Jeremy Lin. Lulusan Harvard dengan IPK 3,1. Di awal dia diejek secara
rasis. Di NBA tahun 2011 dia disepelekan dan tidak diberi kesempatan
bermain. Jeremy cinta Tuhan, dan dia pilih percaya bahwa bersama
Tuhan dia bisa mengubah catatan sejarah. Jeremy beri ruang bagi
Tuhan.
Penderitaan
membentuk karakter, dan karakter itu membawa sebuah pengharapan,
dan
pengharapan itu tidak mengecewakan.(quote Jeremy Lin)
Februari
2012 Tuhan buka peluang, semua pemain inti di tim Jeremy cedera,
sehingga mau-tidak mau Jeremy bermain. Pertama kali main Jeremy cetak
poin lebih dari 20 point, dan ini rekor baru. 7 pertandingan awal
Jeremy cetak lebih dari 25 poin di setiap pertandingan. Saat di
wawancara, Jeremy jawab: “semua karena Kristus !”, dan bersaksi
di depan jutaan orang. Di setiap pertandingan Jeremy sediakan 50
kursi utama bagi orang-orang cacat mental.
Contoh
orang yang memberi ruang bagi Tuhan:
Kisah
janda Sarfat yang kelaparan. Elia meminta makanan terakhir bagi
keluarga itu. Karena janda itu sediakan ruang bagi nabi Tuhan, maka
Tuhan pelihara dia hingga kelaparan selesai.
Perempuan
yang pendarahan 12 tahun memberi ruang untuk mujizat dengan percaya
bahwa saat sentuh jubah Yesus, dia akan sembuh.
Perwira
yang hambanya sakit memberi ruang bagi mujizat Tuhan.
Saat
liburan ke Karimun Jawa, rombongan youth terhalang kepulangannya
karena ombak tinggi. P Hengky meminta rombongan untuk menginjil door
to door
di pulau itu. Esok harinya rombongan bisa pulang karena ombak reda.
Jika
kita tidak beri ruang bagi Tuhan, maka kita juga tidak akan melihat
mujizat
2
Raj 4: 18-37
Ay
21 – Ruang yang semula wanita ini sediakan bagi hamba Tuhan,
akhirnya menjadi ruang baginya untuk terima mujizat kebangkitan
anaknya dari kematian.
Ay
26 – Wanita ini kenal Tuhan-nya. Walau anaknya mati, wanita ini
tetap sediakan ruang bagi mujizat Tuhan.
Ay
31 – Gehazi lakukan persis yang nabi Tuhan perintahkan, tapi anak
itu tidak bangkit.
Ay
33-35 – Elisa melakukan tindakan yang tidak lazim, maka dia tutup
pintu kamar.
Saat
kita lakukan tindakan-tindakan yang Tuhan inginkan dalam hidup kita,
kadang
kita perlu tutup pintu dari perkataan negatif di sekitar kita.
Kisah
Horatio Spafford. Kaya, pengacara, punya 4 anak, ikut DL Moody. Tahun
1871 anak laki-lakinya tewas di real-estate yang dia bangun. Tahun
1873 mereka berlibur ke Eropa, tapi Horatio menyusul belakangan. Di
tengah jalan kapal yang membawa istri dan anaknya tenggelam dalam 12
menit karena ditabrak kapal perang Inggris. 3 anak Horatio tewas.
Saat dia menyusul dan sampai di bangkai kapal yang tenggelam,
lahirlah lagu “It is well with my soul”
When
peace, like a river, attendeth my way, when sorrows like sea billows
roll;
Whatever my lot, Thou has taught me to say, it is well, it is well, with my soul.
Whatever my lot, Thou has taught me to say, it is well, it is well, with my soul.
Seorang
Australia yang mendaki Himalaya untuk berobat, sempat hilang di
tengah badai salju. Dia hilang selama 40 hari, dengan pakaian
seadanya. Dia makan serangga apapun. Dia bertahan karena punya
pengharapan bahwa dia pasti hidup dan Tuhan Yesus pasti tolong dia.
Beri
ruang bagi Tuhan, katakan pada jiwa kita: “It is well with my
soul”,
percaya
bahwa Tuhan masih tetap buat mujizat sampai hari ini
Mulai
bulan agustus 2012, link MP3 rekaman hanya diberikan di grup
mailing-list pada link di atas.
Korespondensi:
antonius_fw@yahoo.com
(email, YM dan FB);
@Antonius_FW
(tweeter);
antoniusfw1@gmail.com
(Google +, Google Talk);
antonius_fw@hotmail.com
(MSN Massenger);
pin
BB: 29C12B56
No comments:
Post a Comment