Thursday, August 31, 2017

Core Value JKI Injil Kerajaan – bagian 2 – Bambang Budiyanto – Minggu, 30 Juli 2017

Minggu, 30 Juli 2017
Core Value JKI Injil Kerajaan – bagian 2
Bambang Budiyanto

Core value atau karakter adalah sifat dasar kita. Contohnya Gula karakternya manis, garam karakternya asin. Jika tidak sesuai, artinya palsu.

Value yang dibangun akan membentuk karakter hidup kita.

Jangan cari berkat Tuhan, tapi cari Tuhannya. Daud mencari Tuhan, maka berkat mengikuti dia.
Semua tantangan dalam kehidupan: keuangan, kesehatan, keluarga, pekerjaan, dll; diijinkan Tuhan untuk membentuk karakter kita, tujuannya supaya kita semakin menyerupai karakter Kristus, sehingga semakin banyak orang diberkati.
Semua berkat Tuhan dalam hidup kita: kesehatan, keuangan, jabatan, kuasa, terkenal, promosi, jodoh, dll; adalah batu ujian bagi karakter kita, apakah kita memiliki karakter Kristus

Penghalang terbesar bagi orang dunia untuk menikmati dan melihat Yesus bukan aniaya, tapi orang-orang Kristen yang karakternya buruk, tidak menunjukkan karakter Kristus.

Kita harus belajar lebih dulu melalui tantangan-tantangan. Saat sudah siap ujian, Tuhan akan mengirimkan ujian karakter. Lulus ujian itu penting, tapi proses belajar dan pembentukan karakter lebih penting.

Core Value 1: Integritas
Dalam dunia kepemimpinan, mata uangnya adalah dapat dipercaya (trust). Trust dihasilkan oleh integritas. Orang yang punya integritas akan berhasil dalam berbagai bidang kehidupan: bisnis, keluarga, pelayanan, dll.

Core Value 2: Kekeluargaan
Salah satu aspek kekeluargaan: saling menghormati

Bagaimana jika tujuan pernikahan bukan kebahagiaan, tapi kekudusan – Martin Luther

Jika tujuan menikah untuk membahagiakan pasangan kita, maka jika dia bahagia, kita juga akan bahagia. Jika tujuan ikut Tuhan untuk membahagiakan Tuhan, maka jika Tuhan bahagia, kita juga akan bahagia.

Pikirkanlah orang lain, bahagiakan orang lain. Jika masing-masing jemaat berkomitmen membahagiakan orang lain, maka kekeluargaan dalam gereja akan jadi luar biasa.

Mujizat, iman, berkat, terobosan, kesembuhan, dll – adalah anggur yang baru .ini kita butuhkan
Karakter kita adalah kantong anggur yang baru. Jika kita tidak punya karakter, maka saat anggur baru datang, semua akan tumpah dan terbuang.

Yang harus kita kerjakan dalam keluarga, gereja, MK, adalah membangun kantong yang baru.

Core Value 3: Unggul/ Excellent
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. (Kol 3:23)
Menyesal: seharusnya berbuat sesuatu, tapi tidak dilakukan.
Penyesalan adalah salah satu penyebab stress, kanker, bunuh diri, karena tidak bisa kembali ke masa lalu untuk mengubahnya. Yang bisa kita lakukan untuk masa lalu: mengampuni diri sendiri.

Kesaksian ps Bambang
Perasaan yang paling tidak disukai adalah menyesal. Sejak lahir baru, ps Bambang berketapan: jika gagal walau sudah memberikan yang terbaik, beliau tidak akan menyesal, bahkan bangga karena sudah berani mencoba. Jika sukses, tapi tidak memberikan yang terbaik, maka ps Bambang perlu menyesal karena tidak memberikan penampilan terbaik.

Orientasi kita seharusnya bukan piala, tapi karakter dalam hidup: dioperasikan dengan sepenuhnya atau tidak. Excellent bukan kesempurnaan, tapi kita harus mengejar kesempurnaan. Saat mengejar kesempurnaan, kita akan menerima unggul.
Nilai unggul yang jadi visi gereja seharusnya bisa terlihat, karena semua dikerjakan dengan terbaik, tidak asal-asalan: dekorasi, kebersihan, penyambutan, dst

Tuhan hanya pantas menerima yang terbaik. Terbaik kedua (second best) tidak mempunyai tempat di surga

Tuhan tidak butuh sedekah kita, tapi kasih kita. Berikan hidup kita pada Tuhan.

Ia berhasil, karena segala yang dibuatnya untuk Rumah TUHAN atau untuk mentaati hukum-hukum TUHAN, dijalankannya dengan sepenuh hati dan dengan cinta kepada TUHAN Allahnya. (2Taw 31: 21, BIS)

Semua orang ingin berhasil : belajar di sekolah, dalam keluarga, pelayanan, perusahaan, dll. Hizkia berhasil karena karakternya excellent.

Sema orang mempunyai nilai harga (price tag). Kualitas hidup seseorang berbanding lurus dengan komitmentnya untuk excellent – Vince Lombardi

Seseorang bisa sukses walau karakter tidak excellent. Tapi semua itu tidak akan bertahan lama, atau sukses dengan menyakiti orang banyak.

Masing-masing kita seharusnya jadi standart kualitas - Steve Jobs

4 hal yg menggerogoti sikap hidup yang excellent:
1. Orang yang mendewakan kuantitas
Kuantitas penting, tapi kualitas lebih penting. Kuantitas harus dibangun di atas kualitas. Fokus kita adalah membangun kualitas setiap jemaat. Musuh excellent bukan jelek, tapi baik. Orang yang puas dengan “baik” tidak akan bisa mencapai excellent.
Standart Tuhan 100%. Bapa mengasihi kita dengan memberikan anakNya, bukan yang lain

2. Hidup asal asalan.
Semua rutinitas, tanpa persiapan, asal selesai, asal beres, tapi tidak memikirkan yang terbaik.

3. Suam-suam kuku.
Tidak panas atau dingin, biasa saja.

4. Mengabaikan keterlibatan Tuhan.
Saat gagal mencapai sesuatu, kita tidak memeriksa apakah sudah memberikan yang terbaik, tapi berdalih bahwa semua itu “maunya Tuhan”

Core Value 4: Tanggung Jawab / Responsibility
Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman (Mat 12:36)

Kecenderungan akibat dosa mencari kambing hitam.
  • Saat Hawa memetik buah terlarang, Adam ada di sebelahnya (Kej 3: 6b). Saat ditanya Tuhan, Adam menyalahkan Hawa. Saat Tuhan bertanya pada Hawa, ia menyalahkan ular.
  • Setelah Kain membunuh Habil, dan Tuhan menanyakan di mana Habil, Kain mengatakan bahwa dia bukan penjaga adiknya (Kej 4: 9)

Saat kita lahir baru, seharusnya tabiat “cari kambing-hitam” dibalikkan dangan berkarakter berani bertanggung-jawab.

Hanya diperlukan orang baik yang tidak berbuat apa-apa supaya kejahatan merajalela – Edmun Burke, USA

Contoh ambil bagian dalam kejahatan:
  • Saat melihat pencuri mencuri motor, dan kita diam saja
  • Seseorang menggunakan narkoba, dan kita diam saja

Bangsa Indonesia akan hebat jika setiap warganya mengambil tanggung-jawab, dan tidak saling menyalahkan. Gereja bisa hebat jika setiap jemaat mengambil tanggung- jawab. Keluarga bisa hebat jika setiap anggota keluarga mengambil tanggung-jawab

5 Ciri orang tidak bertanggung jawab :
1. Saat ada masalah, mencari siapa yang salah
Jika ada yang salah, jangan cari siapa yang salah, tapi apa yang salah. Yang salah dibereskan, beri kesempatan orang itu belajar, jika salah tempat, pindahkan tempatnya.
Tuhan benci dosa, tapi cinta pendosa san ingin supaya orang itu bertobat.

2. Sulit meminta maaf
3. Suka memuji diri sendiri

4. Kurang peduli orang lain
Hanya memperdulikan apa yang didapatkan dirinya sendiri

5. Teologi fatalisme, melimpahkan semua tanggung-jawab kepada Tuhan
Menganggap semua ketetapan Tuhan, padahal belum memberikan yang terbaik, belum introspeksi.

Contoh orang yang bertanggung-jawab
Saat mengintai tanah perjanjian, Kaleb mendatangi Hebron - kota yang berkubu dan dihuni raksasa-raksasa. Suku-suku lain memilih mengunjungi tempat yang enak.
Kaleb berfikir bahwa jika dia bisa mengalahkan Hebron yang merupakan kota tertinggi dan terkuat, maka saudara-saudara yang lain akan lebih mudah menguasai dataran rendah di Israel.

Untuk meraih hasil excellent diperlukan orang yang punya roh “mau menjadi tumbal” untuk keberhasilan saudara-saudaranya yang lain

Core Value 5: Inovasi / Innovation
Contoh : Thomas Alfa Edison, penemu lampu pijar

There is a way to do it better. find it! - Thomas Alva Edison
Dalam segala hal selalu ada cara untuk mengerjakan dengan lebih baik. Carilah itu!

Pernyataan bahwa “pengalaman adalah guru yang baik” adalah pernyataan yang salah. Tapi pengalaman yang sudah di-evaluasi adalah guru yang baik.

Sebelum menemukan lampu pijar, Edison gagal dalam 1000 kali percobaannya.

Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. (Ef 2:10)

Sebelum Tuhan ciptakan kita, Tuhan sudah ciptakan apa yang seharusnya kita capai dalam hidup. Kita di-desain untuk mencapai tujuan itu. Tuhan mendesain setiap kita berbeda-beda, untuk tujuan yang berbeda-beda.

Sistem sekolah seringkali mematikan kreatifitas yang Tuhan berikan. Tugas gereja: membuka belenggu-belenggu itu sehingga kembali kreatif.

Bagaimana membangun budaya yang inovatif
1. Tingkatkan naluri menyelesaikan masalah “problem solving instinct”
Pola pikir: Seandainya kita punya kuasa yang diperlukan, atau bertugas, atau diberi kepercayaan, bagaimana kita mengubah sesuatu jadi lebih baik.
Di dunia hanya ada 2 macam orang: bagian dari masalah (part of the problem) pembuat masalah, suka komplain, dll; atau bagian dari solusi (part of the solution)
2. Ciptakan budaya ingin tahu (curiosity)
Jangan semua di-dikte-kan, budayakan rasa ingin tahu. Tidak ada orang yang tahu semuanya. Dunia berkembang karena orang ingin tahu.

3. Bangun organisasi yang pembelajar
Setiap anggota gereja harus bertumbuh dan suka belajar seperti jemaat di Berea, tidak asal kebaktian.
Contoh
Organisasi harus evaluasi, apa kekurangan dari kebaktian pagi atau sore, bagaimana belajar dari pengalaman itu.

4. Kembangkan jiwa kewira-usahaan (enterpreneurship)
Wira usaha: melihat semua potensi yang ada dan memaksimalkannya, berdampak beruntun sebesar-besarnya tanpa merugikan orang lain.

5. Melatih diri untuk bertanya “mengapa (why)” dan menemukan alternatif lain
Jika kita bisa menjawab “”mengapa”, maka kita punya alasan untuk bisa meresponi dengan baik.

Contoh:
  • Mengapa Yesus mati buat saya?
  • Mengapa Roh Kudus memenuhi hidup saya?
  • Mengapa saya?
  • Mengapa harus melewati jalan ini? Adakah alternatif lain?

Hidupmu pendek! Jangan sia-siakan hidupmu hari ini dengan berusaha menjadi orang lain - Steve Jobs

Quote ini muncul setelah Steve Jobs mengetahui bahwa dirinya mengalami kanker pankreas. Inovasi adalah pembeda antara pemimpin dan pengikut.

Kita didesain Tuhan untuk menjadi pemimpin. Apapun yang kita pegang jadi lebih baik, bukan untuk diri sendiri, tapi untuk semua orang.

Core value tidak akan tercipta dan ada manfaatnya, hanya dengan diajarkan atau memasang poster. Tapi harus dihidupi. Poin-poin di atas gunanya untuk introspeksi diri, bukan untuk menuding orang lain.

Korespondensi:
@Antonius_FW (tweeter);
WhatsApp 0878-3377-8822

Wednesday, August 30, 2017

Core Value JKI Injil Kerajaan – bagian 1 – Bambang Budiyanto – Minggu, 30 Juli 2017

Minggu, 30 Juli 2017
Core Value JKI Injil Kerajaan – bagian 1
Antara Iman dan Karakter – Antara Anggur Baru dan Kantong Anggur yang Baru
Bambang Budiyanto

Kesaksian.
Di awal keluarga p Bambang masih bisa berinteraksi, saling bercerita. Lalu muncul stasiun-stasiun TV, keluarga berkumpul, tapi mata menuju 1 arah: TV. Masa kini keluarga masih berkumpul, tapi menghadapi gadget masing-masing. Perlu usaha dan kemauan supaya keluarga berfungsi dan ada interaksi antar anggota keluarga.

Core value adalah sifat dasar kita. Contoh sifat dasar: gula itu manis, garam itu asin

Keberhasilan core value bukan pada hari minggu, tapi di masing-masing keluarga setiap hari. Core value tidak cukup hanya dipikiran, tapi dihidupi setiap hari.
Doa: kami siap MELAKUKAN firmanMu

Dalam hidup selalu ada tantangan: penyakit, pekerjaan, anak, pasangan, dll. Dalam penderitaan orang bisa punya karakter baik. Tapi saat ada kekuasaan - seringkali karakter berubah.

Semua tantangan kehidupan diijinkan untuk membangun karakter kita.
Semua berkat (materi, kesembuhan, dll) Tuhan tujuannya untuk menguji karakter kita.

Roh bisa menerima mujizat Tuhan seketika. Tapi membangun jiwa harus setiap hari, tidak bisa seketika.

Contoh: iman
Tuhan bisa memberkati secara materi karena imannya besar. Tapi karakter yang buruk seperti kantong anggur yang bocor - artinya berkat itu mengalir keluar begitu saja.

Iman itu seperti anggur yang baru, Karakter seperti kantong anggur yang baru

Core value 1: Integritas

Akulah yang menjadi pemimpinmu dari sejak mudaku sampai hari ini. Di sini aku berdiri. Berikanlah kesaksian menentang aku di hadapan TUHAN dan di hadapan orang yang diurapi-Nya: Lembu siapakah yang telah kuambil? Keledai siapakah yang telah kuambil? Siapakah yang telah kuperas? Siapakah yang telah kuperlakukan dengan kekerasan? Dari tangan siapakah telah kuterima sogok sehingga aku harus tutup mata? Aku akan mengembalikannya kepadamu." Jawab mereka: "Engkau tidak memeras kami dan engkau tidak memperlakukan kami dengan kekerasan dan engkau tidak menerima apa-apa dari tangan siapapun." (1Sam 12: 2c-4)

Orang yang berintegritas, akan bisa berkata seperti Samuel saat pindah kerja, atau pindah rumah, atau pensiun, dll.

Definisi integritas:
  • Melakukan hal yang benar walaupun tidak ada orang yang melihat
  • Keselarasan antara peieran-perasaan dan perbuatan
  • Transparan, tidak ada yang disembunyikan.

Sukses datang dan pergi, tapi karakter tinggal selama-lamanya. Semakin karakter kita jadi seperti Kristus, maka aliran berkat Tuhan akan terus mengalir.

Jika kita mengerjakan pekerjaan lebih cermat saat diawasi, itu artinya tidak ber-integritas.

Kita ingin banyak orang berkarakter: presiden, pendeta, anak, dll. Sayangnya investasi terbesar bukan di karakter tapi hal lain: kepandaian, penampilan luar, dll.

Banyak orang keluar dari gereja karena melihat kurangnya integritas: tidak sesuai antara perkataan dan perbuatan. Banyak orang terhambat ke gereja bukan karena setannya kuat, tapi karena orang-orang Kristen integritasnya kurang.

Tanda-tanda orang yang defisit integritasnya:
  • Janji yang tidak ditepati (promises)
  • Pandai memberikan alasan (excuses)
  • Jalan pintas/ potong kompas (cut corners)
  • Banyak menyembunyikan (hiding)
  • Kompromi - campuran (compromise)

Setiap malam lihat cek-list ini, dan nilai diri kita sendiri.

Pengalaman bukan guru yang baik jika tidak di-evaluasi. Guru terbaik: Pelajari apa hasil evaluasinya.

Kesaksian
Suatu kali ps Bambang terlambat datang ke pertemuan di Getsemani. Begitu masuk ps Bambang berkata minta maaf dan memberikan alasan kemacetan dll. Perkataan ps Samuel Elkana kepada semua yang hadir menampar ps Bambang: "bener kan?" Ternyata ps Elkana sudah mengamati bahwa ps Bambang sebelumnya sering memberi alasan.

Jenis cerita:
  • Fakta
  • Kesaksian: penafsiran kita terhadap suatu event.
  • Kisah yang disembunyikan dan hanya kita tahu - ini amunisi iblis.

Untuk melumpuhkan iblis: bagikan semua rahasia yang disimpan kepada orang yang bisa dipercaya menyimpan rahasia. Contoh: suami/ istri, mentor, hamba Tuhan. Semakin sedikit yang disembunyikan, semakin aman perjalanan hidup kita.

Contoh kompromi: mengurangi campuran supaya keuntungan bertambah

Yang menggerogoti integritas seseorang:
  • Look good - pendapat orang lain
  • Feel good - pendapat daging
  • Blind spot - tidak ada nasehat
  • Mentalitas penjudi - ingin cepat kaya
  • Teologi anak emas - self centered

Ada bagian2 hidup yang tidak bisa kita lihat sendiri, tapi terlihat oleh istri, anak, mentor, dll.

Ilustrasi
Sebagian besar kecelakaan di Amerika karena pindah jalur tanpa melihat ke belakang, hanya lihat spion. Maka sekarang sebelum berpindah jalur, selain mengamati kaca spion, pengemudi juga diminta menoleh sesaat.

Teologi anak emas: Merasa Tuhan paling sayang dengan dirinya, sementara yang lain nomor dua.
Semua anak Tuhan istimewa, tidak ada yang lebih istimewa.

Contoh
  • Maradona (pemain bola). Di salah satu pertandingan dia mencetak gol dengan tangan, tapi tidak mengakuinya. Maradona bakatnya luar biasa, kaya, tim hebat, pelatih hebat, tapi tidak punya integritas dan karakter.
  • Pembalap sepeda Lance Armstrong. Juara 7 kali tour de France. Ternyata semua diperoleh dengan dopping. Akhirnya semua gelarnya dicabut.

Denyut nadi integritas:
  • Nothing to hide - tidak ada yang disembunyikan
  • Nothing to prove - tidak perlu membuktikan apapun, atau mencoba menyenangkan manusia
  • Nothing to loose - tidak coba mempertahankan anugerah Tuhan.

Jika setiap keluarga berintegritas, maka gereja akan kuat dan berintegritas.

Mari membangun keluarga-gereja-MK-pekerjaan yang berintegritas. Ini tidak bisa diajarkan, hanya bisa diteladankan.

Core Value 2: Kekeluargaan

Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang- orang kudus dan anggota- anggota keluarga Allah, (Ef 2; 19)

Gereja bukan restauran. Semua jemaat adalah keluarga, bukan tamu.

Nilai kekeluargaan:
  • Respectful – hormat
  • Ownership - rasa memiliki
  • Contributive - ambil bagian
  • Kepedulian yang tulus
  • Saling menopang, melindungi dan melengkapi

Rasa memiliki: jika ada yang keliru dalam keluarga, kita ikut bertanggung jawab.

Contoh:
  • Saat ada pencopet beraksi, lalu kita diam, maka kita ikut ambil bagian.
  • Saat ada korupsi, gereja diam saja, itu artinya ikut ambil bagian.

Rasa kekeluargaan: baik-buruknya - itu bagian kita.
Kepedulian yang tulus: bisa melihat sesuatu yang berbeda, lalu memberikan perhatian.

Yang menggerogoti nilai-nilai kekeluargaan:
1. Mental indekost: Tidak perduli terhadap gereja atau keluarga lain, yang penting dirinya sendiri diberkati, doanya dijawab.
Jika gereja adalah rumah kita, kita akan investasi di situ, sehingga suatu kelak anak cucu kita menikmati.

2. Mental pengemis: Selalu meminta, hanya bertemu jika butuh.
Jika kita datang ke Tuhan hanya jika butuh, itu mental pengemis. Kita harus punya mental memberkati.

3. Mental tengkulak: Mencari kesempatan dalam kesempitan.
Tengkulak berjiwa pengecut, tidak berani melawan yang besar, tapi menekan/ memanfaatkan yang kecil-kecil

4. Mental mumpung: mental pejabat korup

Mari mulai berlatih memikirkan kesejahteraan keluarga sendiri: dengan saling menyenangkan satu sama lain.

Contoh aplikasi dalam gereja: memberi ayat kepada orang lain, mendoakan orang lain, dll.

"Jangan datang ke rumah Tuhan dengan tangan hampa" - Ini bukan hanya persembahan, tapi juga kepedulian kepada jemaat yang lain.

INGAT !!! Semua yang disampaikan ini untuk introspeksi, bukan untuk menghakimi orang lain


Korespondensi:
@Antonius_FW (tweeter);
WhatsApp 0878-3377-8822

Monday, August 28, 2017

Takutlah Akan Allah – Tina Agung Purnomo – Minggu, 13 Agustus 2017

Minggu, 13 Agustus 2017
Takutlah Akan Allah
Tina Agung Purnomo

Yang ada di dalam core value JKI IK adalah karakter Tuhan.
Core value: IKUTI
1. Integritas
2. Kekeluargaan
3. Unggul
4. Tanggung-Jawab
5. Inovasi

Core value 1: Integritas

Allah kita kudus-suci-murni. Kita adalah anak-anak Allah, dan Tuhan mau kita punya katakter Kristus. Integritas itu suatu respon yang penuh kasih terhadap kekudusan Allah.

Integritas adalah suatu Motivasi Hati yang penuh sukacita untuk hidup sesuai karakter Allah yang maha besar, maha sempurna, maha kasih. (Shaune Foyd)

Integritas tidak bisa direncanakan atau berpura-pura. Integritas dimulai di pikiran, dalam sikap hati. Saat hidup dan hati kita tulus dan lurus dengan Tuhan, berseru apa adanya, tidak ada intrik, tidak berusaha kelihatan lebih baik, integritas akan ada di hidup kita.

Tidak ada pikiran ganda, tidak ada agenda tersembunyi.
  1. Melakukan hal yang benar walau tidak ada orang yang melihat
  2. Keselarasan antara pikiran, perkataan dan perbuatan
  3. Transparan - tidak ada yang disembunyikan

They came up and said, "Teacher, we know you have integrity, that you are indifferent to public opinion, don't pander to your students, and teach the way of God accurately. Tell us: Is it lawful to pay taxes to Caesar or not? " (Mrk 12: 14, MSG)

Yesus disebut sebagai manusia yang berintegritas (man of integrity), tidak mencari muka. Yesus punya integritas, karena ada kebenaran Allah di dalam diriNya.

Seorang yang jujur memiliki integritas. Jika kita mengikut Yesus, kita harusnya memiliki integritas seperti Yesus.

Banyak orang kecewa pada gereja, karena berjumpa dengan orang-orang yang tidak ber-integritas. Yang pertama dalam hidup kita seharusnya: takut akan Allah

He who walks with integrity walks securely, But he who perverts his ways will become known. (Ams 10: 9)

Righteousness guards him whose way is blameless, But wickedness overthrows the sinner. (Ams 13: 6, KJV)

Integritas sangat penting dan utama, karena saat ini integritas adalah barang langka.
Dalam PB integritas = kebenaran (ἀληθής = alethea G227)

Hiduplah dalam kebenaran (integritas) di setiap aspek hidup, melalui setiap kesulitan, jangan memikirkan apa yang dipikirkan orang lain - Bill Johnson

Tidak perlu membicarakan orang lain, gereja lain, pendeta-pendeta yang lain, atau pendapat-pendapat orang lain. Kita harusnya sibuk dengan diri sendiri dan milik kita sendiri: gereja kita sendiri: apa yang kita kerjakan 1 tahun, 5 tahun ke depan.

Semakin banyak info buruk masuk dalam hidup kita, semakin kita terpengaruh. Yang bisa menjaga kemurnian diri kita, adalah diri kita sendiri. Kasih kita bisa dilihat, dimulai dari motivasi di dalam hati.

Integritas : Konsisten akan pikiran, kehendak dan hati mengenai apa yang benar dan salah

1.1. Pikiran yang tidak terbagi

Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; (Mat 6: 22)

Banyak orang yang terlihat baik di gereja, tapi di luar itu sikapnya duniawi, perkataannya buruk.

1.2. Kehendak yang tidak terbagi : Kehendaknya hanya melayani 1 Tuan

Tak seorangpun dapat mengabdi kepada dua tuan. Karena jika demikian, ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain, atau ia akan setia kepada yang seorang dan tidak mengindahkan yang lain. Kamu tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada Mamon. " (Mat 6: 24)

1.3. Hati yang tidak terbagi - Passion & gairah kita hanya untuk Tuhan, bukan untuk dunia

Janganlah kamu mengasihi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang mengasihi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. (1Yoh 2: 15)

Kita ditebus oleh darah Yesus, berikan hati kita sepenuhnya kepada Allah.

Tanda-tanda orang yang defisit integritas:
  1. Janji yang tidak ditepati (promises)
  2. Pandai memberikan alasan (excuse)
  3. Jalan pintas/ potong kompas (cut corners)
  4. Banyak menyembunyikan (hiding)
  5. Kompromi (compromise)

Kesaksian
Saat p Agung pendekatan ke bu Tina, bu Tina mau supaya p Agung mendengar sendiri dari bu Tina tentang dirinya, bukan dari orang lain. Saat p Agung mau memulai hubungan dengan bu Tina, bu Tina menceritakan lebih dulu kehidupannya, sifat-sifatnya, semuanya dengan jujur. Bu Tina tidak mau p Agung terkejut saat sudah menikah. P Agung menerima semua itu, dan menganggapnya masa lalu, dan tetap mau melangkah bersama bu Tina.

Yang menggerogoti Integritas:
  • Look good - pendapat orang lain
  • Feel good - pendapat daging
  • Blind spot - tidak ada nasehat
  • Mentalitas penjudi - ingin cepat kaya
  • Teologi anak emas - self centered

Kita semua adalah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, umat kepunyaan Allah sendiri. Ayat ini membuat bu Tina bangkit, dan tidak lagi terintimadasi oleh orang yang katanya "istimewa" di hadapan Tuhan. Di dalam Tuhan tidak ada anak emas. Jangan takut pada apapun dan siapapun. Hanya Tuhan yang harus kita takuti.

Core value 2: Kekeluargaan

Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang- orang kudus dan anggota- anggota keluarga Allah, (Ef 2: 19)

Semua anak Tuhan adalah satu keluarga besar yang ditebus oleh darah Yesus.
Nilai kekeluargaan:
  • Respectful - rasa hormat
  • Ownership - rasa memiliki
  • Contribute - ambil bagian
  • Kepedulian yang tulus
  • Saling menopang, melindungi dan melengkapi

Contoh negatif kekeluargaan: Dalam sebuah geng, jika ada masalah, diserbu keroyokan.
Doa jangan jadi gosip. Contoh: menceritakan masalah orang lain, dan berkata "tolong doakan"

Tempat berkumpulnya keluarga: di rumah

Dan setiap hari mereka melanjutkan pengajaran mereka di Bait Allah dan di rumah- rumah orang dan memberitakan Injil tentang Yesus yang adalah Mesias. (Kis 5: 42)

Gereja mula-mula menggunakan rumah-rumah sebagai tempat melanjutkan pengajaran- pengajaran yang mereka dapat di Bait Allah.
Tujuan MK melanjutkan pengajaran di gereja ke rumah-rumah. MK bukan asal-asalan, tapi untuk pertumbuhan iman kita.

Sungguhpun demikian aku tidak pernah melalaikan apa yang berguna bagi kamu. Semua kuberitakan dan kuajarkan kepada kamu, baik di muka umum maupun dalam perkumpulan- perkumpulan di rumah kamu; (Kis 20: 20)

Keluarga kumpulnya di rumah, keluarga Allah kumpulnya di MK. Gereja sesungguhnya ada di sel grup.

Jemaat Efesus berkumpul di rumah Akwila dan Priskila
Salam kepadamu dari Jemaat- jemaat di Asia Kecil. Akwila, Priskila dan Jemaat di rumah mereka menyampaikan berlimpah- limpah salam kepadamu. (1Kor 16: 19)

Jemaat Laodekia berkumpul di rumah Nimfa
Sampaikan salam kami kepada saudara- saudara di Laodikia; juga kepada Nimfa dan jemaat yang ada di rumahnya. (Kol 4: 15)

Jemaat Kolose kumpul di rumah Filemon
Dari Paulus, seorang hukuman karena Kristus Yesus dan dari Timotius saudara kita, kepada Filemon yang kekasih, teman sekerja kami dan kepada Apfia saudara perempuan kita dan kepada Arkhipus, teman seperjuangan kita dan kepada jemaat di rumahmu (Flm 1: 1-2)

Jemaat di rumah Gayus
Salam kepada kamu dari Gayus, yang memberi tumpangan kepadaku, dan kepada seluruh jemaat. Salam kepada kamu dari Erastus, bendahara negeri, dan dari Kwartus, saudara kita. (Rm 16: 23)

Saat ber-MK, kita punya keluarga. Masalah-masalah kita bisa ditanggung bersama, dan tidak lagi terasa berat.

Core value 3: Unggul

Ams 17: 27
He who has knowledge spares his words, and a man of understanding has a cool spirit. (AMP)
He who has knowledge spares his words, And a man of understanding is of a calm spirit. (NKJV)
Orang yang tajam pikirannya, tidak banyak bicara. Orang yang bijaksana, selalu tenang. (BIS)

Unggul artinya di atas rata-rata, tidak biasa. Kerohanian kita harus di atas rata-rata.

Daniel adalah contoh orang yang di atas rata-rata dan takut akan Tuhan. Daniel 10 x lebih cerdas dari orang-orang di Babel. Akhirnya dia jadi perdana menteri (pemimpin politik), sekaligus nabi Tuhan.

"Inasmuch as an excellent spirit, knowledge, understanding, interpreting dreams, solving riddles, and explaining enigmas were found in this Daniel, whom the king named Belteshazzar, now let Daniel be called, and he will give the interpretation. " (Dan 5: 12, NKJV)


Bu Tina diajar oleh oma-nya: jika meminjam sesuatu, kembalikan dalam kondisi lebih baik.
Kesaksian
P Agung dan bu Tina beli sepasang cincin, sebagai tanda hubungan serius. Di masa itu diadakan
KKR sejuta ceria. KKR berhasil, banyak anak muda datang. Tapi ternyata dana kurang 6 juta. khirnya p Agung mengusulkan untuk berikan cincin itu untuk Tuhan, dan bu Tina setuju.
Saat ini gereja banyak menuai: ada banyak persembahan sepasang cincin, sehingga bisa memberkati pasangan-pasangan yang menikah tapi tidak mampu beli cincin.

Jika kita hendak memberikan sesuatu bagi Tuhan, pikirkan: apakah itu layak kita berikan pada seseorang yang sudah menyerahkan nyawaNya bagi kita.

Core value 4: Tanggung-jawab

Keadaan dimana wajib menanggung- segala sesuatu akibatnya, berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.

Manusia hidup selalu punya kewajiban
Contoh: anak-anak harus sekolah SD-SMP-SMA

4.1. Tanggung jawab ke Tuhan

Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah- perintah- Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang. Karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat. (Pkh 12: 13-14)

Perkataan yang kita ucapkan tidak hilang. Saat kita ucapkan perkataan negatif, atmosfir sekitar juga negatif. Jika perkataan kita positif, atmosfir sekitar kita juga positif.

Saat sesuatu muncul di hati - hadapkan ke Tuhan sebelum muncul ke luar. Jika hal buruk, segera minta ampun ke Tuhan. Mari hidup dalam lingkaran kasih Allah, sehingga Tuhan bisa berkati dengan mudah. Saat karakternya buruk, Tuhan sulit memberkati.

Tetapi engkau, mengapakah engkau menghakimi saudaramu? Atau mengapakah engkau menghina saudaramu? Sebab kita semua harus menghadap takhta pengadilan Allah. Karena ada tertulis: " Demi Aku hidup, demikianlah firman Tuhan, semua orang akan bertekuk lutut di hadapan- Ku dan semua orang akan memuliakan Allah. " Demikianlah setiap orang di antara kita akan memberi pertanggungan jawab tentang dirinya sendiri kepada Allah. (Rm 14: 10-12)

Jangan menunjuk orang lain, tapi tunjuk diri sendiri. Sangat mudah untuk melihat kesalahan orang lain. Tapi tanpa dibukakan dan dibongkar Roh Kudus, kita tidak bisa mengerti diri kita sendiri.

4.2. Tanggung-jawab ke diri sendiri

Setiap kita diberi Tuhan talenta tertentu. Tidak ada orang yang diciptakan tanpa talenta. Apakah kita sudah kembangkan talenta itu? Persembahkan talenta yang ada pada Tuhan

Kesaksian
Berkali-kali mobil p Agung dijual untuk dipersembahkan ke Tuhan, dan harga jualnya selalu lebih tinggi daripada saat belinya. Salah satunya karena bu Tina merawatnya dengan baik.

Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. (Mat 25: 23)

Hai hamba- hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan tulus hati, sama seperti kamu taat kepada Kristus, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai hamba- hamba Kristus yang dengan segenap hati melakukan kehendak Allah, dan yang dengan rela menjalankan pelayanannya seperti orang- orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia. Kamu tahu, bahwa setiap orang, baik hamba, maupun orang merdeka, kalau ia telah berbuat sesuatu yang baik, ia akan menerima balasannya dari Tuhan. (Ef 6: 5-8)

Rawat apapun yang Tuhan berikan pada kita, termasuk harta kita.

Core value 5: Inovasi

Inovasi: gagasan baru, ada tindak lanjut,ada perbaikan yang terus menerus

Akhirnya, Saudara-saudara, isilah pikiranmu dengan hal-hal bernilai, yang patut dipuji, yaitu hal-hal yang benar, yang terhormat, yang adil, murni, manis, dan baik. (Fil 4: 8, BIS)

Saat kita isi pikiran dengan hal yang bernilai, maka gagasan-gagasan kita yang muncul adalah dari Tuhan. Miliki inovasi-inovasi baru, sehingga itu jadi ciri kita. Inovasi membuat kita memiliki ke-khas-an

Masing-masing gereja punya panggilan sendiri. JKI punya visi dalam misi, mottonya tetap "win the lost at any cost"

Kesaksian
Bu Tina mengunjungi pengungsi di Eropa. Mereka hidup di penampungan, ada uang, tapi tidak bebas kemana-mana. Yang mereka hadapi tidak mudah, banyak yang frustasi. Maka dari itu bu Tina terlibat dalam konferensi hamba Tuhan Arab di Eropa. Saat ini JKI terlibat dan membangun hubungan dengan kelompok gereja-gereja ini, dan membantu mereka menyusun rencana 1 tahun dan 5 tahun ke depan bagi gereja-gereja Arab.

Deklarasi: Mzm 119: 26-33



Korespondensi:
@Antonius_FW (tweeter);
WhatsApp 0878-3377-8822

Thursday, January 26, 2017

Apa yang Keluar, itu yang Menajiskan – Tina Agung Purnomo – Minggu, 22 Januari 2017

Minggu, 22 Januari 2017
Apa yang Keluar, itu yang Menajiskan
Tina Agung Purnomo

Mrk 7: 14-20
Para ahli Taurat dan orang Farisi datang dari Yerusalem ke Galilea, 150 km jauhnya, hanya untuk memantau seperti apa perkembangan Yesus. Saat mereka anggap ada kesalahan yang dilakukan Tuhan Yesus atau para muridNya, mereka menjatuhkan penghakiman.

Tradisi Yahudi sangat ribet. Bagi orang kebanyakan cuci tangan sebelum makan adalah kebiasaan, dan kebersihan yang harus dilakukan. Tapi bagi orang Yahudi sudah jadi peraturan/ hukum, jika tidak dilakukan maka najis.

Aturan Yahudi mengenai cuci tangan:
  • Pagi harus mencuci tangan dengan benar. Itu menjaga kekudusannya sepanjang hari jika tidak bertemu orang lain.
  • Jika selama hari itu bersalaman dengan orang lain - maka najis lagi, jika akan makan harus cuci tangan lagi.
  • Makan tanpa cuci tangan jadi obyek serangan roh jahat, mereka jadi miskin dan hancur.
  • Roti yang dimakan tanpa cuci tangan tidak lebih baik dari kotoran manusia.
  • Seorang rabbi yang sekali aja melanggar hal ini, harus dimakamkan terpisah/ terasing dari yang lain.
  • Lebih baik mati kehausan daripada air cuci tangan digunakan untuk minum.
  • dst

Murid Yesus tahu peraturan-peraturan ini, tapi tidak mau terikat dengan hukum itu. Mereka melihat kemunafikan ahli-ahli Taurat itu: datang jauh-jauh dari Yerusalem untuk menghakimi Yesus.

Yesus mengajarkan kebenaran: yang penting adalah yang di dalam, bukan yang di luar

Kata-Nya lagi: " Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal- hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang. " (Mrk 7: 20-23)

  • Percabulan
Saat ini sudah marak di internet, aksesnya mudah. Pilihan kita : memilih yang kudus atau najis. Bagi yang mempunyai hal-hal berbau porno di gadget - segera hapus. Setelah di hapus, barulah Roh Kudus bisa bekerja dengan leluasa, roh kita bangkit dan bertumbuh. Jangan meniru dunia, tapi kita harus bersinar terang.

Kita adalah saluran berkat Tuhan. Jika banyak kotorannya, maka berkat tidak akan lancar.

  • Pencurian – semua sumbernya di hati, masuk pikiran, baru ujungnya bertindak
  • Pembunuhan - orang yang hatinya bersih tidak akan berkeinginan membunuh
  • Perzinahan
Saat melihat orang lain lebih baik dari pasangan - iblis mulai masuk. Hati kita tidak bisa dimasuki roh jahat jika tidak kita ijinkan masuk.
Kuncinya: bagaimana kita sendiri dengan Tuhan ? Apakah mau hidup benar/ kudus.

  • Keserakahan
Ingin mengambil sesuatu yang bukan haknya untuk dihamburkan dan kemewahan

  • Kejahatan (poneria, G4189)
keinginan untuk menyakiti orang lain, ingin membuat orang lain sejahat dia. Iblis - poneros - berbuat jahat dan ingin orang lain berbuat sama dengan dirinya.

  • Kelicikan (dolos, G1388) memasang jebakan untuk orang lain, dalam upaya pengkhianatan.
Contoh:
Orang Yunani mencoba masuk ke Troya selama 10 tahun dan gagal. Lalu mereka kirim kuda yang berisi prajurit. Orang Troya pikir itu jarahan dari Yunani yang kalah. Malam harinya prajurit di dalam kuda keluar dan membuka gerbang. Akhirnya Yunani menguasai Troya.

Jangan memiliki hati yang licik, karena menajiskan hidup kita. Mari bersikap tulus.

  • Hawa nafsu (aselgeia, G766)
kecenderungan jiwa yang membenci semua disiplin. Ciri-ciri: kehilangan rasa sopan dan rasa malu.

  • Iri hati
mata yang jahat, tidak suka dengan keberhasilan orang lain, bahkan mengutuki keberhasilan orang lain
  • Hujat
jangan menghujat. Gunakan mulut kita hanya untuk memuji Tuhan.

  • Kesombongan
merasa dirinya lebih baik dari orang lain, derajat dirinya lebih tinggi. Menempatkan dirinya melawan Allah. Puncak kejahatan adalah kesombongan.

Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." (Yak 4: 6)

Kita semua adalah anak Allah, sama-sama ditebus oleh Tuhan Yesus. Tidak ada yang lebih tinggi dari yang lain.

  • Kebebalan
bebal moral, melakukan hal-hal yang bodoh.

Tuhan mau mengkoreksi dan ajari kita, supaya jadi lebih baik.

Pesan p Agung : bagi seseorang hamba Tuhan, yang terpenting adalah hatinya berkenan di hadapan Tuhan. Dari dalam hati bisa keluar hal-hal yang baik dengan yang buruk.

Sumber dosa bukanlah makanan atau persentuhan jasmani, tapi dari dalam hati, lalu masuk ke pikiran, akhirnya jadi perbuatan.

Hal yang kecil di dalam hidup harus diselesaikan dengan Tuhan.

Kesaksian
P Agung pulang ke surga, dan bu Tina ditahbiskan sebagai gembala gereja. Ada 33 divisi di gereja, ELT bekerja keras membenahi semua yang ada.
Saat ada banyak masalah, bu Tina sempat marah, merasa yang dialami tidak adil, mengeluh, merasa belum punya kapasitas, merasa imannya diseret.
Bu Tina juga merasa diseret imannya dalam urusan rumah baru dan pelajaran anak-anak.
Kehidupan rohani kita harus sendiri, tidak bisa rombongan/ ber-ramai-ramai. P Agung tahu hal ini, makanya mengarahkan bu Tina untuk bergaul pribadi dan sendiri dengan Tuhan.
Roh Kudus berkata: semua yang terjadi diperlukan supaya iman bu Tina bertumbuh di dalam Kristus, iman bu Tina ke Tuhan naik level.
Semua itu untuk meningkatkan potensi bu Tina, sehingga bisa jadi lebih baik. Dulu bu Tina biasa bergantung ke suami, karena banyak tidak berani melangkah sendiri.

Tapi saat ini mau-tidak mau harus bergantung total hanya pada Roh Kudus. Saat bergantung kepada Roh Kudus, bu Tina mendapat banyak hal yang baru, dan bu Tina merasakan damai sejahtera. Bu Tina jadi bisa melihat gambar besar tujuan Tuhan bagi dirinya: mengapa berada dalam kondisi seperti sekarang, mengapa ditempatkan di Semarang, dll.

P Steve, suami bu Monika (penterjemah) meninggal. Saat bertemu bu Tina, yang dikeluhkan bu Monika sama dengan yang pernah bu Tina.

Kita sering jatuh karena kerikil kecil, bukan batu besar. Singkirkan kerikil-kerikil dari hati kita.

P Agung orangnya visioner, yang dilihat segala yang besar di depan. Tapi dampaknya tidak ada pengaturan detil dan kecil-kecil, tidak ada sistem. Bu Tina membuat sistem untuk berbagai bagian. Atas saran beberapa teman, bu Tina memakai akuntan publik untuk mengurus keuangan dan laporannya.

Hal-hal kecil di dalam hati harus dibereskan, termasuk kemarahan dan kejengkelan. Jika dibiarkan, maka kita tidak bisa lagi dengar arahan Roh Kudus, ujungnya melakukan tindakan-tindakan bodoh.

Bagaimana memiliki hati yang bersih dan kudus
1. Hanya Tuhan Yesus yang bisa merubah dan mengkuduskan

Saat lampu dimatikan, kita tidak bisa melihat jika ada kotoran. Saat lampu dinyalakan, maka semua kotoran terlihat. Yesus adalah terang dunia. Saat kita mengandalkan Yesus, kita bisa melihat kotoran-kotoran dalam hati kita. Terang Yesus bisa di dapat di Firman, karena Yesus adalah Firman.

Jika Firman Tuhan ada di hidup kita, maka Firman itu menerangi hidup kita dan membongkar hati kita, mengkuduskan manusia batiniah kita.

Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firman- Mu. (Mzm 119: 9)

2. Hanya dengan pertolongan Roh Kudus kita bisa memelihara hati kita.
Tuhan berikan Roh Kudus bagi kita sebagai penolong. Tanpa pertolongan Roh Kudus, kita tidak bisa mengkoreksi hati kita. Minta kepada Roh Kudus untuk menunjukkan kekotoran di hati, lalu minta Dia mengisi hati kita. Saat Roh Kudus di dalam kita, semua kekotoran di dalam hati akan menyingkir keluar.

Jangan hanya merasakan Roh Kudus pada hari minggu, tapi setiap saat dan setiap keputusan harus tanya Roh Kudus. Biarkan Roh Kudus menuntun dan memberikan petunjuk.

Kita tidak bisa mengkoreksi diri sendiri, Roh Kuduslah yang bisa melihat diri kita yang sesungguhnya

Cermin adalah pantulan diri kita. Reaksi kita terhadap orang lain adalah diri kita sesungguhnya: iri hati, kejengkelan, kemarahan, dll. Jika kita tidak berbenturan dengan orang lain, kita tidak tahu kondisi hati kita.
Contoh: jengkel pada seseorang setiap kali bertemu.

Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya (Ams 27: 17)

Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan. (Ibr 12: 14)

Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. (Ams 4: 23)

Iblis selalu berusaha masuk di hidup kita, karena dia adalah musuh Tuhan. Iblis tidak suka kita mencari Tuhan.

Kehidupan kita di dalam Kristus akan terpancar keluar jika hati kita bersih. Dari hati yang bersih tidak akan muncul makian atau perkataan yang jahat. Pilihan ada di dalam kita: mau hidup kudus, atau hidup seperti dunia.

Core value JKI Injil Kerajaan: IKUTI -> Integritas, Kekeluargaan, Unggul, Tanggung-jawab, Inovasi
Nilai-nilai ini harus ada dalam hidup setiap jemaat JKI Injil Kerajaan.

Saat hidup kita bersih-kudus-benar, berkat Tuhan akan turun di hidup kita tanpa terhalang.


Rekening JKI Injil Kerajaan:
BCA 182-53-0000-9
BCA – Berkat bagi bangsa – 182-27-0000-9

Korespondensi:
@Antonius_FW (tweeter); pin BB 5CE70545
WhatsApp, Line, 0878 3377 8822