Saturday, August 31, 2013

Living Larger than Life – Tommy Barnet – Minggu, 25 Agustus 2013

Minggu, 25 Agustus 2013
Living Larger than Life
Tommy Barnet

Tema ini berbicara tentang bagaimana menjalani hidup kita dengan lebih besar dan luas. Membuat visi, sasaran, dan rencana kita lebih luas dari kehidupan kita sendiri. Membuat kita menjadi bagian dalam sejarah, sehingga kita tidak sekedar hidup tapi meninggalkan sebuah warisan.

Apabila umurmu sudah genap dan engkau telah mendapat perhentian bersama-sama dengan nenek moyangmu, maka Aku akan membangkitkan keturunanmu yang kemudian, anak kandungmu, dan Aku akan mengokohkan kerajaannya. (2Sam 7: 12)

Tuhan berjanji kepada Daud, bahwa walau Daud wafat, tapi hidup, mimpi, harapan, rencana-rencana visi dan tujuan Daud akan terus hidup hingga generasi-generasi berikutnya. Mimpi-mimpi Daud tidak akan mati bersama dengan Daud, tapi berlangsung lebih panjang.

5 kunci untuk membuka potensi kita, sehingga mampu hidup lebih luas dari hidup kita saat ini:

1. Kita harus ambisius (be ambitious)
Ada ambisi yang jahat dan egois, tapi juga ada ambisi, semangat dan gairah Ilahi, sesuatu yang membuat kita mengingini kehidupan yang lebih besar.

Contoh orang-orang yang mempersiapkan dirinya:
  • Daud membunuh beruang, singa, dan kemudian raksasa, tapi itu hanya awal. Daud menulis mazmur saat menggembala domba, seolah-olah membuang waktunya. Tapi sesungguhnya Daud sedang mempersiapkan dirinya untuk destinynya.
  • TD Jakes disebut sebagai Billy Graham masa kini. TD Jakes mengkhotbahkan hal yang sama dengan yang dia persiapkan saat jemaatnya kurang dari 100 orang.
  • Joice Meyer baru masuk pelayanan setelah usia 45 tahun, sebelumnya dia hanya seorang sekretaris gembala. Selama itulah dia mempersiapkan dirinya. Menurut survei di Amerika, saat ini orang yang paling banyak didengarkan di TV adalah Oprah, dan Joyce di posisi kedua.
  • Sebelum ayah Joel Olsteen meninggal, dia belum pernah berkhotbah sekalipun. Tapi kemudian Allah menggunakan menggunakannya secara luar biasa.
  • Darlene Zcech adalah anggota tim pujian Hillsong, dan menjadi salah satu sekretaris gembala sidang. Saat Hillsong akan membuat album, pemimpin pujian (worship leader) berkata akan pindah ke Amerika, padahal dialah penulis lagunya. Maka muncullah Darlene yang sudah menciptakan "Shout to The Lord", yang menjadi lagu rohani terpopuler selama abad ini.

Kita tidak pernah tahu kapan kita mendapatkan momentum Ilahi, momen yang Tuhan buat untuk mempromosi kita, meletakkan kita di bawah sorotan, dan memberi kita peluang untuk melakukan sesuatu yang bernilai.

Dalam film "Saving private Ryan", Ryan ditahan musuh, lalu ada sepasukan yang dikirim untuk membebaskan Ryan. Tim penolong akhirnya berhasil menyelamatkan Ryan, walau harus dengan banyak korban cedera bahkan meninggal. Pemimpin pasukan menceritakan kepada Ryan apa 7yang sudah mereka lalui, dan berpesan: “Kau harus membuat hidupmu berarti”.

Hidup kita adalah karunia dari Allah. Bapa berikan anakNya bagi kita, untuk menyelamatkan kita. Tuhan investasikan Darah anakNya bagi kita, memberi kita karunia-karunia, meletakkan kita pada masa ini, maka kita harus buat hidup kita berarti.

Jangan hidup pasif dan pesimis! Kita harus bersemangat, punya ambisi, menjadikan hidup kita berarti! Sehingga kita selalu siap menyambut waktu Ilahi, karena kita tidak tahu kapan saat itu datang.

2. Melayani dengan intensitas (serve with intensity)
Banyak orang tidak meninggalkan warisan karena tidak melayani dengan intensitas

Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. (Kol 3:23)

Jadilah antusias, bersemangat, siap untuk melayani, melayani dengan intensitas dan segenap hati.

Siapa mengusahakan yang baik, akan dipercaya dan mendapat hormat; siapa merencanakan yang jahat ada di jalan yang sesat. (Ams 14:23, BIS)

Kebanyakan orang bekerja untuk kebaikan, mimpi, ambisi dan tujuan pribadi. Tapi Tuhan memerintahkan untuk berbuat baik pada orang lain.

Tidak ada orang besar. Yang ada hanya orang-orang biasa yang memberi diri untuk suatu sebab dan tujuan yang besar

Untuk meninggalkan warisan, kita tidak harus jadi ketua kelompok, pintar luar biasa, atau bertalenta.

Bukan apa yang kita lakukan yang berarti, tapi seberapa banyak kasih yang kita curahkan dalam melakukannya, itulah yang membuat perbedaan! (mother Theressa)

Sayangnya banyak orang yang menyia-nyiakan hidupnya dengan fokus pada hal-hal yang tidak kekal.

Gunakan dan investasikan hidup kita kepada hal-hal yang kekal !

Hal-hal yang tidak kekal: Kemasyuran, status, kesenangan, kuasa, benda-benda, semua yang kita miliki, opini, fashion, pencapaian, sertifikat.

Hal-hal yang akan berlaku kekal:
1. Kebenaran
Heaven and earth shall pass away, but My words shall not pass away. (Mat 24: 35, KJV)

Bangun hidup kita di atas kebenaran, yaitu Firman Tuhan.

2. Manusia
Suatu hari tubuh jasmani kita akan mati. Tapi itu bukan akhir, karena Tuhan membuat kita untuk ada selamanya.

Apa yang kita lakukan di muka bumi menentukan apa yang kita dapatkan di kekekalan.

Pahlawan dan pemenang hari kemarin akan segera dilupakan. Hari ini kita tidak ingat lagi siapa-siapa saja pemenang
miss universe, pemenang academy awards, pemenang nobel tahun yang lalu.

Sebaliknya kita akan mengingat: guru yang paling menolong di sekolah, teman yang menolong di masa sulit, seseorang yang percaya pada potensi kita saat kita sedang bertumbuh.

Orang-orang yang membuat peredaan besar bagi kita, dan yang meninggalkan warisan dalam hidup kita, bukan orang yang terkenal, terkaya atau yang paling bertalenta, tetapi mereka yang melayani dengan kasih

Jika kita ingin meninggalkan warisan, layanilah orang-orang dengan intensitas!

3. Berhasil dalam kerendah-hatian (succeed with humility)

Keangkuhan merendahkan orang, tetapi orang yang rendah hati, menerima pujian. (Ams 29: 23)

Kita harus tetap rendah hati (humble) atau kita akan tersandung (stumble).

Kerendahan hati artinya tidak menganggap dari kita terlalu serius atau penting. Orang yang rendah hati mampu mentertawakan dirinya sendiri.

clothe yourselves with humility (1Pet 5:5, NAS) – kenakanlah jubah kerendahan hati

Jangan khawatir dengan image kita, tapi perhatikan karakter kita ! Citra diri (image) adalah hal-hal yang orang katakan tentang kita. Tapi karakter adalah jati diri kita sesungguhnya.

4. Memberi dengan murah (give with generosity)

Dengan demikian kalian akan serba cukup dalam segala hal sehingga kalian selalu dapat memberi dengan murah hati. (2kor 9: 11a)

Umat Allah memberi dengan murah hati, sehingga perbuatan itu tidak terlupakan.

Saat Andrew Karnegie meninggal, orang menemukan catatan yang berisi cita-citanya di waktu muda:
1/2 umurnya yang awal akan digunakan untuk mencari uang, dan 1/2 umur sisanya dia bagikan uang itu kepada yang membutuhkan. Dia memberikan lebih dari 450 juta dollar kepada orang-orang yang membutuhkan. Jika dia hanya simpan kekayaannya, maka dia tidak pernah jadi siapapun.

Kita harus belajar bermurah hati sejak sekarang. Jika kita ingin seperti Yesus, kita harus murah hati.

Kita tidak akan pernah diingat karena membelanjakan uang untuk kepentingan kita pribadi. Kita akan diingat saat kita membelanjakan uang kita untuk menolong orang lain.

Menolong orang lain adalah salah satu cara kita meninggalkan warisan (legacy)

5. Menyerah bukan pilihan (quitting is not an option)

Yesus berkata kepada orang itu, "Orang yang sudah mulai membajak, lalu menengok ke belakang, tidak layak menjadi anggota umat Allah." (Luk 9: 62)

Kita tidak diijinkan berhenti sampai kita selesai, karena kita membawa sesuatu yang lebih besar dari diri kita sendiri.

Yang penting bukan bagaimana kita mengawali hidup kita, tapi yang terpenting adalah bagaimana kita mengakhirinya dengan kuat.

Ikan salmon berenang naik ke hulu melawan arus untuk meletakkan telur-telurnya. Ikan-ikan itu juga harus menghadapi beruang-beruang. Mereka harus berjuang keras, tapi tujuan mereka adalah berkembang biak dan memberi dampak bagi generasi berikutnya.

Tuhan punya destiny bagi hidup kita, dan Tuhan punya arus dan tujuan dalam hidup kita. Tapi setan tidak ingin kita mencapai destiny kita, dan berusaha mencoba merebut mimpi dan tujuan ilahi Tuhan bagi hidup kita. Karena saat kita mencapai tujuan dan menyelesaikan pertandingan, maka kita akan memberi berkat besar bagi generasi berikutnya.

Saat kita tergoda untuk berhenti, pikirkan bahwa kita harus hidup lebih besar dari diri kita, harus meninggalkan warisan bagi generasi berikutnya.

Beberapa orang merasa minder dan tidak punya talenta. Ps Barnet ingin jadi orang yang berarti. Dia ditolak di tim basket karena kurang jangkung, ditolak di tim football karena kurang kuat, gagal jadi yang terpandai karena kalah satu angka dari juaranya. Suatu hari di usia 15 ps Barnet berkhotbah pada kebaktian anak muda selama 5 menit, lalu ps Barnet tawarkan orang-orang untuk terima Tuhan Yesus. Saat itu ada anak usia 12 tahun yang maju, menangis dan bertobat. Ps Barnet memperoleh kepercayaan diri: bisa menyelamatkan orang dari neraka.

Tuhan sebenarnya tidak memerlukan talenta, keindahaan, atau kekuatan kita; karena Tuhan memiliki semua itu. Tuhan hanya mau satu hal: hati kita !

Saat Tuhan memiliki hati kita, Dia memiliki semua yang kita miliki: talenta, uang, dan hidup kita.

Saat Tuhan memiliki hati kita, Tuhan sanggup mengubah hidup kita yang kecil dan menjadikannya lebih besar dari hidup masa kini kita. Tuhan bisa memakai siapapun juga, dan menjadikan orang tersebut jadi orang yang berarti.

Mungkin saat ini ada yang merasa kondisi kita buruk, dan iblis berkata bahwa kita tidak pernah jadi apapun. Tapi iblis itu pendusta, maka jangan pernah dengarkan dia.
Pilihlah untuk mendengarkan Tuhan yang berkata bahwa kita lebih dari pemenang, kita memiliki harapan dan masa depan, segala sesuatu mungkin bagi orang yang percaya.

Iblis datang untuk menghancurkan kita, tapi Tuhan datang untuk memberi kita hidup yang berkelimpahan.


Maillist:

Korespondensi:
antonius_fw@yahoo.com (email, YM dan FB);
@Antonius_FW (tweeter);
pin BB 24D0C381
WhatsApp, Line, WeChat, Kakao, Viber – 085 727 868 064


Thursday, August 29, 2013

Christian Optimism – Tommy Barnet – Minggu, 24 Agustus 2013

Minggu, 25 Agustus 2013
Christian Optimism
Tommy Barnet

Seharusnya orang Kristen jadi orang yang paling optimis dan positif di dunia, jadi pemimpi terbesar, bangun setiap pagi dengan pengharapan yang besar.

Where there is no vision, the people perish: but he that keepeth the law, happy is he (Ams 29: 18, KJV)

Semua orang perlu mimpi. Columbus bermimpi tentang tanah baru yang penuh kebebasan. Wright bersaudara bermimpi untuk membuat pesawat terbang. Henry Ford bermimpi membuat mobil yang terbeli oleh semua orang.

Mimpi yang besar tetap ada walau si pemimpi sudah meninggal.

Dalam keKristenan juga ada banyak mimpi: Charles Spurgeon, DL Moody, Jonathan Edward, dll. Semua pemimpi ini berbeda satu sama lain secara fisik. Kesamaannya adalah: mereka punya mimpi.

Ps Barnet adalah pelari di sekolahnya, dan punya mimpi untuk berlari dari Los Angels ke New York yang jaraknya lebih dari 4000 km. Karena kesibukannya, mimpi itu tertunda. Pada 4 Oktober 1994 di ulang tahun ke-60 ps Barnet mulai mewujudkan mimpi tersebut, dimulai dari Phoenix-Arizona menuju ke Los Angels yang jaraknya 436 mil.

Ps Barnet mengawali larinya dengan sangat bersemangat dan tekat yang besar, dan berhasil menempuh 35 km. Tapi di hari kedua tubuhnya sakit, kakinya bengkak, bayangan akan beratnya lintasan yang akan dilalui begitu meng-intimidasi. Mimpi itu jadi terlihat mustahil. Ps Gery (asistennya) setiap hari menyemangati: "hari ini jarak yang harus ditempuh sudah berkurang". Maka ps Barnet mendapat semangatnya kembali. Walau perjalanan ini adalah pengalaman yang paling sulit dan menyakitkan yang pernah Ps barnet lakukan, tapi sekaligus petualangan terbesar dalam hidupnya.
Kini saat mengingat semua pengalaman itu, semua kesakitan yang dialami tidak sebanding dengan kemuliaan dan keberhasilan yang diperoleh setelah semua selesai. Ps Barnet menyelesaikan larinya selama 19 hari.

Ada kuasa dalam mimpi. Semua kita punya mimpi: positif atau negatif. Beberapa orang frustasi karena perlu waktu lebih panjang untuk menggapai mimpi. Tapi kita tidak boleh berhenti, menyerah, patah semangat.

weeping may endure for a night, but joy cometh in the morning (Mzm 30: 5B, KJV)

Kita harus bangun setiap pagi dengan mengetahui bahwa hari ini adalah hari yang dijadikan Tuhan. Ini bisa menjadi hari terobosan bagi kita, hari saat pertolongan bagi kita datang.

Jangan ijinkan waktu menyebabkan kita hilang harapan !

Turn you to the strong hold, ye prisoners of hope: (Za 9: 12, KJV)

Saat kita menjadi tawanan dari sesuatu, maka kita ter-rantai padanya, dan tidak bisa lari daripadanya. Ada orang yang ditawanan oleh ketakutan, keraguan, keputus-asaan. Tapi kita bisa mematahkan rantai itu dan menjadi tawanan pengharapan (prisoners of hope).


Ada harapan bagi kita semua, walaupun sepertinya tidak mungkin. Kita akan menang, walau mungkin mengalami penundaan. Penundaan bukanlah pengingkaran.

Walau visi kelihatan tertunda, tapi saat kita tetap beriman maka visi itu akan tergenapi.

Rentang waktu antara mimpi ps Barnet tentang Dream Center dengan terwujudnya mimpi tersebut adalah 40 tahun. Di dalam masa penundaan itu ps Barnet membagikan mimpinya ke banyak orang, yang ternyata punya mimpi yang sama, dan mereka memiliki dana untuk membangun Dream Center.

Kita punya alasan untuk hidup dan bangun di pagi hari. Hidup kita penuh dengan kegairahan karena ada harapan dan mimpi di dalam kita. Jika hari yang baru dijadikan oleh Tuhan, maka itu adalah hari yang baik.

Berkat menanti kita jika kita tidak hilang harapan.

Ada peragu-peragu yang mencoba menghancurkan optimisme kita. Mereka akan mengatakan berbagai perkataan negatif. Katakan kepada para peragu: “Aku tahu ini PASTI terjadi, dan bukan hanya kemungkinan, karena aku adalah tawanan pengharapan! Aku tidak bisa membuat diriku berpikir negatif atau mengomel, atau berencana untuk menyerah.

Jawab semua ungkapan pesimis dari para peragu dengan ucapan optimis berdasar Firman Tuhan!

Walau situasinya kelabu, tapi Firman Tuhan berkata bahwa kita hidup karena percaya, bukan karena melihat. Kita tidak perlu melihat sesuatu untuk bisa percaya.

Saat kita tidak jadi lemah, maka pada masanya visi kita akan terjadi

Banyak orang yang tidak mencapai masanya karena menjadi lemah.

Kadang saat kita lebih banyak berdoa, tapi kondisi justru semakin buruk. Kita lakukan hal baik, tapi respon orang buruk. Tapi sebaliknya daripada menjadi pahit, kita bisa memilih untuk berkata bahwa kita sudah berjalan terlalu jauh, dan alami terlalu banyak, sehingga tidak bisa mundur. Tekanan semakin meningkat karena visi itu mendekati masa kelahirannya. Kondisi kelahiran sebuah visi seperti proses kelahiran sebuah bayi.
Saat bayi lahir dan si ibu menggendong bayinya, semua rasa sakit selama mengandung terlupakan dan tidak berarti.

Saat ps Barnet menyelesaikan larinya, menyentuh garis finis, mendapat cek untuk membiayai Dream Center, semua penderitaan dan sakit fisiknya jadi tidak berarti.

Kesulitan terbesar biasanya terjadi sesaat sebelum kelahiran visi.

Dream Center berada di daerah kumuh LA, tidak ada pekerjaan di daerah itu, kebanyakan ayah melarikan diri, kriminalitas tinggi. Ps Barnet merasa tidak mungkin membangun gereja di lingkungan itu. Kemudian Roh Kudus berkata kepada ps Barnet:

Jika kita menjangkau orang-orang yang tidak mau dijamah orang lain, Tuhan akan berikan orang-orang yang diinginkan semua gereja lain. Dream center berisi anggota gang, orang-orang tuna wisma, orang-orang termiskin di kota. Tapi Dream Center juga dihadiri bintang-bintang film Hollywood, lebih banyak dari gereja lain.

Mungkin kita sedang berada di situasi sulit dan menyakitkan, itu karena kelahiran visi hampir terjadi. Saat kita tetap percaya, tetap berharap, tetap mendesak, maka kita akan melahirkan mimpi itu.

Selalu ada kegelapan sebelum fajar menyingsing.

Eksperimen:
Seekor tikus diletakkan di air, sementara lampu gelap total. Ternyata si tikus menyerah dan tenggelam dalam 3 menit. Di percobaan kedua diijinkan ada secercah cahaya, ternyata tikus itu bisa bertahan 36 jam, 700 kali lebih lama dari tikus yang tanpa sinar.
Tikus yang tanpa sinar tidak punya harapan, sehingga tidak ada alasan untuk terus berenang.

Yesus adalah terang dunia, Dia adalah satu-satunya harapan bagi dunia.

Maka Yesus berkata pula kepada orang banyak, kata-Nya: "Akulah terang dunia; barangsiapa mengikut Aku, ia tidak akan berjalan dalam kegelapan, melainkan ia akan mempunyai terang hidup. (Yoh 8: 12)

Dalam situasi sulit kita harus selalu mengingatkan diri sendiri bahwa Terang dari jagad raya ini menuntun langkah kita; dan langkah-langkah kita ditetapkan Allah.

Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku. (Mzm 119: 105)
TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; (Mzm 37: 23)

Kita mungkin lebih dekat kepada terwujudnya mimpi kita daripada yang kita pikirkan!

Walau kekhawatiran dunia menekan kita, dan banyak hal menunda mimpi kita, saat mimpi kita seperti tercerai berai, kita bisa memilih diantara 2 pilihan: Menjadi pahit : orang yang pahit, hidup yang pahit, kepahitan kepada gereja dan Allah; atau bermimpi lagi.

Selama kita bisa bermimpi kembali, kita tidak akan patah semangat.

Tuhan adalah sumber hidup kita, maka tidak masuk akal jika kita marah pada sumber kita.

Ada seorang juara angkat besi dan lari dari Amerika bernama Bob Wieland. Dia terkena ranjau di Vietnam hingga kehilangan kedua kakinya. Dia tidak putus asa dan melatih kedua tangannya hingga menjadi sangat kuat, dan bisa menjadi juara angkat berat. Tapi gelar juaranya dicabut karena peraturan lomba menyebutkan bahwa saat mengangkat beban, kedua kaki harus menempel ke lantai.
Tapi orang ini tidak terhentikan, dan berencana menyeberangi 4000 mil Amerika (coast to coast) dengan kedua tangannya. Dia membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikannya.
Saat berhasil, dia mendapat penghargaan dari banyak orang, menjadi pahlawan dan motifasi bagi orang-orang Amerika.

Jangan menjadi pahit, buat keputusan bahwa semua penundaan dan penderitaan kita, digunakan Tuhan untuk membuat kita menjadi lebih baik !

Petrus Agung
Kita adalah bait Roh Kudus, ke mana kita membuat keputusan untuk pergi, Tuhan akan menyertai kita, dan semua impian kita menjadi kenyataan.

Kamis 18:30 – pertemuan, doa dan pengurapan bagi yang akan pergi ke bangsa-bangsa.

Maillist:

Korespondensi:
antonius_fw@yahoo.com (email, YM dan FB);
@Antonius_FW (tweeter);
pin BB 24D0C381
WhatsApp, Line, WeChat, Kakao, Viber – 085 727 868 064

Wednesday, August 28, 2013

Ripple Factor – Tommy Barnet – Sabtu, 24 Agustus 2013

Sabtu, 24 Agustus 2013
Ripple Factor
Tommy Barnet

Film-film yang beredar menggambarkan budaya yang ada. Film Forrest Gump adalah film favorit Ps Barnet, dan beliau belajar beberapa ungkapan darinya:
  1. Hidup itu seperti sekotak coklat, kita tidak pernah tahu apa yang akan kita dapatkan.
  2. Kebodohan adalah kebodohan yang dilakukan.
  3. Jika aku sudah selesai yang harus saya katakan adalah: “itulah yang harus saya katakan”

Pendeta bekerja keras untuk membuat penutup atau kesimpulan yang bagus dari sebuah khotbah. Karena bisa jadi khotbahnya jelek, tapi jika penutupnya bagus maka jemaat akan mengingat pesan tersebut. Ungkapan ke-3 dari film Forrest Gump mempermudah pengkhotbah menutup khotbahnya.

Di bagian akhir film, Forrest berdiri di depan kuburan Jenny dan bertanya: Apakah kita hanya kebetulan hanyut terbang begitu saja seperti bulu ditiup angin, atau apakah kita mempunyai destiny? Pertanyaan ini harus dihadapi setiap orang di dunia:

Apakah keberadaan kita hanya kebetulan saja, terbang begitu saja seperti bulu ditiup angin? atau apakah kita mempunyai destiny?

Tapi tragisnya dalam kehidupan banyak orang hidup itu tidak ada artinya, tidak ada tujuan, tidak ada aturan, tidak ada yang benar atau salah karena semuanya relatif.

Orang yang muncul dari kehampaan (nothing), dan menuju kehampaan (nothing), maka semua yang ada di antaranya juga hampa (nothing)

Kata-kata yang menggambarkan budaya Amerika adalah "
whatever" (terserah). Budaya Amerika sangat dipengaruhi “kebenaran talk-show”.

Josh McDowell melaporkan bahwa 80% pelajar tidak percaya kebenaran mutlak. Bagi mereka tidak ada yang benar atau salah karena masing-masing orang menjadi penentu nasibnya sendiri. Akibatnya statistik di Amerika mengatakan bahwa 60% anak biasa menyontek, dan 67% anak biasa mengutil.

Kita juga bisa hanyut mengalir seperti bulu ditiup angin jika kita mau. Tapi Firman Tuhan berkata bahwa kita tidak bisa main-main dan lari dari hukum konsekuensi-nya.

Di salah satu pantai di Alaska ada pasir hisap, tapi dari jauh seperti pasir hitam yang bagus. Pernah terjadi sepasang pengantin baru yang terperangkap dan terhisap di pasir itu bersama mobilnya.

Ini seperti orang-orang yang terperangkap dalam kecanduan. Mereka merasa bisa keluar dengan kekuatannya sendiri. Tapi ternyata mereka semakin terperangkap kuat. Hanya saat mereka mengangkat tangan kepada Tuhan, barulah Tuhan menolong mereka dengan kuasaNya.

Kita punya pilihan untuk hidup sesuai kehendak kita sendiri; atau kita memilih meletakkan hidup kita di tangan Sang Pembuat destiny, maka Dia akan membuat perbedaan dalam hidup kita.

Saat ps Barnet memutuskan meletakkan hidupnya kepada Tuhan, Tuhan membawanya beralih dari "
whatever" menjadi "whereever". Kemudian Tuhan membuat hidup ps Barnet jadi penuh petualangan yang sebelumnya tidak pernah terpikirkan: berkeliling dunia, membangun Dream Center, mendirikan 200 Dream Center di USA, mendirikan sekolah Alkitab, bertemu orang-orang hebat.

Tuhanlah yang melakukan semua hal besar bagi kita, saat kita sudah lelah dan tidak mau lagi untuk mengalir begitu saja seperti bulu ditiup angin, lalu menginginkan hidup kita jadi berarti dan punya tujuan.

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan (Yer 29: 11)

For we are God's masterpiece. He has created us anew in Christ Jesus, so we can do the good things He planned for us long ago. (Ef 2: 10, NLT)

Kita adalah karya agung (masterpiece) Allah. Kita dilahirkan baru di dalam Tuhan Yesus, sehingga kita mampu melakukan hal-hal baik yang sudah ditanamkan Tuhan di dalam kita. Kita bukan kebetulan atau kecelakaan dari orang tua kita, tapi sejak dunia dijadikan Tuhan punya rencana bagi kita.

Ada satu hal yang bisa kita lakukan secara lebih baik daripada seluruh orang di dunia. Jika kita tidak melakukannya, orang lain tidak akan bisa melakukan sebaik jika kita yang melakukannya.

Tuhan punya rencana bagi hidup kita, dan Dia ingin memberi kita kehidupan yang menakjubkan dan penuh petualangan.

Saat kita meletakkan hidup di tangan si Pembuat destiny, maka Allah akan memimpin kita ke dalam petualangan yang tidak pernah kita bayangkan.

Survey terhadap orang-orang berusia sekitar 95 tahun:
Jika anda boleh ulangi hidup anda lagi, apa yang akan anda lakukan?”

Survey tersebut menghasilkan 3 respon:
  1. Mereka akan lebih banyak refleksi (reflect more): lebih melambat, menikmati setiap moment lebih lagi, menikmati keindahan alam lebih lagi, menikmati menimang cucu lebih lagi.
  2. Mereka akan lebih banyak mengambil resiko (risk more): melihat kehidupan sebagai sebuah petualangan, hidup di tapal batas.
  3. Mereka akan menjalani hidup seolah-olah kita tetap hidup setelah kita mati.

Tidak perlu menunggu hingga usia 95 tahun baru menyadari dan melakukan 3 hal di atas, tapi kita bisa memulainya sekarang: lebih banyak mengambil resiko di saat ini, melakukan hal-hal yang berarti dan bernilai sekarang juga, menggunakan dan memanfaatkan hidup yang satu-satunya ini

Saat masuk ke dalam kolam renang, kita tidak cukup hanya mencelupkan ujung jari, tapi menceburkan seluruh tubuh kita! Akibatnya kita akan membuat gelombang (riple). Jika tidak ada tepi kolam, maka gelombang itu akan terus menjalar dalam jangka waktu lama.

Tuhan ingin kita gunakan hidup yang hanya satu kali ini, supaya berdampak hingga waktu yang lama

Peristiwa 911 di Amerika mengajarkan bahwa kehidupan itu berharga, tidak bisa diperkirakan, dan sangat singkat.

Letakkan hidup kita pada si Pembuat destiny dan membuat satu ceburan yang dahsyat, lalu gelombangnya mencapai seluruh dunia.

Saat ps Barnet menggembalakan di Devenport, Iowa, dia diundang untuk berkhotbah di sebuah gereja kecil di Neshville Tennese. Di kebaktian itu Jhony Cash (penyanyi country) dan istrinya menyerahkan hidup bagi Tuhan. Beberapa tahun kemudian mereka bekerja sama menyelenggarakan sekolah minggu terbesar di sebuah stadio baseball berkapasitas 30 ribu orang, dan lebih dari 7 ribu orang menyerahkan hidupnya kepada Tuhan Yesus.

Kemudian ps Barnet menggembalakan gereja di Pheonix, Arizona. Setiap minggu jam 4 pagi ps Barnet pergi ke gereja untuk mempersiapkan Firman. Suatu pagi ada gelandangan pemabuk yang datang dan meminta uang. Ps Barnet menawarkan sarapan terbaik bersama orang itu jika dia mau menghadiri kebaktian pagi itu. Ps Barnet membiarkan orang itu mandi di kantor, sementara ps Barnet pulang untuk mengambilkan pakaian untuk orang itu. Khotbah pagi itu khusus untuk pemabuk ini, dan saat di altar-call, orang ini serahkan hidupnya kepada Tuhan.
Mantan pemabuk ini kemudian mengajak saudaranya yang pintar ke gereja. Saudaranya itu juga bertobat, lalu masuk sekolah Alkitab dan menjadi seorang pendeta di Michigan, Detroit. Sebelum meninggal dunia, pendeta ini memenangkan jiwa presiden utama General Motor, sehingga jumlah jiwa yang bisa disentuh semakin banyak.

Mekanisme kerja yang dari Tuhan: satu jiwa menyentuh jiwa yang lain, dan jiwa itu menyentuh jiwa yang lain lagi, menyentuh jiwa yang lain lagi, bahkan lama setelah kita meninggal pun riak dan dampaknya tetap ada.

Kehidupan yang berdampak seperti ini ada resikonya. Di usia 19 tahun, saat menggembalakan gereja di Los Angels, Mathew Barnet pernah ditodong oleh seorang penderita AIDS yang sekarat. Saat Mathew bercerita tentang kehidupan setelah kematian, penodong itu akhirnya bertobat, mulai memenangkan jiwa. Di awal ps Barnet ingin memanggil Mathew pulang, tapi suara hatinya berseru supaya Mathew maju terus dan membuat perubahan.

Karena siapa yang mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku dan karena Injil, ia akan menyelamatkannya. (Mrk 8: 35)

Jangan kehilangan kesempatan untuk hidup. Karena saat kita serahkan kepada Tuhan, kita justru akan selamat dan benar-benar hidup.

Pilihan di tangan kita: hidup seperti bulu ditiup angin; atau meletakkan hidup kita di tangan si Pembuat destiny, dan kita bisa membuat gelombang.

*) Altar call bagi yang merasa ada kekosongan dalam hidup, dan berusaha memenuhinya dengan hal-hal duniawi: pendidikan, pekerjaan, hubungan, uang, menjadi terkenal, hubungan demi hubungan, dll; tapi lubang itu tetap tidak terisi. Lubang itu dibuat oleh Allah, supaya Dia bisa mengisinya.

Petrus Agung
Segala sesuatu diciptakan dengan tujuan dan sifat tertentu. Contohnya tangan tidak untuk berjalan.

Manusia diciptakan sebagai mahluk yang punya destiny/ tujuan Ilahi.

Manusia yang tidak punya tujuan artinya mengingkari talenta dan tujuan hidup yang sudah Tuhan berikan. Saat kita punya target, kita bisa lebih fokus dalam mengerjakan segala sesuatu.

Maillist:

Korespondensi:
antonius_fw@yahoo.com (email, YM dan FB);
@Antonius_FW (tweeter);
pin BB 24D0C381
WhatsApp, Line, WeChat, Kakao, Viber – 085 727 868 064

Tuesday, August 27, 2013

Grace along The Way – Tommy Barnet – Jumat, 23 Agustus 2013

Jumat, 23 Agustus 2013
Grace along The Way
Tommy Barnet

Setiap kali malayani, ps Barnet berdoa supaya ada 1 orang yang dijamah Roh Kudus sehingga bisa menangkap yang dari Tuhan, dan melakukan hal yang besar bersama Tuhan.

Ada orang yang lakukan begitu banyak bagi Tuhan, tapi ada yang hanya lakukan sedikit.

Let us therefore come boldly unto the throne of grace, that we may obtain mercy, and find grace to help in time of need. (Ibr 4: 16, KJV)

Tuhan tidak pernah memberikan anugerah di awal (starting grace), tapi Tuhan menunggu hingga kita bergerak, setelah itu dia beri kasih karunia di sepanjang jalan.

Banyak orang tidak melangkah karena menunggu untuk mendengar dari Tuhan. Tapi Tuhan berkata bahwa kita baru akan mendengar dari Dia saat kita melangkah. Tuhan menunggu kita berbuat, melangkah mengikuti dan mengejar visi yang dari Tuhan.

Grace work when faith come out. Kasih karunia bekerja saat iman muncul.

Yairus adalah pengurus sinagoga dan putrinya sekarat. Yairus harus ambil keputusan antara menunggui putrinya yang sakit dan hasilnya pasti putrinya mati. Atau pergi mencari Yesus, dan putrinya MUNGKIN hidup.

Iman tidak menjamin bahwa Allah akan bertindak. Tapi diam saja akan memastikan kegagalan kita.

Saat kita mulai melangkah dengan iman, maka kasih karunia dan kemurahan Allah akan hadir.

2Raj 7 – kisah 4 orang kusta yang kelaparan dan sekarat. Jika tetap di tempat itu atau masuk Yerusalem, mereka PASTI akan mati. Tapi jika mereka pergi ke kemah musuh, maka mereka MUNGKIN mati atau hidup.
Mereka memutuskan untuk masuk ke kemah musuh. Saat mereka bergerak ke perkemahan musuh, Tuhan bergerak dalam kasih karuniaNya dan menimbulkan ketakutan di pihak musuh, dan musuh melarikan diri.

Yairus datang ke Yesus dengan ketidak-pastian: apakah bertemu Yesus? Apakah Yesus mau datang ke rumahnya? Maka saat bertemu Yesus, Yairus menyembahnya. Ternyata Yesus mau menyembuhkan putri Yairus.

Allah kita adalah Tuhan yang me-responi, dan menunggu kita melakukan langkah pertama.

Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu (Mat 7: 7)

“Mintalah” – bagian kita; “kita akan menerima” – ini bagian Tuhan.

Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. (Mrk 16: 16)

“Percaya” – bagian kita, “kita diselamatkan” – bagian Tuhan

Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu. " (Luk 6: 38)

“Beri” - bagian kita; “Diberikan kepadamu” - bagian Tuhan.

Kesalahan banyak orang: menunggu Allah bergerak lebih dulu.

Cara kerja kasih karunia seperti football Amerika. Dalam tim ada quarterback/ gelandang dan receiver/ penerima. Tugas quarterback adalah melemparkan bola ke depan. Tugas receiver adalah berlari dan bergerak, berusaha bebas dan menghindar dari halangan lawan.

Kita bisa terus berkata:
  • Kita ingin kerja tapi tidak dapat pekerjaan.
  • Kita ingin sembuh, tapi tidak pernah bisa bangkit dari tempat tidur.
  • Kita ingin jadi mujijat Tuhan, tapi tidak pernah keluar dari perahu dengan iman.

Apa yang kita percayai dari Allah, itu yang harusnya kita kejar.
Saat kita melakukan hal ini maka kasih karunia akan mengikuti.

Quarterback tidak menunggu receiver sampai ke depan, tapi dia melemparkan bola ke posisi yang nantinya akan dicapai receiver. Quarterback tidak melemparkan bola ke posisi receiver saat itu, tapi ke posisi seharusnya dia berada nantinya.

Seperti ilustrasi football di atas, saat ps Barnet bergerak menuju posisi yang Tuhan harapkan, Tuhan SELALU muncul dengan kasih karunia, kemurahan, kuasa, dan keuangan.

Kita perlu pergi ke titik/ posisi yang Tuhan kehendaki, tapi seringkali kita justru menjauhinya.

Saat
quarterback melemparkan bola, maka bola akan melayang di udara. Waktu bola berada di udara ini disebut hang-time. Selama hang-time, si receiver bisa memperbaiki arah larinya menuju titik jatuhnya bola.

Allah membiarkan berkatnya tertunda dan menunggu kita berada di posisi yang Tuhan kehendaki.

19 th yang lalu ps Barnet mendapat panggilan Tuhan untuk menyentuh daerah terburuk di Los Angeles: penuh kemiskinan, tidak ada pekerjaan, banyak pengangguran. Di LA tinggal bermacam bangsa: Yahudi, Kamboja, Filipina, dll, merupakan kota yang mempunyai bangsa paling beragam di Amerika. Selama 5 tahun ps Barnet menggumulkannya, dan akhirnya jadi. Jika kita tetap memimpikan hal yang sama selama 5 tahun, maka mimpi itu akan tergenapi.

Di usia 57 tahun ps Barnet mengumumkan di gerejanya di Phoenix tentang pembangunan Dream Center di LA. Dia merasa sangat letih untuk menggalang dana bagi Dream Center, hendak berhenti dan menikmati gerejanya di Phoenix yang sudah besar. Saat itulah seorang ketua sinode gereja menelepon dan memberikan persembahan untuk Dream Center. Ps Barnet bercerita bahwa dia akan menyerah, tapi rekan itu menyemangatinya: Jika ps Barnet tidak melangkah, mungkin dia akan kehilangan alasan utama ps Barnet diciptakan, kemudian jadi tidak berbahagia dan depresi.

Kadang Tuhan gunakan orang lain untuk berbicara dan membawa kita menuju posisi yang tepat, supaya Tuhan bisa kirimkan iman dan kasih karuniaNya pada hidup kita.

Saat Tuhan mulai memberkati kita, Dia memberkati kebutuhan kita.

Yairus sedang membutuhkan Yesus, dan mereka sedang menuju rumah Yairus, Yesus terhenti karena ada wanita yang menjamah jubahNya.

Mungkin kita sudah berjalan sesuai tujuan Ilahi menuju destiny kita, tapi yang mendapat berkat lebih dahulu adalah orang lain, dan kita harus menunggu.

Kadang Tuhan menunda berkatNya untuk melihat apakah kita bisa tetap menyembah Dia, saat orang lain diberkati dan sukses; apakah kita bisa bersukacita dan merayakan kesuksesan orang lain, hingga kesuksesan kita sendiri datang.

Saat kita bisa bersukacita atas apa yang Tuhan lakukan bagi orang lain dan rekan-rekan kita, kita bisa mengerti mengapa Allah buat itu bagi mereka. Dan karena Allah mengasihi kita semua, maka Tuhan juga bisa berikan keberhasilan kepada kita.

Saat keluarga ps Barnet pesan di drive through McDonald, ibu dari ps Barnet selalu memesan apa yang tidak ada di menu. Konsekuensinya walau datang lebih dulu, tapi pesanan orang lain akan dilayani terlebih dulu sementara pesanan itu disiapkan.

Kadang kita harus menunggu berkat kita, sambil ikut merayakan saat orang-orang lain menerima berkatnya, karena berkat kita SPESIAL, dan Tuhan masih mempersiapkan berkat kita.

Allah ingin mempergunakan kita lebih besar, tapi saat ini kita masih berupa benih.

TD Jakes yang disebut sebagai Billy Graham berikutnya, pernah hampir menyerah karena bertahun-tahun jemaatnya kurang dari 100 orang. Tapi kini dia sudah menjadi begitu besar dan terkenal.

Beberapa dari kita saat ini masih berbentuk benih. Tapi saat benih itu tumbuh, akan jadi sangat besar. Saat kita meminta sesuatu yang khusus kepada Tuhan, Tuhan sedang mempersiapkannya, dan kita harus menunggu.

Ps Barnet harus menunggu visi Dream Center selama 40 th. Selama masa penantian itu ps Barnet membangun imannya dengan bergaul dengan hamba-hamba Tuhan yang bisa menggerakkan tubuh Kristus. Saat hamba-hamba Tuhan itu menyampaikan firman, maka iman ps Barnet bertumbuh.

Tugas kita adalah melangkah dengan iman, sehingga Allah bisa mengerjakan tugasNya, yaitu memberikan kasih karuniaNya.

Ps Barnet tidak pernah memiliki uang lebih dulu untuk pelayanan yang Tuhan letakkan dalam hidupnya.
Provision follow vision- penyediaan mengikuti visi, uang mengikuti pelayanan.

Visi Tuhan kepada kita kadang begitu besar, karena kita begitu kecil dan tidak memiliki hal-hal yang dibutuhkan untuk meraih visi tersebut. Tetapi selalu ada
grace along the way- karunia sepanjang jalan.

Saat usia kita semakin bertambah, kita perlu memiliki visi garis akhir. Mimpi ps Barnet saat ini:
  • Membantu jemaat meraih visi kita.
  • Sebelum meninggal, seseorang akan memberikan kepada ps Barnet 1 milyar dollar untuk Injil, dan akan digunakan untuk membangun Dream Center di seluruh dunia. Tapi mimpi kedua ini tidak akan terjadi karena kasih karunia ada sepanjang perjalanan iman (grace along the way), bukan sebelumnya.

Kita tidak tahu bagaimana cara Tuhan melakukan atau kapan waktunya. Tapi setiap kali kita melangkah dengan iman, maka kasih karunia Tuhan akan selalu muncul.

Dalam perjalanan ke rumah Yairus, muncul pembunuh-pembunuh mimpi: mereka menyatakan bahwa anak Yairus mati, dan tidak ada manusia yang bisa membangkitkan orang mati.

Pembunuh mimpi adalah orang-orang yang mengucapkan kata-kata negatif dan pesimis. Jangan dengarkan kata-kata para pembunuh mimpi, karena apapun yang kita ijinkan masuk ke dalam roh kita, itulah yang kita percayai. Saat kita mempercayai kata-kata negatif itu, maka Tuhan tidak bisa menolong kita. Karena tanpa iman tidak mungkin kita berkenan kepada Allah.

Saat tiba di rumah Yairus, Yesus menyingkirkan para peratap dan hanya mengajak beberapa muridNya untuk berdoa.

Kita tidak bisa berdoa dan share visi kita dengan semua orang, karena akan selalu ada pembunuh-pembunuh mimpi.

Wanita yang sakit pendarahan sembuh seketika, tetapi bagi Yairus diperlukan beberapa waktu untuk menerima mujizatnya.
Wanita yang sakit pendarahan mengalami mujizat kesembuhan, tapi yairus mengalami mujizat kebangkitan.

Dalam Ibr 4: 16 tidak dikatakan sebelum waktu kebutuhan, tetapi pada waktu kebutuhan (
in time of need).

Kristus datang pada saat yang tepat, di saat yang dibutuhkan, tidak terlambat dan tidak terlalu cepat

Saat akan membeli gedung bekas rumah sakit yang sekarang jadi Dream Center, ps Barnet tidak memiliki dana sedikitpun. Suatu saat ada hamba Tuhan yang punya urapan multiplikasi. Hamba Tuhan itu menuangkan benih sesawi ke tangan ps Barnet, melambangkan urapan multiplikasi.
Satu hari ada seorang jemaat di Pheonix yang dulunya menentang visi ps Barnet. Saat mengunjungi dan meninjau Dream Center, dia tersentuh dan memberi cek sebesar 1 jt dollar, dan kemudian 1 jt dollar lagi.

Dalam 10 tahun terakhir sejak ps Barnet menerima urapan multiplikasi:
  • Ada lebih banyak orang diselamatkan dibanding dalam 50 tahun pelayanan sebelumnya
  • Ada lebih banyak tanda dan mujizat.
  • Ada lebih banyak keuangan yang melewati tangan ps Barnet. Tidak ada yang tertahan karena semua untuk kepentingan Injil.

Tuhan menunggu seseorang yang melangkah dalam iman dengan berani, melangkah keluar dari perahu dan mencoba melangkah di atas air.

Kasih karunia ada sepanjang jalan, tapi kita harus membuat langkah pertama.

Maillist:

Korespondensi:
antonius_fw@yahoo.com (email, YM dan FB);
@Antonius_FW (tweeter);
pin BB 24D0C381
WhatsApp, Line, WeChat, Kakao, Viber – 085 727 868 064