Minggu,
12 Mei 2013
Adam di Manakah Engkau
Petrus Agung
Kej
3: 1-9
Adam
termasuk orang yang memiliki 6 panggilan:
- Raja – karena Tuhan berfirman “berkuasalah” (Kej 1: 28b).
- Pilar – Adam adalah kepala rumah tangga dan bukan sekedar tudung, karena ketika atap suatu rumah jebol, rumah tidak dikatakan runtuh. Ketika pilar rumah tersebut jebol, barulah rumah dikatakan runtuh. Adam juga merupakan pilar karena manusia baru sadar telanjang saat Adam ikut makan buah, dan itulah saat keruntuhan manusia (Kej 3: 6-7).
- Imam – Adam merupakan gambaran dari Allah (Kej 1: 26), seperti imam Harun yang merupakan gambaran dari Yesus.
- Mempelai – Tuhan perintahkan untuk “beranak-cucu dan bertambah banyak” (Kej 1: 28a). Seorang mempelai melahirkan keturunan Ilahi.
- Tentara – Tuhan perintahkan untuk “taklukkanlah bumi“ (Kej 1: 28a). Penaklukan dan pendudukan berkaitan dengan panggilan tentara.
- Pekerja – Tuhan perintahkan Adam untuk mengerjakan dan mengelola taman eden (Kej 2: 20).
Tuhan bertanya "dimanakah engkau" kepada Adam karena adam tidak berada di posisi yang seharusnya. Adam ada saat ular membujuk Hawa, tapi pasif dan tidak berbuat apapun.
Saat Tuhan ciptakan Hawa dari rusuk Adam, dan Adam jatuh cinta. Tapi cinta ini mematikan, karena menyebabkan Adam diam, pasif dan membiarkan Hawa dibujuk ular, menjawab dengan salah, bahkan memakan buah yang dilarang. Yang dihitung sebagai dosa manusia adalah saat Adam ikut makan buah terlarang. Saat Hawa memakannya, belum dikatakan berdosa.
Seharusnya
setiap kita sadar akan panggilan kita, dan reaksi kita bukan dari
pikiran atau perasaan manusiawi kita, tapi dari manusia roh kita.
Contoh pertama: Seminggu terakhir ada roh maut di Semarang:
- Raja-raja harusnya mulai deklarasikan shalom untuk Semarang.
- Tentara-tentara mulai perangi roh maut dan lakukan doa keliling.
- Pilar-pilar harus mulai masuk doa syafaat dan puasa, mengangkat kota Semarang di hadapan Tuhan.
- Imam-imam harus berdiri memintakan ampun dan membuat pendamaian bagi kota.
- Pekerja-pekerja mulai berdoa dan tanya kepada Tuhan hal apa lagi yang harus dikerjakan.
- Mempelai-mempelai harus mulai tersungkur di depan Tuhan dan minta tongkat perkenanan Tuhan turun atas semarang.
Tapi jika kita hanya membicarakannya saja dan tidak melakukan apapun, bahkan mengaminkan situasi dengan perkataan-perkataan kita, maka kita sama dengan Adam yang diam saja dan pasif. Kehidupan manusia selalu ada tantangan. Maka jika kita sungguh-sugguh cinta pada kota ini, jangan diam dan pasif, tapi bertindak dan berfungsi sesuai bagian kita.
Tuhan bertanya "dimana engkau" bukan karena Tuhan tidak tahu di manakah Adam, tapi meminta pertanggung-jawaban Adam karena pasif dan tidak berbuat apapun.
Tuhan memberi kita kemenangan dan menjadikan kita lebih dari pemenang, tapi jika kita diam dan tidak gunakan otoritas, maka kita justru dikendalikan lawan.
Jika ada sesuatu yang tidak beres di sekeliling kita, jangan diam! Mari bertindak dan berfungsi sesuai panggilan kita!
- Raja – deklarasi dan perkatakan Firman yang membalikkan keadaan.
- Tentara – belajar melihat alam roh, kemudian lakukan peperangan rohani.
- Imam – doakan, mintakan ampun, damaikan.
- Pilar – bersyafaat dan minta ditopang oleh kekuatan Tuhan.
Saat kita jalankan fungsi masing-masing, akan ada banyak hal yang berubah dan berbeda!
Contoh ke-2: Mrk 3: 31-35
Maria
dan anak-anaknya datang dan bertindak sebagai ibu secara daging dari
Yesus, dan merasa paling dekat karena sedarah. Di kitab lain
dikatakan Maria akan mengambil Yesus karena orang-orang berkata Yesus
kerasukan setan.
Tuhan tidak berhenti pada kasih manusiawi, tapi bergerak hingga kasih agape: kehendak Tuhanlah yang jadi prioritas terutama.
Maka mereka yang melakukan kehendak Allah, itulah yang disebut saudara-saudara dan ibu Tuhan. Tuhan suka kehendakNya dinyatakan dalam hidup kita.
Seringkali saat kita mencintai seseorang, dan cinta itu tidak berdiri atas kehendak Tuhan, maka kita sedang membunuh orang tersebut. Niat dan perbuatan baik saja tidak cukup, karena Tuhan katakan ada yang baik-berkenan-sempurna. Hal yang sekedar baik adalah yang terkecil.
Saat ada problem ekonomi kita juga mestinya bertindak sesuai panggilan kita. Jika tidak kuat maka sebaiknya share ke MK (mezbah keluarga/ kelompok sel) sehingga bisa didoakan oleh anggota yang lain. Saat anggota-anggota MK lain berdiri di posisinya masing-masing, maka Tuhan akan buat mijizatNya.
Contoh ke-3: Kis 21: 10-14
Ay
11 – Nabi Agabus datang dengan pesan yang sepertinya negatif bagi
Paulus. Muncul pilihan bagi Paulus: melakukan kehendak Tuhan, atau
menuruti perasaan dan pilihan manusiawinya sendiri. Sebenarnya
kehendak Tuhan adalah seluruh Romawi jadi murid Kristus, melalui
Paulus yang ditangkap dan akhirnya naik banding hingga berhadapan
dengan Kaisar Roma.
Jangan tangisi orang sakit, karena itu bisa hancurkan imannya dan mempercepat kematiannya.
Kadang kita harus menguatkan hati mereka, bahkan memarahi si sakit sehingga bangkit imannya.
Dalam
kehidupan kadang kita seperti seorang kiper yang harus menghadapi adu
pinalti dalam pertandingan sepak bola. Semua tergantung mentalitas
dan latihan sehari-hari sang kiper. Rekan-rekan dan pelatihnya hanya
bisa menonton.
Saat
menghadapi seorang diri akan terlihat apakah manusia batiniah kita
terbangun atau tidak
Seorang anak yang sedang ujian akan menghadapi tes sendirian, tidak bisa ditemani oleh siapapun. Hasilnya tergantung bagaimana si anak mempersiapkan dirinya sebelum ujian.
JKI
baru memiliki ambulance yang canggih dan terkoneksi ke internet. Saat
sedang mencoba sirine ambulance, banyak orang menyangka sakit p Agung
kambuh. Ini respon yang salah, harusnya masing-masing berdiri dan
bertindak sesuai panggilan masing-masing.
Contoh
ke-4 : Mat 16: 21-23
Yesus
menyatakan apa yang akan dialamiNya, tapi Petrus karena cintanya
mencegah Tuhan. Tapi cinta Petrus itu bukan cinta yang membuat
seseorang melakukan kehendak Tuhan. Walau Petrus sudah dihardik
Yesus, dia tetap belum mengerti. Karena di taman Getsemani saat Tuhan
Yesus berdoa, Petrus malah tidur. Padahal itulah saat tergenting,
karena jika Yesus menolak cawan dari BapaNya maka tidak ada
keselamatan. Saat Yesus ditangkap, Petrus bangkit dengan pedang dan
kemarahan.
Jika
di saat kritis roh kita tidur, maka daging kita akan bangkit dan
bertindak.
Semua
yang dari manusia tidak membawa kepada kehendak Tuhan yang sempurna.
Saat
Yesus memikul kayu salib, para wanita menangisiNya. Yesus berkata
bahwa seharusnya mereka menangisi dirinya sendiri, yang tidak tahu
bahwa Yesus sedang menggenapkan kehendak Bapa.
Kita
harusnya terhisap pada Adam kedua yaitu Tuhan Yesus, dan berdiri di
posisi yang Tuhan mau.
Maillist:
Korespondensi:
antonius_fw@yahoo.com
(email, YM dan FB);
@Antonius_FW
(tweeter);
pin
BB: 29C12B56
WhatsApp
0858-7511-8451
LINE:
antonfw (085-727-868-064)
VIBER:
085-727-868-064
No comments:
Post a Comment