Tuesday, May 13, 2014

Cut Off – Hengky Kusworo – Minggu, 11 Mei 2014

Minggu, 11 Mei 2014
Cut Off
Hengky Kusworo

Untuk menjadi Kristen kita tidak perlu bayar apapun, karena Yesus yang bayar keselamatan kita.
Tapi untuk menjadi seorang murid Yesus, sering kita harus menyerahkan segalanya.

Kej 17: 1- 16
Ay 9 – Dalam sebuah perjanjian dengan Tuhan, bagian Tuhan adalah melaksanakan janjiNya. Tapi dari pihak manusia juga harus memegang janji Tuhan itu.

Manusia ada karena sebuah alasan dan tujuan. Tidak ada manusia yang muncul secara kebetulan. Tuhan merancang kita tidak dengan asal-asalan atau berjudi.

Sebelum menerima janji Tuhan dalam hidupnya, Abraham mengalami banyak hal. Tuhan melihat potensi besar dalam hidup Abram, tapi itu tidak akan bisa besar jika tidak ada sesuatu yang dipotong/ dikerat dari hidupnya.

Tetapi orang Yahudi sejati ialah dia yang tidak nampak keyahudiannya dan sunat ialah sunat di dalam hati, secara rohani, bukan secara hurufiah. Maka pujian baginya datang bukan dari manusia, melainkan dari Allah.(Rm 2: 29)

Hati kita harus di-sunat, karena dari situ muncul hal-hal yang jahat: cabul, najis, dengki, iri hati, kemarahan.

Sunat memotong sesuatu yang najis dan tidak kudus dalam hati dan hidup kita.

Sunat dalam hidup Abraham
1. Nama Abram diganti Tuhan. berkaitan dengan karakter.
Nama "Abram" tidak bisa membuat nya jadi besar, tidak bisa membawa destiny untuk menurunkan bangsa-bangsa. Nama “Abram” artinya bapa yang ditinggikan.

Sebelum namanya diganti, fokus Abram adalah pujian untuk dirinya sendiri, dan bukan fokus kepada Tuhan. Tuhan masukkan unsur Jehova pada nama Abram sehingga menjadi “Abraham”.

Hati kita harus disunat ! Kita tidak bisa besar jika fokus kita hanya pada diri kita sendiri.

Kata “sunat” artinya cut off, sesuatu yang dipotong. Sunat memotong sesuatu yang najis-kotor-tidak berkenan di hidup kita. Saat Tuhan akan membuat kita jadi besar, maka yang Tuhan urusi pertama adalah karakter kita. Bahkan Tuhan bawa kita masuk ke proses yang membuat kita mendapatkan kerendahan hati. Misalnya: meminta maaf walau tidak bersalah.

Saat Yakub meninggal, saudara-saudara Yusuf takut Yusuf membalas dendam. Tapi ternyata dalam hati Yusuf sudah tidak ada kemarahan-kebencian-dendam-iri, bahkan menjamin semua keluarganya dan keturunannya. Yusuf rela sunat terjadi dalam hatinya, dan inilah yang membuat Yusuf jadi besar.

Nama Yakub artinya penipu. Maka harus diubah jadi Israel yang artinya pangeran Tuhan.

Ada identitas dalam hati dan hidup kita yang Tuhan mau kerat.

Yang membuat Saul tidak sampai pada destinynya: iri. Saul berakhir tragis karena Saul tidak pernah berurusan dan bereskan hatinya di hadapan Tuhan.

Nama Abram diubah menjadi “Abraham”, artinya “bapak segala bangsa. Maka destiny Abraham berubah: harus menjadi berkat buat banyak bangsa dan banyak orang, fokusnya bukan lagi dirinya.

Nama Sarai jadi Sarah. Nama “Sarai” artinya princess/ chief. Nama “Sarah” artinya wanita yang bermartabat (noble woman). Fokusnya tidak bisa bossy - selalu memimpin, tapi harus menjadi orang yang bermartabat dan memiliki mental yang mulia. Tuhan mau hati Sarah harus besar, penuh dengan pengampunan, karena dari rahimnya Tuhan akan menurunkan raja-raja.

Jepang pernah menjadi penjajah terkejam di dunia. Tapi setelah bom atom dijatuhkan sekutu di Heroshima-Nagasaki, maka sesuatu berubah: mental mereka berbeda. Mereka punya integritas, menghargai orang lain, jujur, hidup harmony dengan alam.
  • Saat tsunami Jepang, supermarket dibuka tanpa penjagaan, mereka antri tanpa dijaga, dan ambil seperlunya. Fokusnya pada saudaranya
  • Tanpa pengawasan, jalan-jalan bersih.
Orang Jepang susah di-injili karena merasa dirinya baik.

Orang yang punya mentalitas mulia tidak akan punya kecenderungan melukai orang lain. Bahkan saat dilukai akan belajar mengampuni, dan meletakkan haknya. Hati yang mulia tidak penuh dengan kebencian/ dendam, mau mengorbankan harga diri dengan merendahkan diri.

Kesaksian:
P Hengky dulu punya kecenderungan kikir. Saat pembangunan gereja, Tuhan meminta p Hengky untuk mempersembahkan deposito yang merupakan dana persiapan kelahiran anaknya. P Hengky menahan dan menunggu peneguhan. Tuhan ber-urusan dengan hati p Hengky:
  • Saat mengendarai mobil, truk di hadapan p Hengky tulisannya “pelit”.
  • Seorang anak kecil datang dan berkata bahwa p Hengky pelit.

Akhirnya deposito dipersembahkan. Tiba saat istrinya melahirkan, istri p Hengky terpaksa masuk ke kelas VIP karena kelas 1 penuh. Selain itu istri p Hengky harus operasi cesar karena anaknya “kalung-usus”. Ternyata sebelum membayar, ada seseorang yang memberi persembahan. Dan saat membayar, ternyata potongan harganya sangat banyak.

Setelah memanggil Musa, tiba-tiba Tuhan ber-ikhtiar membunuh Musa, karena Musa lupa menyunat anaknya. Tindakan Zipora menyunat anaknya menyelamatkan Musa.

2. Mengusir Ismael dan Hagar – Menyunat kedagingan
Kej 21: 8-13 – Sarah meminta Abraham mengusir Ismael dan Hagar, dan Tuhan menyetujui hal itu. Hati Abraham terkoyak saat harus melepaskan Ismael. Apapun yang terjadi, Ismael adalah anak kandung Abraham.

Ay 10 - Ismael sekitar usia 15, Ishak sekitar 5-6 tahun. Arti kata “bermain” adalah
mocking, seperti di bully, dibuat permainan.

Orang yang takut akan Tuhan akan menjaga kata-katanya. Cemoohan kita harus kita pertanggung-jawabkan.

Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan. (Rm 10:10b)
Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. (Ams 18: 21)

Anak yang dari Roh ditindas oleh anak yang dari daging

Now Sarah saw the son of Hagar the Egyptian, whom she had borne to Abraham, mocking [ Isaac ] (Kej 21: 9, AMP)
One day Sarah saw the son that Hagar the Egyptian had borne to Abraham, poking fun at her son Isaac (Kej 21: 9, MSG)

Roh tidak boleh ditindas oleh kedagingan, karena lama-kelamaan tidak akan tahan.
Contoh: saat tinggal di Sodom, roh Lot tersiksa.

Kita harus sunat kedagingan dalam diri kita. Jika tidak, maka destiny, tujuan dan panggilan Tuhan dalam hidup kita akan hilang.

Ilustrasi:
Di dalam diri kita seperti ada 2 anjing, yang satu baik dan yang lain jahat. Mereka selalu bertengkar. Yang menang adalah anjing yang diberi makan.

Jika kita masukkan dan telan semua yang jahat, maka itu yang menang. Tapi jika kita beri makan roh kita dengan semua yang baik, maka roh kita yang akan menang!

2011 – Jeremy Lin, pemain basket asal Taiwan, tingginya hanya 180 cm, maka sangat berat menghadapi lawan-lawan di NBA yang tingginya rata-rata 2 m. Lin dihina, ditolak berbagai klub, tidak pernah dipasang, dan mengalami rasisme. Lin tidak mengijinkan semua yang dialami untuk mencederai hatinya. Saat ada kesempatan bermain, Lin langsung mencetak 20 poin di penampilan pertama. Kemudian dia selalu mencetak skor dalam 7 pertandingan. Saat di wawancara tentang keberhasilannya, Lin selalu berkata bahwa semua karena Kristus yang memberi kekuatan. Setiap kali bertanding, Lin membeli 50 tiket VIP bagi anak-anak
disable, dan meminta mereka mendoakannya. Sejak itu, dana sosial NBA yang sempat terhenti, kembali dialirkan.

Mari ijinkan Tuhan berperkara dalam hidup kita !

3. Tuhan meminta Abraham mengorbankan Ishak - yang paling dicintai
Kej 22: 1-9
Sunat ketiga dalam hidup Abraham: melepaskan yang paling dicintainya. Jika yang diminta harta atau hal yang lain, itu tidak akan menyentuh hati Abraham. Tapi saat yang diminta adalah anak perjanjian yang telah ditunggunya selama 30 tahun.

Dalam perjalanan hidup kita, akan ada titik dimana Tuhan minta kita lepaskan yang paling kita kasihi.

Saat meletakkan Ishak di atas mezbah, Abraham tidak tahu bahwa dia sedang melakukan tindakan profetik. Karena di tempat yang sama didirikan bait Allah oleh raja Salomo. Dan Bapa kelak harus menyerahkan anak yang paling dicintai: Yesus, untuk disalibkan sebagai korban penebus manusia.

Jim Caveizel – pemeran Yesus di film “the Passion of the Christ”. Yang paling dia takuti adalah
shooting penyambukan, karena menggunakan cambuk asli, sementara punggungnya hanya dilapisi papan. Pemeran algojo adalah seorang yang tidak percaya Tuhan. Saat pengambilan gambar, ada ujung cambuk yang mengenai tubuh Jim. Maka dia berteriak memaki penyambuk-nya. Di saat itu Jim sadar: saat Yesus dicambuk, yang keluar bukan makian, tapi pengampunan.
Pemeran algojo akhirnya terima Yesus, karena sadar betapa besar penderitaan Yesus.

Kesaksian:
Tim basket SD TerBang ikut
camp selama 2 minggu. Suatu saat pelatih menemukan sampah di kamar mandi. Mereka dihukum tidur di teras rumah. Satu-persatu anak dipanggil si pelatih, ditanya apakah mau pasang badan dan menanggung hukuman bagi teman-temannya. Akhirnya seluruh tim setelah ditanya, hanya satu anak yang tidak mau berkorban karena latar belakangnya. Anak ini akhirnya ditinggal di luar sementara teman-temannya boleh masuk. Kemudian si pelatih menjelaskan pada anak itu bahwa semua harus mau berkorban demi teman yang lain. Akhirnya semua anak tidak dihukum.

Yesus berkorban bagi kita. Karena Salib-Nya maka kita bisa berdiri di hadapan Bapa di Surga.

Jangan korbankan saudara, tapi mari rela berkorban bagi saudara-saudara kita.

Keith Johnson 20-21 Mei, di JKI permata 18:00


Korespondensi:
antoniusfw1@gmail.com (email, YM dan FB);
@Antonius_FW (tweeter);
pin BB 24D0C381
WhatsApp , WeChat, Line, Viber, Telegram – 085 727 868 064

No comments:

Post a Comment