Wednesday, October 12, 2016

The Potter and The Clay – Tina Astari – Minggu, 09 Oktober 2016

Minggu, 09 Oktober 2016
The Potter and The Clay
Tina Astari

He also brought me up out of a horrible pit, Out of the miry clay, And set my feet upon a rock, And established my steps. (Mzm 40: 2, NKJV)

Horrible pit : lubang yang mengerikan. Yang mengangkat kita dari lubang adalah Tuhan.
Saat dalam masalah, seorang hamba Tuhan beri ayat ini pada bu Tina, lalu dicatat dan disimpan dalam hati.

Selama hidup selalu akan ada masalah. Permasalahan adalah kendaraan menuju kemenangan.

Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu (Yak 1: 21)

Diri kita terdiri atas tubuh-jiwa-roh.
  • Saat terima Yesus pertama kali, roh kita bisa kembali berhubungan pribadi dengan Allah tanpa perantara.
  • Tubuh bisa diajari sopan santun, diberi makan yang baik, dll. Makanan bisa merusak, sebagian besar penyakit masa kini berasal dari makanan. Tubuh kita adalah Bait Allah, maka pilihlah makanan yang sehat.
  • Yang suka hal kotor dan penuh kejahatan letaknya di jiwa. Maka jiwa harus mengalami proses.

Iblis adalah roh, dan tidak punya tubuh. Maka yang bisa dipengaruhi: pikiran-perasaan-kehendak manusia. Problem terbesar bukan mengalahkan iblis, karena dia sudah kalah dan di bawah kaki kita.

Problem tersulit adalah mengatasi jiwa kita yang cenderung kotor dan jahat.

Saat ada masalah, bersinggungan dengan orang lain, barulah kita tahu siapa diri kita sebenarnya.

Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya. (Ams 27: 17)

Manusia roh punya banyak kekayaan, yaitu buah-buah Roh di dalam kita. Buah-buah Roh tidak bisa muncul jika tidak melalui jiwa yang yang sudah diproses Tuhan. Salah satu cara Tuhan memproses jiwa kita: saat kita bersinggungan dengan sesama kita. Orang yang bisa menyinggung dan melukai kita adalah orang yang terdekat.

Sebab, kalau susu ditekan, mentega dihasilkan, dan kalau hidung ditekan, darah keluar, dan kalau kemarahan ditekan, pertengkaran timbul. (Ams 30: 33)

Susu ditekan jadi mentega, mentega diproses jadi keju. Saat hidup kita ditekan, baru muncul buah-buah Roh. Buah-buah Roh tidak bisa diusahakan, tapi muncul dari dalam hidup kita.

Sebab itu buanglah segala sesuatu yang kotor dan kejahatan yang begitu banyak itu dan terimalah dengan lemah lembut firman yang tertanam di dalam hatimu, yang berkuasa menyelamatkan jiwamu (Yak 1: 21)

Dalam jiwa kita tertanam Firman yang berkuasa menyelamatkan jiwa kita. Segala kekotoran dan kejahatan harus dibuang dari hidup, supaya Firman yang berkuasa bisa tertanam di jiwa kita.

Yer 18: 1-6 – Proses membuat periuk

Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu, rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain menurut apa yang baik pada pemandangannya (Yer 18: 4)

Tuhan mem-proses kita melalui proses yang baik adalah menurut pandangan Tuhan, bukan menurut pandangan kita sendiri, atau pandangan manusia lain.

Ia menempatkan kakiku di atas bukit batu, menetapkan langkahku (Mzm 40: 2b)

Kita diangkat Tuhan dari lobang kebinasaan, supaya kaki kita berdiri di atas bukit batu. Batu karang kita adalah Yesus Kristus, dan Yesus adalah Firman.

Artinya Tuhan mau pijakan hidup kita adalah Firman Tuhan, bukan kepandaian dan kemampuan kita.

Saat menapak di landasan yang kuat, kita bisa melangkah dengan mantap.

Ilustrasi
Bu Tina beberapa kali terjatuh. Saat konsultasi ke dokter, analisanya: bu Tina sudah melangkah lagi sebelum pujakan sebelumnya mantap. Untuk menghindari terkilir seharusnya melangkah satu persatu. Setiap langkah pijakannya harus mantap lebih dulu, baru melangkah lagi.

Tubuh kotor dibersihkan dengan mandi. Roh kita tidak bisa kotor. Jiwa yang kotor dibersihkan dengan cara di proses Tuhan.

Saat perjalanan di dunia, selalu akan ada badai. Maka harus kembali ke titik awal: mengapa dulu harus mulai melangkah mengerjakan hal itu. Jika pijakan kita adalah Yesus Kristus, kita tidak akan goyah.

Kesaksian
Saat bu Tina mulai bekerja, barulah mulai bergaul dengan orang di luar gereja. Banyak proses: ditolak
customer, pelanggan yang keminter, berbagai karakter manusia, dll.
Saat barangnya hilang, bu Tina kembali ke titik awal mulai kerja, yaitu semua Tuhan yang memberi peluang. Akhirnya dapat melalui masalah dengan baik.

  • Untuk ke gereja harus punya pijakan yang benar. Jika pijakannya salah, sepulang gereja tidak akan dapat apa-apa. Jika benar, maka akan dapat banyak penertian dalam hidup kita.
  • Dalam pelayanan juga harus ada pijakan Firman. Jika tidak, maka bisa sakit hati.

Kesaksian
Bu Tina dan keluarga berlibur ke Bali. Di balkon hotel bu Tina melihat laut sendirian dan merasa tenang. Saat itu bu Tina merasa ada seseorang di sampingnya, itu adalah Tuhan. Tuhan bicara: "Aku selalu ada di sampingmu, dan tidak pernah meninggalkanmu sendirian". Ini membuat bu Tina tenang

Berlatihlah untuk menenangkan jiwa. Saat jiwa tenang, barulah kita bisa mendengar suara Tuhan.

Di malam sebelumnya ada badai, sehingga pagi itu banyak sampah. Roh Kudus mengajari: "Jangan lihat ke bawah, karena yang terlihat sampah. Tapi lihatlah ke atas, karena langitnya sangat bersih."

Jangan melihat ke bawah, karena banyak masalah. Tapi lihat ke atas: kepada Tuhan Yesus.

Di Tuhan tidak ada persoalan, persoalan adanya di dunia. Permasalahan adalah sarana untuk memproses dan membersihkan jiwa kita.

Jika tidak menyediakan waktu masuk hadirat Tuhan setiap hari, maka yang muncul adalah sampah.

Saat menyembah dan memuji, kita tidak bisa stress. Dalam pujian kita mengucapkan Firman dan kata-kata iman.

Rencana Tuhan bagi mereka yang bekerja sekuler: menjadi saksi di tempat kerja.

Saat diproses Tuhan dengan masalah, seringkali kita seperti terhenti, berat untuk melangkah. Kasih Tuhan seluas samudra: luas dan tak ada ujungnya. Kapal hidup kita harus menyeberangi lautan kasih Tuhan, dan Tuhan tidak pernah biarkan kita sendirian.

Kesaksian
Saat bu Tina ada masalah, p Agung memintanya untuk berdoa dan bergumul sendiri dengan Tuhan di kamar doa. Ternyata ini sangat bermanfaat, membuat bu Tina bisa sendiri dengan Tuhan, mendapat Firman dari Tuhan sendiri.

Berbahagialah orang yang Kauhajar, ya TUHAN, dan yang Kauajari dari Taurat-Mu (Mzm 94: 12)

Tuhan tidak hanya menghajar, tapi sekaligus mengajari Firman Tuhan, sehingga Firman itu masuk dalam hidup, lalu tertulis di loh hati kita. Kita bisa lupa ayatnya di mana, tapi perkataanNya tertulis di loh hati kita.

Sebab TUHAN tidak akan membuang umat-Nya, dan milik-Nya sendiri tidak akan ditinggalkan-Nya (Mzm 94: 14)

Orang yang dalam masalah dan sendirian, akan merasa bahwa problemnya paling berat, dan problem orang lain kecil. Akibatnya mengasihi diri sendiri.
Tapi jika di saat itu kita berdoa, masuk dalam hadirat Tuhan, maka kita akan sadar bahwa Tuhan ternyata selalu menyertai kita dengan kasihNya. Kemudian Tuhan akan ajari kita dari FirmanNya.

Pentingnya MK
Hadir hanya pada kebaktian tidak membuat rohani bertumbuh. MK adalah tempat kerohanian jemaat bertumbuh. Kegiatan MK : mengupas Firman Tuhan dan renungan di warta gereja.
Renungan di warta adalah apa yang ditangkap bu gembala dari Tuhan.
Daya tangkap jemaat masing-masing berbeda. Di MK lah tempat sharing sehingga semua bisa mendapat pengertian. Teman-teman MK adalah keluarga terdekat yang bisa saling membantu paling cepat.

(Dalam MK akan dibagikan daftar pembacaan Alkitab.)

Korespondensi:
@Antonius_FW (tweeter); pin BB 5CE70545
WhatsApp, Line, 085 727 868 064

No comments:

Post a Comment