Minggu,
22 Januari 2017
Apa
yang Keluar, itu yang Menajiskan
Tina
Agung Purnomo
Mrk
7: 14-20
Para
ahli Taurat dan orang Farisi datang dari Yerusalem ke Galilea, 150 km
jauhnya, hanya untuk memantau seperti apa perkembangan Yesus. Saat
mereka anggap ada kesalahan yang dilakukan Tuhan Yesus atau para
muridNya, mereka menjatuhkan penghakiman.
Tradisi Yahudi sangat ribet. Bagi orang kebanyakan cuci tangan sebelum makan adalah kebiasaan, dan kebersihan yang harus dilakukan. Tapi bagi orang Yahudi sudah jadi peraturan/ hukum, jika tidak dilakukan maka najis.
Aturan Yahudi mengenai cuci tangan:
- Pagi harus mencuci tangan dengan benar. Itu menjaga kekudusannya sepanjang hari jika tidak bertemu orang lain.
- Jika selama hari itu bersalaman dengan orang lain - maka najis lagi, jika akan makan harus cuci tangan lagi.
- Makan tanpa cuci tangan jadi obyek serangan roh jahat, mereka jadi miskin dan hancur.
- Roti yang dimakan tanpa cuci tangan tidak lebih baik dari kotoran manusia.
- Seorang rabbi yang sekali aja melanggar hal ini, harus dimakamkan terpisah/ terasing dari yang lain.
- Lebih baik mati kehausan daripada air cuci tangan digunakan untuk minum.
- dst
Murid Yesus tahu peraturan-peraturan ini, tapi tidak mau terikat dengan hukum itu. Mereka melihat kemunafikan ahli-ahli Taurat itu: datang jauh-jauh dari Yerusalem untuk menghakimi Yesus.
Yesus mengajarkan kebenaran: yang penting adalah yang di dalam, bukan yang di luar
Kata-Nya lagi: " Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya, sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. Semua hal- hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang. " (Mrk 7: 20-23)
- Percabulan
Saat
ini sudah marak di internet, aksesnya mudah. Pilihan kita : memilih
yang kudus atau najis. Bagi yang mempunyai hal-hal berbau porno di
gadget - segera hapus. Setelah di hapus, barulah Roh Kudus bisa
bekerja dengan leluasa, roh kita bangkit dan bertumbuh. Jangan meniru
dunia, tapi kita harus bersinar terang.
Kita adalah saluran berkat Tuhan. Jika banyak kotorannya, maka berkat tidak akan lancar.
- Pencurian – semua sumbernya di hati, masuk pikiran, baru ujungnya bertindak
- Pembunuhan - orang yang hatinya bersih tidak akan berkeinginan membunuh
- Perzinahan
Saat
melihat orang lain lebih baik dari pasangan - iblis mulai masuk. Hati
kita tidak bisa dimasuki roh jahat jika tidak kita ijinkan masuk.
Kuncinya:
bagaimana kita sendiri dengan Tuhan ? Apakah mau hidup benar/ kudus.
- Keserakahan
Ingin
mengambil sesuatu yang bukan haknya untuk dihamburkan dan kemewahan
- Kejahatan (poneria, G4189)
keinginan
untuk menyakiti orang lain, ingin membuat orang lain sejahat dia.
Iblis - poneros - berbuat jahat dan ingin orang lain berbuat sama
dengan dirinya.
- Kelicikan (dolos, G1388) memasang jebakan untuk orang lain, dalam upaya pengkhianatan.
Contoh:
Orang
Yunani mencoba masuk ke Troya selama 10 tahun dan gagal. Lalu mereka
kirim kuda yang berisi prajurit. Orang Troya pikir itu jarahan dari
Yunani yang kalah. Malam harinya prajurit di dalam kuda keluar dan
membuka gerbang. Akhirnya Yunani menguasai Troya.
Jangan memiliki hati yang licik, karena menajiskan hidup kita. Mari bersikap tulus.
- Hawa nafsu (aselgeia, G766)
kecenderungan
jiwa yang membenci semua disiplin. Ciri-ciri: kehilangan rasa sopan
dan rasa malu.
- Iri hati
mata
yang jahat, tidak suka dengan keberhasilan orang lain, bahkan
mengutuki keberhasilan orang lain
- Hujat
jangan
menghujat. Gunakan mulut kita hanya untuk memuji Tuhan.
- Kesombongan
merasa
dirinya lebih baik dari orang lain, derajat dirinya lebih tinggi.
Menempatkan dirinya melawan Allah. Puncak kejahatan adalah
kesombongan.
Tetapi kasih karunia, yang dianugerahkan-Nya kepada kita, lebih besar dari pada itu. Karena itu Ia katakan: "Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati." (Yak 4: 6)
Kita semua adalah anak Allah, sama-sama ditebus oleh Tuhan Yesus. Tidak ada yang lebih tinggi dari yang lain.
- Kebebalan
bebal
moral, melakukan hal-hal yang bodoh.
Tuhan mau mengkoreksi dan ajari kita, supaya jadi lebih baik.
Pesan p Agung : bagi seseorang hamba Tuhan, yang terpenting adalah hatinya berkenan di hadapan Tuhan. Dari dalam hati bisa keluar hal-hal yang baik dengan yang buruk.
Sumber
dosa bukanlah makanan atau persentuhan jasmani, tapi dari dalam hati,
lalu masuk ke pikiran, akhirnya jadi perbuatan.
Hal
yang kecil di dalam hidup harus diselesaikan dengan Tuhan.
Kesaksian
P Agung pulang ke surga, dan bu Tina ditahbiskan sebagai gembala gereja. Ada 33 divisi di gereja, ELT bekerja keras membenahi semua yang ada.
Saat
ada banyak masalah, bu Tina sempat marah, merasa yang dialami tidak
adil, mengeluh, merasa belum punya kapasitas, merasa imannya diseret.
Bu
Tina juga merasa diseret imannya dalam urusan rumah baru dan
pelajaran anak-anak.
Kehidupan
rohani kita harus sendiri, tidak bisa rombongan/ ber-ramai-ramai. P
Agung tahu hal ini, makanya mengarahkan bu Tina untuk bergaul pribadi
dan sendiri dengan Tuhan.
Roh
Kudus berkata: semua yang terjadi diperlukan supaya iman bu Tina
bertumbuh di dalam Kristus, iman bu Tina ke Tuhan naik level.
Semua
itu untuk meningkatkan potensi bu Tina, sehingga bisa jadi lebih
baik. Dulu bu Tina biasa bergantung ke suami, karena banyak tidak
berani melangkah sendiri.
Tapi
saat ini mau-tidak mau harus bergantung total hanya pada Roh Kudus.
Saat bergantung kepada Roh Kudus, bu Tina mendapat banyak hal yang
baru, dan bu Tina merasakan damai sejahtera. Bu Tina jadi bisa
melihat gambar besar tujuan Tuhan bagi dirinya: mengapa berada dalam
kondisi seperti sekarang, mengapa ditempatkan di Semarang, dll.
P
Steve, suami bu Monika (penterjemah) meninggal. Saat bertemu bu Tina,
yang dikeluhkan bu Monika sama dengan yang pernah bu Tina.
Kita sering jatuh karena kerikil kecil, bukan batu besar. Singkirkan kerikil-kerikil dari hati kita.
P Agung orangnya visioner, yang dilihat segala yang besar di depan. Tapi dampaknya tidak ada pengaturan detil dan kecil-kecil, tidak ada sistem. Bu Tina membuat sistem untuk berbagai bagian. Atas saran beberapa teman, bu Tina memakai akuntan publik untuk mengurus keuangan dan laporannya.
Hal-hal kecil di dalam hati harus dibereskan, termasuk kemarahan dan kejengkelan. Jika dibiarkan, maka kita tidak bisa lagi dengar arahan Roh Kudus, ujungnya melakukan tindakan-tindakan bodoh.
Bagaimana memiliki hati yang bersih dan kudus
1.
Hanya Tuhan Yesus yang bisa merubah dan mengkuduskan
Saat lampu dimatikan, kita tidak bisa melihat jika ada kotoran. Saat lampu dinyalakan, maka semua kotoran terlihat. Yesus adalah terang dunia. Saat kita mengandalkan Yesus, kita bisa melihat kotoran-kotoran dalam hati kita. Terang Yesus bisa di dapat di Firman, karena Yesus adalah Firman.
Jika Firman Tuhan ada di hidup kita, maka Firman itu menerangi hidup kita dan membongkar hati kita, mengkuduskan manusia batiniah kita.
Dengan
apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan
menjaganya sesuai dengan firman- Mu. (Mzm 119: 9)
2. Hanya dengan pertolongan Roh Kudus kita bisa memelihara hati kita.
Tuhan
berikan Roh Kudus bagi kita sebagai penolong. Tanpa pertolongan Roh
Kudus, kita tidak bisa mengkoreksi hati kita. Minta kepada Roh Kudus
untuk menunjukkan kekotoran di hati, lalu minta Dia mengisi hati
kita. Saat Roh Kudus di dalam kita, semua kekotoran di dalam hati
akan menyingkir keluar.
Jangan hanya merasakan Roh Kudus pada hari minggu, tapi setiap saat dan setiap keputusan harus tanya Roh Kudus. Biarkan Roh Kudus menuntun dan memberikan petunjuk.
Jangan hanya merasakan Roh Kudus pada hari minggu, tapi setiap saat dan setiap keputusan harus tanya Roh Kudus. Biarkan Roh Kudus menuntun dan memberikan petunjuk.
Kita tidak bisa mengkoreksi diri sendiri, Roh Kuduslah yang bisa melihat diri kita yang sesungguhnya
Cermin
adalah pantulan diri kita. Reaksi kita terhadap orang lain adalah
diri kita sesungguhnya: iri hati, kejengkelan, kemarahan, dll. Jika
kita tidak berbenturan dengan orang lain, kita tidak tahu kondisi
hati kita.
Contoh:
jengkel pada seseorang setiap kali bertemu.
Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya (Ams 27: 17)
Berusahalah hidup damai dengan semua orang dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorangpun akan melihat Tuhan. (Ibr 12: 14)
Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, karena dari situlah terpancar kehidupan. (Ams 4: 23)
Iblis selalu berusaha masuk di hidup kita, karena dia adalah musuh Tuhan. Iblis tidak suka kita mencari Tuhan.
Kehidupan kita di dalam Kristus akan terpancar keluar jika hati kita bersih. Dari hati yang bersih tidak akan muncul makian atau perkataan yang jahat. Pilihan ada di dalam kita: mau hidup kudus, atau hidup seperti dunia.
Core value JKI Injil Kerajaan: IKUTI -> Integritas, Kekeluargaan, Unggul, Tanggung-jawab, Inovasi
Nilai-nilai
ini harus ada dalam hidup setiap jemaat JKI Injil Kerajaan.
Saat hidup kita bersih-kudus-benar, berkat Tuhan akan turun di hidup kita tanpa terhalang.
Rekening
JKI Injil Kerajaan:
BCA
182-53-0000-9
BCA
– Berkat bagi bangsa – 182-27-0000-9
Korespondensi:
antoniusfw@facebook.com
(FB);
antoniusfw1@gmail.com
(email);
@Antonius_FW
(tweeter); pin BB 5CE70545
WhatsApp,
Line, 0878 3377 8822