Tuesday, January 17, 2017

Suruhlah Mereka Pergi – Fonny Hoetomo – Minggu, 15 Januari 2017

Minggu, 15 Januari 2017
Suruhlah Mereka Pergi
Fonny Hoetomo

Mrk 6: 30-44

Ay 30 – Yesus punya manajemen yang rapi. Setelah mengutus murid-muridNya, murid-muridNya melaporkan kepada Yesus apa-apa yang sudah mereka lakukan.

Jika dalam pekerjaan, kita mengerjakan sesuatu tugas, laporkan perkembangannya, kesulitan-kesulitannya, seberapa sudah selesai dikerjakan. Maka atasan melihatnya, dan kepercayaannya pada kita meningkat.

Ay 31 – Orang banyak datang pada Yesus. Walau pelayananNya banyak, Yesus tahu bahwa waktuNya di dunia singkat. Maka Yesus harus menjaga kondisi supaya fit.

Kesaksian
John Sung, si obor asia, pelayanannya hebat. Dia meninggal di usia muda karena kurang mengurus kesehatannya.

Tubuh kita adalah Bait Allah, maka seharusnya harus dijaga dengan baik.

Yesus mengajar dengan penuh kuasa dan belas kasihan, sehingga semua mendengarkan dan diberkati, bahkan lupa waktu hingga hari hampir malam. Orang-orang ini mencari Yesus karena butuh kesembuhan dan pertolongan. Jumlah hadir saat Yesus menggandakan roti dikatakan 5000 laki-laki. Padahal dikisahkan bahwa yang memberi 5 roti-2 ikan adalah anak kecil. Jadi jika ditambah wanita dan anak-anak, jumlah totalnya bisa lebih dari 10 ribu orang. Diperkirakan tempat Yesus mengajar seperti ampitheatre, sehingga semua yang datang bisa mendengarkan.

"Suruhlah mereka pergi" adalah perkataan murid-murid kepada Yesus, supaya memerintahkan orang banyak itu pergi

Ada berbagai motifasi orang datang ke Yesus, dan Yesus menerima mereka semua, karena hatiNya penuh belas-kasihan

Uang yang ada pada para murid ada 200 dinar. 1 dinar adalah upah pekerja sehari. Dengan 200 dinar hanya bisa memberi makan sekitar 200 keluarga. Murid-murid melihat situasi: uang sedikit, tapi orang banyak, jadi mereka mengusulkan hal yang mudah: menyuruh orang banyak pergi.

Jawab Filipus kepada-Nya: "Roti seharga dua ratus dinar tidak akan cukup untuk mereka ini, sekalipun masing-masing mendapat sepotong kecil saja." (Yoh 6: 7)

Filipus menyampaikan kenyataan bahwa uang yang dimiliki kelompok Yesus kurang. Andreas menemukan bahwa ada anak kecil membawa 5 roti jelai dan 2 ikan kecil. Roti jelai adalah roti untuk orang miskin.

Sumber mujizat tidak jauh, ada di sekitar kita

Murid-murid sudah melihat Yesus membuat berbagai mujizat, tapi belum pernah melihat mujizat pelipat-gandaan roti. Ini seperti membatasi Yesus, mereka belum kenal Yesus seutuhnya. Jalan pikiran kita seringkali membatasi kuasa Tuhan: apakah Tuhan bisa menolong dalam pergumulan kita.

Saat kita datang pada Yesus dengan sepenuh hati, ada jawaban bagi masalah kita

Bagi semua murid roti yang dibawa anak kecil itu tidak berarti, tapi Yesus bisa melipat-gandakannya.

Setiap hari dari dapur umum JKI Injil Kerajaan memberi makan minimal 1300 orang. Sekolah Terang Bangsa memberikan beasiswa kepada banyak siswa. Semua tetap dilanjutkan dan tidak dihentikan.

Banyak hal kecil yang kita buat tidak diperhitungkan orang, tapi Tuhan melihat dan memperhitungkan, sekecil apapun kontribusi kita.

Saat makan dibagi-bagi jadi kelompok-kelompok kecil, dan masing- masing ber-
fellowship.
MK (Mezbah Keluarga) adalah keluarga kecil. Jika jemaat mau bergabung, ada banyak keuntungan. Saat jemaat mengalami sesuatu, yang bisa menolong paling cepat adalah dari keluarga terdekat, yaitu MK.

Semua yang hadir makan sampai kenyang, artinya Yesus memberkati dengan tidak tanggung-tanggung. Dikatakan bahwa roti awalnya roti jelai, tapi orang-orang bisa makan dengan enak.

Tuhan akan menolong kita hingga tuntas, karena Tuhan adalah alfa dan omega. Saat Tuhan mengakhiri sesuatu, Dia sudah memulai sesuatu yang baru, karena kasih Tuhan tidak berkesudahan.

Banyak orang berfikir bahwa dalam kebaktian yang terpenting hanyalah Firman. Memang Firman Tuhan memberi makan pada jemaat, tapi saat pujian dan penyembahan adalah saat jemaat meninggikan dan mengagungkan nama Tuhan.

Kita memberkati Tuhan dengan pujian dan penyembahan kita.

Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, Ia menengadah ke langit (Mrk 6: 41a)

Yesus menengadah ke langit, artinya menghadap pada Bapa di surga.
Saat menghadapi sesuatu masalah, kekuatan dan pertolongan manusia terbatas, maka kita harus mengandalkan Tuhan, menghadapkan semua kepada Tuhan.

Hadapkan 5 roti-2 ikan yang Tuhan percayakan dalam hidup kita kepada Tuhan, ucapkan berkat yang sesuai Firman dan janji Tuhan: untuk pekerjaan, keluarga, usaha, pelayanan, dan semua yang Tuhan percayakan.

Setiap bangun pagi, jangan mengomel dan memikirkan persoalan. Tapi mulai hari dengan mendeklarasikan berkat yang dari Firman Tuhan:
Aku percaya Yesus, hidupku dijamin oleh Yesus, aku percaya kebenaran Firman, aku mau berkati dan perkatakan sesuai jatah Tuhan buat hidupku, iblis tidak punya hak atas hidup kita karena sudah dibayar lunas oleh darah Yesus.

Tuhan mengerti hidup kita, mengerti apa yang ada di dalam hati dan pikiran kita. Sebelum kita bicara, Tuhan sudah tahu, karena Dia lebih kenal kita daripada kita mengenal diri sendiri. Tuhan tidak pernah meninggalkan kita sendirian dalam masalah.

Saat akhirnya semua orang pergi, mereka pergi dengan kenyang jasmani-rohani, dan disembuhkan.

Hal itu dikatakan- Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan- Nya.(Yoh 6: 6)

Yesus tahu apa yang Dia rencanakan untuk hidup kita, dan rencanaNya itu detil.

Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Yer 29: 11)

Bekerjalah, bukan untuk makanan yang akan dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu; sebab Dialah yang disahkan oleh Bapa, Allah, dengan meterai-Nya." Lalu kata mereka kepada-Nya: "Apakah yang harus kami perbuat, supaya kami mengerjakan pekerjaan yang dikehendaki Allah?" Jawab Yesus kepada mereka: "Inilah pekerjaan yang dikehendaki Allah, yaitu hendaklah kamu percaya kepada Dia yang telah diutus Allah." (Yoh 6: 27-29)

Pekerjaan yang dikehendaki Allah : percaya pada Yesus.

Kesaksian
Bu Fonny dan beberapa teman dari beberapa kota menghadiri KKR Joyce Meyer di Jakarta. Saat itu ada banjir besar, lalu harus menerobos banjir besar. Bu Fonny dan rekan-rekannya berdoa supaya mobil bisa melewati banjir tanpa mogok. Sopir khawatir mobil akan mogok, tapi setiap kali mengatakan kekuatirannya, ibu-ibu penumpang melarang memperkatakan yang negatif. Akhirnya rombongan bisa sampai dengan selamat.

Kesaksian
Anak bungsu bu Fonny rencana dilahirkan secara cesar di tanggal kelahiran suami bu Fonny. Dokter yang menangani semula mencegah karena dianggap masih prematur. Bu Fonny dapat dari Tuhan bahwa harus dilahirkan hari itu. Akhirnya dokter menuruti tanggal yang diminta.
Ternyata setelah operasi, dokternya berkata bahwa saat itu ternyata adalah saat yang terbaik, karena jahitan-jahitan sebelah dalam dari hasil operasi cesar anak sebelumnya: sudah robek, dan tinggal lapisan tipis. Maka jika kandungan sobek, bayi bisa meninggal.

Ketika kita masih di dunia, mari kerjakan bagian kita, sekecil apapun kontribusi kita. Tuhan tidak melihat jumlahnya, tapi ketaatan hati kita. Hidup di dunia waktunya singkat, tapi waktu yang singkat itu menentukan hidup kita di kekekalan.

Penutup – Yosea C
Jika kita mengatakan bahwa kita mengalami Tuhan, tapi dalam kehidupan dikungkung masalah demi masalah, dan kalah; maka orang lain akan mempertanyakan kehadiran Tuhan di hidup kita.
Berjalan dengan Tuhan satu paket dengan mujizatNya!

Rekening JKI Injil Kerajaan:
BCA 182-53-0000-9
BCA – Berkat bagi bangsa – 182-27-0000-9

Korespondensi:
@Antonius_FW (tweeter); pin BB 5CE70545
WhatsApp, Line, 0878 3377 8822

No comments:

Post a Comment