Minggu 12 Februari 2012
Petrus Agung
Petrus Agung
“7 Batasan Habitat Kita”
Pak Yusak membuat statement :
Orang yang diurapi, belum tentu ia disertai,
orang yang disertai belum tentu ia disayangi,
orang yang disayangi belum tentu ia berkenan di hadapan Tuhan
Sebaliknya
orang yang berkenan akan disayangi Tuhan,
orang yang DIA sayangi akan DIA sertai,
orang yang DIA disertai akan DIA urapi
Ada yang berkata Tuhan cinta semua orang. Tapi Alkitab berkata bahwa Tuhan mencintai Yakub dan membenci Esau; Yohanes adalah murid yang dikasihi Tuhan Yesus.
Kasih Tuhan rata – semua dikasihi Tuhan, tapi ada beberapa orang yang sungguh-sungguh mendapatkan hatinya Tuhan, antara lain Daud.
Contoh:
- Orang yang diurapi tapi tidak disertai Tuhan : Saul. Saat Daud berkesempatan membunuh raja Saul, Daud tidak mau menjamah orang yang diurapi Tuhan. Ketika seseorang melayani Tuhan, maka Tuhan mengurapi. Namun jika orang tersebut keluar dari kehendak Tuhan atau murtad, ternyata sisa urapan masih ada karena Tuhan tidak tarik kembali pemberiannya. Pengurapan seseorang bukan bukti bahwa seseorang disertai Tuhan. Jika pengurapan seseorang semakin hebat dan ajaib – memang di sertai, namun jika semakin meredup – ini berbahaya !
- Orang yang disertai belum tentu ia disayangi : sopir kita menyertai kita ke mana kita pergi, tapi belum tentu menyayangi kita, tapi tetap sertai karena kewajiban. Demikian juga jika kita sebagai anak Tuhan bertindak menjengkelkan Tuhan, kita tetap disertai.
- Orang yang disayangi belum tentu ia berkenan : anak bungsu disayang bapaknya, minta harta diberi walau bapaknya tahu dia bakal melarat. Setelah bungsu bertobat dan kembali, baru bapaknya berkenan
Yang paling penting bagi kita adalah memperkenan hati Tuhan, caranya dengan belajar merendah di hadapan Tuhan. Karena jika kita tinggi hati, tiba-tiba kita akan kehilangan segala sesuatu.
Pesan Tuhan melalui p Daniel Cipto: saat ini adalah masa belajar merendahkan hati di hadapan Tuhan.
Hanya saat kita merendah di hadapan Tuhan kita akan tetap bisa terus berkenan.
7 batasan penting dalam hidup kita untuk menciptakan habitat kehidupan yang paling sehat bagi kehidupan rohani kita. Seperti air untuk ikan. Batasan-batasan ini bukan untuk mengekang kita, sebaliknya ini cara Tuhan memproteksi kita sehingga kita tetap mendapat perkenananNya, dan berkembang dengan baik.
1. Batas Jenis
Rom 15: 18-20 – Kehormatan kita adalah menginjil di tempat Injil belum dikenal orang.
Periksa fokus penginjilan kita : apakah ke tempat di mana Kristus belum pernah didengar, atau kepada yang sudah kenal Yesus?
Saat kita fokus hanya kepada yang sudah kenal Kristus, artinya kita kehilangan kehormatan !
Contoh: Menginjil melalui sepakbola. Hampir semua klub terkenal Inggris dibentuk oleh gereja atau pendeta. Arsenal – methodist, Manchester City – anak pendeta, Tottenham Hotspurs, dll. Mereka dirikan klub-klub sepakbola karena pendeta-pendeta lihat di luar banyak orang belum kenal nama Yesus, dan belum bisa langsung diajak ke gereja. Sayangnya kemudian memisahkan antara yang rohani dan sekuler.
Jika kita ingin terima kehormatan dari Tuhan dan manusia: sampaikan Injil kepada mereka yang belum kenal Tuhan Yesus.
2. Batas Wilayah
2 Kor 10:13-16 – Semua kita memiliki daerah kerja, baik hal pribadi, pekerjaan, bisnis, dll. Dan semuanya perlu mandat dari Tuhan. Wilayah kita adalah areal yang bisa kita sentuh dengan luar biasa. Jangan sentuh wilayah yang di luar batas kita.
Dengan menabur Rp1000,-/ hari pada rekening untuk 33 provinsi, kita punya legalitas untuk usahakan dan ambil. Hanya cara dan waktunya tunggu Roh Kudus.
P Agung buat seminar setiap bulan di Jakarta: SHRK dan sudah berlangsung 12 tahun. Dari awal dicurigai sebagai calon gereja. Tapi mandat Tuhan kepada p Agung untuk Jakarta hanya memberi makan, bukan menggembalakan. Ini karena p Agung tahu batasan wilayahnya: mana yang jadi mandat dari Tuhan, mana yang tidak boleh disentuh.
Jangan merasa paling hebat dan serba bisa, sehingga kita bisa lakukan apa saja yang kita mau. Jika kita langgar batasan wilayah yang Tuhan tetapkan – malah akan mati, karena keluar dari habitatnya.
3. Batas Panggilan
2 Taw 26:16-21 – Saat masih lemah kita gampang nurut dengan apa yang Tuhan mau. Tapi saat menjadi kuat – jangan tinggi hati dan berubah setia.
Seringkali orang yang merasa kuat dan merasa berhak melakukan apapun yang kita mau, padahal tidak.
Contoh: ketika kita kembalikan persepuluhan – adalah penyembahan kita ke Tuhan dengan harta kita. Begitu doa dan diserahkan, maka selesai – bukan hak kita lagi. Penggunaannya tidak perlu kita urusi, karena itu adalah kepercayaan bagi orang yang bertugas mengurusinya. Mengurusi penggunaan perpuluhan kita adalah melewati batas wilayah kita.
Persembahan kita adalah penyembahan kita – bukan investasi kita. Saat persembahan kita anggap sebagai sumbangan, apalagi untuk membeli pengaruh kepada orang lain, gereja, atau sinode, maka Tuhan anggap tidak bayar perpuluhan.
4. Batas Atas
1 Kor 4: 6-7 – Semua yang kita punya adalah pemberian Tuhan sehingga tidak ada yang bisa kita sombongkan. Batasan ini disebut juga batasan kerendahan hati.
Hidup kita seperti telur diujung tanduk yang kapanpun bisa berakhir. semua karena anugerah. Jika perkenan Tuhan ditarik dari hidup kita, maka semua akan hilang – karena kesombongan kita, terutama kesombongan yang terucap.
Makin besar kepercayaan yang Tuhan berikan, makin diangkat ke atas – makin ngeri ! Minta Tuhan untuk mengajari merendahkan diri dihadapan Tuhan. Karena Tuhan membenci kesombongan, dan kesombongan adalah awal kejatuhan. Tiarap dan merendahlah di hadapan Tuhan – apapun yang kita alami, karena kita yakin semua hanya karena anugrahNya. Makin besar anugrah yang kita terima, kita akan semakin kerja keras, karena segala anugerah itu harus kita pertanggungjawabkan.
5. Batas Iman
Rom 12: 3 – Ada ukuran iman – measure of faith. Saat kita biasa gunakan iman, kita akan tahu ukuran iman kita. Kita bergerak dalam ukuran iman kita. Iman tentang kesembuhan, iman soal keuangan, dll.
> Jangan digabung dengan keinginan daging / iri dengan hasil iman orang lain.
Jalani sesuai ukuran iman kita, nanti ukuran iman kita akan berkembang.
6. Batas Pengurapan
1 Sam 26 : 1-11 – Kita boleh tidak suka kepada orangnya, tapi selama pengurapan Tuhan ada padanya - jangan disentuh ! Karena saat kita sentuh pengurapannya, artinya kita menghina si Pemberi pengurapan, yaitu Tuhan sendiri. Saat kita serang pengurapan seseorang, artinya kita menolak apa yang dia miliki.
Daud diurapi dan tidak membunuh Saul, karena Daud tahu jika dia membunuh Saul, sama artinya menghina dirinya sendiri dan pengurapan yang ia terima dari Tuhan.
Fokuskan hati kita masing-masing ke Tuhan, karena manusia tidak ada yang sempurna. Sekali kita menghakimi – kita anggap diri kita lebih dari orang lain. Bila ada orang yang menjelek-jelekkan orang lain/hamba Tuhan lain, jangan ikut ambil bagian !
7. Batas Kenikmatan
Rom 16: 19 – Kita harus bijaksana terhadap apa yang baik dan bersih terhadap apa yang jahat.
Seringkali saat mengalami berkat Tuhan, kita menjadi tidak bijaksana dan takabur.
Ada orang yang ketika diberkati Tuhan malah berfoya-foya dan memboroskan uangnya untuk hal-hal yang tidak berguna.
Mari dewasa dan bijaksana. Seberapa Tuhan berkati kita – kita bersyukur, dan mari jadi orang yang bisa dipercayai. Kerjakan dengan bijaksana segala kelimpahan yang Tuhan berikan kepada kita.
Belajar dan sadari bahwa Tuhan suka kepada anak-anak yang dewasa dan bijaksana, tidak hamburkan uang untuk yang tidak perlu.
Mari bijaksana, supaya Tuhan terus mempercayakan kepada kita hal-hak yang ajaib
Saat Tuhan memberkati kita, dan waktu kita diangkat makin lama makin kuat, itulah saat yang paling kritis dalam hidup kita. Karena tiba-tiba ujian demi ujian akan datang untuk menguji kerendahan hati kita.
Jangan lakukan yang merusak dan jangan berubah setia, dan jadilah pribadi yang dapat dipercaya.
Minta Tuhan jagai dan protect hati kita dari semua yang tidak perlu.
Link MP3 khotbah kebaktian pagi (pilih salah satu):
Link MP3 khotbah kebaktian sore (pilih salah satu):
No comments:
Post a Comment