Tuesday, August 13, 2013

5-2-1 – Petrus Agung – Minggu, 11 Agustus 2013

Minggu, 11 Agustus 2013
5 – 2 – 1
Petrus Agung

Setiap kita harus jalan dan dipimpin Roh Kudus hari demi hari. Karena akan ada satu hari saat apapun hasil pergaulan dengan Roh Kudus tersebut akan sangat menentukan kehidupan kita. Dalam menghadapi sebuah situasi, respon orang yang terlatih bergaul dengan Roh Kudus akan sangat berbeda dengan orang yang tidak terlatih.

Mat 25: 14-30 – Perumpamaan tentang talenta
Ada 3 tahapan/ tingkatan dalam kehidupan kita dengan Tuhan

1. Tahap Pendidikan Tuhan
Level di mana si tuan menggali/ meng-explore semua potensi yang ada pada hamba-hambanya. Di level ini terlihat bahwa kesanggupan/ ability mereka berbeda-beda

3 orang di kisah di atas kemungkinan di level yang sama dan salary yang lama. Ini adalah saat mereka dididik oleh tuannya. Di level ini banyak pendidikan dan hal yang tidak enak yang harus dilewati, sehingga menghasilkan sikap hati berbeda di antara orang Kristen.

Sikap hati inilah yang akan menentukan seberapa potensi kita tergali dengan baik dan muncul, dan berikutnya menentukan seberapa besar kepercayaan Tuhan kepada kita

Banyak orang yang tidak mau diajar dan dibawa Tuhan dalam sebuah perjalanan iman karena itu menyakitkan buat dagingnya.

Hari depan kita ditentukan oleh seberapa kita mau dididik oleh Tuhan.

Kesaksian: Raker di Bali.
Di awal raker, yunior mendapat peringatan bahwa mereka diincar iblis. Saat doa peperangan p Agung mendapat pengelihatan ada 3 mayat, maka saat itu juga p Agung memerangi roh maut itu sendiri. Saat 6 hamba Tuhan mendoakan yunior, Bu Iin merasa Samuel dalam incaran iblis.
Hari itu kejadian yang dialami yunior: terkunci di lift dan hampir tenggelam saat berenang di pantai Kuta. Pada kejadian di pantai, Samuel sempat tergulung ombak sampai ke tengah laut hingga kakinya kram. Oleh anugrah Tuhan semua yunior selamat.

Ternyata peristiwa di pantai Kuta digunakan Tuhan untuk mendidik Samuel, sehingga lebih serius dengan Tuhan dan tidak main-main dengan hidupnya. Salah satu hasil didikan Tuhan, saat misi di Malaysia bisa injili 2 orang secara one on one, mengajaknya terima Tuhan Yesus dan kemudian membabtisnya.

Tuhan ingin semua potensi kita keluar dan tergali

Jika kita menanggapi didikan Tuhan dengan baik dan tidak kepahitan, maka kita akan kembangkan diri kita secara luar biasa karena Tuhan. Tapi jika kita menanggapinya dengan sakit hati dan kepahitan seperti hamba yang menerima satu talenta, maka potensi kita tidak akan tergali secara maksimal. Hamba ketiga menyimpulkan bahwa tuannya kejam dan dia diperlakukan tidak adil.

Didikan Tuhan harus diresponi dengan kerendahan hati, bukan dengan marah dan kesombongan.

Ada orang yang saat diberitahukan kesalahannya, maka memberontak, pembelaan diri keluar, maka pada akhirnya orang jadi segan membicarakan kebenaran kepadanya. Akhirnya kejatuhannya tinggal menunggu waktu.

Didikan Tuhan menuntut kejujuran akan keberadaan kita

Saat Naaman diperintahkan mandi di sungai Yordan sebanyak 7 kali dia marah. Alasan sebenarnya adalah kesombongan. Pakaian jendral Naaman menutupi kusta di tubuhnya. Jika mandi di negerinya, dia bisa halangi orang melihatnya mandi. Tapi itu tidak bisa dilakukannya di negara lain.

Jika hidup kita dikendalikan gengsi, maka saat kita harus lepaskan harga diri kita, kita akan mempertahankannya mati-matian, bahkan mencari berbagai alasan untuk membenarkan dirinya.

Kepahitan membuat potensi seseorang tidak berkembang

Kesaksian p Agung:
Saat SMP nilai bahasa Inggris p Agung jelek. Awalnya p Agung menutupi hal itu dengan alasan nasionalisme. Setelah pendidikan Tuhan dilewati, sekarang bahasa Inggris itu menjadi berkat bagi hidup p Agung.

Daud di masa mudanya dilatih Tuhan menghadapi Singa dan Beruang. Tiba-tiba Tuhan beri investasi dalam hidup Daud: mengalahkan Goliat, sehingga nama Daud terkenal di seluruh negeri.

Yusuf sejak kecil harus bekerja di bawah anak-anak gundik Yakub. Saat masuk sumur, rumah Potifar, dan penjara, Yusuf selalu jadi pemimpin. Yusuf tidak punya kepahitan, terbukti dengan memberi nama anak sulungnya Manasye (aku tidak ingat/ I dont remember)

2. Tahap Investasi
Di tahap ini hidup kita akan terlihat berkembang dengan baik.
  • Pengusaha – maju dan berkembang
  • Guru – saat mengajar, anak didiknya mengerti
  • Manajer – leadership-nya terlihat
  • Hamba Tuhan – ada hal khusus di dalam dirinya yang tidak dimiliki orang lain.

Ada masa Tuhan akan melihat seberapa kita kembangkan investasi Tuhan atas hidup kita.

Dalam Alkitab terjemahan The Messege kisah 5-2-1 di atas berjudul The story about investment – kisah tentang investasi.

3. Tahap Partner
Saat kita lalui tahap kedua dengan baik, maka posisi kita berubah dari hamba yang digaji, kemudian dimodali, akhirnya menjadi partner Tuhan. Artinya kita akan duduk dan memerintah bersama Tuhan.

His master commended him: 'Good work! You did your job well. From now on be my partner.' (Mat 25: 21, 23, MSG)

Janda Sarfat diperintahkan Elisa meminta bejana dari tetangganya. Kata meminta juga berarti konsultasi. Maka kita juga harus ber-konsultasi dengan orang yang lebih maju dan cara pikirnya berkembang. Tapi ini hanya terjadi saat kita punya hati yang terbuka dan mau diajari.

Sering kita tidak bisa menerima saran orang lain karena kesombongan kita.

Pengumuman:
Minggu depan di kebaktian pagi dan sore adalah minggu kesembuhan/ healing.

Maillist:

Korespondensi:
antonius_fw@yahoo.com (email, YM dan FB);
@Antonius_FW (tweeter);
pin BB 24D0C381
WhatsApp, Line, WeChat, Kakao, Viber – 085 727 868 064

No comments:

Post a Comment