Minggu,
06 April 2014
Save
Indonesia
Petrus
Agung
Saat
Tuhan memberitahukan Abraham tentang yang akan terjadi di Sodom, itu
belum keputusan final. Tuhan beri kesempatan Abraham untuk
mempertahankan Sodom semaksimal mungkin. Hal ini juga dialami
Bahtera. Tuhan beri kita kesempatan untuk menentukan nasib Indonesia.
Tuhan tunjukkan berbagai ancaman untuk Indonesia: banyak gunung
berapi akan meletus, akan ada upaya pemecah belah, bahkan hingga
terjadi pertumpahan darah.
Peneguhan dari hal di atas:
Seorang
di luar Bahtera yang bertobat 10 tahun yang lalu, dia mendapat
karunia mimpi dalam bentuk asli dan bukan perlambang. Dia sudah
mendapat mimpi tentang tsunami Aceh dan lumpur lapindo. Tapi karena
sebelumnya tidak punya komunitas, dia tidak lakukan apa-apa. Kali ini
orang ini mimpi tentang gunung-gunung yang meletus, dan salah satunya
gunung Anak Krakatau, dan dampak letusannya akan sangat besar. Orang
ini juga bermimpi melihat pertumpahan darah.
Jika Tuhan memberitahukan manusia tentang suatu bencana, sebenarnya itu berarti masih bisa dibatalkan, dicegah, minimal dikurangi dampaknya.
Berkaitan
dengan semua hal yang didapat tersebut, maka kita harus mendoakan
bangsa kita. Salah satu hal yang harus dilakukan adalah mematok
bagian tengah Indonesia:
- Untuk seluruh wilayah Indonesia, darat dan laut, titik tengahnya adalah selat Makasar (antara pulau Sulawesi dan pulau Kalimantan). Dikerjakan oleh p Luky dari Mahanaim, p Yohanes Temanggung, dan bu Ribka (Tim 1).
- Untuk wilayah daratan saja, titik tengahnya adalah sebuah gunung di Kalimantan Tengah, dekat Palangkaraya (Tim 2).
Tim
1 berangkat dari Mamuju, Sulawesi Barat, dikawal oleh 4 aparat. Selat
Makasar dikenal sebagai "segitiga bermuda" Indonesaia.
Banyak kecelakaan di daerah itu: jatuhnya Adam Air, tenggelamnya
kapal Tampomas. Di daerah itu magnetik-nya kuat, tidak ada sinyal
apapun.
Mobil
dari tim 2 menabrak motor, dan pengendaranya terpental. Mobil dan
motor rusak. Pengendara motor sempat pingsan, tapi setelah didoakan
lalu bangun dan hanya luka ringan. Setelah itu tim 2 tidak bisa
komunikasi karena tidak ada sinyal. Lama perjalanan harusnya 12 jam,
dengan menumpang mobil proyek bisa ditempuh hanya dalam 5 jam.
2 tim belum kembali sesuai jadwal. Tim 1 kehabisan bahan bakar, sehingga hanyut hingga bergeser mil dibanding posisi yang seharusnya. Tim pencari baru berangkat jam 8 pagi, tapi setelah 1 jam balik lagi karena ombak besar dan salah satu mesin mati. Helikopter yang akan disewa terjebak badai, mendarat di bukit, dan tidak bisa menembus awan. Kapal cepat yang akan dikirim tim SAR kehabisan behan bakar, dan perlu 4 jam untuk beli di kota lain. Akhirnya yang diberangkatkan untuk mencari: kapal perang AL dan pesawat F16 AU.
Pertolongan
Tuhan: Tim 2 yang di gunung tinggal di rumah salah satu pemimpin
desa. Tim 1 yang di laut ditolong dan ditarik oleh kapal nelayan,
setelah bu Ribka berteriak-teriak minta tolong.
Semua
ini dilakukan karena kita sedang menghadapi sesuatu yang sangat
serius bagi bangsa Indonesia.
Apapun yang akan Tuhan kerjakan terhadap suatu bangsa, selalu ada ukurannya. Dan dilambangkan dengan cawan.
Kej
15: 13-16
Saat
akan membentuk bangsa Israel, rahimnya di Mesir, disemai selama 400
tahun dan diperbudak. Selama perbudakan mereka tidak dibayar, saat
keluar dari Mesir mereka merampasi kekayaan orang Mesir. Tuhan tidak
semena-mena dengan menyingkirkan bangsa Kanaan, tapi dalam
keadilanNya itu tidak dilakukan karena kedurjanaannya belum genap.
Tetapi keturunan yang keempat akan kembali ke sini, sebab sebelum itu kedurjanaan orang Amori itu belum genapTetapi keturunan yang keempat akan kembali ke sini, sebab sebelum itu kedurjanaan orang Amori itu belum genap (Kej 15: 13-16)
Jika suatu bangsa bersikap durjana, tapi seolah-olah tidak ada dampaknya secara langsung, itu karena cawan/ takaran Tuhan belum penuh.
Saat
Tuhan hendak memusnahkan sebuah bangsa, ada ukuran kedurjanaan dan
kejahatan yang harus digenapi. Sebaliknya untuk menyelamatkan dan
mengubah suatu bangsa, maka diperlukan takaran tertentu yang harus
dipenuhi.
3
takaran/ cawan yang harus kita perhatikan:
1.
Cawan doa
Ketika
Ia mengambil gulungan kitab itu, tersungkurlah keempat makhluk dan
kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Anak Domba itu,
masing-masing memegang satu kecapi dan satu
cawan emas, penuh dengan kemenyan: itulah doa orang-orang kudus.
(Why
5: 8)
Doa kita diukur dan ditimbang dengan sebuah cawan emas yang dipegang oleh para tua-tua. Saat cawan penuh dan naik ke hadapan Tuhan, maka akan dilemparkan ke bumi dan menghasilkan kegerakan yang luar biasa.
Why 8:1-5
Maka
naiklah
asap kemenyan bersama-sama dengan doa orang-orang kudus itu
dari tangan malaikat itu ke
hadapan Allah.
Lalu
malaikat itu mengambil pedupaan itu, mengisinya dengan api dari
mezbah, dan melemparkannya ke bumi. Maka meledaklah bunyi guruh,
disertai halilintar dan gempa bumi. (Why 8: 4-5)
Untuk mengubah bangsa Indonesia, kita harus penuhi cawan doa kita, minta Tuhan ubah dan selamatkan bangsa Indonesia. Jika kita tidak ikut berdoa, maka cawan doa tidak segera penuh. Jika cawan itu tidak penuh, tidak ada alasan bagi Tuhan untuk bergerak menyelamatkan bangsa kita, karena tanggung-jawab mendoakan bangsa ada di tangan kita.
Keep on asking and it will be given you; keep on seeking and you will find; keep on knocking [reverently] and [the door] will be opened to you (Mat 7: 7, AMP)
Kita diajarkan untuk tidak jemu-jemu berdoa karena itu mengisi cawan doa kita. Jika dalam pergumulan, doa kita belum dijawab, kita harus terus berdoa karena takarannya belum penuh. Jika yang kita berdoa untuk orang lain, atau hal yang lebih besar seperti kota atau bangsa, maka takarannya beda.
dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah, dalam segala doa dan permohonan. Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga- jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus- putusnya untuk segala orang Kudus, (Ef 6: 17-18)
Ada doa dan permohonan yang harus kita naikkan tanpa putus, supaya cawan doa itu penuh.
Pilih
salah satu hari dalam seminggu hingga pemilihan Presiden, untuk
doa-puasa bagi bangsa Indonesia, supaya cawan doa penuh.
2. Cawan deklarasi
and
has made us kings
and priests
to His God and Father (Why
1: 6a, NKJV)
Tuhan
membuat kita menjadi raja-rajaNya dan imam-imamNya.
And
have made us kings
and priests
to our God; And
we shall reign on the earth (Why
5: 10, NKJV)
Menjadi imam-imam dan raja-raja dari Tuhan adalah mandat dan destiny kita. Artinya kita diberi kehormatan dan mandat oleh Tuhan untuk ikut menentukan apa yang terjadi pada bangsa kita.
Jika kita diam, maka setan akan meraja-lela. Tapi jika imam-imam dan raja-raja bertindak, maka hasilnya akan luar biasa!
Kekuatan imam-imam dan raja-raja: yang mereka ucapkan akan terjadi !
Raja-raja mengucapkan hal-hal yang berkaitan dengan kejadian-kejadian di dunia. Imam-imam mengucapkan hal-hal yang berkenaan dengan kerohanian seseorang.
You will make your prayer to Him, and He will hear you, and you will pay your vows. You shall also decide and decree a thing, and it shall be established for you; and the light [of God's favor] shall shine upon your ways (Ayb 22: 27-28, AMP)
Kita akan memutuskan (decide) dan mendeklarasikan (decree) sesuatu, dan itu akan terjadi. Doa adalah tugas imam di perjanjian lama. Sedangkan decide and decree adalah tugas seorang raja.
And
since we have the same spirit of faith, according to what is written,
“I
believed
and therefore I spoke,”
we also believe
and therefore speak
(2Kor 4:13, NKJV)
Percaya (beliving) dan berkata-kata (speaking): apa yang kita percayai, itu yang kita katakan !
Contoh:
- Tuhan ubah nama seseorang supaya nasibnya berubah. Abram jadi Abraham, Sarai jadi Sara.
- Beberapa anak peserta red carpet tidak punya biaya untuk ke luar negeri, mereka menulis nama negara, ditempel di dinding, dan memperkatakannya. Akhirnya mereka bisa berangkat.
- Perwira Romawi minta Yesus berkata, maka hambanya sembuh.
Jangan biarkan dekrit orang lain menguasai hidup kita:
- Saat orang berkata kita “seperti orang susah” - katakan “aku orang paling berbahagia”
- Saat orang berkata “wajahmu tidak meyakinkan” - katakan “sedang dalam proses perubahan yang luar biasa”
- Saat orang berkata “kamu koq selalu sial?” - tolak dalam nama Tuhan Yesus, “aku orang yang diberkati dan berkelimpahan”.
- Saat orang berkata “Indonesia gawat“ - balikkan “Indonesia akan jaya, mulia, dan dilawat Tuhan dengan luar biasa!”
Tujuan
Tuhan memberikan radio Rhema adalah supaya Firman disampaikan dan
udara dipenuhi kebenaran. Deklarasikan Firman Tuhan setiap kali
memasuki tempat kerja/ usaha kita.
Kita
bukan mengingkari fakta yang tidak baik, tapi kita menetapkan hal
sebaliknya yang dari Tuhan.
3. Cawan Kebaikan
Janganlah
kamu kalah terhadap kejahatan,tetapi kalahkanlah kejahatan dengan
kebaikan!(Rm12:21)
Keributan, kerusuhan dan huru-hara adalah kejahatan. Benih-benih kejahatan: dikecewakan, tertipu, marah, dikhianati, tertindas, dll. Benih ini bisa dipadamkan dengan kebaikan.
Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! (Fil 4: 5)
Yang
harus kita lakukan:
- Gerakkan semua di sekitar kita untuk berdoa dan berpuasa bagi bangsa.
- Deklarasi bagi bangsa dan bagi diri sendiri!
- Lakukan/ tebar kebaikan:
- Anak sekolah membagikan mainan kepada yang tidak mampu
- MK membagikan makanan di jalan-jalan
- Jaringan impact: membagikan sarung di daerah yang paling miskin di lokasi masing-masing. Sarung asosiasi dengan ibadah. Bangsa kita perlu "di-sarungi", supaya malu untuk berbuat buruk (korupsi dll)
Pengumuman:
- Yang tergerak: beli sarung, kumpulkan ke gereja, gereja yang akan menyalurkan. Hubungi: Samuel Elisa Purnomo (081 805 82 000 3). Bagi yang akan menyumbang dalam bentuk uang ke rekening BCA 898 500 8091 a/n Samuel Elisa Purnama. 1 pcs harganya 20 ribu.
- Seminar 1 dan 2 Mei, souvenirnya replika cawan.
Portal
Bahtera: http://web.keluargarhema.com/
Korespondensi:
antoniusfw@facebook.com
(FB);
antonius_fw@yahoo.com
(YM);
antoniusfw1@gmail.com
(email, YM dan FB);
@Antonius_FW
(tweeter);
pin
BB 24D0C381
WhatsApp
, WeChat, Line, Viber, Telegram – 085 727 868 064
No comments:
Post a Comment