Minggu,
10 Agustus 2014
Repentance
Larry
Keffauver
Kunci
transformasi adalah pertobatan
Tuhan tidak ingin kita sekedar berubah, tapi harusnya hingga ber-transformasi menjadi semakin serupa dengan Yesus. Saat orang-orang melihat kehidupan kita, mereka ingin melihat Yesus hidup di dalam kita.
Yesus
mengawali pelayanan dengan seruan untuk bertobat.
Sejak
waktu itulah Yesus memberitakan: "Bertobatlah, sebab Kerajaan
Sorga sudah dekat!" (Mat 4: 17)
Petrus
juga mengawali pelayanannya dengan seruan untuk bertobat.
Jawab
Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu
masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk
pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
(Kis 2: 38)
Pertobatan = metanoeō = μετανοέω (G3340). Metanoia artinya merubah arah.
Jika
hidup kita mengarah kepeda kesalahan dan dosa, untuk bertobat artinya
berbalik ke arah yang berlawanan, yaitu menuju kebenaran dan kepada
Kristus.
Pertobatan
adalah perubahan orientasi dan arah secara total
Jika saya tidak bertobat, saya berpusat pada diri sendiri dan egois. Saat bertobat, kita berfokus kepada Yesus dan orang-orang lain.
Pertobatan tidak hanya diperlukan di awal kehidupan Kristen kita, tapi juga di sepanjang hidup kita.
7
langkah/ kualitas yang menandai “dukacita Ilahi” yang memimpin
kepada pertobatan:
Godly
sorrow brings repentance
that leads to salvation
and leaves no regret,
but worldly sorrow brings death. See
what this godly sorrow
has produced in you:
what earnestness,
what eagerness to clear
yourselves,
what indignation,
what alarm,
what longing,
what concern,
what readiness to see
justice done.
At every point you have proved yourselves to be innocent in this
matter (2Kor 7: 10-11, NIV)
1.
earnestness
- kesungguhan
Saat
bertobat, kita harus sungguh-sungguh ingin membereskan hubungan kita
dengan Tuhan. Ada kesungguhan untuk lari menuju hadirat Tuhan, lari
dari ke-egoisan kita, lari dari dunia, lari dari dosa, dan lari
kepada belas-kasihan Tuhan.
Dukacita Ilahi menyebabkan kita lari mencari Tuhan.
Sering
ada dosa-dosa tersembunyi dan rahasia dalam hidup kita: kesombongan,
ke-egoisan, amoralitas, pornografi, keserakahan, cinta uang, dll.
Di
luar kita bisa tampak suci, tapi kita tidak bisa menyembunyikan dosa
kita dari Tuhan.
Dosa-dosa
sehari-hari: pencobaan-pencobaan, keputusan-keputusan yang salah,
memperkatakan hal-hal yang menyakit orang lain.
Kita
membutuhkan belas-kasihan Tuhan setiap hari !
Doa yang paling kuno yang diucapkan gereja:
“Tuhan
Yesus Kristus, anak Allah, kasihanilah kami yang berdosa ini”.
Sama
seperti kebutuhan kita untuk mandi setiap hari, setiap hari kita juga
perlu dibersihkan dari dosa kita oleh pengampunan dan cinta Tuhan.
2. eagerness to clear yourselves – keinginan membersihkan diri
Saat
bertobat, kita ingin bersih, lepas dari beban berlebihan, siap untuk
tidak memberi tempat pijakan pada iblis dan dosa dalam hidup kita.
Banyak orang yang sibuk membela diri dan memberi alasan untuk
dosa-dosa kita, sehingga tidak pernah bertobat.
Saat
bertobat kita akan menjadi pemberani bagi Kristus dan tidak lagi
merasa malu.
Alasan
untuk tidak berani bersaksi bagi Kristus karena banyak orang
menyadari dari dasar hatinya bahwa mereka telah menjadi munafik
karena ada dosa yang disembunyikan.
Kita
tidak bisa memiliki kehidupan yang penuh kuasa tanpa pertobatan.
3. indignation – kemarahan kudus
Saat
bertobat, akan ada rasa marah dan jijik untuk diri sendiri karena
dosa, ada keinginan untuk menyalibkan daging, ada rasa muak akan
dosa-dosa kita.
Akar
dari penyakit di fisik, emosional dan spiritual, adalah dosa.
Dosa-dosa
yang tidak kita akui adalah racun bagi relasi-relasi kita, pekerjaan
kita, di sekolah.
Karena itu hendaklah kamu saling mengaku dosamu dan saling mendoakan, supaya kamu sembuh. Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya. (Yak 5: 16)
4.
Alarm – tanda bahaya
Kadang
dalam hidup, kita terlalu dekat dengan api neraka, lalu hidup kita
terbakar dengan dosa. Maka alarm dari Roh Kudus mulai berbunyi,
supaya kita menghentikan dosa itu.
Jangan lari saat alarm Tuhan berbunyi, tapi kita harus lari kepada Tuhan.
Tidak
ada alasan apapun untuk berbuat dosa dalam hidup kita.
5. Longing – kerinduan kepeda Tuhan
Pertobatan
menghasilkan kerinduan kepada Yesus, dan untuk ada dalam hadirat
Tuhan, mengalami kekudusan dan kemurnian Tuhan.
Bait suci kekudusan Tuhan adalah diri kita. Tuhan ingin kita murni dan bersih. Tuhan mau berikan kepada kita sebuah kerinduan pada hadiratNya, bukan sekedar di gereja, tapi juga di rumah, dalam pernikahan, dalam keluarga, di tempat kerja. Sehingga saat orang-orang melihat hidup kita, mereka akan melihat kerinduan akan Tuhan dalam diri kita.
Tidak ada satu hal pun yang kita lakukan bisa membuat kita jadi baik bagi Tuhan. Tapi Tuhan mengasihi kita, setiap kali jika mengaku dosa, Tuhan mengampuni kita.
6. Concern (zeal) - perduli (semangat yang berkobar)
Ada
orang yang menjadi bosan dengan kekristenan dan menjadi apatis.
Akibatnya tidak ada keinginan untuk bercerita tentang Yesus kepada
orang-orang yang belum diselamatkan, tidak tergerak untuk membantu
sekitar kita karena hati yang dingin.
Dukacita
Ilahi membangkitkan keprihatinan dan keperdulian atas orang lain, dan
semangat yang berkobar-kobar.
Pertobatan
menghasilkan hasrat dan ke-fanatikan untuk mengasihi Tuhan, orang
lain, musuh kita, dan diri kita sendiri. Tidak ada orang yang baik.
Kita semua adalah pendosa-pendosa yang diselamatkan oleh kasih
karunia Allah.
7. readiness to see justice done – kesediaan untuk melihat terlaksananya keadilan
Saat
bertobat, kita tidak hanya ingin memulihkan relasi kita dengan Tuhan,
tapi juga dengan sesama.
Pertobatan
bukan sekedar menyesal, tapi ingin membuat segalanya jadi benar dan
pulih kembali.
Pertobatan perlu memberikan ganti-rugi. Pertobatan bukan sekedar meminta maaf, tapi juga ingin memperbaikinya. Kita perlu bertobat karena perbuatan dan perkataan kita pada : pasangan, anak-anak, orang tua: sehingga semua hubungan di pulihkan.
Pertobatan
juga menggerakkan kita untuk melunasi hutang-hutang dan nazar-nazar
kita.
Pertobatan
membuka pintu pengudusan dan transformasi. Tanpa pertobatan kita
tidak bisa jadi bersih.
Tanpa
pertobatan kita tidak akan pernah mengalami belas-kasihan dan
kekudusan Tuhan.
Now may the God of peace Himself sanctify you completely; and may your whole spirit, soul, and body be preserved blameless at the coming of our Lord Jesus Christ. He who calls you is faithful, who also will do it. (1Tes 5: 23-24, NKJV)
Tuhan ingin menguduskan kita seutuhnya: tubuh-jiwa-roh, sehingga kita tidak bercela dan hidup menghasilkan buah Roh bagi Tuhan.
1Kor 11: 27-30 – Kita harus menguji diri kita sendiri sebelum menerima tubuh dan darah Kristus.
Karena
itu hendaklah tiap-tiap orang menguji dirinya sendiri dan baru
sesudah itu ia makan roti dan minum dari cawan itu. (1Kor 11: 28)
Saat kita terlalu nyaman dengan dosa-dosa yang tersembunyi, maka ber-akibat Injil tidak bisa dikabarkan, karena revival dimulai dari diri kita.
*)
altar call untuk pertobatan
Portal
Bahtera: http://web.keluargarhema.com/
Korespondensi:
antoniusfw@facebook.com
(FB);
antonius_fw@yahoo.com
(YM);
antoniusfw1@gmail.com
(email, YM dan FB);
@Antonius_FW
(tweeter);
pin
BB 24D0C381
WhatsApp
, WeChat, Line – 085 727 868 064
No comments:
Post a Comment