Saturday, May 14, 2016

Tongkat Musa – Victor Purnomo – Minggu, 01 Mei 2016

Minggu, 01 Mei 2016
Tongkat Musa
Victor Purnomo

Kesaksian
P Victor dan keluarga pernah menjadi misionaris di negara Palau. Baru 1 minggu, bu Victor sakit di perutnya, ternyata ada cairan yang membahayakan jiwa, dan harus di operasi. P Victor tidak kenal siapapun, biaya operasi sangat mahal, jauh dari Indonesia, pikirannya jadi kalut. Hari itulah saat terbaik bagi p Victor untuk berteriak minta pertolongan Tuhan.
Di tengah kondisi itu, Tuhan hadir dan memberi kedamaian dalam hati p Victor. Untuk operasi diperlukan 5 kantong darah. Ternyata di hari yang sama ada 28 orang Indonesia yang baru datang di pelabuhan, mereka adalah murid-murid IMPACT yang sedang melaksanakan misi. Dari mereka diperoleh 5 kantong darah.

Tuhan tahu yang kita butuhkan, dan sedang atur apapun untuk menolong hidup kita

Saat Israel terjepit: di depan laut, di belakang tentara Mesir mengejar. Maka tidak ada jalan selain melihat ke atas, mencari pertolongan dari Tuhan yang ciptakan segalanya. Saat Musa mengambil dan mengangkat tongkat otoritasnya, Tuhan membelah laut dan membuka jalan bagi orang Israel.
Tapi orang Mesir tidak bisa mengejar karena jalan itu hanya Tuhan sediakan untuk orang Israel. Saat Musa mengangkat tongkatnya sekali lagi, laut kembali menutup dan menenggelamkan orang Mesir.

Kel 4: 2-4
Saat Tuhan memanggil Musa, tongkat Musa hanyalah tongkat biasa yang juga dimiliki gembala-gembala yang lain. Hari itu Tuhan ubah tongkat biasa jadi luar biasa, artinya ada otoritas yang Tuhan berikan pada Musa. Saat dilempar ke tanah, tongkat menjadi ular. Saat dipegang ekornya, ular itu berubah jadi tongkat kembali.

Tuhan beri kepercayaan-otoritas-kuasa di tongkat Musa. Tapi itu sewaktu-waktu tongkat itu bisa berubah jadi ular yang berbahaya, yang bisa mematuk pemiliknya. Jika Musa bisa menangani tongkat itu dengan baik, maka tongkat itu tidak pernah menjadi ular.

Masing-masing kita dipanggil sebagai pemimpin, dan Tuhan beri tongkat otoritas. Jika kita tidak mampu handle dengan baik maka suatu ketika tongkat itu akan jadi ular yang bisa menghancurkan.

Dalam sejarah Perancis, ratu Mary Antoinette dipenggal dalam revolusi Perancis. Ratu ini punya kuasa, tapi tidak bisa memegang kekuasaan dengan baik, ujungnya mati dipenggal.

Musa meminta kepada Firaun supaya bangsa Israel bisa keluar dari Mesir, tapi Firaun menolaknya. Dengan tongkatnya Musa mendatangkan tulah demi tulah kepada Mesir. Tongkat itu sekarang punya kuasa. Sebelumnya selama 40 tahun, tongkat Musa adalah tongkat biasa dan hanya untuk menggembalakan domba. Di masa 40 tahun itu Tuhan sedang mengerjakan bagian dalam Musa, untuk mencabut semua budaya duniawi Mesir, Tuhan gantikan dengan budaya surga.

Tuhan juga membuat proses di hidup kita, sehingga semua yang duniawi dicabut keluar, dan Tuhan gantikan dengan budaya surgawi.

Bahaya tongkat:
Sebuah otoritas bisa berubah menjadi otoriter. Saat berubah jadi otoriter, semua dilakukan dengan kemampuan, kesanggupan, dan kekuatan sendiri. Akibatnya banyak hidup orang yang hancur.

Tidak ada pemimpin yang kebal dari bahaya ini: orang yang punya otoritas berubah jadi orang yang otoriter, yaitu mengerjakan dengan kekuatan dan kesanggupan manusia.

Saat proses pembentukannya selesai, tongkat Musa berubah jadi tongkat Allah.

Saat akan naik ke gunung Tuhan, Musa beri otoritas kepada Harun untuk menggembalakan orang Israel. Musa sangat menikmati hadirat Tuhan dan berlama-lama di atas gunung. Karena Musa terlalu lama, orang-orang Israel minta Harun berbuat sesuatu, ujungnya mereka membuat dan menyembah patung anak lembu emas. Otoritas Harun digunakan secara salah, akibatnya Tuhan akan musnahkan seluruh bangsa Israel. Tongkat itu jadi seperti ular yang akan memusnahkan.

Where there is no vision, the people perish (Ams 29: 18a, KJV)

Otoritas tanpa visi itu mematikan. Setiap pemimpin harus punya visi, tahu apa yang dilakukan di depan. Jika tidak, maka akan ada keliaran dan kematian.

Musa, Harun dan Hur naik ke gunung, sementara Yosua memimpin peperangan. Setiap kali tongkat Musa diangkat bangsa Israel menang, saat tongkat turun bangsa Israel kalah. Maka Harun dan Hur menopang tangan Musa hingga Israel mengalami kemenangan total.

Tongkat otoritas dari Tuhan akan membawa kemenangan demi kemenangan dalam hidup kita.

Bil 20: 8-12
Umat Israel haus, mereka marah dan menyalahkan Musa. Tuhan perintahkan Musa mengambil tongkatnya, lalu berkata kepada gunung batu supaya mengeluarkan air. Musa melakukan hal yang berbeda: memukul gunung batu. Walau tidak sesuai perintah Tuhan, kuasa tongkat tetap bekerja.

Tongkat Musa punya kuasa karena diletakkan di hadapan Tuhan

Tapi Tuhan tidak suka dengan yang dilakukan Musa karena:
1. Musa tidak percaya
Kata "tidak percaya" dalam bahasa aslinya berarti "tidak mendukung"
Musa berada di tengah antara Tuhan dan bangsa Israel. Tanpa Musa sadari, semua keluhan dan kemarahan orang Israel masuk ke Musa. Dampaknya tiba-tiba Musa bergeser, tidak lagi di pihak Tuhan, tapi jadi sepihak dengan orang Israel yang protes dan menentang Tuhan.

2. Musa tidak menghormati kekudusan Tuhan.
Saat memukul gunung, Musa berkata "kami mengeluarkan air", seolah-olah yang melakukan adalah Musa dan bukan Tuhan. Ini karena Musa sudah terbiasa melakukan mujizat dengan tongkatnya.

Otoritas kita adalah milik Tuhan, kita hanya mendapat pinjaman.

Because they rebelled against His Spirit, So that he spoke rashly with his lips (Mzm 106: 33, NKJV)

Kepahitan yang dialami Musa masuk hingga ke rohnya, bukan hanya di tubuh dan perasaan. Akibatnya Musa mengucapkan sesuatu yang salah.

Otoritas tanpa visi membinasakan.
Otoritas ditambah kepahitan dan kemarahan mendatangkan kerusakan yang besar.

Raja Uzia punya otoritas sebagai raja. Saat memegang bokor ukupan, dia marah, maka terkena kusta. Hingga matinya Uzia tidak lagi jadi raja.

Musa selamat dan masuk surga, buktinya bertemu saat Yesus ber-transfigurasi. Tapi Musa tidak bisa masuk tanah perjanjian.

Pegang tongkat otoritas kita dengan kuat, minta bantuan Tuhan supaya bisa setia, dan tongkat itu tidak pernah jadi ular.

Yesus ajarkan dalam doa "Bapa kami": datanglah kerajaanmu, jadilah kehendakMu. Ini doa yang mengerikan, karena saat kerajaan Tuhan datang, kerajaan kita akan hancur. Jika kita bangun kerajaan kita dengan begitu kuat, Tuhan jadi sukar membangun kerajaanNya di hidup kita. Tuhan mau beri fondasi baru bagi hidup kita, sehingga Tuhan bisa bangun kerajaan Tuhan di hidup kita.

Korespondensi:
@Antonius_FW (tweeter); pin BB 2A67038C
WhatsApp, Line, 085 727 868 064

No comments:

Post a Comment