Minggu,
24 Maret 2013
Karmel:
Mezbah-Cangkul-Pedang
Petrus Agung
2Raj
2: 23-25 – Yang menghina Elisa bukan anak-anak kecil, tapi remaja
yang beranjak dewasa.
Ungkapan
“Naiklah” merupakan hinaan kepada Elisa untuk naik ke surga
seperti Elia. Saat mereka berbicara tentang rambut di kepala Elisa,
itu menyindir pengurapan Tuhan kepada Elisa.
Ay
25 - Setelah peristiwa itu Elisa pergi ke Karmel.
Di
tempat yang dituju Elisa selalu terjadi sesuatu:
- Yerikho – mata air Yerikho disehatkan
- Bethel – peristiwa di 2Raj 2: 23-25
Elisa sudah menerima jubah Elia, tapi itu saja belum cukup untuk membawa seluruh bangsa menyembah hanya kepada Allah Jehova. Elisa membutuhkan pengurapan dan kelengkapan seperti yang Elia dapat di Karmel, sehingga bisa membawa bangsa Israel berbalik kepada Tuhan.
1Raj 18: 31-40 – Elia menghadapi nabi-nabi Baal
Ada
3 hal yang dibuat Elia dalam peristiwa gunung Karmel, dan itu juga
harus kita miliki.
1. Membangun mezbah yang sudah runtuh
Jika ingin hidup dalam anugrah, perkenan, dan berkat Tuhan, maka kita harus membangun mezbah kita masing-masing.
Di awal ikut Tuhan kebanyakan orang antusias dan mencintai Tuhan, kehidupan doanya luar biasa, suka membaca Firman. Tapi karena banyak hal, akhirnya semua semakin luntur.
Fondasi
paling utama hidup kita untuk tetap berdiri di hadapan Tuhan:
membangun mezbah hidup kita
Setiap pagi saat kita duduk diam dan merenungkan Firman, menyembah Tuhan, menghadapkan hidup kepada Tuhan, menaikkan doa, ini membuat hubungan kita dengan Tuhan tetap berjalan.
Kesaksian: p Agung bertemu p Alex-gembala Bethany di bandara Juanda. P Agung tanya rahasia sukses p Alex. Ada pengajaran Tabernakel. Kebanyakan orang masuk dari halaman, masuk kemah suci, tapi P Alex langsung masuk ruang Maha Kudus, caranya: menyembah. Begitu menyembah maka langsung masuk ruang Maha Kudus dan bertemu Tuhan.
Berkat Tuhanlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya. (Ams 10: 22)
Jika
kita sadar ada yang kurang, hilang, rusak, maka kita harus perbaiki
mezbah kita!
Saat rekaman untuk TV Benny Hinn, ps Benny ajak p Agung doakan seorang ibu. Sebelum doakan, ps Benny ajari Firman, lalu menyembah dan mengundang Tuhan Yesus. Begitu manifestasi Tuhan turun, barulah ps Benny dan p Agung doakan kesembuhan, dan kesembuhan terjadi. Ps Benny tidak langsung mendoakan, tapi membangun mezbah dan menantikan Tuhan Yesus datang.
Begitu hadirat Tuhan turun, maka favor Tuhan turun dalam hidup kita, dan kita akan mendapat perkenan Tuhan dan manusia.
2. Cangkul
Setelah
mezbah dibangun, Elia membuat parit di sekitar mezbah. Untuk membuat
parit perlu cangkul.
Ukuran parit adalah 2 sukat benih, sehingga apapun yang diletakkan di situ adalah benih.
Pengertian parit:
- Saluran semacam selokan.
- Perban untuk membalut luka, atau kulit tipis yang melapisi saat kulit alami proses kesembuhan.
- Parit dari akar kita: naik, tumbuh, memancar dengan kuat, makin luas dan jadi yang paling superior/ hebat.
Elia taruh “benih” berupa 12 buyung air dalam parit, melambangkan 12 suku Israel. Tuaiannya adalah hujan yang lebat. Sebelum hari itu Israel tidak alami hujan dan gersang selama 3,5 tahun. Setelah peristiwa ini hujan turun dengan lebat.
Benih apapun yang kita tabur harus dari hati yang sudah tidak ada luka lagi !
Banyak
orang meletakkan korban dan benihnya dengan luka di hati yang tidak
terselesaikan.
Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang! (Rm 12: 18)
Ia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu; (2Kor 9: 10)
Tuhan
beri kita benih untuk kita tabur, tapi sering benih itu mati karena
parit kita penuh dengan luka: luka, kecewa, sakit hati, jengkel,
marah, dendam, benci, pahit, menyimpan kesalahan orang lain,
menghakimi. Jika kita mau bereskan itu semua maka hati kita merupakan
parit yang bisa Tuhan beri benih terbaik!
Ada seorang istri menteri bertugas kembangkan sebuah desa, tapi tidak ada tanaman yang berhasil karena airnya asin. Setelah ditangani tim agro, airnya tidak asin lagi. Kemudian ditanami banyak pohon dan sekarang semua sudah tumbuh dan berbuah, karena “parit”nya sembuh.
Bereskan semua yang membuat hati kita luka dan kecewa, sehingga pengertian ke-3 dari “parit” akan terjadi: mengalami pertumbuhan, naik, memancar kuat, makin luas dan jadi superior di atas yang lain.
Supaya yang kita buat berhasil: jangan simpan kepahitan, dendam, sakit hati, marah dan kecewa !
Ampuni
semua yang bersalah pada kita, maka kemanisan Tuhan akan mengalir
masuk ke hidup kita!
Miliki iman yang simple, singkirkan semua yang rumit, kembali pada kesederhanaan Alkitab !
Dalam KKR kesembuhan Ilahi, banyak orang-orang sederhana, dengan iman yang sederhana, justru mereka mengalami kesembuhan. Padahal yang sudah tahu banyak malah tidak bisa sembuh dari penyakit yang sederhana.
They shall call the people unto Mount [ Carmel ]; there they shall offer sacrifices of righteousness, for they shall suck the abundance of the seas and the treasures hid in the sand. (Ul 33: 19, Amp)
Bangsa-bangsa
naik ke gunung Karmel untuk membangun mezbah, membangun parit,
meletakkan korban yang benar. Korban yang benar harus dari hati yang
benar.
Saat
kita membangun sesuatu yang tepat di Karmel, hidup kita akan
menghisap kekayaan yang luar biasa.
3. Pedang
Apapun
yang Tuhan perintahkan dalam hidup kita harus dituntaskan! Seperti
Elia yang menyembelih nabi-nabi Baal.
Pengumuman
Jumat Agung – ibadah pagi 07:00, kita makan dan minum perjamuan kudus, dan “abudant rain” akan menyusul.
Jumat Agung – ibadah pagi 07:00, kita makan dan minum perjamuan kudus, dan “abudant rain” akan menyusul.
Maillist:
Korespondensi:
antonius_fw@yahoo.com
(email, YM dan FB);
@Antonius_FW
(tweeter);
pin
BB: 29C12B56
WhatsApp
0858-7511-8451
LINE:
antonfw (085-727-868-064)
WeChat:
AntoniusFW (0858-7511-8451)
No comments:
Post a Comment