Friday, February 6, 2015

Hidup Bebas dari Kutuk – Petrus Agung – Minggu, 01 Februari 2015

Minggu, 01 Februari 2015
Hidup Bebas dari Kutuk
Petrus Agung

Seringkali kutuk digambarkan adalah akibat tindakan nenek moyang, atau karena orang lain mengutuki kita. Tapi ada banyak orang hidup di bawah kutuk karena tindakannya sendiri: berbuat sesuatu sehingga dia bersalah di hadapan Tuhan, lalu setan menuntut orang ini di hadapan Tuhan.

Ada 5 kata Ibrani yang artinya kutuk
1. qalal ( קלל )

Aku akan memberkati orang- orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang- orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat. (Kej 12: 3)

qalal (H7043) =
To make less/ light , membuat hidup seseorang berkurang atau ringan, mendorong seseorang keluar dari jalan yang sedang dijalaninya.

Kadang kutuk berasal dari diri kita sendiri karena kita mengutuki orang lain. Contohnya jika kita menyebut orang lain sesat, atau merendahkan. Jika kita mengutuki seseorang anak Tuhan, maka hukum Tuhan berlaku:

Seperti burung pipit mengirap dan burung layang-layang terbang, demikianlah kutuk tanpa alasan tidak akan kena. (Ams 26: 2)

Di Alkitab ada pola. Saat di suatu tempat terjadi sesuatu, akan terjadi pengulangan
  • Tradisi Yahudi percaya bahwa gua Makhpela adalah letak pertama kalinya Adam dan Hawa setelah dikeluarkan dari taman Eden, maka Abraham mau membelinya, sebagai bagian dari perjanjian penebusan oleh Tuhan.
  • Tanah yang dibeli Daud dari Arauna adalah tanah dimana Abraham pernah akan mengorbankan Ishak. Di lokasi itu Salomo membangun bait suci. Berikutnya 2000 tahun kemudian, di tempat itulah Yesus disalib.

Jika terjadi sesuatu di sebuah lokasi, akan ada pengulangan yang menguatkan dan mengkonfirmasi apa yang pernah terjadi sebelumnya

  • Yesus hidup menggenapi perjanjian lama. Yesus disalib menjelang hari raya Paska, karena Dialah sebenarnya “anak domba” yang dikorbankan sebagai penebusan dosa.
  • Roh Kudus dicurahkan pada hari Pentakosta, karena saat itulah panen dan tuaian jiwa-jiwa.

Artikel tentang bahtera Nuh.
Ahli arkeologi Cina dan Turki membuat ekspedisi ke gunung Ararat Turki, untuk menyelidiki sisa-sisa bangkai kapal Nuh. Mereka ambil sample kayu bahtera Nuh. Dunia sebelum air bahtera tidak seperti sekarang, Indonesia-Australia-Asia, bahkan seluruh dunia dulunya menyatu. Mereka bandingkan kayu sample itu dengan sample dari kayu di seluruh dunia. Kayu yang paling mendekati adalah kayu jati Jawa, sekitar Jawa Tengah dan Jawa Timur. Kesimpulan mereka Nuh membangun bahtera di tanah Jawa, dekat dengan sumber kayu.

Buku tulisan arkeolog Brazil
Setelah meneliti di seluruh dunia, mencari bekas-bekas kota Atlantis, dia berkesimpulan bahwa Atlantis yang hilang ada di bawah lautan Indonesia.


Hipotesa/ kemungkinan menurut logika rohani dari beberapa artikel di atas:
Kemungkinan di Indonesia pernah ada sebuah kebudayaan yang maju, dan Nuh tinggal dan membangun bahteranya di Jawa. Jika Nuh membangun bahtera di sekitar Jawa Tengah, maka perintah Tuhan untuk “membangun bahtera” yang diawali di Semarang adalah sebuah perulangan.

Jika ini benar, maka akan sangat berbahaya bagi mereka yang menghina dan menghujat kegerakan bahtera, karena kejadiannya serupa dengan di jaman Nuh: ada kelompok yang masuk bahtera, dan ada kelompok yang tidak masuk bahtera dan tenggelam dalam air bah. Nuh di jaman itu dianggap orang gila, dan tidak ada orang lain yang percaya. Hal yang serupa di alami kegerakan bahtera. Setiap orang berhak memiliki pendapat yang berbeda. Tapi perhatikan supaya ucapan kita tidak mengutuki atau merendahkan orang lain.

Dalam kehidupan kita harus waspada. Kita bisa tidak setuju pada sesuatu, lalu timbul pernyataan yang menghakimi, menjatuhkan mental, atau merendahkan orang lain tanpa sadar.

Hidup bebas dari kutuk menyangkut lebih banyak tentang sikap hati.

2. arar (
ארר )

'Curse Meroz, ' said the angel of the LORD, 'Curse its inhabitants bitterly, Because they did not come to the help of the LORD, To the help of the LORD against the mighty. ' (Hk 5: 23, NKJV)

Arar (H779) berasal dari kata pahit (
bitter) = menghimpit dengan rintangan dan hambatan, menjadikan tidak berdaya. Artinya kutukan muncul dalam bentuk kepahitan. Apapun yang kita lewati jangan membuat kita kepahitan. Jika kita memutuskan untuk pahit, maka kita akan dihimpit oleh berbagai masalah, sehingga akhirnya jadi tidak berdaya.

Orang yang kepahitan hidup di bawah kutuk, maka lepaskan diri kita dari kepahitan dengan memberikan pengampunan.

Contoh orang-orang yang mengalami kepahitan:
  • Perumpamaan tentang “anak yang hilang”. Saat si sulung menilai kebaikan Bapa, si sulung menganggap bungsu tidak layak, maka jadi pahit.
  • Perumpamaan tentang “hamba yang diberi talenta”. Orang yang terima hanya 1 talenta jadi pahit karena hamba yang lain diberi 3 dan 5 talenta.

Penyebab kepahitan :
  • Banyak orang tidak suka juga orang lain diberkati, timbul reaksi marah di dalamnya. Padahal seharusnya kita ikut berbahagia saat orang lain diberkati.
  • Mengalami sesuatu yang kita rasa tidak adil.

3. alah (
אלה )

Barulah engkau lepas dari sumpahmu kepadaku, jika engkau sampai kepada kaumku dan mereka tidak memberikan perempuan itu kepadamu; hanya dalam hal itulah engkau lepas dari sumpahmu kepadaku. (Kej 24: 41)

Kata “sumpah” berasal dari kata “alah (H423)” diterjemahkan sebagai “kutuk”, artinya “
to bring to null” membuat jadi nihil.
Dengan bersumpah, artinya Eliezer tidak boleh menipu Abraham. Jika Eliezer mengambil gadis yang bukan dari keluarga Abraham, maka akan mendatangkan kutuk yang membuat hidupnya jadi nihil.

Saat seseorang tidak hidup dalam integritas, suka menipu, ini membuat hidup di bawah kutuk.

Contoh penipuan:
  • Kotak harta terpendam” yang dibagikan pada KKR bahtera desember 2014 harusnya tidak diperjual-belikan. Tapi ternyata ada yang menjualnya. Orang ini memilih hidup dalam kutuk, dan hidupnya akan jadi nihil.
  • Kursi pada acara bahtera atau SHRK diperjual-belikan.
  • Di internet beredar akun-akun facebook yang meng-atas-namakan p Agung, padahal itu palsu. Bahkan mereka menerima persembahan.
  • P Agung bertemu seorang gembala sidang, mengeluh bahwa pembelian apapun di gerejanya di mark-up.
  • P Agung ditawari channel gratis untuk TV berbayar. Syaratnya dalam setahun harus ada 30 ribu pelanggan yang bergabung, masing-masing membayar dekoder seharga 500 ribu. Penawaran ini seperti menganggap gereja sebagai pangsa pasar.

Semua pelaku penipuan sebaiknya didoakan dan diserahkan kepada Tuhan, karena perbuatannya mendatangkan kutuk bagi hidupnya, dan membuat hidup si pelakunya jadi nihil. Bahkan bisa berdampak hingga anak-cucunya.

Yesus mati di salib bukan untuk memberi kesempatan seseorang untuk menipu semaunya. Penebusan Tuhan untuk mereka yang bertobat dan minta ampun pada Tuhan. Pengorbanan Tuhan tidak pernah bisa menjadi alasan bagi kita untuk berbuat semau-maunya.

Lakukan semua pekerjaan kita dengan integritas !
4. naqab ( נקב )

Then he said, "Name me your wages, and I will give it. " (Kej 30: 28, NKJV)

Naqab (H5344) = to perforate, dilubangi.
Frase "name me" yang diucapkan Laban arti harafiahnya "kutukilah aku".

Kutuk ini berasal dari ketidak-adilan dan penindasan, karena tidak rela memberikan hak orang lain.

Salah satu alasan Tuhan memberkati adalah supaya kita menjadi berkat bagi mereka yang nasibnya kurang beruntung dari kita.

Sayangnya banyak orang lebih suka membahas kenapa satu-dua orang tidak diberkati.

Kesaksian
P Adi Sutanto dan rekan sedang berkendara. Di sebuah lampu lalu-lintas ada seorang pengamen. P Adi bertanya mengapa anak muda itu jadi pengamen. Rekan p Adi coba menjawab, tapi semua jawaban salah. Jawaban p Adi: karena pengamen itu tidak kenal p Adi. Jika kenal maka p Adi akan sekolahkan, diberi pekerjaan yang baik, di-Injili hingga terima Tuhan.
Pernyataan p Adi ini artinya:
P Adi hidupnya diberkati, dan dia mengambil tanggung-jawab untuk memastikan supaya semua orang yang dia kenal tidak ikut diberkati.

Jika kita diberkati, maka ada tanggung-jawab yang harus dilakukan. Jika tidak kita salurkan, maka kita akan terkutuk dan ada banyak lubang di hidup kita, yang membuat berkat Tuhan di hidup kita bocor.



Kesaksian
Pada 28 Desember 2014 ada 3 kejadian di hari yang sama:
  • Bahtera mengalami hadirat Tuhan di Holy Stadium
  • Pesawat Air Asia kecelakaan di pagi harinya
  • Kamar tamu yang runtuh di salah satu gereja di Semarang
Sebuah gereja mengadakan KKR Natal. Pembicara tamunya tidur di pastori. Menjelang jam 3 sore, ibu pendeta tamu sedang tidur dengan seorang anaknya. Dia mendengar suara: “keluar sana”. Ibu ini keluar dan bercakap-cakap dengan tuan rumah. Tiba-tiba terdengar suara sesuatu yang runtuh. Ternyata kamar tamu itu runtuh atapnya, anak pendeta tamu yang berusia 3 tahun kepalanya tertimpa tiang kayu (blandar). Perlu 30 menit untuk menyingkirkan puing-puing. Anak usia 3 tahun itu dalam kondisi parah, dan nadinya sempat hilang. Kakak perempuannya yang berusia 7 tahun berdoa, menangis dan teriak pada Tuhan supaya adiknya hidup. 15 menit kemudian adiknya sadar. Ajaibnya tidak ada bagian tubuh yang cedera.
Kemungkinan runtuhnya bangunan karena rayap atau konstruksi awalnya kurang kuat.
P Agung tidak tahu mengapa semua ini terjadi, tetapi tahu bahwa ada tanggung-jawab yang harus dilakukan, yaitu membantu renovasi rumah tersebut.

Jika kita tidak melakukan tugas dengan benar, maka banyak lobang dalam hidup kita. Di saat tertentu ini bisa meruntuhkan kita sendiri.

Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
(Mat 24: 46)

Saat kita terbukti bisa jadi bendahara kerajaan Surga, maka Tuhan tidak akan pernah tinggalkan kita dalam kegerakan apapun.

5. qabab ( קבב )
Lalu Bileam mengucapkan sanjaknya, katanya: " Dari Aram aku disuruh datang oleh Balak, raja Moab, dari gunung- gunung sebelah timur: Datanglah, katanya, kutuklah bagiku Yakub, dan datanglah, kutuklah Israel. Bagaimanakah aku menyerapah yang tidak diserapah Allah? Bagaimanakah aku mengutuk yang tidak dikutuk TUHAN? (Bil 23: 7-8)

Qabab (H6895) = kutuk, artinya menikam dengan kata-kata.
Jagai perkataan kita, walau dalam konteks bergurau sekalipun. Sebelum berbicara tajam, pertimbangkan berbagai aspek

Kesaksian
P Agung minum ramuan untuk kesehatan. Saat akan beli lagi, ternyata supplier kehabisan, maka p Agung ber-inisiatif membuat sendiri, lalu dijual dan keuntungannya digunakan untuk bea-siswa murid. Maka produk tersebut
tov (berfungsi dengan baik) bagi p Agung, konsumen, dan produsen bahannya.
Suatu kali daerah sekitar Semarang kehabisan bawang-lanang, stok yang ada di Tawangmangu. Saat akan mengambil bawang, p Charlie mengomel kepada p Hengky karena tempatnya jauh dan butuh biaya bensin.
Saat akan meninjau tanah di daerah Merapi untuk gereja, p Agung membuat janji bertemu dengan pendeta dari Tawangmangu yang merupakan supplier “bawang-lanang”. Pendeta ini berasal dari Palembang, sekolah Alkitab di Tawangmangu, ditempatkan di Jakarta. Suatu hari Tuhan suruh dia balik ke Tawangmangu. Di sana tantangannya sangat berat, bahkan banyak penduduk yang menggunakan narkoba. Tapi di desa itu setiap bulan ada jiwa yang diselamatkan. Pendeta ini banyak menginjil di ladang kepada petani-petani.
Mendengar kesaksian pendeta ini, p Charlie bertobat dan baru memahami maksud Tuhan.

Seandainya kita punya pendapat lebih baik, tetap jangan tusuk rekan kita yang akan bertindak.

Korespondensi:
antoniusfw1@gmail.com (email, YM dan FB);
@Antonius_FW (tweeter);
pin BB 2A67038C
WhatsApp, Line, WeChat 085 727 868 064

No comments:

Post a Comment