Tuesday, February 24, 2015

What I do Have I Give You – Petrus Agung – Minggu, 22 Februari 2015

Minggu, 22 Februari 2015
What I do Have I Give You
Petrus Agung

Kis 3: 1-10 – Pengemis lumpuh yang disembuhkan Petrus dan Yohanes.

Hal-hal yang bisa dipelajari dari perikop di atas
1. Datang ke tempat ibadah dengan hati yang hanya tertuju pada Tuhan.

Pengemis lumpuh ini setiap hari digotong temannya untuk mengemis di gerbang indah bait Allah. Beberapa ahli menduga gerbang indah adalah gerbang Nikanor karena di situ ada ukiran yang indah.

Di antara semua orang yang datang ke bait Allah, ada orang yang setiap hari datang ke Bait Allah bukan untuk menyembah Tuhan, tapi untuk meminta-minta kepada manusia yang lain, dan bukan kepada Tuhan.

Manusia punya banyak kebutuhan untuk hidup di dunia. Tapi jika datang ke rumah Tuhan dengan tujuan yang berbeda dari yang seharusnya, akan ironis. Tapi hal ini selalu terjadi.

Contoh
Setiap tempat keramat atau kuburan mempunyai ciri yang sama: selalu ada banyak pengemis.
Berduyun-duyun orang datang ke tempat keramat untuk dapat berkat, jodoh, anak, dll. Tapi anehnya selalu ada pelanggan setia: para pengemis.

Di gerbang Nikanor ada 15 tangga yang melambangkan Mzm 120-134, yaitu nyanyian ziarah. Di setiap 1 tangga dinyanyikan 1 mazmur, melambangkan naik dari satu level ke next level.
Tapi pengemis lumpuh di kisah memilih untuk tetap di satu posisi, yang penting mendapat uang.

Saat kita datang ke rumah Tuhan, jangan pikirkan hal lain selain Tuhan, karena Dialah segalanya. Tuhan jauh lebih besar dari kebutuhan kita sehari-hari.

Kesembuhan pengemis itu nilainya jauh labih besar dari semua penghasilan yang pernah diperolehnya.

Cerita p Victor
Seorang jemaat punya usaha konveksi. Salah satu pegawai kena kanker, dan sebelum meninggal sempat dipimpin terima Tuhan Yesus, didoakan dan dibabtis. Karena kondisi berat dan kesakitan, apapun yang dikatakan orang lain di-iyakan tanpa terlalu mengerti. Begitu dibabtis, besoknya meninggal. Beberapa hari setelah meninggal, dia mendatangi majikannya dalam mimpi, dan bercerita bahwa setiap orang harus ikut Tuhan Yesus. Dia menghadapi sidang karena mungkin pengakuan percaya-nya dilakukan tanpa pengertian. Dalam mimpi itu hakim berkata bahwa peluangnya 50% - 50%. Tiba-tiba Tuhan Yesus datang membela, dan berkata bahwa orang ini pernah melakukan sesuatu untuk Yesus : menjahit jaket untuk dibawa ke Turki.
Di Surga orang ini tinggal di sebuah rumah besar untuk sekitar 150 orang.

Orang yang mengerjakan sesuatu tanpa pengertian akan jadi masalah

Contoh:
Seseorang yang menyimpan uang di lipatan-lipatan baju untuk kondisi darurat. Suatu kali bajunya dicuci, tapi tidak ada yang menemukan uangnya, dan dia lupa. Suatu kali dia naik motor, dan kehabisan bensin. Di. Dekat tempat mogok-nya ada penjual bensin eceran, tapi karena merasa tidak membawa uang di dompet, maka motor dituntun hingga sampai di rumah. Setelah diingatkan istrinya, ternyata di sakunya ditemukan uang.

Kesaksian
Ada pekerja lain yang ingin bunuh diri, tapi batal karena dia berkata didatangi orang yang berbaju putih dan sangat tampan.

Mari ikut Tuhan segenap hati, datang bukan hanya untuk kebutuhan materi di dunia.
Semua di dunia hanya sementara, tidak bisa dibandingkan dengan kekekalan bersama Tuhan

2. Datang ke Tuhan dengan membawa sesuatu untuk kemuliaan namaNya.
Ruangan dimana diperkirakan pengemis itu ada adalah tempat dimana wanita diperbolehkan masuk. Ruang ini bagian dari halaman, dan di tempat itu orang datang untuk memberikan persembahan. Ada banyak kotak persembahan dengan berbagai tujuan.

Orang datang ke bait Allah untuk membawa persembahan, tapi orang ini datang untuk minta uang.
Mari datang ke Tuhan dengan membawa sesuatu untuk kemuliaan namaNya

Mentalitas yang harus diubah: beribadah dengan tujuan hanya untuk mencari keuntungan dan berkat uang. Tidak ada orang tua yang bangga jika anaknya datang hanya jika butuh uang.

Adalah lebih berbahagia memberi dari pada menerima." (Kis 20: 35c)
Walaupun dalam keterbatasan materi, kita tetap bisa memilih dan memutuskan untuk memberi

Kesaksian
Anak seorang pendeta bercerita kepada p Agung tentang ayahnya. Ayahnya adalah gembala sebuah gereja yang selalu datang ke KKR bahtera, bahkan membawa jemaatnya, dan merasa diberkati. Anak pendeta ini sering membandingkan ayahnya dengan p Agung. Padahal tidak ada manusia yang bisa dibandingkan karena tantangan masing-masing orang berbeda. Awalnya disikapi dengan halus, tapi karena terjadi terus-menerus, akhirnya marah, dan jadi anti terhadap bahtera, bahkan hingga kepahitan. Tuhan biarkan p Agung mendengar hal ini karena Tuhan mau memberkati pendeta itu.
Kondisi rumah pendeta itu buruk. Setiap kali diajukan permintaan dana ke majelis, selalu diminta mengutamakan gereja lebih dulu. Tuhan minta supaya p Agung memberkati gereja itu. Setelah ditawarkan kepada si pendeta, beliau mengucap syukur dan merasa ini adalah jawaban Tuhan, dan sikapnya terhadap p Agung berbalik seperti semula.

Dan Aku berkata kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur, (Luk 16: 9a)

Semua yang Tuhan beri kepada kita bisa digunakan untuk membebat, membalut, dan memberkati saudara-saudara kita. Hati manusia banyak menyimpan sesuatu, dan ini yang menjadi dasar bagi seseorang untuk membuat pernyataan tertentu.

3. Kenali orang-orang di sekitar kita! Perhatikan dengan siapa kita berteman.
Alkitab menceritakan beberapa kisah tentang orang yang sakit dan teman-temannya:
  • Si sakit yang mempunyai teman-teman terbaik: orang lumpuh yang teman-temannya menggotongnya untuk bertemu Yesus, bahkan sampai naik ke atap dan membongkar atap, lalu menurunkan si lumpuh ke hadapan Tuhan Yesus, sehingga dia disembuhkan.
  • Orang lumpuh di kisah ini nasibnya peringkat no 2: teman-temannya mendukungnya untuk mengemis. Mereka seperti mendukung kelumpuhan si sakit.
  • Yang paling tidak beruntung: orang yang 38 tahun menunggu air bergolak di kolam Betesda, dan selama itu tidak ada yang menolongnya untuk masuk ke air ketika air kolam bergolak.

Jika kita punya teman-teman seperti di kisah ini maka akan menjadi masalah. Karena saat kita sakit hati, mereka mendukung dan menimpali, bahkan memanas-manasi, tapi tidak dibawa pada Yesus.

Kenali orang-orang di sekitar kita! Perhatikan dengan siapa kita berteman.

Orang-orang yang mudah jadi favorit adalah mereka yang mendukung pendapat kita, sepakat dengan masalah dan sakit hati kita. Saat hati kita sakit dan mengalami kelumpuhan, orang-orang seperti ini tidak membawa kesembuhan, tapi justru semakin memperburuk keadaan karena tidak membawa kita kepada Yesus.

Pengemis ini bertemu Petrus dan Yohanes. Petrus dan Yohanes memberikan apa yang mereka miliki: kesembuhan dalam nama Tuhan Yesus, dan bukan hanya sekedar uang.

Tapi walau tidak punya siapapun, kita tetap punya Tuhan Yesus yang selalu ada bagi hidup kita

4. Jadilah pengelola (
steward) atas semua kepercayaan Tuhan

Peter said, "I don't have a nickel to my name, (Kis 3: 6a, MSG)

Arti perkataan Petrus: Petrus tidak mempunya nikel/ uang yang di dalam/ bawah otoritasnya.
Di jaman itu yang punya otoritas atas uang adalah Caesar, ditandai dengan gambarnya pada mata uang. Sikap Petrus ini disebut stewardship (pengelola).

Petrus dan Yohanes bukan pertama kali melihat pengemis ini, tapi hari itu Roh Kudus melarang Petrus memberi uang, tapi menyembuhkan si pengemis.
Petrus sebenarnya punya uang, karena jemaat gereja awal memberi persembahan secara luar-biasa: menjual rumah, tanah, dll. Tapi semua uang itu di luar otoritas Petrus. Petrus hanya pengelolanya.

Hidup kita adalah steward/ pengelola dari semua yang Tuhan percayakan kepada kita.

Di Injil Matius pasal 24 ada perumpamaan tentang seorang hamba yang diberi kepercayaan untuk memberi makan hamba-hamba yang lain pada waktunya.

Tuhan mempercayakan:
  • KKR di Jayapura pada bulan Maret.
  • Segera dibuka Impact di Manchester, Inggris.

Semua di atas adalah bagian dari menjadi pengelola, melakukan apapun yang Tuhan perintahkan.

Banyak orang datang ke p Agung dengan kebutuhan, tapi p Agung selalu menunggu arahan Roh Kudus tentang hal apa yang harus dilakukan.

5. Tuhan punya takaran yang besar untuk membuat murid-muridNya hidup secara berbeda.

Jawaban Petrus sebenarnya berlebihan (emas dan perak tidak ada padaku), dan bisa menyinggung perasaan, padahal si pengemis hanya butuh 1 keping uang. Tapi inilah bahasa Tuhan :

Tuhan tidak bisa berbicara recehan kepada para murid-muridNya.

Orang yang berjalan dalam kehendak Tuhan, dan melakukan apa yang Tuhan perintahkan, bekal-nya adalah emas dan perak.
Saat kita melakukan tugas Tuhan, standart-nya bukan recehan, tapi emas dan perak. Tuhan tidak pernah berlebihan. Tuhan punya takaran untuk membuat murid-muridNya hidup secara berbeda.

Korespondensi:
antoniusfw1@gmail.com (email, YM dan FB);
@Antonius_FW (tweeter);
pin BB 2A67038C
WhatsApp, Line, WeChat 085 727 868 064

No comments:

Post a Comment