Jumat,
03 April 2015
Close
to the Cross but Far From the Blood
Petrus
Agung
Mat
27:31-54
Ada
banyak orang di sekitar Yesus saat Dia disalibkan. Mereka sangat
dekat dengan salib, tapi sangat jauh dari darahNya.
Contoh "dekat dengan salib tapi jauh dari darah Yesus":
Retret
JKI beberapa tahun yang lalu. Setelah doa malam, mereka baru sadar
bahwa tempatnya angker. Kemudian peserta berdoa dan menengking iblis.
Tiba-tiba ada suara tanpa sosok: "awas kamu"! Salah seorang
peserta retret mengambil salib yang tergantung di dinding, lalu salib
itu diacung-acungkan sambil menantang setan. Tapi itu sama sekali
tidak menolong.
Yang berkuasa bukan salib, tapi darah Yesus.
Ilustrasi:
- Saat kita makan, yang hebat bukan piringnya, tapi makanannya.
- Saat kita minum, yang menyegarkan adalah cairan di dalamnya, dan bukan cangkirnya
Salib
adalah sebuah alat untuk membuat darah Yesus dicurahkan.
Dalam kisah penyaliban ada beberapa tipe orang di dekat salib Yesus
1. Majelis agama (Sanhedrin), imam-imam, ahli Taurat, dan tua-tua Yahudi
Mereka
dekat dengan salib Yesus, tapi jauh dari darahNya. Mereka hanya bisa
mengolok-olok Yesus. Menurut prinsip perjanjian lama, peristiwa
penyaliban Yesus harusnya sakral. Di perjanjian lama imam besar masuk
Ruang Maha Kudus 1 tahun sekali, lalu memercikkan darah pendamaian
pada Tabut Perjanjian, sehingga ada pendamaian antara Tuhan dan
manusia.
Ibadah
ini berbahaya, imam besar bisa mati. Maka imam besar diikat pada
tali, dan di bajunya ada bel. Jika bel tidak lagi berbunyi, maka
imam-imam di ruang kudus harus menarik tali itu, karena selain imam
besar tidak ada yang boleh masuk Ruang Maha Kudus.
Orang-orang
ini sangat beragama, maka mereka seharusnya sadar bahwa Yesus adalah
"anak domba Allah" yang disembelih bagi mereka, dan setiap
tetesan darahNya mendamaikan manusia dengan Bapa di Surga.
Orang-orang berusaha mencari lokasi Tabut Perjanjian. Salah satu ahli berkata bahwa Tabut ada persis di gua di bawah Golgota. Dia melihat di gua itu ada retakan yang tembus hingga posisi salib Tuhan. Secara pribadi, dengan logika Alkitab, p Agung percaya ini benar. Tuhan pasti menggenapi apa yang diperintahkanNya sendiri dalam perjanjian lama. Darah Yesus mengalir, merembes ke bawah, hingga menetes pada Tabut Perjanjian. Maka secara sah Yesus membawa darahNya sendiri untuk dihadapkan pada Bapa, dan mendamaikan antara Bapa dengan manusia.
Jika kita tidak bisa memahami dan mengerti pengorbanan dan apapun yang Yesus lakukan, maka kita akan menyingkirkan banyak hal yang Tuhan ingin berikan dalam hidup kita.
Setiap anak Tuhan harus kenal dengan Tuhan melalui membaca Alkitab, dan minta roh pengertian dari Tuhan mengajari kita.
Kesaksian
Kebaktian khusus Bob Wainer di JKI Permata. Ps Bob menceritakan bebannya untuk memenangkan India. Ps Bob akan kumpulkan dan melatih banyak anak Tuhan India, sehingga mereka bisa menginjil di India. Dana yang dibutuhkan untuk acara itu sangat banyak.
Kebaktian khusus Bob Wainer di JKI Permata. Ps Bob menceritakan bebannya untuk memenangkan India. Ps Bob akan kumpulkan dan melatih banyak anak Tuhan India, sehingga mereka bisa menginjil di India. Dana yang dibutuhkan untuk acara itu sangat banyak.
Persembahan
hari itu, ditambah kas gereja, semua diserahkan pada ps Bob untuk
misi di India.
Ps
Bob ajak p Agung ikut mengajar di India. Saat KKR di lapangan, massa
yang hadir tidak tertib: ngobrol sendiri, berjalan kesana-kemari,
tidak ada hadirat Tuhan. Ps Bob marah karena mereka tidak tahu harga
yang dibayar ps Bob dan pembicara yang lain. Ps Bob bercerita
perjuangannya selama 1 tahun: membagi visi dan mengumpulkan dana
untuk acara itu, demi memenangkan India bagi Tuhan. Sejak saat itu
tiba-tiba ada ketertiban, dan ada jemaat yang lebih responsif.
Saat Yesus melakukan pengorbanan yang luar biasa, ternyata respon banyak orang sangat berbeda. Pengorbanan Yesus tidak penting bagi pemuka agama, dan mereka terus mengejek dan meminta bukti bahwa Yesus adalah Mesias. Padahal selama 3 tahun Yesus sudah membuktikan bahwa Dia adalah Mesias.
- Lazarus sudah 4 hari mati, tapi dibangkitkan. Menurut tradisi Yahudi, setelah 4 hari maka roh seseorang tak mungkin kembali ke tubuhnya.
- Anak dari janda di Nain dibangkitkan.
Tuhan tidak bisa di dikte manusia. Tuhan membuktikan bahwa Dia Mesias dengan caraNya sendiri.
Seringkali kita menggunakan banyak atribut salib (kalung, anting, baju, dll), mengerti tentang agama, tapi ternyata jauh dari darahNya. Kelompok pertama ini harusnya mengucap syukur kepada Tuhan, tapi mereka memilih untuk mencemooh.
Orang yang biasa mencemooh apa yang Tuhan kerjakan tidak akan pernah kemana-mana.
2. Prajurit-prajurit yang membuang undi untuk mendapatkan jubah Yesus.
Orang-orang
agamawi mencemooh pengorbanan Yesus, sementara mereka membiarkan
perjudian terjadi di depan mereka.
Jubah Yesus adalah jubah terusan dari atas hingga ke bawah. Ternyata itu adalah jubah seorang imam. Di bagian leher ada penguat supaya tidak robek. Imam besar yang jubahnya robek akan kehilangan keimamannya.
Jangan
pernah menghakimi siapapun, karena orang yang menghakimi dekat dengan
kemarahan. Kemarahan tanpa kendali menyebabkan seseorang kehilangan
anugerah dan berkat besar dalam hidupnya
Dengan pakaiannya Yesus mengatakan bahwa Dia adalah imam besar. Salah satu alasan Kayafas marah pada Yesus karena Yesus mengenakan pakaian seperti imam besar.
Saat
Kayafas bertanya apakah Yesus anak Allah, Yesus berkata: "Engkau
sendiri mengatakannya" (Mat 26: 63-65). Mendengar itu Kayafas
marah, DAN MEROBEK SENDIRI PAKAIANNYA.
Maka
Imam Besar itu mengoyakkan pakaiannya dan berkata: "Ia menghujat
Allah. Untuk apa kita perlu saksi lagi? Sekarang telah kamu dengar
hujat-Nya.(Mat
26:
65)
Mulai
saat itulah Kayafas bukan lagi imam besar di hadapan Tuhan, karena
Kayafas memecat dirinya sendiri. Sementara jubah imam besar yang
digunakan Yesus tidak robek. Tuhan membuat supaya orang Romawi tidak
merobek jubah Yesus, tapi membuang undi atasnya. Yang dirobek: tirai
bait Allah. Tirai ini membatasi antara Tuhan dan manusia. Robekan
dari atas, artinya inisiatif dari pihak Tuhan. Hari itu semua orang
bisa melihat ke dalam Ruang Maha Kudus.
Kesaksian
Seseorang hamba Tuhan punya karunia kerasulan, membuka banyak gereja di mana-mana. Banyak hamba Tuhan lain mengeluh, mengejek, menghujat, bahkan membuat lelucon tentang hamba Tuhan itu. P Agung sering dengar ini, dan mulai meracuni hatinya. Tuhan selamatkan p Agung dengan memerintahkan supaya tidak ikut-ikutan menghakimi dan bergosip tentang hamba Tuhan itu. Karena saat itu dilakukan, sama dengan menolak semua anugerah, berkat, urapan, karunia, favor Tuhan di hidupnya, dan tidak akan bisa mengalir pada p Agung. Jika merasa harus berbicara, bicarakan 4 mata dengan hamba Tuhan itu.
Satu
kali JKI membeli tanah Holy Stadium, dan diberi waktu 2 tahun untuk
melunasinya. Ada persembahan dari anak Tuhan dari Jakarta berupa ruko
3 lantai. Tuhan perintahkan supaya ruko itu dipersembahkan p Agung
untuk sesuatu yang sedang dibangun hamba Tuhan itu. Sebelum ruko
dipersembahkan, ada anak Tuhan lain memberikan 3 sertifikat dengan
harga beberapa kali lipat dari yang akan dipersembahkan p Agung.
Setelah
p Agung memberikan persembahan, hamba Tuhan itu mengurapi p Agung,
dan meng-impartasi-kan urapannya pada p Agung.
Hingga
saat ini p Agung tidak pernah melihat orang-orang yang dulu menghina
hamba Tuhan itu, hidupnya menjadi luar biasa.
Bicarakan hal-hal yang membangun, bukan yang meruntuhkan.
Bagi tentara di kaki salib, jubah Yesus hanyalah properti yang bagus, dan mahal, tanpa tahu kedalaman dan nilainya, semua hanya diukur uang.
Mari
ikut Tuhan di kedalamanNya, bukan hanya di permukaan. Saat kita bisa
tangkap value-nya,
kita akan mengalami anugerah Tuhan yang luar biasa.
3. Simon dari Kirene
Ada
orang yang dekat dengan salib dan bersentuhan dengan darah, yaitu
Simon dari Kirene. Kota Kirene terletak di dekat Libya.
Pada waktu itu lewat seorang yang bernama Simon, orang Kirene, ayah Aleksander dan Rufus, yang baru datang dari luar kota, dan orang itu mereka paksa untuk memikul salib Yesus. (Mrk 15: 21)
Salam kepada Rufus, orang pilihan dalam Tuhan, dan salam kepada ibunya, yang bagiku adalah juga ibu. (Rm 16: 13)
Rekonstruksi
kisah
Pada
hari raya Paskah, orang-orang Yahudi yang saleh di seluruh dunia
pulang ke Yerusalem untuk merayakan Paskah dan Pentakosta, setelah
itu mereka kembali ke daerahnya. Di antaranya adalah Simon dari
Kirene. Yesus memanggul salib sendiri, dan terjatuh beberapa kali.
Karena melihat Yesus tidak kuat, maka tentara Romawi memaksa Simon
untuk membantu memikul salib Yesus. Simon takut pada orang Romawi,
maka dia terpaksa memikul salib. Simon pasti bertanya-tanya tentang
Yesus, dan apa kesalahan yang menyebabkan Yesus disalib. Selain itu
saat penyaliban terjadi gempa, dan gerhana matahari total di atas
Yerusalem. Beberapa hari kemudian ada berita kebangkitan Yesus.
Pada
hari Pantekosta, semua orang Yahudi kembali kumpul di Yerusalem. Roh
Kudus dicurahkan pada para rasul. Para rasul berbicara dalam berbagai
bahasa, termasuk kirene. P Agung yakin bahwa saat Petrus berkhotbah
itulah Simon tersadar bahwa yang dikatakan Petrus benar. Di hari itu
Simon termasuk dalam 3000 orang yang percaya dan dibabtis.
Simon
mengalami perubahan. Saat kembali ke Kirene, dia bawa hidup baru dan
berita itu kepada keluarganya, lalu menceritakan semua yang
dilaminya. Maka seluruh keluarga Simon terima Yesus sebagai Tuhan dan
Mesias. Simon bukan hanya close
to the cross,
tapi juga touch
by the blood.
Siapapun yang bersentuhan dengan Tuhan, terutama Tuhan dalam penderitaanNya, maka dia tidak bisa lari dari Tuhan.
Setiap kali salib dan darah menyentuh hidup kita, semua tidak akan sama.
Iman Simon ditanam kuat dalam keluarganya. Sejarah membuktikan bahwa di kota Roma ada jemaat Tuhan, dan beberapa orang pemimpin yang terkenal adalah Alexander dan Rufus. Paulus memberikan salam kepada mereka, dan bahkan menganggap istri Simon dari Kirene sebagai ibunya.
Orang yang dekat dengan salib, mengerti pengorbanan Tuhan, lalu mengijinkan darah Tuhan masuk di hidup kita, itu akan mengubah kita selamanya.
Kadang kita seperti dipaksa memikul salib, tapi jangan pernah sesali, karena Tuhan sedang merencanakan sesuatu yang luar biasa dengan hidup dan keluarga kita.
Kesaksian keponakan p Hengky (Jeden)
Anak
ini mimpi di bawa ke surga. Saat bertemu Yesus, Tuhan tunjukkan
tanganNya yang berlubang dan berpesan: "always
remember this".
Kita harus ingat saat Yesus disalib, mati, dan bangkit bagi kita.
Cinta Tuhan pada kita sangat besar, hingga Dia berikan nyawaNya bagi manusia.
Karena
begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah
mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya
kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Yoh 3:
16)
Biarkan salib dan darah Yesus menyatu dengan hidup kita.
Penutup
Ps
John Avanzini berkata bahwa dia melihat di hidup p Agung ada
perjanjian garam. Ps John berpesan supaya setiap kali Tuhan gerakkan,
maka p Agung harus menaburi persembahan dengan garam. Karena
perjanjian garam berkata: "lemaknya buat Tuhan, dagingnya buat
kita".
Korespondensi:
antoniusfw1@gmail.com
(email, YM dan FB);
@Antonius_FW
(tweeter);
pin
BB 2A67038C
WhatsApp,
Line, WeChat 085 727 868 064
No comments:
Post a Comment