Minggu,
26 Juli 2015
Wait
on The Lord
Hengky
Kusworo
Yang
Tuhan ciptakan pertama kali adalah: terang.
Para ahli membuat survey:
Tikus
diletakkan dalam baskom berisi air dalam ruangan yang gelap total.
Dalam beberapa jam tikus mati tenggelam. Tikus kedua diletakkan
dengan kondisi yang sama, tapi diberikan 1 titik cahaya. Tikus ini
mampu bertahan hingga 3 hari dan 3 malam.
Manusia dan semua mahluk hidup butuh terang. Saat ada terang dalam hidup kita, kita bukan hanya bertahan hidup, tapi jadi penakluk (overcomer).
Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku (Mzm 119: 105)
Saat Firman Tuhan jadi terang bagi hidup kita, maka akan ada kehidupan.
1. Menanti-nantikan Tuhan
Mzm
91: 1-16
He who dwells in the secret place of the Most High Shall abide under the shadow of the Almighty.(Mzm 91:1, NKJV)
He
who dwells in the secret place of the Most High shall remain stable
and fixed under the shadow of the Almighty [ Whose power no foe can
withstand ] (Mzm 91:1, Amp)
Semua kabutuhan manusia ada di perikop ini, tapi ada syaratnya: duduk dalam lindungan yang Maha Tinggi. Seringkali kita bukan tinggal (dwell), tapi sekedar berkunjung (visit) ke hadirat Tuhan, akibatnya banyak orang tidak mengalami janji Tuhan.
Saat kita tinggal di dalam hadirat Tuhan, semua janji Tuhan jadi milik kita.
Semua berkat ada di alam surga. Itu semua akan jadi daging saat kita berada dalam hadirat Tuhan. Orang yang hidup dalam dosa tidak bisa tinggal di dalam hadirat Tuhan.
Kata
"tinggal" juga berarti berharap-harap, menanti-nanti.
tetapi orang- orang yang menanti- nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah. (Yes 40: 31)
Rajawali punya kebiasaan di usia 40 tahun. Jika dia terus berburu, itu akan memperpendek umurnya. Rajawali harus naik ke tebing tertinggi, di mana tidak ada satu musuhpun yang bisa mengganggunya, dan tinggal di sana.
Di
usia 40an paruh rajawali semakin melengkung dan sulit digunakan.
Rajawali akan menghantamkan paruhnya ke batu hingga paruhnya pecah.
Dia akan tunggu hingga tumbuh paruh yang baru.
Setelah
paruh baru muncul, dia cabuti bulu-bulunya, karena sudah kotor dan
terlalu berat. Kemudian dia tunggu hingga bulu-bulu baru tumbuh.
Kemudian
rajawali pukulkan cakarnya ke batu hingga pecah, lalu tunggu hingga
cakar baru tumbuh.
Setelah
semua pulih, kekuatan rajawali kembali seperti usia 17 tahun, terbang
lebih tinggi dan menyambar lebih kuat.
Tubuh manusia semakin tua dan lemah. Tapi saat kita tinggal dalam Tuhan, walau usia semakin tua, kekuatan kita semakin baru.
Banyak orang Kristen melakukan 1-2 hal: berpuasa, berdoa, menanti-nantikan Tuhan, deklarasi, dll tapi setelah tidak terjadi apa-apa, mereka putus asa. Manusia ingin yang instan dan cepat, padahal Tuhan punya jadwal (time-table) Nya sendiri.
Kesaksian
Di awal pernikahan ada nabi yang menubuatkan p hengky punya anak laki-laki. Mertua-nya juga bermimpi mendapat cucu laki-laki. Beberapa bulan kemudian saat mendoakan seorang yang sakit, Tuhan bicara melalui orang ini kepada p Hengky: akan punya anak, dan harus diberi nama Daud. Setelah beberapa waktu, p Hengky mulai lelah.
P
Hengky hampir diyakinkan bahwa tidak akan punya anak.
Suatu
kali saat membaca firman Tuhan, p Hengky mendapat rhema, lalu
di-aminkan. Akhirnya p Hengky memiliki anak.
Hati yang menanti, mencari dan percaya, bisa pudar karena lelah menunggu janji Tuhan.
Kenyataan
tidak bisa mengubah Firman, kenyataan harus mengikuti Firman.
Masalahnya:
apakah kita mau tinggal dalam hadirat Tuhan ?
Ilustrasi
Gajah adalah binatang terbesar, tapi diikat dengan rantai dan pasak yang kecil. Padahal gajah mempunyai kekuatan dahsyat. Ini karena sejak kecil gajah ini dirantai dengan pasak yang kecil. Di masa kecil itu gajah ini berkali-kali berusaha lepas, tapi gagal. Akhirnya menyerah.
Gajah adalah binatang terbesar, tapi diikat dengan rantai dan pasak yang kecil. Padahal gajah mempunyai kekuatan dahsyat. Ini karena sejak kecil gajah ini dirantai dengan pasak yang kecil. Di masa kecil itu gajah ini berkali-kali berusaha lepas, tapi gagal. Akhirnya menyerah.
Banyak orang Kristen tidak berdaya gara-gara masalah yang kecil. Dia sudah berdoa-berpuasa-deklarasi, lalu tidak terjadi apapun, ini menyakitinya, tak berdaya. Kita diyakinkan bahwa kita tidak bisa lepas, padahal sebenarnya kita bisa, karena ada potensi Roh Tuhan yang besar dalam diri kita.
Waktu
seringkali menjadi ujian terakhir kita: menjadi lelah, atau tetap
menanti-nantikan Tuhan
Saat
belajar menantikan Tuhan, Tuhan akan memperbarui kekuatan kita jadi
baru seperti rajawali.
2. Akui letak kejatuhan kita di hadapan Tuhan
Mrk
10: 46-52
Jadi,
iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
(Rm 10: 17)
Iman
timbul dari pendengaran, maka setiap orang harus mendengar firman
Tuhan. Sebutan "anak Daud" artinya Mesias. Bartimeus
mendengar bahwa Yesus sang pembuat mujizat dari Nazaret muncul.
Tiba-tiba Bartimeus mengalami pencerahan (enlighten),
mendapat rhema, maka dia panggil Yesus sebagai Mesias.
Saat seseorang mendapat rhema- Tuhan berhenti, dan terkesima.
Ay 50 – Bartimeus yakin sembuh, maka dia melepaskan jubah kebutaan-nya.
Ay
51 – walau tahu bahwa Bartimeus buta, Yesus tetap bertanya apa yang
Bartimeus minta.
Saat Tuhan bertanya: apa yang kita ingin Tuhan buat dalam hidup kita, ucapkan dengan jujur, maka akan jadi dalam hidup kita. Saat kita tidak minta apa-apa, kita juga tidak dapat apa-apa.
Kita
harus belajar jujur dan berkata apa yang kita butuhkan kepada Tuhan.
Saat
firman menjadi rhema oleh penerangan Roh Kudus, lalu kita ucapkan:
maka pasti jadi.
2Raj 6: 1-5
Tetapi
berkatalah abdi Allah: " Ke mana jatuhnya? " (2Raj 6: 6a)
Kesaksian
Di tahun 1965 ps Cho Yonggi membangun gereja terbesar di dunia, menampung 10 ribu jemaat.
Korea
pernah jadi negara termiskin ke-3 di dunia, pernah belajar dari
Indonesia, tapi sekarang termasuk negara no-4 termaju di dunia. Saat
membangun gereja, Korea sedang krisis ekonomi. Banyak orang
menyalahkan dr Cho, bahkan jadi skandal nasional. Dr Cho merasa beban
terlalu berat, dan ingin bunuh diri. Saat akan meloncat, Tuhan kirim
banyak tawon, dan tawon-tawon itu menyengat dr Cho. Setelah batal
bunuh diri, tawon-tawon itu pergi. Kemudian Tuhan bertanya apa
masalah dr Cho, dijawab: "ingin gedung gereja itu jadi".
Jawaban Tuhan: "ikuti cara Tuhan, bukan cara manusia."
Seorang pendoa ajak ps Cho berdoa bersama para pendoa. Ternyata dalam ibadah doa itu yang hadir dari ratusan hingga ribuan. Bahkan untuk menghentikan jemaat ber-bahasa Roh digunakan lonceng. Seorang oma minta diijinkan bicara selama 5 menit sebelum konser doa. Awalnya dia ditolak, karena tua, miskin, hidup dalam flat yang disediakan pemerintah. Tapi Tuhan minta ps Cho beri oma ini kesempatan.
Oma ini berkata kepada jemaat bahwa suami dan anaknya meninggal dalam perang melawan jepang, sekarang dia tidak punya apa-apa selain 1 mangkok dan sepasang supit. Ps Cho sedang kesulitan menyelesaikan pembiayaan gedung gereja, maka oma ini akan mempersembahkan 1 mangkok dan sepasang supit. Hari itu banyak jemaat dijamah Tuhan, terkumpul 2 juta dollar, dan pembangunan gedung gereja selesai.
Tuhan bertanya pada kita: di mana letak kejatuhan kita. Katakan pada Tuhan, maka Tuhan akan pulihkan kita di tempat itu.
Korespondensi:
antoniusfw1@gmail.com
(email, YM dan FB);
@Antonius_FW
(tweeter);
pin
BB 2A67038C
WhatsApp,
Line, WeChat 085 727 868 064
No comments:
Post a Comment