Minggu,
11 September 2016
Engaging
Faith
Jimmy
Oentoro
Setiap manusia punya iman, yang disebut normal faith. Normal faith artinya melakukan sesuatu yang normal. Engaging faith adalah iman yang menyambung.
Contoh
normal
faith
:
- Kita naik pesawat atau kendaraan umum dengan percaya, tanpa menanyakan kondisi kendaraan terlebih dulu.
- Duduk di kursi dengan santai, tanpa mencari tahu kekuatan kursi itu lebih dulu.
Normal
faith
tidak salah, tapi ada batasannya. Normal
faith
hanya berlaku dalam kasus tertentu, tapi tidak akan membawa kita
kepada pengalaman-pengalaman supranatural.
Engaging
faith digunakan untuk melihat hal-hal yang tidak nampak oleh orang
normal.
Ilustrasi beda antara normal faith dan engaging faith :
Normal
faith:
Mimbar terbuat dari aklirik, bisa dilihat oleh semua orang. Tapi jika
dikatakan ada Roh Kudus di samping mimbar, tidak semua orang bisa
mengerti. Inilah iman yang nyambung (engaging
faith).
For in it the righteousness of God is revealed from faith to faith; as it is written, “The just shall live by faith (Rm 1: 17, NKJV)
Engaging faith adalah iman yang fokus dan dikaitkan hanya kepada Yesus Kristus. Tidak kepada manusia, hamba Tuhan atau lainnya. Normal faith tidak pernah membawa kita ke Surga. Karena hanya dengan engaging faith kita mengerti bahwa manusia diselamatkan oleh Yesus Kristus.
Sebaik-baiknya pendeta, iman kita tidak boleh nyantol kepada dia/ manusia, tapi harus kepada Yesus. Sejak kita bertobat, keselamatan berfokus pada Yesus. Masalahnya sejak kita bertobat, banyak hal yang membuat bergeser dari fokus pada Yesus, jadi kepada karya Tuhan. Contoh: gedung yang besar, kesembuhan, berkat, jumlah kehadiran, dll.
Mat 8: 1-3 – Contoh iman yang fokus kepada Yesus. Dalam Mat 5-7 Yesus mengajar dan menyembuhkan orang sakit. Di pasal 8 ini orang kusta memberanikan diri mendekati Yesus. Di jaman itu orang kusta di-isolasi.
"Tuan, jika Tuan mau, Tuan dapat mentahirkan aku." (Mat 8: 2b)
Si
kusta memberikan pengagungan pada Yesus, tidak menyodorkan
kebutuhannya lebih dulu. Si kusta "mencantolkan" imannya
kepada Yesus. Dia berkata "jika Tuan mau". Banyak orang
Kristen suka menodong Tuhan, doanya berpusat pada kebutuhan dan
kemauannya sendiri. Akibatnya perjalanan iman tidak akan sampai.
Lalu
Yesus mengulurkan tangan-Nya, menjamah orang itu dan berkata: "Aku
mau, jadilah engkau tahir." Seketika itu juga tahirlah orang itu
dari pada kustanya. (Mat
8: 3)
Saat
iman si kusta mulai menyambung, Yesus mulai bergerak. Yesus menyentuh
orang ini lebih dulu, baru berkata-kata.
Jangan terlalu banyak bicara, tapi harus lebih banyak tindakan nyata.
Engaging faith menghasilkan kathrisso. Katharisso adalah kondisi yang lebih baik setelah Tuhan mengerjakan sesuatu hasil dari sebuah tindakan iman.
Saat hidup kita mentok, tanya Tuhan! Jangan hanya fokus kepada kemauan kita sendiri.
Manusia kerajaan Allah harus punya prinsip: kebenaran Tuhan ada dalam Firman Tuhan. Saat kita melihat masalah dari sudut pandang Allah, maka kita bisa memahami tujuan Tuhan.
Seeing
from Gods point of view -> yes, final, done, no doubts-no
questions
2Kor 1: 18-20 – Sebab Kristus adalah "ya" bagi semua janji Allah, bukan bagi janji kita.
For as many as are the promises of God, they all find their Yes [ answer ] in Him [ Christ ]. (2Kor 1: 20a, AMP)
Ahli
Alkitab berkata bahwa ada sekitar 7000 janji Allah kepada manusia
yang tertulis dalam Alkitab.
Semua janji Tuhan sudah dijawab Yesus di kayu salib.
Semua janji Tuhan sudah dijawab Yesus di kayu salib.
Ps
Jimmy sudah menyiapkan kebutuhan anak-anaknya: dana untuk sekolah,
menikah, bahkan rumahnya kelak. Terlebih lagi Tuhan kita, semua
janjiNya bagi kita sudah disediakan.
Saat kita ingin belajar melangkah dengan iman, Tuhan menyertai kita. Tuhan itu master. Tuhan ajak kita fokus pada Nya, dan membawa kita melangkah dari iman normal kepada iman yang nyantol.
How precious also are Your thoughts to me, O God! How great is the sum of them! If I should count them, they would be more in number than the sand; When I awake, I am still with You. (Mzm 139: 17-18, NKJV)
Jumlah pasir 7,5 x 10^13 (7,5 quadrion). Sejumlah inilah pemikiran Tuhan atas kita.
Orang
yang imannya nyambung bukan tidak menggunakan pikiran. Orang yang
punya engaging
faith
tidak akan diombang-ambingkan berbagai pengajaran: Yesus di sana,
atau Yesus di sini, dst. Iman kita harus pada Tuhan, periksa setiap
perkataan pengajar yang kita dengar dengan Alkitab.
Iman yang nyambung membawa kita kepada sabat, bergantung 100% hanya pada Yesus Kristus.
Ibr 4: 1-3
Orang Kristen hanya boleh takut tidak masuk tanah perjanjian.
Naaman sakit kusta. Seharusnya disingkirkan karena berbau. Naaman minta rajanya menulis surat pada raja Israel supaya nabi menyembuhkan Naaman. Nabi tidak menemui Naaman, tapi memberi perintah supaya Naaman mandi 7 kali di sungai Yordan.
Akhirnya
Naaman melakukan yang diminta. Saat mandi di Yordan, Naaman harus
membuka bajunya, sehingga semua orang bisa melihat kustanya. Saat 6x
mandi belum sembuh, tapi Naaman memutuskan untuk melihat dari sudut
pandang Allah. Saat mandi yang ke-7, Naaman sembuh total, kustanya
hilang.
Kita bisa menggunakan normal faith untuk mempengaruhi orang lain, tapi tidak akan mengalami katharisso.
Maukah kita terbuka kepada Tuhan ?
God said it! I believe it! And I Amin building life on it: read Holy Bible
Korespondensi:
antoniusfw@facebook.com
(FB);
@Antonius_FW
(tweeter); pin BB 5CE70545
WhatsApp,
Line, 085 727 868 064
No comments:
Post a Comment