Minggu
22 April 2012
Cetakan
di Jiwa
Petrus Agung
Petrus Agung
Mrk
5: 25-34 – Kisah wanita yang sembuh setelah menjamah jubah
TuhanYesus
Cara
berfikir yang berbeda akan sangat mempengaruhi kehidupan kita dan
segala sesuatu yang akan kita alami selama kita hidup di dunia.
Kita
diajar bahwa jika kita berdoa dan memohon sesuatu maka kita harus
sepakat dengan kehendak Tuhan, dan kemudian Tuhan bereaksi atau
merespon: mengiyakan, menolak, berbuat sesuatu, mengatakan sesuatu;
artinya semua tergantung “keaktifan” Tuhan.
Dalam
kisah di atas kita belajar cara berfikir yang berbeda: Tuhan di kisah
ini pasif.
Perbandingan
di kisah lain Yesus aktif bertindak:
- Bertimeus berteriak memanggil Tuhan, Tuhan bereaksi dengan memanggil Bartimeus.
- Orang yang 38 tahun sakit di tepi kolam Bethesda, Tuhan yang datang dan menawarkan kesembuhan.
- Orang lumpuh dan sakit dibawa ke Tuhan, maka Tuhan aktif mengulurkan tangan, menyentuh, mendoakan.
Dalam
kisah di atas Yesus sedang bergerak untuk menolong anak Yairus dan
tidak tahu ada orang yang membutuhkan. Sedangkan wanita ini mendekati
dengan diam-diam dari belakang, mencoba menerobos kerumunan, tanpa
memanggil atau berteriak/ berseru kepada Yesus, hingga akhirnya bisa
menjamah jubah Yesus.
Yesus
pasif terhadap wanita ini, tetapi di dalam ke”pasif”an Tuhan –
jika kita mengerti caranya, maka kita bisa tarik kuasaNya keluar dan
menyentuh hidup kita, dan mengubah nasib kita !
Sekalipun
pasif – Tuhan selalu bersedia/ available bagi
kita !
Hubungan
kita dengan Tuhan seperti colokan listrik yang selalu ada dan
menyediakan sumber daya yang luar biasa. Saat jika kita menghubungkan
steker yang tepat maka tiba-tiba aliran listrik mengalir.
Seringkali
dalam kebutuhannya manusia berteriak ke Tuhan, padahal Tuhan
sebenarnya sudah siap membantu, namun ada sesuatu yang belum
terhubung.
Hidup
kita sewaktu-waktu bisa berubah oleh karena kuasa Tuhan, asal kita
tahu bagaimana “mencolokkan” hidup kita pada “sumber power”
yaitu Tuhan.
Ay
27a adalah kuncinya
“Dia
sudah mendengar berita-berita tentang Yesus,
...”
Manusia
terdiri atas tubuh – jiwa – roh. Jiwa terdiri atas: pikiran,
perasaan, dan kehendak kita.
Yang
dari roh untuk sampai ke tubuh melalui jiwa.
Yang
di roh: janji Tuhan, urapan Tuhan, perkenan Tuhan. Digambarkan
seperti adonan roti, dan jiwa adalah cetakannya. Kita biarkan cetakan
seperti apa di jiwa kita, akan seperti itulah kenyataan hidup kita.
Banyak orang membiarkan hal negatif dan merong-rong iman kita masuk
ke jiwa kita ! Mendengarkan orang yang hanya bisa mengkritik,
mendengarkan omongan yang sia-sia, mendengarkan suara orang yang
banyak mengeluh, mendengarkan orang yang menggerutu – menghasilkan
cetakan jiwa yang negatif. Maka apapun yang dari Tuhan hasilnya
negatif karena ada penolakan di jiwa kita. Akibatnya saat ada sesuatu
yang dari Tuhan, karena cetakan jiwanya tidak cocok, maka malah
menolak Tuhan !
Adonannya
sempurna, namun akan menjadi apa – tergantung cetakannya.
Wanita
ini sudah dengar berita-berita tentang Yesus (lebih dari 1 kali)
Apapun
yang masuk ke hidup kita,
yang kita lihat maupun dengar, terutama jika lebih dari 1 kali maka
kita harus waspada ! Karena itu akan membentuk
cetakan dalam jiwa kita.
Jika cetakannya tidak selaras dengan yang Tuhan sediakan, maka akan
menimbulkan penolakan.
Contoh:
- 10 orang kusta berseru kepada Tuhan Yesus: Komandan. Mereka dengar bahwa Yesus berkuasa dalam perkataanNya. Cetakan di jiwa 10 orang itu: Yesus komandan. Maka saat Tuhan perintahkan seperti seorang komandan kepada anak buahnya – dan mereka melakukan, 10 orang kusta tersebut sembuh.
- Naaman. Di jiwa dan pikirannya sudah punya konsep tentang penyembuhan sesuai yang diketahui dari dukun-dukun di Syria. Ketika Tuhan bekerja dengan cara yang berbeda, cetakan di jiwa Naaman tidak bisa terima/ menolak. Saat abdinya memberi saran, perkataan itu melembutkan jiwanya, sehingga bisa menerima ketentuan Tuhan dan disembuhkan.
- Orang-orang Nazaret awalnya kagum dengan pekerjaan Tuhan Yesus. Tapi saat mengerti asal-usul Tuhan, mereka jadi kecewa. Akibatnya Tuhan tidak bisa membuat mujizat, bukan tidak mau! Dan Yesus heran atas ketidak-percayaan mereka. Ketidak-percayaan mereka adalah blok/ pintu tertutup bagi kuasa Tuhan bekerja. Semua info yang masuk ke jiwa mereka menciptakan sebuah jiwa yang rusak dan tidak matching dengan yang Tuhan sediakan!Rupanya Nazaret adalah kota negatif, ini kita ketahui dari jawaban Natanael saat Filipus menceritakan tentang Tuhan Yesus: “adakah sesuatu yang baik keluar dari Nazaret ?”
- Jika kita ingin charge HP atau BB di luar negeri, maka colokan Indonesia tidak bisa digunakan karena bentuknya beda. Maka harus menggunakan converter sesuai dengan bentuk colokan setempat.
Jika
jiwa kita pahit, berkat apapun dalam hidup kita akan jadi pahit.
Seperti saat kita membersihkan ikan, isi perut kita harus dibersihkan
dengan hati-hati, sehingga empedu tidak pecah, yang akan membuat
seluruh daging ikan menjadi pahit. Saat Tuhan berkati kita, namun di
dalam kita sudah pahit, akhirnya berkat yang baik itu rasanya pahit
dan tidak bisa dinikmati.
Jiwa
harus dididik dengan benar:
masukkan kebenaran, bukan sesuatu yang idenya bukan dari Tuhan,
karena bisa hasilkan cetakan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
Karena akibatnya tidak akan menghasilkan apapun. Saat “cetakan”
hati kita tepat – hasilnya akan luar biasa !
Apapun
yang kita ijinkan masuk ke jiwa kita, itu yang akan kita dapatkan
dalam hidup kita !
Kesaksian
pak Petrus Agung.
Saat
dipanggil Tuhan menjadi hambaNya, hamba Tuhan adalah pekerjaan yang
dihindari, ekonominya berat, hidupnya susah. Tapi hati p Agung
dibakar cinta yang besar kepada Tuhan, dan obsesinya memberikan hidup
hanya kepada TuhanYesus. Dengan berjalannya waktu p Agung menyadari
bahwa bagi manusia lain: tekat pengabdian kita dalam melayani Tuhan
tidak cukup. Status sosial kita mempunyai dampak pada reaksi orang
terhadap diri kita. Tuhan tidak memandang harta dan rupa, tapi
realita kehidupan mengatakan bahwa manusia sering menilai seseorang
dari kekayaannya/ hartanya. Tapi Tuhan berkehendak lain: p Agung
harus menjadi orang yang diberkati dan bisa mengendalikan kekayaan
dengan baik. Karena tanpa kemenangan dalam hal keuangan, Tuhan tidak
akan percayakan sekian banyak tanggung jawab dan kepercayaan seperti
hari ini.
Saat
p Agung mengantarkan seorang hamba Tuhan ke bandara, beliau “sengaja”
memamerkan uangnya. Sejak itu p Agung punya konsep yang baru: hamba
Tuhan tidak harus melarat, bahkan bisa diberkati ! Jika diberkati,
malah bisa memberkati orang lain! Hal ini mengubah mentalitas p
Agung.
Pikirkan
semua yang positif, pikirkan semua perkataan Tuhan dalam hidup kita,
jangan biarkan yang negatif merusak dan meracuni pikiran kita.
Jiwa
kita adalah cetakan segala sesuatu.
Saat kita biarkan kebenaran Tuhan menguasai hidup kita, maka
cetakan-nya akan luar biasa, bahkan akan mengubah karakter kita.
Karena banyak orang yang karakternya tidak memungkinkan bagi Tuhan
untuk memberikan terobosan dalam hidupnya. Karena seringkali berkat
Tuhan membutuhkan dobrakan yang kuat !
Sering
jiwa kita tidak siap saat ada berita Tuhan dan terima berkat. Kita
harus siap, sehingga saat Kairos datang maka kita bisa menyambar
dengan cepat.
Seseorang
yang sangat mempengaruhi cara berfikir p Agung adalah Jon Avanzini.
Saat bersama p Agung melihat tanah Holy Stadium. Keuangan bukan
sumber kebahagiaan, tapi salah satu bagian dari kebahagiaan, karena
kita juga bisa memberkati orang lain. Jon meninjau rumah p Agung dan
menyerankan untuk membeli tanah di bagian belakang rumah. Di tanah
itu akan dibangun kolam renang sesuai permintaan anak p Agung. Walau
belum ada dana, p Agung meminta desain kolam renang beserta rincian
biayanya. Maka p Agung punya gambar dan angka desain kolam renang. 6
bulan kemudian tiba-tiba Jon bertanya tentang tanah di belakang rumah
p Agung, dan tanya tentang biaya membuat kolam renang di Indonesia.
Karena p Agung sudah siap, maka bisa sebutkan biaya dan sudah punya
rancangannya. Akhirnya Jon Avanzini yang beri dana untuk membuat
kolam renang.
Jika
p Agung jiwanya tidak limpah: belum dibeli, belum tahu rancangan
biayanya, dll – artinya tidak ada iman, maka peluang tersebut
lewat.
Jika
kita hidup di lingkungan yang berfikir negatif, kita harus keluar dan
kebaskan cara berfikir negatif tersebut, sehingga kita tidak akan
kehilangan destiny kita.
Wanita
ini mendengar berita-berita tentang Yesus, masuk ke jiwanya,
memutuskan sefaham, akhirnya hidupnya berubah.
3
Yoh 1: 2 – Jika jiwa kita limpah dan sehat, maka di fisik kita juga
akan sehat dan limpah, karena cetakan di jiwa sudah benar.
Tempatkan
jiwa kita setiap saat siap terima mujizat
! Lakukan segala sesuatu dengan segenap hati ! Tahun ini Tuhan buka
pintu dan beri kepercayaan yang begitu besar kepada JKI IK, baik di
dalam negeri maupun di bangsa-bangsa. Maka jika kita tidak siap
menyambar peluang, maka akan lewat. Seharusnya di dalam kita ada api
yang setuju dengan apapun yang Tuhan katakan !
Dunia
membutuhkan uluran tangan kita. Hanya orang-orang yang hatinya cinta
Tuhan dan diberkati: yang punya kesempatan melakukan untuk Tuhan:
mengulurkan tangan kepada yang membutuhkan pertolongan. Maka dari itu
Tuhan berkepentingan untuk memberkati kita.
Jangan
lelah menolong orang lain, jangan lelah memberi !
link
MP3 khotbah (pagi):
link
MP3 khotbah (sore):
Terima Kasih buat: Kaleb Antonius FW ministries yang sudah membuat Blog ini sehingga saya dapat mengikuti seri kotbah Pdt. Petrus Agung Purnomo dan sangat diberkati setelah mendengarkannya. GBU
ReplyDeleteMelalui komen ini ingin memberitahukan bahwa saya juga ingin menjadi berkat melalui bog kami tentang kesembuhan ilahi di http://kesembuhan-ilahi.blogspot.com/ terima kasih GBU