Minggu
15 April 2012
Mengerti
Panggilan Kita
Yosea Christiono
Yosea Christiono
Hidup
akan sangat menyenangkan dan menggairahkan bila kita mengerti tujuan,
panggilan, posisi, tugas dan kewajiban, serta
mendapat hak kita.
Hal
ini berlaku pada semua bagian hidup kita.
Panggilan
adalah sebuah predikat yang kita jalani seumur hidup
kita.
Yoh
1:19
Ay
20 – Yohanes bisa langsung menjawab to the point karena
orang-orang tersebut memang mencari Mesias. Yohanes orang yang tahu
siapa dirinya dan tujuannya.
Ay
22 – Yohanes diminta mendeskripsikan dirinya sendiri.
Setiap
kita seharusnya mengerti siapa kita, apa tujuan hidup kita.
Ay
23-27 – Yohanes Pembabtis tahu persis tujuan hidupnya. Dilahirkan,
hidup di padang gurun, menjadi suara – menjadi pembuka jalan bagi
Tuhannya.
Orang
yang bisa mengerti 5 hal di atas akan bisa menjalani bagiannya dengan
senang, tidak mudah iri, mengerti apa yang dilakukan, dan terus naik
dan naik sampai selesai tugasnya.
Orang
dunia berkata bahwa hidup adalah panggung sandiwara. Artinya ada
sutradaranya yaitu Tuhan. Akibatnya jika sesuatu yang buruk terjadi,
yang disalahkan adalah Tuhan.
Tapi
itu tidak berlaku bagi orang yang percaya kepada Tuhan Yesus. Orang
yang percaya Yesus akan mengenal pribadi Allah, tahu Tuhan adalah
Bapa yang baik, tahu ada pilihan dalam hidup kita, dan Tuhan sediakan
masa depan yang TOTAL baru bagi kita. Saat menjalani masa depan yang
baru itu – kita tetap punya pilihan.
2
Ptr 1: 8-10
Ay
10 – Alkitab berkata bahwa kita tidak akan pernah tersandung !
Ay
5-7 Seharusnya adalah gaya hidup kita ! Baru setelah semua ini jadi
gaya hidup kita, maka kita akan tahu panggilan kita, berikutnya kita
memilih/ memutuskan – dan itulah hidup kita.
Bagaimana
jika keputusan dan pilihan kita salah?
Di
dalam keKristenan Tuhan bersama kita dan di dalam kita, mengajari
kita, mendampingi kita, bahkan jika kita membuat kesalahan dalam
keputusan kita yang akibatnya merusak rencana Tuhan atas hidup kita,
maka Tuhan akan membuat rencana yang baru bagi kita. Karena Dia Tuhan
yang mendampingi dan memperlakukan kita seperti Bapa terhadap
anak-anaknya.
Hidup
kita seperti tim sepakbola. Ada coach yang merancang teknik, ada kru,
ada pemain yang bermain di lapangan. Semua pemain di lapangan
memiliki bagian dan tugas masing-masing: ada penyerang, gelandang,
bek dan kiper.
Tujuan
tim: menang, memasukkan bola ke gawang lawan
Posisi:
penyerang, gelandang, bek, kiper.
Tugas:
sesuai posisi masing-masing, dan mau bekerja sama.
Tuhan
gambarkan gereja sebagai TubuhNya yang terdiri dari berbagai anggota
yang unik !
Jika
kita tahu posisi dan tugas kita, tahu bagian kita, maka kita bisa
jalani hidup kita dengan nyaman, tidak ada iri. Tuhan memberikan
tatanan-hukum-peraturan atas seluruh ciptaannya, sehingga saat kita
turuti akan mendatangkan berkat. Saat tatanan itu kita lawan, kita
menyusahkan diri sendiri.
Di
dalam keluarga, apakah posisi kita? Seringkali kali kita menuntut hak
kita, tanpa mengerti bagian kita – apakah sudah melakukan atau
tidak.
Mat
25: 1-13 – Kisah 10 gadis. Bicara tentang kedatangan Tuhan. Kisah
ini bicara tentang persiapan penyambutan mempelai dan kesetiaan
Mat
25: 14-46 – Bicara tentang penugasan Tuhan kepada masing-masing
kita.
Setiap
orang punya kapasitas, dan Tuhan sudah beri kepercayaan sesuai
kapasitas kita masing-masing.
Setiap
kita ada panggilan umum dan khusus. Yang umum tidak bisa dilepaskan.
Sedangkan yang khusus harus kita jalani dengan detil dan tahu bahwa
itu adalah bagian kita.
Di
dalam kisah tersebut yang Tuhan tanyakan adalah tugas yang sudah Dia
beri kepada masing-masing kita. Yang Tuhan lihat adalah saat
kita lakukan tugas kita masing-masing dengan baik dan sesuai
kapasitas kita. Kepada orang yang melakukan lebih, Tuhan beri bonus.
Panggilan
umum/dasar untuk setiap anak Tuhan ada di 2 Tes 2: 13-14
Kita
dipilih untuk diselamatkan, dipanggil untuk mendapatkan kemuliaan
melalui Tuhan Yesus.
Mat
5: 13-14 Kita adalah garam dunia dan terang dunia. Ini adalah
predikat dan ketetapan !
Garam
kecil tapi pengaruhnya besar ! Kita adalah garam dunia bagi orang
disekitar kita.
Predikat
sebagai garam dan terang dunia bukan pilihan !
Panggilan
melekat pada seseorang seumur hidupnya.
Panggilan
mempunyai beberapa bagian.
Saat
orang mengerti panggilannya, maka akan memiliki pengaruh yang sangat
besar.
Baik
itu di keluarga, gereja, dan tubuh Tuhan.
Contoh:
p Yos panggilannya adalah hamba Tuhan, suami dan ayah yang baik,
pendidik.
Bagi
gereja harus ada penggembalaan, pemuridan dan penginjilan. Ketiga hal
ini harus seimbang !
Dari
survey didapat bahwa perubahan jemaat melalui KKR dan kebaktian 1-2%,
melalui kelompok sel 5%, sisanya karena pemuridan. Dengan pemuridan
orang bisa mengerti bagiannya, tugasnya, bagaimana bekerja sama
dengan yang lain, bagaimana menghargai dan mengasihi orang lain,
sesuai talenta masing-masing.
Saat
orang punya predikat Kristen, otomatis dia HARUS menjadi terang dan
garam.
Standartnya:
kasih yang melampaui kekuatan, sabar, takut akan Tuhan, dst.
Kekristenan
dan takut akan Tuhan adalah gaya hidup, jadi kemanapun kita, orang
akan tahu bahwa kita pengikut Kristus, kita lakukan bagian kita.
Orang ketemu kita akan ketemu Tuhan, akan termotivasi dan lebih
bersemangat hidupnya.
Orang
yang hidup dalam panggilan selalu ada semangat, pengharapan, passion,
gairah dalam hidupnya. Walau seringkali tidak dihargai, tapi tahu
bahwa hal itu adalah untuk membangun dan mempertajam panggilan kita.
Setiap
orang yang punya panggilan khusus biasanya setelah mengalami titik
balik yang menyakitkan. Orang yang memiliki panggilan khusus akan
semakin dalam dan tajam, dan semakin diperlengkapi Tuhan.
Panggilan
adalah dedikasi dan pengabdian, jadi bukan untuk diri sendiri.
Hidup
yang menyenangkan adalah ketika kita memberi arti dan pertolongan
kepada orang lain.
Saat
kita hidup untuk diri sendiri seperti minum air laut, tidak ada
puasnya.
Kenali
panggilan kita ! Setia di dalamnya ! Beri nilai hidup kepada orang
yang kita temui !
link
MP3 khotbah kebaktian pagi (salah satu):
http://www.sendspace.com/file/ddjezn
No comments:
Post a Comment