Saturday, June 15, 2013

Anger Kills – Petrus Agung – Minggu, 9 Juni 2013

Minggu, 9 Juni 2013
Anger Kills
Petrus Agung

Kej 4: 1-8
Setelah manusia jatuh ke dalam dosa, kematian pertama manusia secara fisik adalah seorang kakak membunuh adiknya. Penyebabnya di permukaan seperti karena memperebutkan perkenan Tuhan, tetapi di dasarnya adalah masalah harga diri, merasa dikalahkan dan disingkirkan.

Kain sebenarnya tidak mencari perkenan Tuhan, tapi merasa gengsi dan harga dirinya terusik, maka Kain mengikuti emosinya. Kain anak sulung dan jatahnya luar biasa, tapi ujungnya tidak mendapatkan apapun. Seharusnya Kain bertanya kepada Tuhan, mengapa korban Habel yang diterima Tuhan.

Orang yang tidak mau diajar atau tidak punya teacheable spirit, di dalamnya penuh ketakutan, cemburu, kemarahan, iri hati, dendam, tidak bisa mengampuni, maka itu memperpendek destiny-nya.

Jika kita biarkan kemarahan terus ada dalam kehidupan kita, dan tidak meminta penjelasan pada Tuhan, maka destiny kita tidak pernah besar !

Dalam terjemahan asli, saat korban Habel naik, itu membuat Tuhan kagum dan heran, lalu hati Tuhan merespon seperti ada api menyambar korban Habel. Sebab yang dikorbankan adalah anak domba. Dalam pandangan Bapa anak domba adalah Yesus. Kitab Ibrani mengatakan bahwa Habel mempersembahkan dengan iman. Iman timbul dari pendengaran, pendengaran oleh Firman Kristus.

Kemungkinan timbulnya iman Habel adalah ketika Adam mengisahkan kepada anak-anaknya tentang kehidupan di taman Eden dan bagaimana manusia jatuh ke dalam dosa. Kemudian Tuhan datang, menyembelih seekor binatang, dan membuat pakaian bagi Adam dan Hawa dengan kulit binatang itu. Habel mendengar dan mengerti kisah itu, bahwa persembahan seekor anak domba menutupi dosa. Habel jadi memahami bahwa korban yang Tuhan suka adalah anak domba, maka Habel sengaja memelihara anak domba untuk dipersembahkan kepada Tuhan. Tujuan memelihara domba bukan untuk dimakan karena sebelum jaman Nuh manusia belum memakan hewan.

Obsesi Habel adalah memberi yang Tuhan suka.

Saat kita menginginkan sesuatu, lalu ada yang memberikan secara tepat, itu akan menyentuh hati kita dan membuat pemberian itu jadi sangat istimewa. Inilah yang terjadi saat Habel mempersembahkan anak domba kepada Tuhan: hati Tuhan terkejut, kagum dan hati Tuhan bereaksi.

Hati Tuhan adalah menebus manusia, dan yang akan dikorbankan adalah anak tunggal Tuhan: Yesus

Jika Kain merespon dengan bertanya kepada Tuhan, maka Tuhan akan menjelaskan. Maka tidak ada luapan kemarahan Kain kepada saudaranya, dan reaksinya benar, berikutnya akan memberi dengan pengertian yang baru. Inilah sikap seseorang yang berjiwa besar.

Tuhan sedang bawa kita masuk ke level raja-raja. Raja-raja harus punya hati yang besar: tidak mempertahankan reputasi, tidak iri pada orang lain, punya rasa aman.

Di dalam diri kita ada potensi spirit of excelence, tapi kesempurnaan dan kehebatan kita tertutup dan rusak jika reaksi kita salah.

Jika kita melihat segala hal sebagai kompetisi, maka hati kita akan rusak !
Jiwa kompetisi Saul terhadap Daud muncul karena nyanyian berbalas-balasan dari wanita-wanita. Ujungnya Saul kerasukan, jadi pembunuh, dan mati mengerikan.
Dalam kisah anak yang hilang, jiwa persaingan si sulung muncul saat ada pengampunan bapa bagi adiknya. Akibatnya sulung marah dan tidak mau masuk dalam pesta.

Jika kita mau diajar (teachable), maka spirit of excelence di dalam kita akan berkembang, dan kita akan berkembang jadi orang yang luar biasa.

Jika spirit kompetisi, iri hati dan kemarahan kita biarkan muncul dalam diri kita, maka kita bisa membunuh orang lain atau kita mematikan manusia roh kita sendiri.

Jika kita punya teachable spirit, maka saat menghadapi masalah yang tidak kita sukai kita akan datang bertanya kepada Tuhan, sehingga kita bisa membuat keputusan yang excellent !

Apapun yang dicampur dengan kemarahan akan membunuh: hubungan, persahabatan, kehidupan jiwa kita sendiri, ujungnya membunuh roh kita sendiri jika kita murtad.

Dulunya minder pak Agung besar, sehingga memilih sikap menghamba dan tidak pernah menolak permintaan orang lain, supaya menghindari keributan. Tuhan kirim pertolongan melalui seorang hamba Tuhan, dengan mengkonfrontasi p Agung secara langsung. Saat hampir tidak kuat, p Agung mendapat mimpi dari Tuhan bahwa hamba Tuhan ini mengejar dan menangkap p Agung, lalu membebaskan p Agung dari borgol/ belenggunya.

Saat tekanan datang dalam hidup kita, jangan baca sebagai siksaan.

Saat orang yang kita cintai sedang di proses Tuhan, doakan, jangan pasang badan dan melindungi, biarkan didikan Tuhan selesai bagi dia.


Maillist:

Korespondensi:
antonius_fw@yahoo.com (email, YM dan FB);
@Antonius_FW (tweeter);

No comments:

Post a Comment