Friday, June 21, 2013

Keluarga Allah Adalah Tiang Penopang – Bahtera – KKR Bandung – Senin, 17 Juni 2013

Senin, 17 Juni 2013
Keluarga Allah Adalah Tiang Penopang
Bahtera – KKR Bandung

Daniel Cipto
  • Tuhan mau ajari kita naik ke next level. Roh Kudus ajari kita langkah demi langkah dan caranya. Setiap kelompok punya tuntutan yang berbeda, ujungnya Yesus sendiri.
  • Di hadirat Tuhan semua terbuka dan tidak ada yang bisa disembunyikan, maka kita harus mau membuka topeng kita, datang ke Tuhan dengan apa adanya kita.

Yusak Cipto – Semua Karena Anugerah
Semua hanya anugerah Tuhan, tanpa itu kita tidak akan mampu menyelesaikan bagian kita, karena kita penuh kelemahan. Maka kita hidup bergaul dengan Tuhan secara pribadi

Demikian jugalah kamu. Apabila kamu telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kamu berkata: Kami adalah hamba-hamba yang tidak berguna; kami hanya melakukan apa yang kami harus lakukan. (Luk 17: 10)

Setelah kita lakukan semua tugas dari Tuhan, katakan pada diri kita sendiri Luk 17: 10. Kejatuhan banyak hamba Tuhan adalah karena kesombongan, kebanggaan, ketinggian hati yang tidak pernah disadari. Padahal apapun yang kita lakukan yang membawa hasil, kemuliaan, berkat, semua Tuhan yang melakukan di dalam kita. Dengan sikap ini kita tidak akan mencuri kemuliaan Tuhan.

Petrus Agung – Kairos
Datang ke Tuhan dengan mata apatis adalah kerugian besar, karena tidak setiap saat adalah kairos. Kairos datang sewaktu-waktu.

Saat Yesus menuju Yerusalem untuk mati dan bangkit, Ia kunjungi Yerikho untuk terakhir kalinya. Tapi tidak ada apapun yang terjadi. Setelah kebangkitanNya tidak ada kunjungan Tuhan lagi ke Yerikho.
Bartimeus artinya anak Timeus, dan Timeus artinya haram. Bartimeus adalah anak haram, matanya buta, pekerjaannya pengemis. Saat Yesus keluar kota Yerikho, orang berkata pada Bartimeus bahwa yang lewat adalah “Yesus dari Nazaret”. Di jaman itu pernyataan “orang dari Nazaret” tidak mempunyai arti apapun. Tapi Bartimeus mata hatinya tidak buta, dan dia berteriak memanggil “Yesus, anak Daud !” Bagi orang Yahudi sebutan “anak Daud” mengacu pada Mesias yang mereka tunggu.

Saat Yesus memanggilnya, Bartimeus lepas jubah pengemisnya, lalu tersungkur di kaki Tuhan dan disembuhkan. Hanya Bartimeus yang memanfaatkan kairos Tuhan hari itu.

Petrus Agung – Terapi dalam Keluarga

You're blessed when you can show people how to cooperate instead of compete or fight. That's when you discover who you really are, and your place in God's family. (Mat 5: 9, MSG)

Engkau akan diberkati ketika engkau bisa menunjukkan kepada orang-orang bagaimana engkau bisa bekerja-sama daripada anda berkompetisi/ bersaing/ bertengkar. Itu terjadi saat engkau menemukan siapa engkau yang sebenarnya dan tempatmu dalam keluarga Tuhan.

Naluri manusia adalah berkompetisi, baik untuk hal yang positif maupun negatif. Tapi Tuhan tidak suka jika kompetisi itu membuat kita berkelahi dan menjatuhkan orang lain dengan segala cara.

Semua kita adalah ciptaan yang unik, maka kita tidak pernah bisa meniru orang lain, dan kita tidak perlu minder karena tidak ada orang lain yang seperti kita.

Temukan siapa diri kita di hadapan Tuhan, dan di mana tempat kita dalam keluarga Tuhan, maka kita akan bisa bekerjasama dengan indah.

Mat 24: 45-51 – hamba yang setia.
Kata “setia” mengandung unsur dapat dipercaya
Kata “bijaksana” artinya punya kemampuan yang bisa digunakan dalam keseharian (practical skill)

Hamba Tuhan harus dapat dipercaya dan memiliki practical skill

Frase “atas orang-orangnya“ dalam bahasa Inggris household = θεραπεία = therapeia (G2322).
Dari kata ini lahir kata terapi.

Dalam keluarga Tuhan ada terapi yang luar biasa, kita dipanggil untuk saling menyembuhkan dan memberikan terapi satu sama lain.

Keluarga Bahtera adalah tempat memberikan terapi, sehingga kita tumbuh dalam kekuatan Tuhan. Semua kita mempunyai talenta masing-masing yang unik, jika kita menghormati kekuatan masing-masing dan bersatu/ unity, maka sesuatu yang ajaib akan terjadi.

Munafik dari kata aktor, artinya orang yang memakai topeng. Tuhan tidak mau ada aktor di tengah-tengah kita, Tuhan mau ketulusan hati.

Nani Susanti – Kuasa Doa
Di awal Tuhan tidak hanya menciptakan Adam, tapi Adam dan Hawa, artinya sebuah keluarga. Sebuah keluarga bisa unity karena doa. Doa besar kuasanya dan dapat mengubah sesuatu yang tidak kelihatan/ alam Roh menjadi kenyataan.

Elia adalah manusia biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. (Yak 5: 17)

Sofy – Kuasa Doa
Dalam satu fase kehidupan seorang anak, di usia remaja sering timbul kekerasan hati yang hanya bisa ditembus oleh kekuatan doa orang tua.

Orang tua jangan pernah lelah mendoakan anak-anaknya. Demikian juga saat orang tua tidak harmonis, anak-anak jangan pernah lelah mendoakan orang tuanya.

Kita semua bersemangat mengejar panggilan kita, tapi kadang ada rekan yang alami kelelahan secara rohani. Maka rekan yang kuat jangan menghakimi yang lemah, tapi justru harus menjadi tiang doa bagi mereka.

Petrus Hadi – Keluarga Allah
Mzm 22: 23, 26a
Destiny Daud:
  1. Tuhan menjadi segalanya bagi Daud. Maka sejak sebelum jadi raja hingga akhir hidupnya, Tuhan mengajar Daud menjadi penyembah.
  2. Menjadi raja bagi umat pilihan Tuhan: bangsa Israel.
Dalam menjalani 2 destiny dalam hidupnya Daud punya 3 pengalaman ditopang oleh keluarga Allah:
  1. Ay 22a – Daud memuji Tuhan di tengah keluarganya: ayah, ibu dan kakak-kakaknya.
  2. Ay 22b – Daud memuji di tengah jemaah. Ini terjadi saat Daud di gua Adulam (1Sam 22: 1-2), Daud memimpin keluarga dan 400 orang lain yang mendukung Daud. Daud seperti menemukan sahabat-sahabat karib yang lebih dari saudara.
  3. Ay 26a – Daud memuji dalam jemaah yang besar, yaitu seluruh orang Israel yang mendukungnya menjadi raja.

Kadang saat kita sedang menjalani apa yang Tuhan mau, ada orang-orang dekat kita tidak bisa lagi mendukung. Tapi hal ini tidak boleh menghentikan kita.

Di depan Tuhan sedang siapkan kingdom explosion bagi Bahtera. Tapi untuk mencapai semua itu kita harus saling mendukung, menguatkan dan unity.

Luk 12: 49-53 – saat api lawatan Tuhan diberikan dalam sebuah keluarga, belum tentu semua orang bisa terima, karena masing-masing diberi kebebasan.

Mat 12: 46-50 – Inilah keluarga besar Yesus:

Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku (Mat 12: 50)

Bahtera berkumpul dengan sebuah tujuan: lawatan dan tuaian terjadi atas Indonesia dan dunia.
Bahtera adalah keluarga besar yang bersama-sama melakukan yang Tuhan mau.

Iin Cipto – Terima Kasih dan Permintaan Maaf Mahanaim


Maillist:

Korespondensi:
antonius_fw@yahoo.com (email, YM dan FB);
@Antonius_FW (tweeter);

No comments:

Post a Comment