Sunday, December 8, 2013

Out of The Box – Hengky Kusworo – Minggu, 24 November 2013

Minggu, 24 November 2013
Out of The Box
Hengky Kusworo

Trust GOD from the bottom of your heart; don't try to figure out everything on your own. (Ams 3:5, MSG)

Seringkali kita punya warna/ pola/ konsep dalam mengikuti Tuhan, dan itu jadi sekat/ pembatas dalam hidupnya. Jangan mendasari percaya kita kepada Tuhan dengan konsep, gambaran, pola, cara dan kebenaran diri kita sendiri.

Tuhan kita dinamis dan keluar dari batasan-batasan diri kita.

Penelitian National Geography:
Seorang bapak ditunjukkan gambar lingkaran dan segitiga. Kemudian bapak ini diminta menceritakan apa yang dia lihat. Bapak itu menjawab bahwa dia melihat lingkaran dan segitiga. Saat hal yang sama ditunjukkan pada anak kecil, dengan imajinasinya dia bisa melihat: lingkaran, segitiga, gunung, piramida, planet, matahari, bintang, dll.
Kesimpulannya: anak ini tidak mempunyai batasan imajinasi.

Iman tidak terbatas. Seringkali yang membatasi kita adalah bingkai pemikiran kita

Saat red carpet di Korea Utara, aturan dan larangan dari pemerintah dan militer sangat banyak. Tapi tim red carpet tidak mau dibatasi. Tim saling berbicara menggunakan bahasa Jawa, sehingga tidak bisa dimata-matai. Akhirnya tim bisa lakukan banyak hal: menyentuh rakyat, ambil foto, memberi gelang, bahkan membabtis.

Jika kita sudah terkonsep dan berkata tidak bisa, artinya kita sedang membatasi iman kita.
Jangan batasi Tuhan dengan membatasi diri kita sendiri !

tetapi umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan bertindak. (Dan 11: 32b)

Orang yang kenal Tuhan-nya akan jadi kuat dalam kesulitan, dan dia akan bertindak. Bertindak artinya melakukan suatu perbuatan besar. Mengenal artinya kenal karena mengalami.

Ke-Kristenan bukan teori, tapi harus mengalami dan merasakan bersama Tuhan, baru kemudian kita melakukan perbuatan-perbuatan besar.

Seorang anak youth ingin berangkat red carpet, tidak punya KTP dan KK, juga tidak punya uang. Artinya dia juga tidak bisa memiliki paspor. Normalnya dia tidak bisa berangkat red carpet. Akhirnya paspor-nya tetap keluar. Anak ini perlu 18 juta untuk berangkat, tapi tidak punya uang, walau sudah bekerja tambahan. Secara hitungan uangnya tidak memadai. Tapi Tuhan hargai imannya. Di saat-saat terakhir Tuhan genapkan dananya.

Saat ada titik terobosan dalam hidup kita, maka pintu-pintu akan terbuka dengan mudah

Penelitian:
Kutu anjing bisa loncat sangat tinggi. Tapi jika kita masukkan dalam kotak korek api selama 1-2 minggu, maka saat di keluarkan si kutu hanya mampu melompat setinggi kotak korek api. Benturan yang terjadi saat si kutu berkali-kali berusaha melompat, meyakinkannya akan batasan lompatannya.

Ketika kita merasa bahwa Tuhan berkali-kali tidak menjawab doa kita, itu menimbulkan batasan. Benturan dalam hidup kita tidak boleh membuat kita jadi pasif. Kita harus meminta terobosan, karena Tuhan adalah master of breakthrough.

Anak kecil di penelitian di atas tidak punya konsep, tidak punya pola, tidak tercemar, tidak terbingkai, sehingga imajinasinya bisa kemana-mana.

Dalam bukunya Robert Liardon menulis bahwa ada satu hal yang membuat Tuhan menangis: Ketika seseorang berdoa meminta jawaban, lalu saat malaikat datang untuk menyampaikan jawaban Tuhan, ternyata orang itu sudah tidak memiliki iman.

My people are destroyed for lack of knowledge (Hos 4: 6)

Kata knowledge didalamnya mengandung pengertian persepsi. Maka ayat di atas bisa diartikan” umatku binasa karena salah persepsi dengan Tuhan, kita kotaki Tuhan, dan kita salah konsep.

Kesaksian:
Seorang guru Terang Bangsa apply visa ke negara besar. Negara ini meminta printout rekening untuk bulan terakhir. Rekan-rekannya menyarankan dia untuk pinajam uang, ditransfer, lalu bukunya di print dan diajukan. Tapi guru ini maju apa adanya tanpa suntikan dana. Ternyata visa-nya keluar.

Ikut Tuhan itu no limits !

Lagi aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas, dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu dan nasib dialami mereka semua. (Pkh 9: 11)

Tim basket Terang Bangsa baru terbentuk 5 bulan, di final berhadapan dengan tim yang sudah 3 tahun terbentuk. Di semua segi tim TerBang kalah. Ada pemain yang sebelum pertandingan mendapat mimpi dari Tuhan: jadi best player, diberitahu strategi menghadapi pemain yang menjaganya hingga kena 4 kali foul. Pemain-pemain lain juga mendapat mimpi, dan semua terjadi. Tapi tim kalah, walau di quarter 1 dan 2 bisa mengimbangi. Setelah ditelusuri, itu karena pelatihnya tidak percaya bahwa tim bisa menang.

Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita (Ef 3: 20)

Kesaksian seorang dosen Fisika dari Yordania:
Gajinya $4000 per bulan karena mampu berbahasa Inggris dengan baik. Satu kali Tuhan perintahkan dia meninggalkan pekerjaannya dan membangun sekolah Internasional di kota kelahirannya. Semua miliknya di jual, tapi dana belum mencukupi. Kemudian dia ditolong seorang kaya di kotanya yang menyediakan tanah, perangkat dan property. Pembagian hasilnya 30% untuk si dosen.
Sekolah ini akhirnya jadi besar. Kemudian pengusaha itu memberhentikan si Dosen begitu saja. Selama setahun kondisi ekonominya sangat berat, tapi dosen ini tetap percaya bahwa visi yang dia dapat benar-benar dari Tuhan.
Suatu hari dia bertemu seseorang yang berpengaruh di kotanya. Orang itu menggerakkan pemerintah untuk membeli paksa sekolah tersebut. Sekolah itu kemudian diserahkan kembali kepada si dosen, dengan pembagian keuntungan 80% bagi si dosen dan 20% bagi negara. Maka visi Tuhan digenapi.

Potensi yang Tuhan letakkan di dalam kita sangat besar, jangan batasi apapun dalam hidup kita.

Korespondensi:
antonius_fw@yahoo.com (email, YM dan FB);
@Antonius_FW (tweeter);
pin BB 24D0C381
WhatsApp – 085 727 868 064

No comments:

Post a Comment