Minggu,
24 November 2013
Out of The Box
Hengky
Kusworo
Trust
GOD from the bottom of your heart; don't try to figure out
everything on your own. (Ams 3:5, MSG)
Seringkali kita punya warna/ pola/ konsep dalam mengikuti Tuhan, dan itu jadi sekat/ pembatas dalam hidupnya. Jangan mendasari percaya kita kepada Tuhan dengan konsep, gambaran, pola, cara dan kebenaran diri kita sendiri.
Tuhan
kita dinamis dan keluar dari batasan-batasan diri kita.
Penelitian National Geography:
Seorang
bapak ditunjukkan gambar lingkaran dan segitiga. Kemudian bapak ini
diminta menceritakan apa yang dia lihat. Bapak itu menjawab bahwa dia
melihat lingkaran dan segitiga. Saat hal yang sama ditunjukkan pada
anak kecil, dengan imajinasinya dia bisa melihat: lingkaran,
segitiga, gunung, piramida, planet, matahari, bintang, dll.
Kesimpulannya:
anak ini tidak mempunyai batasan imajinasi.
Iman tidak terbatas. Seringkali yang membatasi kita adalah bingkai pemikiran kita
Saat red carpet di Korea Utara, aturan dan larangan dari pemerintah dan militer sangat banyak. Tapi tim red carpet tidak mau dibatasi. Tim saling berbicara menggunakan bahasa Jawa, sehingga tidak bisa dimata-matai. Akhirnya tim bisa lakukan banyak hal: menyentuh rakyat, ambil foto, memberi gelang, bahkan membabtis.
Jika
kita sudah terkonsep dan berkata tidak bisa, artinya
kita sedang membatasi iman kita.
Jangan
batasi Tuhan dengan membatasi diri kita sendiri !
tetapi
umat yang mengenal Allahnya akan tetap kuat dan akan
bertindak. (Dan 11: 32b)
Orang yang kenal Tuhan-nya akan jadi kuat dalam kesulitan, dan dia akan bertindak. Bertindak artinya melakukan suatu perbuatan besar. Mengenal artinya kenal karena mengalami.
Ke-Kristenan bukan teori, tapi harus mengalami dan merasakan bersama Tuhan, baru kemudian kita melakukan perbuatan-perbuatan besar.
Seorang anak youth ingin berangkat red carpet, tidak punya KTP dan KK, juga tidak punya uang. Artinya dia juga tidak bisa memiliki paspor. Normalnya dia tidak bisa berangkat red carpet. Akhirnya paspor-nya tetap keluar. Anak ini perlu 18 juta untuk berangkat, tapi tidak punya uang, walau sudah bekerja tambahan. Secara hitungan uangnya tidak memadai. Tapi Tuhan hargai imannya. Di saat-saat terakhir Tuhan genapkan dananya.
Saat
ada titik terobosan dalam hidup kita, maka pintu-pintu akan terbuka
dengan mudah
Penelitian:
Kutu anjing bisa loncat sangat tinggi. Tapi jika kita masukkan dalam kotak korek api selama 1-2 minggu, maka saat di keluarkan si kutu hanya mampu melompat setinggi kotak korek api. Benturan yang terjadi saat si kutu berkali-kali berusaha melompat, meyakinkannya akan batasan lompatannya.
Kutu anjing bisa loncat sangat tinggi. Tapi jika kita masukkan dalam kotak korek api selama 1-2 minggu, maka saat di keluarkan si kutu hanya mampu melompat setinggi kotak korek api. Benturan yang terjadi saat si kutu berkali-kali berusaha melompat, meyakinkannya akan batasan lompatannya.
Ketika kita merasa bahwa Tuhan berkali-kali tidak menjawab doa kita, itu menimbulkan batasan. Benturan dalam hidup kita tidak boleh membuat kita jadi pasif. Kita harus meminta terobosan, karena Tuhan adalah master of breakthrough.
Anak kecil di penelitian di atas tidak punya konsep, tidak punya pola, tidak tercemar, tidak terbingkai, sehingga imajinasinya bisa kemana-mana.
Dalam
bukunya Robert Liardon menulis bahwa ada satu hal yang membuat Tuhan
menangis: Ketika seseorang berdoa meminta jawaban, lalu saat malaikat
datang untuk menyampaikan jawaban Tuhan, ternyata orang itu sudah
tidak memiliki iman.
My people are destroyed for lack of knowledge (Hos 4: 6)
Kata knowledge didalamnya mengandung pengertian persepsi. Maka ayat di atas bisa diartikan” umatku binasa karena salah persepsi dengan Tuhan, kita kotaki Tuhan, dan kita salah konsep.
Kesaksian:
Seorang guru Terang Bangsa apply visa ke negara besar. Negara ini meminta printout rekening untuk bulan terakhir. Rekan-rekannya menyarankan dia untuk pinajam uang, ditransfer, lalu bukunya di print dan diajukan. Tapi guru ini maju apa adanya tanpa suntikan dana. Ternyata visa-nya keluar.
Seorang guru Terang Bangsa apply visa ke negara besar. Negara ini meminta printout rekening untuk bulan terakhir. Rekan-rekannya menyarankan dia untuk pinajam uang, ditransfer, lalu bukunya di print dan diajukan. Tapi guru ini maju apa adanya tanpa suntikan dana. Ternyata visa-nya keluar.
Ikut
Tuhan itu no limits !
Lagi
aku melihat di bawah matahari bahwa kemenangan perlombaan bukan untuk
yang cepat, dan keunggulan perjuangan bukan untuk yang kuat, juga
roti bukan untuk yang berhikmat, kekayaan bukan untuk yang cerdas,
dan karunia bukan untuk yang cerdik cendekia, karena waktu
dan nasib
dialami mereka semua. (Pkh 9: 11)
Tim
basket Terang Bangsa baru terbentuk 5 bulan, di final berhadapan
dengan tim yang sudah 3 tahun terbentuk. Di semua segi tim TerBang
kalah. Ada pemain yang sebelum pertandingan mendapat mimpi dari
Tuhan: jadi best player, diberitahu strategi menghadapi pemain
yang menjaganya hingga kena 4 kali foul. Pemain-pemain lain
juga mendapat mimpi, dan semua terjadi. Tapi tim kalah, walau di
quarter 1 dan 2 bisa mengimbangi. Setelah ditelusuri, itu
karena pelatihnya tidak percaya bahwa tim bisa menang.
Bagi Dialah, yang dapat melakukan jauh lebih banyak dari pada yang kita doakan atau pikirkan, seperti yang ternyata dari kuasa yang bekerja di dalam kita (Ef 3: 20)
Kesaksian
seorang dosen Fisika dari Yordania:
Gajinya
$4000 per bulan karena mampu berbahasa Inggris dengan baik. Satu kali
Tuhan perintahkan dia meninggalkan pekerjaannya dan membangun sekolah
Internasional di kota kelahirannya. Semua miliknya di jual, tapi dana
belum mencukupi. Kemudian dia ditolong seorang kaya di kotanya yang
menyediakan tanah, perangkat dan property. Pembagian hasilnya 30%
untuk si dosen.
Sekolah
ini akhirnya jadi besar. Kemudian pengusaha itu memberhentikan si
Dosen begitu saja. Selama setahun kondisi ekonominya sangat berat,
tapi dosen ini tetap percaya bahwa visi yang dia dapat benar-benar
dari Tuhan.
Suatu
hari dia bertemu seseorang yang berpengaruh di kotanya. Orang itu
menggerakkan pemerintah untuk membeli paksa sekolah tersebut. Sekolah
itu kemudian diserahkan kembali kepada si dosen, dengan pembagian
keuntungan 80% bagi si dosen dan 20% bagi negara. Maka visi Tuhan
digenapi.
Potensi
yang Tuhan letakkan di dalam kita sangat besar, jangan batasi apapun
dalam hidup kita.
Portal
Bahtera: http://web.keluargarhema.com/
Korespondensi:
antonius_fw@yahoo.com
(email, YM dan FB);
@Antonius_FW
(tweeter);
pin
BB 24D0C381
WhatsApp
– 085 727 868 064
No comments:
Post a Comment