Monday, July 21, 2014

Far Beyond the Call of Duty – Petrus Agung – Minggu, 13 Juli 2014

Minggu, 13 Juli 2014
Far Beyond the Call of Duty
Petrus Agung


2 Raj 4: 8-13
Kandil adalah tempat lampu. Kisah ini berbicara tentang seseorang yang tidak punya permintaan apapun. Dia merasa baik-baik: bahagia, kaya, terpandang. Yang mengetahui kebutuhan perempuan Sunem ini adalah Gehazi, dan itu diusulkan ke nabi. Maka perempuan ini mendapat seorang anak laki-laki.

Ada hal-hal yang membuat Tuhan memberikan anugerah dan berkatNya kepada kita secara limpah, tanpa kita ber-inisiatif memintanya, bahkan tak terfikir sebelumnya

1. Melihat sesuatu yang luar biasa di balik hal-hal yang biasa
Wanita ini mengamati bahwa nabi Tuhan yang dari waktu ke waktu melewati daerah tinggalnya. Wanita ini bisa melihat suatu hal istimewa dibalik hal-hal yang normal/ biasa-biasa itu.

Ada banyak hal yang tersembunyi dari yang Tuhan lakukan, dan banyak orang anggap itu biasa. Tapi jika diperhatikan ternyata di baliknya tersimpan hal yang luar biasa.

Contoh:
  • Angin adalah sesuatu yang normal, tapi ada orang-orang yang bisa menggunakannya menjadi sumber tenaga/ energi yang luar biasa. Misal: kincir angin.
  • Air. Ada orang-orang yang bisa mengubah air yang biasa, jadi sumber tenaga yang luar biasa.

Semua jenis mujizat di Alkitab selalu dari hal yang biasa-biasa saja:
  • Air jadi anggur
  • 5 roti 2 ikan
  • Garam ditabur Elisa pada mata air di Yeriko
  • Minyak dalam buli-buli

Contoh kasus:
fastfood
Ada orang melihat antrian karyawan pabrik untuk makan siang. Karena jam makan siang pendek, sementara penyajian butuh waktu, sehingga kadang terjadi keributan karena berebut. Dari pengamatan ini orang tersebut menciptakan fastfood.

Minta supaya mata kita dibukakan Tuhan, sehingga apapun yang kelihatannya biasa-biasa saja di sekitar kita, bisa jadi luar biasa.

Elisa tidak menyapa atau berhenti, dia hanya sekedar lewat. Wanita ini bisa mengamati ada sesuatu yang luar biasa pada Elisa, dan membuat Elisa singgah.

Tumpangi mata kita setiap pagi, minta supaya Tuhan buka sehingga kita bisa melihat semua yang biasa-biasa saja menjadi luar biasa.

2. Menawarkan dengan
passion hingga nabi berubah pikiran
Now it happened one day that Elisha went to Shunem, where there was a notable woman, and she persuaded him to eat some food. (2Raj 4: 8a, NKJV)

Dibujuk (pursuaded) artinya ditawari beberapa kali hingga tergerak hatinya. Wanita ini bukan sekedar menawari 1x, tapi membujuk hingga Elisa mau singgah untuk makan. Hal ini membutuhkan passion. Tanpa passion yang cukup, tidak bisa membujuk seseorang untuk berubah pikiran.

Seberapa kita mengingini sesuatu dari Tuhan, bisa terlihat dari cara pendekatan/ approach kita.

Tuhan adalah Tuhan yang menyembunyikan diri, maka kita harus mencarinya.

Contoh:
Kisah 2 murid yang ke Emaus. Menjelang dekat kota, Yesus seolah-olah hendak meninggalkan mereka. Tapi 2 murid itu berusaha membujuk, dan menunjukkan rasa ketertarikan, maka Yesus singgah.

Kita sering kehilangan berkat Tuhan karena kita kurang membujuk dan kurang
passion. Segala sesuatu yang tidak keluar dari passion kita, hingga kita sangat mau hal itu dan terus hadapkan ke Tuhan, maka hal itu tidak pernah datang ke hidup kita.

Kesaksian
P Agung di awal tidak tergerak melayani. Setelah lahir baru, barulah ada hasrat yang kuat untuk jadi hamba Tuhan. Bagi p Agung pelayanan adalah segala-galanya. Saat ada hamba-hamba Tuhan melayani di Semarang, p Agung melihat bahwa itulah cara hidup yang luar biasa: hidup hanya sekali, tapi bisa memberkati banyak orang. Ini jadi passion p Agung.

Yang dibutuhkan adalah passion yang kuat. Jika itu keluar dari hati kita, maka Elisa (the Lord of my salvation) akan singgah di hidup kita

3. Mampu membuat nabi merasa nyaman
And then it became his custom: Whenever he passed through, he stopped by for a meal. (2Raj 4: 8b, MSG)

Elisa dari orang yang berkata tidak, jadi orang yang biasa mampir, karena merasa nyaman.
Dalam dunia bisnis, jika pelayanan kita memuaskan pelanggan, maka pelanggan itu akan menjadi pelanggan tetap kita.

Banyak orang ingin dipakai dan diurapi Tuhan, lalu Tuhan urapi. Tapi masalahnya bagaimana supaya hidup kita bisa membuat Roh Kudus betah bergaul dengan kita, dan mau bekerja bersama kita.
Roh Kudus adalah pribadi: punya perasaan, selera, dan kehendak. Roh Kudus tidak bisa bekerja bersama orang-orang yang tidak sesuai dengan kepribadian Roh Kudus.

Atap rumah Israel datar. Wanita Sunem membangun kamar di atas rumahnya, dan tangganya terletak di luar. Maka nabi bisa singgah kapanpun. Di kamar ada meja, kursi dan kandil, dan wanita ini yang mengantarkan makan ke kamar Elisa.

Kesaksian:
Saat pelayanan ke kota-kota, p Agung awalnya suka tinggal di rumah-rumah anak-anak Tuhan. Banyak anak-anak Tuhan yang menawarkan diri untuk disinggahi. Tapi kemudian p Agung memilih tinggal di hotel. Ini karena p Agung tidak nyaman: makan malam sambil dimintai konseling, saat pulang ke rumah sudah di antri banyak orang untuk didoakan dan konseling, padahal p Agung butuh istirahat. Ini adalah tuan rumah yang tidak membuat tamunya nyaman.

Bagi banyak orang Tuhan seperti pribadi yang diperas untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Kuncinya: sukakan hati Tuhan hingga Roh Kudus betah bersama kita, lalu Dia bawa kita dalam perjalanan yang luar biasa,

4. Memberi jauh melebihi dari sekedar tugas
Through Gehazi Elisha said, "You've gone far beyond the call of duty in taking care of us; what can we do for you? (2Raj 4: 13a, MSG)

Semua yang dilakukan wanita sunem dikatakan: melakukan jauh lebih dari yang seharusnya menjadi tugasnya.

Kesaksian: anak-anak p Agung.
  • Kezia sejak usia belasan tahun punya passion pada Tuhan. Sambil mempersiapkan pernikahan, Kezia menyiapkan koreografi untuk KKR bahtera. Saat Tuhan lihat semua yang dilakukan Kezia, Tuhan yang menjamin hidup mereka: rumah, mobil, dll.
  • Hadasha masih kuliah, nilai IP bagus, punya bisnis, membantu pelayanan, dan juga menari. Setiap kali p Agung lihat favor Tuhan pada Sasha.

Banyak anak muda yang awalnya berapi-api, tapi saat mulai kuliah atau kerja, maka pelayanannya mengendor. Jika kita bersikap sembarangan dengan hidup kita, maka saat meninggal masih ada 90% potensi yang belum disentuh dan dikerjakan.

Perempuan Sunem ini sudah kaya dan tidak punya kebutuhan lain. Tapi
passion-nya kepada Tuhan luar biasa, sehingga bisa membuat nabi terbiasa singgah, bahkan merasa nyaman.

Jika hati kita penuh
passion dengan Tuhan, melakukan far beyond the call of duty, maka hal-hal yang ajaib akan terjadi: Tuhan menurunkan anugerah, berkat dan kemurahan di hidup kita.

Kisah
Tempat pemotongan hewan di Amerika. Hasil pemotongan disimpan di
cool-storage yang besar. Ada seorang karyawan yang setiap absensi masuk dan pulang, selalu menyapa dengan hangat pada satpam yang sikapnya dingin.
Suatu hari, pekerja ini terkunci di cool-storage, padahal menjelang pulang kerja dan juga menjelang weekend. Saat pekerja ini hendak menyerah dan merasa akan mati, pintu dibuka oleh satpam yang dingin itu. Satpam ini mencari si pekerja, karena sore itu tidak ada yang menyapa dia, maka satpam itu mencari dan akhirnya menemukan si pekerja. Si pekerja diselamatkan karena sapaan.

Kesaksian
P Agung makan bakmi Aloy di Palembang. Saat salah satu tim tidak menghabiskan bakmi, pemilik warung menanyakan apa kekurangan, atau merasa tidak enak. Ujungnya p Agung sering mempromosikan bakmi ini.


Korespondensi:
antoniusfw1@gmail.com (email, YM dan FB);
@Antonius_FW (tweeter);
pin BB 24D0C381
WhatsApp , WeChat, Line, Viber, Telegram – 085 727 868 064

No comments:

Post a Comment