Minggu,
22 Juni 2014
Tanggung
Jawab
Petrus
Agung
Menjelang
pemilu suasananya sangat tegang. Maka kita harus doa kepada Tuhan,
supaya semua rencan setan dibatalkan. Tuhan berikan cara membatalkan
bencana melalui kisah Salomo menghakimi 2 ibu yang berebut bayi.
Salomo menyelesaikan masalah itu dengan bijaksana: bayi tidak jadi
dibelah karena teriakan ibu kandungnya. Maka kita juga harus berseru
kepada Tuhan: jangan sampai Indonesia terbelah. Jangan biarkan
kejadian 98 terulang lagi.
Menjadi
pelayan yang bertanggung-jawab:
1.
Mempersiapkan diri sebagai pelayan yang siap
Hendaklah
pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala. (Luk 12: 35)
Kita hadir dengan sikap siap melayani, jangan datang hanya sebagai pengunjung atau penonton.
Mata adalah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Jadi jika terang yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu. (Mat 6: 22-23)
Yang membuat pelita kita tetap menyala: melihat dengan mata yang terang. Maka artinya kita harus punya hati hamba, tapi cara melihat kita harus terang, tidak mata gelap dan mudah emosi. Orang yang mata gelap yang menonjol adalah emosinya, dia tidak akan bisa menjadi pelayan yang baik.
Saat
kita datang ke KKR dengan sikap hati hamba yang siap melayani, Tuhan
berjanji akan memberikan upah.
and you yourselves be like men who wait for their master, when he will return from the wedding, that when he comes and knocks they may open to him immediately. (Luk 12: 36,NKJV)
Dalam KKR kita harus selalu siap sedia, karena sewaktu-waktu Tuhan mengetuk. Jika kita siap dan membuka pintu, maka Tuhan akan mengatakan atau memberikan sesuatu.
Berbahagialah hamba- hamba yang didapati tuannya berjaga- jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka. (Luk 12: 37)
Jika kita siap, datang dengan hati hamba, siap melayani, maka Tuhan akan mengetuk. Saat kita membuka pintu, maka upah kita adalah: Tuhan yang melayani kita. Pelayan yang siap akan datang sedini mungkin, sebelum semua tamu datang. Dan pelayan itu harus tetap siap hingga pesta selesai.
2.
Menjadi manajer yang dapat diandalkan (the dependable
manager) – Luk 12: 41-44
The
Master said, "Let me ask you: Who is the dependable
manager, full of common sense, that the master puts in
charge of his staff to feed them well and on time? (Luk 12: 42, MSG)
Memberi makan hamba yang lain artinya kita mengurus orang-orang. Jika ini bisa kita lakukan dengan baik, Tuhan akan percayai kita untuk mengurus harta Tuhan.
Tuhan
mencari orang yang bisa mengatur, bisa dipercayai, dan dapat Tuhan
andalkan.
Semakin
sulit tugas yang Tuhan berikan, semakin besar kepercayaan Tuhan pada
kita
Tips
untuk jemaat yang tidak melayani:
Bawa
banyak permen (tapi jangan permen karet supaya tidak mengotori). Jika
ada jemaat yang marah-marah, beri permen, buat hingga dia tidak marah
dan tersenyum. Semua orang bisa berbuat banyak, mengatur orang, tanpa
harus jadi panitia.
3.
Pelayan yang penuh akal sehat (common sense)
Pelayan
yang baik harus penuh akal sehat, bukan yang emosional dan
meledak-ledak. Pelayan yang baik harus bisa menekan perasaannya,
karena tidak semua yang dilayani bersikap manis. Ada yang
perkataannya cenderung menyakitkan hati, ada juga yang bertindak
semaunya.
Untuk
tetap bertahan dengan akal sehat, miliki pemikiran: "yang waras
– yang mengalah"
Contoh
kasus saat KKR:
- Tag kursi. Orang yang berebut kursi biasanya emosi, galak, tidak punya common sense, membawa-bawa nama orang-orang tertentu.
- Pelayan yang “menjual” kursi. Orang ini sudah mengambil upahnya, yaitu harga kursi.
- Masalah makan. Makanan yang disediakan panitia tidak dimakan padawaktu seharusnya, karena menumpuk tidak dimakan.
- Masalah penginapan. Ada orang-orang yang memasukkan teman-temannya tanpa mendaftar ke panitia lebih dulu. Akibatnya ada yang sudah terdaftar, tapi tidak dapat tempat.
Kita diberi kepercayaan jadi tuan rumah karena Tuhan yakin kita mampu.
4. Tidak memiliki hati yang jahat
Akan
tetapi, jikalau hamba itu jahat
dan berkata di dalam hatinya: Tuanku tidak datang-datang, lalu ia
mulai memukul hamba-hamba laki-laki dan hamba-hamba perempuan, dan
makan minum dan mabuk, maka tuan hamba itu akan datang pada hari yang
tidak disangkakannya, dan pada saat yang tidak diketahuinya, dan akan
membunuh dia dan membuat dia senasib dengan orang-orang yang tidak
setia. (Luk 12:
45-46)
Memukul bisa dengan perkataan dan sikap.
Jika
kita di posisi di atas dan punya otoritas, kita mesti waspadai respon
kita kepada orang-orang di bawah kita, karena kita bisa salah di
hadapan Tuhan.
Kesaksian:
Seorang hamba Tuhan fulltime. Saat mendapat persembahan dalam jumlah kecil, tidak dihargai. Ini menyebabkan tidak bisa besar. Sikap itu mencederai hati orang, dan membawa kejatuhan.
Seorang hamba Tuhan fulltime. Saat mendapat persembahan dalam jumlah kecil, tidak dihargai. Ini menyebabkan tidak bisa besar. Sikap itu mencederai hati orang, dan membawa kejatuhan.
Hati-hati dalam bersikap, terutama dengan orang yang tidak bisa berbuat apa-apa saat direndahkan/ dihina. Karena Tuhan mencatat, dan sekian waktu kemudian Tuhan bisa balikkan keadaan. Balas menghina/ merendahkan adalah sesuatu yang tidak ada gunanya.
Siapapun
yang Tuhan percayakan datang dalam kehidupan kita, terutama mereka
yang tidak bisa membalas kebaikan kita: beri terbaik yang kita bisa.
Semakin
orang tidak bisa membalas kebaikan hati kita, semakin Tuhan
memberkati hidup kita
Mari
punya pengabdian dan melayani Tuhan dengan segenap hati.
5.
Harus memiliki persiapan
The
servant who knows what his master wants and ignores it,
or insolently does whatever he pleases, will be thoroughly
thrashed. (Luk 12: 47, MSG)
Siapkan diri kita! Walau datang sebagai jemaat, hati harus tetap siap untuk melayani. Misalnya memberi makan atau minum pada seseorang yang kalihatannya butuh makan/ minum.
Orang
yang tidak memiliki persiapan, bertindak kasar dan merendahkan orang
lain, akan dibuang.
Setiap
kebaikan kita akan membuka pintu berkat bagi hidup kita
But if he does a poor job through ignorance, he'll get off with a slap on the hand. Great gifts mean great responsibilities; greater gifts, greater responsibilities! (Luk 12: 48, MSG)
Seberapa
Tuhan percayai kita, di dalamnya ada tanggung jawab !
Portal
Bahtera: http://web.keluargarhema.com/
Korespondensi:
antoniusfw@facebook.com
(FB);
antonius_fw@yahoo.com
(YM);
antoniusfw1@gmail.com
(email, YM dan FB);
@Antonius_FW
(tweeter);
pin
BB 24D0C381
WhatsApp
085 727 868 064
No comments:
Post a Comment