Thursday, September 5, 2013

He Turns Water into Wine – Harold Gingerich – Minggu, 1 September 2013

Minggu, 1 September 2013
He Turns Water into Wine
Harold Gingerich

*) Saat mempersiapkan sebuah khotbah, jangan bertanya kepada Tuhan apa yang harus dikhotbahkan, tapi tanyakan hal apa yang ingin Tuhan katakan.

Yoh 2:1-11
Yesus masih menciptakan anggur-anggur baru. Tuhan ingin mengisi kekosongan di dalam hidup kita, memberi mujizat penciptaan dalam diri kita, ingin hidup kita penuh dengan hadiratNya, sehingga kehidupanNya itu bisa mengalir kepada siapa saja yang kita jumpai.

Kita semua pernah alami saat-saat ketika anggur seperti sudah habis: tidak ada sukacita dalam hidup kita; semua terlihat bagus dari luar, tapi di dalam hati kita kosong dan kering.

Yesus punya jawaban, dan datang untuk mengisi kekosongan di hati kita, dan memulihkan sukacita karena keselamatan kita.

Mujizat di Kana ini terjadi tidak secara publik, tapi berkatnya dinikmati dan memberkati secara publik. Yang tahu hanya ibu Yesus, murid-muridNya, dan para pelayan.

Pernikahan Yahudi berlangsung selama beberapa hari, dan selama waktu pesta itu para tamu bisa makan dan minum dalam jumlah banyak. Mujizat di Kana ini tanda pertama yang dilakukan Yesus. Tujuan mujizat bukan sekedar menciptakan anggur, tapi juga supaya murid-muridNya percaya (ay 11).

Saat Tuhan lakukan mujizat di dalam kita, Dia menyatakan kemuliaanNya, maka iman kita diperkuat.

1. Waktu Yesus
Yesus menggunakan frase "My hour is not yet come" sebanyak 5 kali dalam Alkitab, dan selalu berbicara tentang kematianNya di kayu Salib. Tapi murid-murid Tuhan tidak memahami pernyataan ini sebelum Roh Kudus dicurahkan dan kemudian memberi pengertian kepada mereka.

Yesus tahu siapa diriNya, tahu alasanNya datang ke bumi, dan tahu jadwal BapaNya, dan Yesus tidak akan bertindak mendahului Bapa. Yesus tahu bahwa Dia datang untuk menyerahkan nyawaNya bagi dosa-dosa kita, dan itu Yesus deklarasikan sejak awal pelayananNya.

Tuhan tidak pernah tergesa-gesa, tidak pernah terlambat, jarang datang lebih awal, tapi selalu tepat waktu, dan waktuNya sempurna. Kita bisa mempercayai waktu Bapa.

Berdoalah supaya kita juga bisa mengenal
jadwal dan waktu Tuhan, sehingga kita bisa bergerak tepat pada waktu Tuhan. Maka tingkat frustasi, stress dan kekhawatiran kita menurun, kita alami damai sejahtera dan sukacita.

2. Tempayan batu
Ay 5 – ini adalah kata-kata terakhir Maria yang dicatat di Alkitab.

"Apa yang dikatakan kepadamu, buatlah itu!” “Whatsoever He saith unto you, do it" (Yoh 2: 5b)

Ada 6 tempayan. 6 adalah angka manusia. Manusia tidak sempurna, maka harus dimurnikan. Tempayan-tempayan itu adalah untuk ritual penyucian, artinya air di dalamnya digunakan untuk pembasuhan kepala dan kaki.

Saat Adam berdosa, 2 hal terjadi:
  1. Kematian dan dosa masuk ke dalam dunia.
  2. Bumi terkutuk.
Korban perjanjian lama hanya menutupi dosa, tapi tidak berbuat apapun tentang kutuk. Sistem Perjanjian lama hanya mengurusi bagian luar, tapi tidak mengubah batin seseorang.
Di Perjanjian baru, di dalam Yesus dosa itu dibuang. Yesus juga telah menjadi kutuk bagi kita. Maka saat wafat di salib dan kemudian bangkit dari mati, maka Yesus mematahkan kutuk.

Kemudian Yesus berkata untuk memenuhi semua tempayan itu.
Tempayan-tempayan air itu adalah gambaran kita: tempayan yang biasa, tidak istimewa.

Satu-satunya yang membuat spesial adalah ada Tuhan di dalam kita.

Tuhan kita besar, bisa lakukan semua hal, dan Dia ada di dalam kita. Saat kebenaran ini masuk ke dalam jiwa kita, kita akan berubah jadi lebih percaya diri.

Kita adalah orang-orang biasa, tapi Tuhan memenuhi kita dengan hadiratNya, menyembuhkan kekosongan dan keremukan hati kita, membuat mujizat penciptaan di dalam kita. Tuhan memenuhi kita dengan anggur baru dari Roh Kudus, maka hidup kita menjadi berkat kemanapun kita pergi, Tuhan menggunakan kita untuk kemuliaanNya.

Kita seperti bejana, diisi air kehidupan oleh Yesus, kemudian Yesus ubah air itu menjadi anggur !

3. Anggur baru
Supaya Tuhan bisa ubah kita menjadi luar biasa diperlukan iman dan ketaatan kita.

Para pelayan menuangkan air ke dalam tempayan
hingga penuh. Kemudian Yesus perintahkan mereka untuk mencedok dan membawa air itu kepada pemimpin pesta. Untuk berani melakukan hal ini diperlukan iman dari si pelayan. Para pelayan melakukan perintah Yesus tanpa berbantah.

Alkitab tidak bercerita kapan air jadi anggur. Tapi ps Harold percaya bahwa perubahan terjadi saat pemimpin pesta mencicipi anggur itu. Jika air sudah menjadi anggur saat masih di dalam tempayan, maka tidak diperlukan iman dari para pelayan.

Saat kita taat pada Yesus, membawa hidup kita kepadaNya, meminta Dia mengisinya,
kita harus mengambil langkah iman, bahkan sebelum kita rasakan apapun. Kemudian kita harus curahkan anugerah Tuhan itu, maka mujizatNya mulai terjadi, dan sukacita mulai memenuhi hati kita.

Yesus menyimpan anggur terbaik untuk saat terakhir.

Anggur yang Yesus ciptakan adalah anggur terbaik, dan semakin tua usia anggur-semakin baik rasanya. Artinya anggur itu mendapat usia dari Penciptanya. Yesus saat itu juga mendeklarasikan keberadaanNya yang kekal.

Orang yang usianya sudah cukup tua, mudah berfikir bahwa hidupnya akan segera usai. Tapi karena Tuhan menyimpan anggur terbaik untuk saat terakhir, maka kita bisa percaya bahwa tahun-tahun pelayanan terbaik kita masih ada di depan, karena Tuhan terus lakukan anugerahNya di hidup kita.


Dalam mujizat Yesus ini mendeklarasikan beberapa hal:
  1. Siapa diriNya
  2. Mengapa Ia datang ke bumi
  3. KeberadaanNya kekal.

Para murid awalnya tidak memahami makna semua mujizat yang Yesus buat. Baru saat Roh Kudus datang, mengingatkan, dan memberi penjelasan, barulah mereka mengerti semuanya.

Saat Tuhan bekerja dalam hidup kita, kadang kita tidak memahaminya. Kita tidak perlu fahami semuanya. Yang perlu kita fahami adalah bahwa Yesus mengasihi kita semua, punya tujuan dan rencana bagi hidup kita. Yesus akan ambil kekosongan di dalam hati kita, lalu mengisinya dengan air kehidupan. Setelah itu Yesus lakukan mujizat penciptaan. Saat kita mulai mencurahkan apa yang Tuhan berikan kepada kita, maka air akan berubah menjadi anggur.

Namun di pihak kita harus ada:
  1. Mengambil resiko untuk melangkah dengan iman.
  2. Kita harus taat.
Saat kita lakukan bagian kita, maka kemuliaan Tuhan akan dinyatakan, iman kita akan dikuatkan, dan hidup kita akan diubahkan.


Maillist:

Korespondensi:
antonius_fw@yahoo.com (email, YM dan FB);
@Antonius_FW (tweeter);
pin BB 24D0C381
WhatsApp, Line, WeChat, Kakao, Viber – 085 727 868 064

No comments:

Post a Comment