Jumat
08 Juni 2012
Menang
di 2 Alam
Petrus Agung
Petrus Agung
Dewasa
Muda Juni 2012 – JKI Permata
Kej
11: 1-9 Menara Babel
Kisah
di atas adalah kisah orang-orang yang nyaris sukses. Kisah ini harus
kita pelajari supaya kita tidak hanya “nyaris sukses”, tapi
benar-benar sukses.
Kita
hidup di 2 alam: alam atas (rohani) dan alam bawah (jasmani).
Sebelum
manusia berdosa hanya ada alam atas. Saat manusia berdosa hubungan
dengan Tuhan terputus. Kita secera jasmani hidup di alam bawah. Alam
atas adalah alam roh, alamnya Tuhan.
Begitu
kita lahir baru, roh kita bisa kembali berkomunikasi dengan Tuhan,
maka kita bisa masuk ke alam atas. Maka jika kita tidak bisa menang
terhadap orang dunia, maka ada yang salah !
Ketika
kita berusaha hanya di “alam bawah”, maka kita hanya akan sampai
pada taraf “nyaris sukses”.
Kekuatan
Tuhan adalah penentu, tapi Tuhan punya keadilan !
Maka
jika seseorang berusaha dengan baik di “alam bawah” dalam koridor
Tuhan: kerja, berpeluh, menabur, maka hasilnya akan sangat baik! Tapi
jika semua tidak kita kuasai dengan baik, di suatu titik akan roboh
lagi. Setelah berkali-kali roboh, kebanyakan orang akan mati
semangatnya, putus asa, karena mengalami terlalu banyak terbanting.
Seharusnya
kita hidup di 2 alam: jasmani dan rohani. Kerjakan sejara jasmani di
alam bawah, tapi saat ada yang harus dilakukan di alam atas – kita
bisa kerjakan, kita kuasai semuanya !
Kualitas
orang Babel (di alam bawah = potensi manusiawi) dalam kisah di atas:
1.
Punya visi : membangun menara agar terkenal dan bersatu. Banyak
orang punya kemampuan dan dijadikan satu/ unity.
P
Agung lahir baru 1979. Saat itu Indonesia selalu jadi lahan bagi
hamba Tuhan luar negri untuk datang dan mengajar. Dalam beberapa
tahun terakhir keadaan bisa berbalik, p Agung sudah mengajar ke luar
negri. Hamba Tuhan luar datang ke Indonesia dalam kelompok kecil,
tapi kelompok Bahtera ke luar negri dalam rombongan yang selalu besar
(misal 600 orang), bayar sendiri, berani gila-gilaan, maka akhirnya
menguasai atmosfir tempat pelayanan dengan kuat !
Punya
visi artinya punya “ambisi yang kudus”, artinya ada
target di setiap ukuran waktu/ usia: usia sekian mencapai sekian,
usia sekian mencapai sekian, dst.
2.
Tahu bagaimana meraih visinya (how to), artinya punya
teknologi: tahu cara membuat batu bata.
3.
Mau berusaha
Tuhan
berkata bahwa ini baru permulaan usaha mereka, dan mulai saat
itu – dengan potensi yang manusia punya – manusia tidak akan ada
yang gagal ! Ini belum ditambah campur tangan Tuhan !
Ragukan
semua batasan dalam hidup kita !
Contoh:
semua hal yang bisa kita nikmati saat ini – 100 tahun yang lalu
orang berkata tidak bisa atau tidak mungkin: atur suhu (AC), atur
penerangan (lampu), dll. Apa yang hari ini kita katakan tidak
mungkin, suatu hari akan jadi mungkin ! Apapun yang kita butuhkan
hari ini: semuanya mungkin !
>
Acara 27 Mei di bundaran HI Jakarta berhasil, tapi konser lady
Gaga(l) batal.
>
p Agung di Belanda mencari dokumen awal VOC. Awalnya tidak boleh,
akhirnya malah bisa sampai pegang.
Saat
kita bahwa sesuatu itu tidak mungkin, hal itu seperti menghina Tuhan,
karena Firman Tuhan berkata bahwa tidak ada yang tidak berhasil.
Berapa
lama kita bisa mencapai sesuatu tergantung kita masing-masing!
Jika
kita santai bisa 80 th.
Cara
mempercepatnya: paksa diri kita, didik, tekan, paksa diri kita –
karena
manusia cenderung manja dan gampang menyerah !
Bangun
lebih pagi, doa lebih banyak, baca Alkitab lebih banyak, kerja lebih
keras !
Saat
bangun pagi – buat cek-list mengenai apa yang harus kita kerjakan
hari itu.
Jika
kurang dari 15 item: BERTOBAT, karena artinya kita MALAS !
Sejak
manusia berdosa, nature kita harus berpeluh dan bekerja keras,
tujuannya untuk memeras hingga semua potensi kita keluar.
Contoh:
p Yusak di usia 77 th, setiap hari beliau bangun subuh, baca 30
fasal, doa, selalu tanya apa kata Tuhan. Maka saat menghadapi
persoalan, kekuatan yang di dalam rohnya cukup ! Ini karena p Yusak
“menimbun” kekuatan setiap hari. Santai p Yusak adalah “santai
yang berbeda” ! Di Papua p Yusak tidak hanya jadi dokter gigi, tapi
juga menginjil dan mengerjakan bermacam-macam usaha, hingga di masa
itu sempat jadi orang terkaya di Biak.
Yang
jadi masalah kita: kebanyakan manusia jarang atau malas untuk
menaikkan potensi kita.
Bagian
dari usaha: belajar, baca bacaan yang bermanfaat dan berguna bagi
hidup kita.
Jika
“alam bawah” kita kuasai dengan kuat, dikombinasi dengan “alam
atas” dalam hidup kita, maka hasilnya akan dahsyat melebihi manusia
kebanyakan.
Para
pendeta umumnya hanya bergerak di alam atas, itupun hanya dikerjakan
sedikit sekali.
P
Agung di hari kerja melewati sebuah gereja yang tertutup tidak ada
kegiatan. Ini pemborosan! Karena urus ijinnya susah, cari uang untuk
membangun susah, begitu jadi hanya digunakan seminggu sekali!
Kita
harus manfaatkan setiap centimeter dari gereja dengan efektif !
Gereja harus jadi suply bagi daerah sekitarnya, bangsa dan dunia.
Gereja harus jadi representatif kerajaan Tuhan di dunia ini.
>
Di alam atas: baca Alkitab, kenali kerinduanNya, keinginanNya,
hatiNya.
>
Di alam bawah kita kerja keras, efisien, mengerti visi, mengerti cara
mewujudkan visi.
Apapun
yang dunia tuntut dari kita, sebenarnya kita memiliki 2 x lipatnya,
dan
potensi itu Tuhan letakkan dalam diri kita.
P
Agung sudah lama ingin membangun Rumah sakit, dan keinginan itu tidak
di padamkan, tapi disimpan dalam hati. Pada waktu Tuhan, tiba-tiba
dapat tanah. Saat ps Jon Avanzini datang, gambar RS dibuat. Kemudian
mendapat hibah peralatan RS dari beberapa RS luar negri, dan
sumbangan alat-alat laboratorium dari jemaat.
Jika
kita hanya urusi hal-hal di “alam atas” - ini MASALAH ! Karena
nanti kita akan mempertanyakan hal-hal yang tidak penting, tetapi
hal-hal yang penting tidak pernah kita pertanyakan dalam hidup kita!
Contoh
pertanyaan yang salah:
- Mengapa memakai jubah? Anak TK di wisuda menggunakan jubah – terlihat bagus. Tapi mengapa saat kita gunakan jubah di gereja banyak yang ribut?
- Mengapa memakai banner?
- Mengapa menari?
Harusnya
yang ditanyakan:
- Mengapa tidak membangun Rumah sakit?
- Mengapa tidak membuat sekolah untuk orang miskin?
- Mengapa tidak membangun gereja dengan kapasitas besar?
- Berapa jiwa yang sudah dimenangkan?
Jika
kita serius, kita bisa taklukkan dunia ! Selalu ada jalan, tapi kita
harus bisa “bermain” di 2 alam: kerja keras secara jasmani, punya
pengenalan yang benar akan Tuhan.
Jika
kita kenal Tuhan tapi malas, maka Tuhan serba salah: tidak diberkati
– hubungan dengan Tuhan sudah dekat, tapi jika diberkati – tidak
bisa dipercaya, tidak dikerjakan!
Jika
kita kenal Tuhan, ujungnya Dia akan beri kita kepercayaan !
Bisakah
setiap talenta yang Tuhan letakkan dalam hidup kita
pertanggung-jawabkan,
kita
latih, kita belajar, kita kembangkan, kita jadikan besar dalam
berkatNya !
Saat
kedua alam kita kuasai dengan seimbang, maka sesuatu yang ajaib akan
terjadi !
Ada
yang super rohani, tapi tidak mampu kerja.
Ada
yang hanya kerja jasmani, durinya banyak: kesombongan, kecongkakan,
omong besar, akhirnya hanya mentok di kekuatan manusianya dan tidak
bisa jadi besar.
Alkitab
berkata Tuhan tidak pernah beri kemuliaan kepada yang lain! Jika kita
tidak kenal Tuhan, PASTI tidak tahu diri! Saat diberkati, maka
kemuliaan diambil untuk dirinya sendiri.
Error
orang-orang babel ini adalah saat mereka menemukan tanah yang
datar.
Potensi
kita akan jadi error saat hidup kita datar dan tidak ada passion
untuk naik!
Jika
kita tiba di “tanah datar” - HATI-HATI ! Tanah datar artinya:
- Tidak ada goal/ tujuan lain yang ingin dicapai. Jika tidak ada tujuan lain, maka manusia cenderung mulai mengurusi orang lain.
- Tidak punya ambisi kudus untuk terus naik di depan Tuhan.
Jangan
pernah “datar” sebelum Tuhan datang yang kedua kali !
Ps
Morris Cerullo usianya 80
th,
tapi hari ini masih aktif khotbah setiap
hari
dalam sebulan, dari satu negara ke negara yang lain, dan tetap
bersemangat !
Di
gereja kita banyak belajar tentang “alam atas”. Tapi di luar
gereja kita harus terus “upgrade” diri dan potensi manusia kita.
Jaga sikap hati kita ! Minta Tuhan menjaga sikap hati kita, maka kita
akan menjadi orang-orang yang militan dan tahu apa yang harus
dikerjakan !
Ubah
cara berfikir ! Bukan lagi: “Tuhan, aku minta 1 M” tapi “Tuhan,
aku ingin memberi 1 M”.
Artinya
kita minta diberkati sedemikian sehingga persembahan sebesar 1 M
adalah ringan bagi kita!
link
MP3 :
"BAGI
YANG MERASA DIBERKATI DENGAN PELAYANAN KAMI DI MINYAKCADANGAN DAN
MEMILIKI CUKUP DANA, HARAP BELI DVD/ VCD/ CD/ MP3 ASLINYA DI: RHEMA
BOOKSTORE, MEDIA INJIL KERAJAAN, ATAU EL-BLOSSOM CAFE & RESTO !"
MARI
BERGERAK DARI KONSUMEN - MENJADI PRODUSEN, DARI DIBERKATI - MENJADI
SALURAN BERKAT !!!
korespondensi
di antonius_fw@yahoo.com
(email, YM dan FB)
No comments:
Post a Comment