Minggu,
31 Agustus 2014
Back
to Eden
Petrus
Agung
Jika
diamati, di sekitar kita kadang ada sebuah keluarga yang memiliki
suatu pola turun-temurun:
- Mencoba mengerjakan segala sesuatu, tapi selalu gagal.
- Usaha yang semula lancar, jatuh di usia tua.
- Jatuh dalam perzinahan.
- Terkena penyakit tertentu.
- Mati muda karena berbagai hal.
- Terbelit hutang.
- Usahanya hampir berhasil, tapi lalu gagal.
- Terikat masturbasi
- Pola-pola tertentu yang tidak bisa lepas.
Di
akhir kebaktian, semua yang merasa terikat dengan salah satu pola di
atas diharap berkumpul untuk bersama-sama dipatahkan, dilepaskan, dan
dituntaskan.
Tuhan
ingin melepaskan anak-anak-Nya dari berbagai kuk dan kutuk. Tanggal
24-25 September adalah tahun baru Yahudi 5775, dan dipercaya berbagai
ahli sebagai tahun Yobel. Tahun 5775 adalah tahun ayin-hei.
Kata hey
artinya nafas Tuhan, hadirat Tuhan dalam hidup kita.
Tuhan
merubah nama Abram menjadi Abraham, dan Sarai jadi Sarah, dengan
menambahkan hey,
seperti Tuhan menghembuskan nafasNya ke hidup Abraham dan Sarai.
Tuhan
ingin membersihkan semua umatNya, sebelum Tuhan tahun ayin-hey
Kita
harus mengetahui kebenaran Tuhan, karena kebenaran itu yang akan
memerdekakan kita.
dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu (Yoh 8: 32)
Dalam
hal-hal rohani juga ada "de
jure"
dan "de
facto".
Langkah pertama adalah memiliki pengertian, karena jika pengertian
kita salah, maka kita tidak berani bertindak. Jika pengertian kita
benar, kita bisa bertindak dengan tepat. Walau secara de
jure
benar, belum tentu kita mendapatkan yang seharusnya jadi hak kita.
Kita harus bertindak untuk mengambil apa yang seharusnya secara
de jure jadi
milik kita.
Contoh
Secara
legalitas (de
jure),
Yesus sudah menyelesaikan semuanya dengan mati dan bangkit bagi
manusia. Tapi secara fakta (de
facto)
kita baru terima keselamatan saat dengan iman menerima Yesus sebagai
Tuhan dan raja. Agar yang de
jure
jadi de
facto,
kita harus mengerti hukumnya terlebih dulu, lalu bertindak di alam
nyata.
Kesaksian
tentang de facto dan de jure:
Beberapa
tahun yang lalu, ada seorang yg punya tanah 1 hektar di Semarang,
ditawarkan ke p Agung untuk pelayanan. Waktu dicari lokasinya,
ternyata tanah itu sudah menjadi perkampungan hampir 200 KK berupa
rumah-rumah petak kecil. Pak RT-nya membenarkan bahwa itu tanah orang
lain. Jika maju sengketa di pengadilan, pemiliknya akan menang secara
yuridis. Tapi untuk menempati tempat itu, maka pemukimnya harus
digusur lebih dulu. Ini perlu perjuangan, dan perlu dana ganti rugi.
Kesaksian p Yosea
P
Yosea menemani seorang hamba Tuhan luar negeri untuk mendoakan tanah
yang sekarang adalah Holy Stadium. Hamba Tuhan itu jongkok, mengambil
dan memegang tanah di HS, lalu didoakan: "Mulai hari ini tanah
ini sudah ditebus oleh Tuhan, tidak ada lagi kutuk atas tanah ini,
dan tanah ini kembali menjadi taman Eden"
Pengertiannya:
Sejak manusia jatuh dalam dosa, tanah dikutuk oleh Tuhan (Kej 3 :
17-19), dan kutuk itu belum dicabut (Kej 5 : 29). Bagian dari kutukan
adalah: tanah menjadi semak belukar dan semak duri, dan untuk
mendapatkan rejeki manusia harus berpeluh, bersusah payah, dan
bekerja keras.
Manusia
berasal dari debu tanah. Kutuk ini mengakibatkan adanya pola-pola
kegagalan dalam hidup banyak manusia. Kematian dan kebangkitan Tuhan
Yesus untuk menebus manusia.
Untuk
mendoakan suatu tanah, ayat yang biasa digunakan adalah:
Bersiaplah,
jalanilah negeri itu menurut panjang dan lebarnya, sebab kepadamulah
akan Kuberikan negeri itu. (Kej 13: 17)
Secara
de
jure
memang tanah yang sudah kita injak dan doakan adalah milik kita,
tetapi
kutuk-nya belum dicabut. Inilah yang mendasari hamba Tuhan tersebut
berdoa mematahkan kutuk atas tanah.
Sepulang
dari kebaktian jemaat diharapkan mendoakan tanah, rumah, toko
masing-masing, perkatakan: “tidak ada kutuk lagi” atas tanah/
rumah/ toko ini, berubah jadi taman Eden.
Di beberapa tempat ada tanah-tanah yang betul-betul terkutuk.
Contohnya
kota Damaskus. Dulunya bernama Damsyik, dinamai berdasar nama seorang
raja Aram yang di-dewakan. Damsyik artinya cawan darah / tanah darah.
Jerome, seorang sejarahwan Yahudi berkata bahwa di kota inilah Kain
membunuh Habel. Sekian ribu tahun kemudian Saulus yang Yahudi
berusaha membunuh umat Tuhan. Orang Yahudi posisinya seperti Kain
yang merupakan kakak, sementara orang Kristen berada pada posisi
sebagai adik seperti habel.
Hari-hari
ini kota Damaskus porak-poranda karena perang dan kekejaman kelompok
ISIS.
Kristus datang untuk membawa kita pada pemulihan
Kej 2:5-7 – Kondisi sebelum ada dosa.
belum ada semak apapun di bumi, belum timbul tumbuh- tumbuhan apapun di padang, sebab TUHAN Allah belum menurunkan hujan ke bumi, dan belum ada orang untuk mengusahakan tanah itu; tetapi ada kabut naik ke atas dari bumi dan membasahi seluruh permukaan bumi itu- ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. (Kej 2:5-7)
Air
digambarkan sebagai berkat Tuhan. Air bisa didapat dari luar dalam
bentuk hujan. Di Eden belum ada hujan, tapi tidak ada tanah kering,
karena ada kabut/ embun keluar dari tanah dan membasahi tanah.
Sumber
berkat bisa dari luar atau dari dalam kita, tapi desain awal Tuhan:
berkat muncul dari dalam.
Kebajikan
dan kemurahan belaka akan mengikuti aku, seumur hidupku; (Mzm 23: 6a)
Kalau
tidak ada kutuk dalam hidup kita, kemanapun kita pergi berkat akan
mengikuti kita, apapun yang kita kerjakan akan berhasil. kebajikan
dan kemurahan akan mengikuti kita, sebab sumbernya ada di dalam diri
kita. Jika berkat dari luar, maka tergantung kondisi sekitarnya:
ekonomi, bencana, dll. Tapi jika sumbernya dari dalam, kita tetap
memiliki penyediaan yang cukup dari Tuhan.
Contoh:
Jika
P Agung memasukkan Blackberry
ke kantong, maka BB akan mengikuti
kemanapun ia pergi.
Tuhan
adalah sumber air di dalam kita.
Sebab dua kali umatKu berbuat jahat: mereka meninggalkan Aku, sumber air yang hidup, untuk menggali kolam bagi mereka sendiri,yakni kolam yang bocor, yang tidak dapat menahan air (Yer 2:13)
Sumber
berkat di dalam kita mengikuti, kemanapun kita pergi, dan sampai
kapanpun. Tetapi kolam yang kita sediakan untuk menampung berkat
tidak bisa dibawa-bawa kemana-mana.
Kesaksian.
Ada suami istri yang bertemu p Agung. Mereka meminta maaf untuk sebuah peristiwa yang terjadi 35 tahun yang lalu, saat itu p Agung masih SMA. Suatu hari ada KKR dengan pembicara Jeremiah Rim, di Semarang. Di acara itu bapak ini berkenalan dengan seorang anak dari SMA Loyola yang bernama Petrus. Sebelum pulang, Tuhan perintahkan untuk memberi anak muda dari Loyola itu uang. Bapak ini membantah karena SMA Loyola terkenal sebagai sekolah dari orang kaya.
Beberapa
minggu lalu bapak ini mendengar khotbah p Agung, dan bersaksi bahwa
dulu sekolah di SMA Loyola. Dalam kegerakan tahun 70-an hanya sedikit
anak SMA Loyola yang ikut, dan yang bernama Petrus hanya p Agung.
Kemudian Tuhan berkata bahwa perintah yang tertunda 35 tahun itu
belum dicabut. Maka bapak ini mengerjakan perintah Tuhan itu minggu
lalu.
Semua kutuk sudah dipatahkan Tuhan Yesus secara de jure. Secara de facto kita harus perkatakan dengan otoritas Tuhan bahwa tanah dan diri kita tidak lagi dikutuk, dan jadi taman Eden lagi.
Sumbernya
ada di dalam kita, bukan di luar kita.
tetapi barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama- lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus- menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal. " (Yoh 4:14)
Kita harus banyak berlatih menggunakan otoritas yang Tuhan berikan dalam hidup kita, karena itulah yang membuat semua pekerjaan Yesus jadi kenyataan dalam hidup kita.
Kesaksian
Saat di London, sambil menunggu penerbangan pulang, tim Bahtera menikmati waktu bebas. Saat keluar dari sebuah toko, ada seorang keturunan India berkata pada p Agung: "wajahmu adalah wajah keberuntungan, dan bulan depan adalah bulan keberuntunganmu". P Agung tolak dan patahkan itu, dan berkata bahwa wajahku bukan wajah beruntung, tapi wajah diberkati. Berkatku datang hari ini, tidak perlu menunggu bulan depan. Jika kita punya “wajah beruntung”, maka berkat kita hanya datang sekali-kali. Tapi jika “wajah diberkati”, maka berkat datang setiap saat.
Saat
ke toko tas, ada teman p Agung meminta pendapat tentang tas yang
paling bagus. P Agung sarankan sebuah tas, harganya sangat mahal.
Ternyata rekan itu membelikan tas itu untuk p Agung.
Jika
perkataan tentang "wajah beruntung" di-aminkan p Agung,
maka berkat itu mungkin baru datang bulan depan.
Tuhan sudah bayar semua bagi kita. Bagian kita bertindak: patahkan dan selesaikan dengan iman.
Pengumuman:
- 22-23 Januari 2015 – rencananya ps. Benny Hinn akan kembali melayani di HS.
- Rekening resmi JKI Injil Kerajaan: BCA 009.414.0583 a/n Petrus Agung Purnomo. Mohon sertakan berita, contoh: rumah sakit, rumah shallom, rumah singgah, dapur umum, dll.
- Jika ada yang punya baju, mainan, sepatu pantas pakai untuk menolong anak-anak di papua pada perayaan Natal.
- Sehabis ibadah akan didoakan khusus: kutuk/kuk yang harus dilepaskan,
Portal
Bahtera: htetapi://web.keluargarhema.com/
Korespondensi:
antoniusfw@facebook.com
(FB);
antonius_fw@yahoo.com
(YM);
antoniusfw1@gmail.com
(email, YM dan FB);
@Antonius_FW
(tweeter);
pin
BB 2A67038C
WhatsApp
085 727 868 064
No comments:
Post a Comment