Tuesday, August 30, 2016

The Purpose of the Process – Bill Wilson – Sabtu, 27 Agustus 2016

Sabtu, 27 Agustus 2016
The Purpose of the Process
Bill Wilson

Kesaksian
Ps Bill sangat memahami kesukaran-kesukaran dalam hidup. Ps Bill lahir di keluarga non-Kristen, ayahnya tewas, ibunya tidak menginginkannya, saudarinya menjadi pelacur. Di usia 12 tahun, ibu ps Bill yang alkoholik meninggalkannya di ujung jalan. Selama 3 hari dan 3 malam ps Bill berdiri di situ sendirian tanpa makan dan minum. Ratusan orang berkendaraan atau berjalan kaki melalui ps Bill begitu saja, tapi hanya satu orang yang berhenti.
Orang yang berhenti itu seorang Kristen yang sangat biasa. Anaknya sendiri sekarat di rumah sakit karena leukemia, tapi dia tetap memilih untuk berhenti bagi ps Bill. Orang ini keluar dari mobil, menyeberang jalan, dan menanyakan pada ps Bill: "apakah kamu baik-baik saja?". Pria ini memberi ps Bill makanan dan minuman, kemudian membawanya ke sebuah kebaktian di gereja. Di gereja itulah untuk pertama kalinya ps Bill mendengar kisah tentang Tuhan Yesus, dan hidup ps Bill berubah.
Ps Bill berkata pada Yesus: "Jika Engkau menginginkan aku, inilah aku". Maka Yesus menerima ps Bill apa adanya.
Minggu lalu, di sekolah minggu Metro, lebih dari 160 ribu anak-anak mendengar cerita tentang Tuhan Yesus karena ada satu pria biasa yang memungut ps Bill dan membawanya ke gereja.

Siapapun bisa diubahkan hidupnya secara total dalam sekejap mata

Hingga saat ini ps Bill masih menghadapi situasi-situasi yang keras. Ps Bill pernah ditikam pisau 2 kali, ditembak di kepala 1 kali, menyaksikan langsung 20 pembunuhan di New York.

Seorang wartawan bertanya pada ps Bill: bagaimana ia berada pada posisi sekarang: pendeta dari sekolah minggu terbesar di dunia, bekerja untuk presiden USA, berkhotbah di gereja-gereja besar di dunia. Walau begitu ps Bill tetap mengendarai bis untuk menjemput anak-anak ke sekolah minggu.
Jawaban ps Bill: semua itu melalui proses.

Jika kita ingin melakukan sesuatu dalam hidup kita, maka kita harus melalui proses

Ada 5 jalan dari proses untuk mencapai tujuan/ destiny kita, dan jalan-jalan ini akan menentukan ujung dari perjalanan kita. Seberapa jauh kita mau melangkah menuju destiny kita?

Kesaksian
Peristiwa di negara Republik Dominika. Seorang anak terbaring di rumah sakit selama 3 tahun, kakinya remuk terlindas truk. Orang tuanya menggunakan identitas palsu saat memasukkannya ke rumah sakit, karena mereka hanya menitipkan anak ini dan tidak berkeinginan mengambilnya kembali. Saat ditemui ps Bill, dia sangat ingin diangkat dan dipeluk, maka ps Bill memeluk anak itu.

1. Jalan Pengenalan (recognition) = jalan Emaus (Luk 24: 13-35)

Ada 2 orang melalui jalan ini dengan kecewa. patah semangat, dan tidak tahu harus berbuat apa. Mereka sebelumnya berpikir Yesus datang ke dunia untuk membangun kerajaan duniawi, sehingga jika mereka dekat dengan Yesus maka mereka kelak akan mendapat jabatan dalam kerajaan Yesus. Lalu mereka melihat Yesus mati.
Yesus yang bangkit dari mati dan mengenakan tubuh kemuliaan, berjalan di jalan yang sama dengan mereka, dan menghampiri mereka. Tapi karena kekecewaan yang terlalu dalam, mereka tidak bisa mengenali Yesus. Barulah di saat mereka makan, mata kedua murid ini terbuka, mengenali Yesus, dan menyadari bahwa Yesus hidup.

Murid-murid itu harus duduk terlebih dulu, kemudian bersekutu dengan Yesus, barulah mata mereka bisa terbuka dan melihat siapakah Yesus itu.

Jalan Emaus adalah jalan pengenalan akan Tuhan

Hidup kita harus dimulai di jalan pengenalan akan siapa Yesus sebenarnya, bukan Yesus yang kita pikir atau kira, bukan Yesus yang kita baca, dan bukan Yesus yang kita dengar. Yesus bukan sekedar nabi, tapi adalah satu-satunya Anak Allah.

Saat kita mengenali siapa Yesus sesungguhnya, saat itulah jalan hidup kita menuju destiny dimulai

2. Jalan Konfrontasi (confrontation) = jalan Damaskus (Kis 9: 3-9)

Saulus terjatuh dari keledai dalam perjalanan ke Damsyik (Damaskus) karena ada cahaya yang sangat terang, dan matanya jadi buta. Hal yang pertama kali ditanyakannya: "siapakah Engkau Tuhan?".
Saat itu Saulus sudah mengenali dengan siapa dia berhubungan: Yesus. Kemudian Tuhan meng-konfrontasi Paulus.

Jalan Damaskus adalah jalan konfrontasi

Saat kita mengenali siapa Yesus, maka Dia akan meng-konfrontasi hal-hal di hidup kita yang harus diubah, dan keputusan-keputusan salah yang pernah kita buat.

Kesaksian
Ps Bill bertemu seorang wanita muda di Afrika Selatan, berusia 23 tahun, dan sedang menjadi gadis sampul yang naik daun. Suatu kali dia menyerahkan hidupnya pada Kristus. Gadis ini mengenali Yesus sebagai Tuhan, dan masuk ke jalan pertama.
Kemudian dia masuk ke jalan yang kedua, Roh Kudus berbicara dalam hatinya: ada hal-hal dalam hidupnya yang harus diubah. Tapi gadis ini tidak siap melakukan perubahan. Gadis ini tetap bergaul dengan pengedar obat-obat terlarang.
6 bulan kemudian gadis ini jadi miskin dan tuna wisma. Staf ps Bill mengajaknya kembali kepada Yesus, tapi gadis ini menolaknya. Beberapa waktu kemudian gadis ini mati karena over-dosis.

Saat Tuhan meng-konfrontasi kita, dan kita membuat keputusan untuk merubah apa yang Tuhan mau kita ubah, menjadi seperti yang Tuhan mau, membuat penyesuaian dalam hidup seperti yang Tuhan mau; maka kita akan masuk ke jalan yang ke-3.

3. Jalan Belas Kasihan (compassion) = jalan Yerikho (Luk 10: 30-35)

Ada seseorang pria yang baru saja dirampok, dipukuli, dan ditinggalkan hampir mati di pinggir jalan. Semua orang melalui jalan itu dan tidak perduli. Satu-satunya orang yang berhenti berasal dari Samaria. Orang Samaria ini membalut luka pria itu, mengirimnya ke rumah sakit, bahkan membayarkan tagihannya.

Jalan Yerikho adalah jalan belas kasihan (compassion)

Kesaksian
Kejadian di Papua, Indonesia. Seorang anak kecil mati di air. Tidak jelas apakah dia tenggelam, atau mati lebih dulu lalu dibuang.
Maka ps Bill memutuskan bekerja sama dengan gereja-gereja di Indonesia untuk membuka sekolah minggu Metro, di tempat yang orang lain tidak mau datang. Sehingga tidak ada lagi anak yang mati di pinggir jalan.

Saat kita mengenali Tuhan, dan ijinkan Dia menegur dan mengubah hidup kita seperti yang Dia mau, maka kita akan melihat kebutuhan dari orang-orang di sekitar kita. Maka kita akan sanggup memutuskan melakukan sesuatu di negara, gereja, dan kota kita, dan membuat perbedaan.

4. Jalan Ketaatan (obidience) = Jalan Kalvari (Yoh 19: 17)

Jalan Kalvari adalah jalan yang dilalui Yesus menuju Salib. Ada yang berkata bahwa itu jalan pengorbanan, dan memang benar, tapi menurut ps Bill itu adalah jalan ketaatan, karena ketaatan jauh lebih baik daripada korban. Yesus mentaati BapaNya, meskipun Dia tahu bahwa jalan itu membawanya ke kayu salib.

5. Jalan Tak Terhentikan (
unstoppable)
(Ps Bill minta masing-masing memberi sendiri nama jalan ke-5 ini)

Kesaksian
Di Afrika, seseorang meremukkan kaki seorang anak di tiga tempat, lalu meninggalkannya di pinggir jalan supaya mati. Tapi seseorang di panti asuhan membawa anak ini dan membalut kakinya. Setelah makan dan anak ini ke kamar mandi, tiba-tiba dia berteriak. Ternyata ususnya keluar dari dubur, dan mengalami pendarahan parah.
Ps Bill ingin segera membawa anak ini ke rumah sakit, tapi letak rumah sakit terdekat ada di negara lain di seberang sungai, yaitu Ethiophia, dan perbatasan sudah ditutup, baru dibuka lagi keesokan harinya. Ps Bill menekan usus itu masuk kembali ke dalam tubuhnya, membungkusnya, lalu menaikkannya ke jeep. Lalu memacu jeep itu melintasi sungai.
(Orang-orang yang merasa dirinya cukup tangguh bisa mencoba ikut dalam misi-misi ps Bill)
Tentara perbatasan mengancam akan menembak, tapi ps Bill tetap memaksa maju dan menerobos, dengan harapan bisa menyelamatkan anak itu. Tentara melepaskan tembakan peringatan, tapi ps Bill terus maju. Sesampai di ujung, penjaga perbatasan menghampiri dengan marah. Ps Bill menunjukkan anak itu, dan tentara itu akhirnya menunjukkan rumah sakit terdekat. Anak itu bernama Lukas, dan dia berterima-kasih pada ps Bill karena sudah menyelamatkan nyawanya.
6 bulan kemudian ps Bill kembali ke panti asuhan, dan yang menyambutnya adalah Lukas. Lukas mengucapkan kembali kata-kata yang sama: terima kasih sudah menyelamatkan nyawaku.

I can do all things through Christ which strengtheneth me. (Fil 4: 13, KJV)

Siapkah kita menjalani 5 jalan hingga mencapai destiny kita: jalan pengenalan, jalan konfrontasi, jalan belas-kasihan, jalan ketaatan, jalan ke-5. Karena ada bangsa yang membutuhkan kita, dunia yang membutuhkan kita, anak-anak kecil yang membutuhkan kita.

Korespondensi:
@Antonius_FW (tweeter); pin BB 5CE70545
WhatsApp, Line, 085 727 868 064

No comments:

Post a Comment