Selasa,
24 Desember 2013
Kabar
Baik
Natal
JKI Injil Kerajaan Semarang
Petrus
Agung
Luk
2: 8-20
Dalam
injil Lukas disebutkan 3 ciri Mesias yang lahir: bayi yang
dibungkus dengan kain lampin dan diletakkan di dalam
palungan. Semula p Agung anggap kelahiran Tuhan Yesus sebagai
kesederhanaan, tapi ternyata tidak hanya itu.
1.
Korban penebus dosa yang sempurna
Dalam
Perjanjian Lama orang Israel memberikan persembahan secara berkala di
Bait Suci. Pada Paskah mereka menyembelih anak domba, untuk menebus
dosa jemaat. Kriteria anak domba yang akan dikorbankan: harus
sempurna di pengelihatan para rabbi, dan tidak boleh ada cacatnya.
Para imam punya tempat khusus untuk memelihara domba-domba spesial
yang terpilih, yang diharapkan akan melahirkan anak domba untuk
korban penebusan dosa mereka. Domba-domba ini diberi makan dan
diperlakukan lebih baik. Hingga suatu saat domba-domba itu melahirkan
anak domba jantan yang sempurna, yang kelak akan dikorbankan untuk
menebus dosa.
Gambaran
ini digenapkan pada 2000 tahun yang lalu oleh Yesus Kristus Tuhan
Para
gembala bertugas mencari anak domba yang sempurna. Mereka menunggui
induk domba yang akan melahirkan. Begitu lahir dipisahkan antara
jantan dan betina. Ketika yang jantan diperiksa tubuhnya, dan
didapati sempurna, maka anak domba ini dibedung seperti bayi.
Domba
yang baru lahir belum kuat untuk bisa berjalan dengan sempurna.
Sehingga ada kemungkinan menabrak atau jatuh, yang mengakibatkan luka
atau cacat. Domba yang luka atau cacat artinya tidak sempurna, dan
tidak layak untuk digunakan sebagai korban. Untuk mencegah hal ini
terjadi, domba yang baru lahir dibedung, ditunggu hingga tenang dan
siap. Setelah dibedung, anak domba itu diletakkan di dalam palungan.
Saat gembala melihat domba dibedung dan diletakkan di dalam palungan, itu tandanya domba itu adalah korban sempurna untuk penebus dosa.
Dan
inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi
dibungkus
dengan lampin
dan terbaring
di dalam palungan.
(Luk 2: 12)
Tuhan buat hingga tidak ada tempat di penginapan bagi keluarga Yusuf, supaya pesan Tuhan sampai kepada umat manusia:
Tuhan
menyatakan bahwa anak yang lahir ini adalah korban penebus dosa yang
sempurna !
Tidak
ada satupun dalam hidup kita yang kebetulan. Semua bagian dari
perencanaan Tuhan. Palungan dan kain bedung yang kelihatannya tidak
berarti, tapi ternyata merupakan pesan Tuhan.
Kita harus belajar meraba dan mendengar apa yang Tuhan mau katakan. Kita sering mengabaikan hal-hal kecil di sekitar kita, dan kita anggap tidak ada artinya dan tidak ada gunanya.
Tuhan
sedang berbicara dengan banyak cara supaya kita mangerti apa yang
Tuhan ingin sampaikan.
Pesan kisah natal di atas adalah: Yesus adalah anak domba Allah yang sempurna, yang akan dan sudah dikorbankan untuk menebus dosa kita semua.
Kita menerima jaminan hidup kekal di dalam Tuhan Yesus. Tuhan memberikan jaminan karena Dia telah bayar semua dosa yang kita buat. Kabar baik bagi kita:
- Yesus sudah mati bagi kita semua (Ibr 5: 7-9)
- Oleh bilurNya kita sudah disembuhkan (1 Ptr 2: 24)
- Yesus yang kaya jadi miskin, supaya kita yang miskin jadi kaya (2 Kor 8:9)
2. Yesus punya Bapa di surga
Di
jaman dulu, saat bayi baru lahir, maka sang ayah akan mengambil
sedikit garam, lalu diusapkan di badan bayi (mungkin supaya tali
pusar tidak infeksi). Menurut tradisi yang membedung si bayi adalah
ayahnya. Jika ada bayi tidak dibedung, itu artinya bayi yang tak
terurus. Bayi yang dibedung adalah tanda bahwa bayi itu punya ayah.
Kelahiranmu begini: Waktu engkau dilahirkan, pusatmu tidak dipotong dan engkau tidak dibasuh dengan air supaya bersih; juga dengan garampun engkau tidak digosok atau dibedungi dengan lampin. (Yeh 16: 4)
Yesus lahir di dunia, dan Dia dibedung. Artinya Yesus punya Bapa di Surga.
Di setiap pengajaranNya, Yesus selalu bercerita tentang BapaNya. Dia mau tunjukkan bahwa: kita memiliki Bapa di Surga yang mengasihi kita. Yesus adalah wujud cinta Bapa pada kita.
Kisah:
Ada kolektor lukisan yang kaya dari Eropa. Anaknya diajari cara memilih lukisan antara yang asli dan palsu. Saat ada perang, si anak ikut wajib militer. Putra satu-satunya itu diberitakan hilang di medan perang. Anak itu ditemukan mati di medan perang. Saat mundur di posisi yang aman, anak ini balik ke medan perang untuk mengangkut teman-temannya yang luka ke tempat yang aman. Saat usaha pertolongan terakhir, si anak tertembak.
Setelah
perang selesai, ada beberapa anak muda datang kepada si bapak. Mereka
adalah prajurit-prajurit yang diselamatkan si anak. sebagai tanda
terima kasih, salah seorang prajurit melukis wajah si anak, dan
diserahkan kepada bapaknya. Lukisan itu digantung di tengah museum
pribadi si bapak.
Setelah
si bapak meninggal, lukisannya di lelang. Yang dilelang pertama
adalah lukisan si anak, dan yang lain tidak akan dilelang sebelum
lukisan si anak laku. Akhirnya ada sepasang suami-istri tua yang
membeli lukisan sang putera, dan ternyata itulah penutupan lelang.
Karena
menurut surat wasiat: lelang harus diawali dengan lukisan sang
putera, lalu siapa yang membeli lukisan sang putera akan mendapatkan
semua lukisan yang lain.
Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan-Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? (Rm 8: 32)
Jika
kita terima anakNya, kita dapatkan semuaNya. Karena semua ada
dari-oleh-dan kepada Dia.
Kesaksian
Suatu kali saat membaca buku di kamar, p Agung mendapat visi berada di sebuah kebun yang tanpa bunga dan buah, hanya ada daun yang tertata rapi. Di ujung kebun ada gerbang emas yang berkilau. P Agung tahu jika masuk melewati gerbang itu akan bertemu Tuhan.
Suatu kali saat membaca buku di kamar, p Agung mendapat visi berada di sebuah kebun yang tanpa bunga dan buah, hanya ada daun yang tertata rapi. Di ujung kebun ada gerbang emas yang berkilau. P Agung tahu jika masuk melewati gerbang itu akan bertemu Tuhan.
Saat
akan berjalan ke gerbang, ada malaikat yang menahan p Agung. Malaikat
ini melihat ada banyak luka di hidup p Agung. Kemudian malaikat
mengobati luka-luka itu dengan menempelkan daun-daun.
Setelah
sembuh, gerbang terbuka dan p Agung bertemu Yesus. Yesus tunjukkan
sesosok Figur dari belakang. Figur itu tidak bisa dilihat karena ada
cahaya yang luar biasa. Di bawah Figur itu ada peta besar, dan
bidak-bidak di atas peta. Di sekitar peta ada banyak malaikat. Figur
itu memerintahkan kepada malaikat-malaikat untuk menggeser
bidak-bidak itu.
Figur
itu adalah Bapa kita di surga, dan Dia sedang atur semua hidup kita!
Ada Bapa kita di Surga, yang begitu cinta kepada kita, sehingga 2000 tahun yang lalu Dia berikan yang termahal yang Dia punya kepada kita: Yesus, supaya kita diselamatkan
Whoever
take the Son, gets it all ! Siapapun yang terima sang Anak, dia
mendapat semuanya
Portal
Bahtera: http://web.keluargarhema.com/
Korespondensi:
antoniusfw@facebook.com
(FB);
antonius_fw@yahoo.com
(YM);
antoniusfw1@gmail.com
(email, YM dan FB);
@Antonius_FW
(tweeter);
pin
BB 24D0C381
WhatsApp
– 085 727 868 064
No comments:
Post a Comment