Thursday, January 16, 2014

Melihat dan Terlihat – Petrus Agung – Minggu, 05 Januari 2014

Minggu, 05 Januari 2014
Melihat dan Terlihat
Petrus Agung

Janji Tuhan di 2014
Setiap kali ada KKR Bahtera, p Agung ingin jemaat menangkap apa garis besar yang ingin Tuhan sampaikan pada kita. Salah satu janji Tuhan ada di kitab Mikha 7

Akan datang suatu hari bahwa pagar tembokmu akan dibangun kembali; pada hari itulah perbatasanmu akan diperluas. (Mi 7: 11)

1. Pagar tembok kita akan dibangun kembali
Di jaman dahulu setiap kota punya tembok yang fungsinya melindungi kota. Kota yang tanpa tembok akan mudah diserang dan dijarah lawan.

Tahun ini kita harus banyak belajar. Kita harus punya dasar Firman Tuhan yang kuat, dan itulah kekuatan kita. Jika dasar Firman Tuhan kita tidak kuat, maka saat masalah, persoalan, kegagalan dan serangan datang, maka seluruh kota hidup kita akan runtuh.

Tembok adalah simbol harga diri sebuah kota. Jika temboknya kuat, tinggi dan tebal, maka harga diri kota naik. Tuhan ingin memberikan kepada kita hidup yang penuh kewibawaan. Hal ini tidak bisa dicari dengan membual dan membesarkan diri sendiri, tapi karena Tuhan mau membangun kita.

Kita harus mempunyai tembok yang kuat dan solid di segala bidang: dengan sesama, dengan para pemimpin, pendidikan, bisnis, pekerjaan, dll.

2. Perbatasan kita akan diperluas
In the day when your walls are to be built, In that day the decree shall go far and wide (Mi 7:11,NKJV)
Oh, that will be a day! A day for rebuilding your city, a day for stretching your arms, spreading your wings (Mi 7: 11, MSG)

Batas disebut juga sebagai sayap dan dekrit. Sayap/ wings: bentangan sayap kita akan diperluas. Dekrit/ decree: Deklarasi yang kita ucapkan akan diperluas.

Setiap orang mempunyai batasan. Contoh:
Jika ada bayi yang baru dilahirkan dalam sebuah rumah, bayi itu adalah bosnya. Perbatasan pengaruh si bayi adalah seluruh isi rumahnya, tapi ini perbatasan semu. Semakin besar, batasan si anak berubah. Perbatasan riil seseorang adalah saat dia dewasa, yaitu dirinya sendiri.

Tuhan mau perluas batasan kita. Jika pekerjaan kita tidak diperluas, artinya kita tidak naik pangkat. Semakin tinggi posisi kita, pengaruh kita akan lebih besar. 
 

Untuk mendapatkan janji Tuhan tersebut, ada 3 hal yang harus kita perhatikan dalam diri kita:
1. Iman bisa terlihat (Kis 14: 8-10)
Dan Paulus menatap dia dan melihat, bahwa ia beriman dan dapat disembuhkan. (Kis 14: 9b)

Orang lumpuh ini belum pernah berjalan. Paulus MELIHAT dia beriman dan bisa disembuhkan.

Iman kita dapat dilihat oleh Tuhan dan manusia.

Jika iman kita bisa terlihat, maka dampaknya sesuatu langsung terjadi. Begitu muncul, iman membawa kita kepada sesuatu yang konkrit dan jelas. Meng-imani belumlah iman yang sebenarnya.

Mat 9: 1-2 – Yesus melihat iman mereka.
Orang tidak beriman juga kelihatan. Iman terlihat dari wajah, cara bicara, dan cara berfikir kita.

Apabila kamu masuk rumah orang, berilah salam kepada mereka. Jika mereka layak menerimanya, salammu itu turun ke atasnya, jika tidak, salammu itu kembali kepadamu. (Mat 10: 12-13)

Setiap kali orang Israel bertemu orang lain mereka ucapkan "shalom". Arti kata “shalom” adalah damai sejahtera, tapi di dalamnya juga ada kelimpahan. Dalam ayat di atas “salam” dijabarkan seperti benda yang bisa turun dan kembali. Yang melayakkan kita menerima salam tersebut adalah iman.

Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. (Ibr 11:1)

Iman adalah dasar/ fondasi bagi semua berkat Tuhan.

Berdasarkan kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku, aku berkata kepada setiap orang di antara kamu: Janganlah kamu memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kamu pikirkan, tetapi hendaklah kamu berpikir begitu rupa, sehingga kamu menguasai diri menurut ukuran iman, yang dikaruniakan Allah kepada kamu masing-masing. (Rm 12: 3)

Beda berkhayal dengan beriman:
  • Berkhayal/ melantur: berlebihan dan tidak jelas tujuannya.
  • Beriman: bisa diukur sampai atau tidak-nya

Contoh:
P Agung pernah ke pameran mobil di mall, ada mobil dengan harganya tertentu. Saat Roh Kudus bertanya, P Agung menghitung bahwa dia bisa lunasi mobil itu dalam sekian bulan, berdasar ukuran iman p Agung.

Setiap kita punya ukuran iman, seringkali dimulai dengan sangat kecil. Beberapa orang saat merasa keinginannya tidak mungkin tercapai, lalu jadi merana, maka yang terlihat adalah yang negatif.
Tuhan tidak merespon kebutuhan, tapi merespon iman. Jika kebutuhan yang di respon Tuhan, maka di tempat-tempat termiskinlah terjadi revival terbesar. Saat Tuhan tidak melihat iman kita, maka Tuhan tidak bisa berikan kepada kita.

Karena ada ukurannya, maka iman bisa diperbesar. Karena Alkitab berkata:

For in it the righteousness of God is revealed from faith to faith (Rm 1: 17a)

Cara memperbesar iman:

Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: " Aku percaya, sebab itu aku berkata- kata ", maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata- kata. (2 kor 4: 13)

Contoh: membeli speaker
  • Cara paling aman: tanya Tuhan apakah boleh membeli speaker
  • Cara lain perkatakan: “Dalam nama Tuhan Yesus, jika speaker ini memang terbaik buatku, biar itu jadi. Kemudian foto, tumpangi tangan setiap hari, di doakan setiap hari.

Iman seperti orang yang membangun menara, harus ada perhitungannya untuk mendapatkan sesuatu. Saat kita tahu apa yang kita minta, maka kita akan menikmati yang terbaik dari Tuhan.

Saat kita ucapkan apa yang kita yakini dan percayai, itu akan membangun iman kita. Jangan ucapkan perkataan iman kita ke sembarang orang, karena tidak semua orang akan memberikan dukungan positif. Banyak orang yang tidak berhikmat: beriman dan berkata-kata, tapi di depan orang yang pesimis, maka hanya akan ditertawakan.

Mzm 1: 1-3

Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh (Mzm 1:1)

Ada 3 tahapan: Jalan, berdiri, duduk.
Jika ada orang yang tidak sehat omongannya, lalu kita jalan bersama dia, maka dia akan membuat kita terhenti. Saat kita terus dengarkan, mereka akan buat kita duduk. Dan akhirnya kita justru jadi bagian dari pencemooh.

Merenungkan firman artinya membaca hingga mendapatkan
rhema. Rhema itu diperkatakan sambil menaikkan apa yang kita inginkan.

Efek menernungkan Firman:
Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil. (Mzm 1:3)

Aplikasi praktis:
Setiap kali bertemu pelanggan, perkatakan rhema dan perkatakan perkataan iman. Misal: pelanggan ini akan order yang banyak dan pembayaran lancar.

Baca Firman Tuhan setiap hari, saat mendapat
rhema, perkatakan dan renungkan siang dan malam, maka akan jadi, dan iman kita bertumbuh. Saat iman kita bertumbuh, proses segala sesuatu akan jadi lebih cepat.

Kesaksian:
Seorang istri yang ditinggal suami menikah lagi. Si istri ini bertobat, lalu doakan dan perkatakan supaya suaminya kembali. Akhirnya si suami kembali, bahkan jadi hamba Tuhan.

Patok menunjukkan batasan kita. Patok terhebat adalah kaki kita. Jalani rumah kita dan wilayah pemasaran kita.

Perkataan positif dan Firman yang keluar dari mulut kita, membuat iman kita keluar dan terlihat. Saat iman kita terlihat, berkat akan turun.

Iman adalah tembok yang harus dibangun dengan kokoh.

Jika ada orang katakan sesuatu, jawab dengan positif, jangan buru-buru ditolak. Jika kita tolak, kita seperti membuang anugrah Tuhan.

2. Singkirkan segala sesuatu yang bisa menutup mata kita
Kisah Hagar diusir Sara. Saat air habis dan Hagar meratap, Tuhan membuka matanya dan bisa melihat sumur didekatnya.

Ada banyak sumur di depan kita, tapi kita tidak melihatnya. Tuhan beri kita pilihan: berkat se-kirbat atau satu sumur. Kirbat kita minum habis, sumur kita timba tidak habis-habis.

Minta Tuhan buka mata kita, sehingga kita bisa lihat sumur-sumur yang Tuhan sediakan bagi kita.

Luk 24: 13-16 – Yesus menampakkan diri pada 2 murid di Emaus.
Ada hal-hal yang bisa menghalangi mata kita, sehingga tidak bisa melihat berkat besar yang dari Tuhan. Salah satu hal yang menghalangi adalah kebodohan.

Orang cerdas bisa melihat setiap kesempatan/ kairos, tapi orang bodoh melewatkannya. Kebodohan bukanlah hakekat manusia. Ada orang jeli melihat peluang usaha di bidang-bidang tertentu. Itu penyingkapan dari Tuhan.

Tuhan pernah berikan hikmat kepada Salomo, maka Tuhan juga bisa berikan kepada kita

Aplikasi praktis: setiap hari sebelum bekerja, tumpangkan tangan kepada mata dan telinga kita, sehingga segala sesuatu yang membuat mata kita buta dan tuli terhadap setiap kesempatan yang Tuhan berikan.

3. Jangan sampai kita menjadi orang yang tersembunyi dari berkat/ blessing Tuhan.
Luk 4: 25-27 – Tuhan sedang mengajar di Nazaret dan ditolak.

Penolakan dan sikap negatif adalah kebalikan dari poin 1, dan hal ini bisa membuat seseorang jadi tersembunyi dari berkat Tuhan.

Contoh: Israel dikepung Aram, ada nubuatan, tapi seorang perwira tidak percaya. Akhirnya perwira ini melihat berkat melimpah, tapi tidak ikut menikmati karena mati terinjak-injak.

Apakah kita membawa iman atau ke-tidak percayaan? Setelah orang bertemu kita, apakah mereka jadi pencemooh atau jadi imannya naik? Keputusan kita menentukan seberapa Tuhan akan memberkati hidup kita.

Belajar perkatakan perkataan iman:

Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya (Ams 18:21)
For as he thinks in his heart, so is he (Ams 23: 7, KJV)

Kita punya Tuhan pencipta. Tapi sebagian kemampuan daya ciptaNya diberikan pada kita, misalnya designer, composer, dll. Salah satu kesanggupan itu ada di mulut kita.

Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu. (Luk 17: 6)

Mulut kita sering bicara yang tidak rohani, mengucapkan hal sia-sia, menghakimi yang bukan hak kita, tapi kurang digunakan untuk mengucapkan kata-kata Firman yang bisa menciptakan sesuatu. Belajar menghentikan semua perkataan negatif. Perkatakan yang positif, sehingga kita layak menerima shalom-Nya. Belajar berkati diri kita, berkati orang lain. Jangan kutuki diri kita dan orang lain.

Perkataan negatif seperti kentut, sebagian kita hirup sendiri. Bergaul dengan orang yang negatif seperti menghirup kentut orang lain.

Hai saudara-saudara yang kukasihi, ingatlah hal ini: setiap orang hendaklah cepat untuk mendengar, tetapi lambat untuk berkata-kata, dan juga lambat untuk marah; (Yak 1: 19)

Dengar dan ucapkan perkataan Tuhan, maka hasilnya akan berbeda.

Di perjamuan terakhir Tuhan mengutus murid-muridNya mempersiapkan. Tuhan berkata bahwa saat memasuki kota, murid yang diutus akan bertemu seorang laki-laki yang menyunggi tempayan, lalu ikuti. Mereka akan menjumpai: ruangan yang
besar, lengkap, dan tersedia.

Tuhan perlu ruang yang besar dan lengkap dan tersedia karena:
  1. Waktu sempit
  2. Itu sifat Tuhan. (Seperti talenta 5-2-1). Jika kita punya - akan ditambah.

Kita harus siapkan diri untuk jadi tempat yang besar, lengkap, dan tersedia, sehingga momentum yang ajaib turun dan jadi dalam hidup kita. Tuhan segera datang yang kedua kali, Dia perlu ruang yang besar, lengkap dan tersedia.

Dibutuhkan: pakaian pantas pakai- serahkan di informasi
Jumat natal sekota 18:00

Korespondensi:
@Antonius_FW (tweeter);
pin BB 24D0C381
WhatsApp – 085 727 868 064

No comments:

Post a Comment