SOM
2012 HS JKI IK
Sesi 6A: Generasi Pembebas (The Making of Generational Deliverance)
Sesi 6A: Generasi Pembebas (The Making of Generational Deliverance)
Paul
Enenche
Kel
2: 13-14; Kel 3: 1-11
Tema
di atas artinya suatu proses yang membuat seseorang mampu melepaskan
suatu generasi. Tuhan mencari seseorang yang akan membebaskan
Indonesia. Satu orang saja cukup untuk membebaskan satu bangsa atau
negara. Satu orang Musa, Elia, Ester, Debora, Paulus cukup untuk
seluruh orang Israel di jamannya.
Sebelum
seseorang bisa diutus Tuhan, maka orang tersebut harus diproses
Tuhan.
Tuhan
tidak pernah utus orang yang tidak siap.
Kita
tidak bisa Tuhan gunakan jika belum di proses dan dicetak oleh Tuhan.
Musa gagal di awal karena dia belum diproses, sehingga melakukan
dengan kekuatannya sendiri. Di awal ada orang yang berkata: “Siapa
yang mengangkat kamu jadi imam ?”, artinya Musa tidak bisa bebaskan
orang Israel sebelum diproses Tuhan.
Saat
Yesus panggil murid-muridNya, Dia berkata datang dan ikuti,
maka aku akan membuat dan memproses kamu (Mat 4:19, Mrk
1:16).
And
he saith unto them, Follow me, and I will make you fishers of
men. (Mat 4: 19)
Tuhan
ingin memproses dan mencetak kita, dari bahan baku hingga jadi produk
jadi.
Jika
kita ditugaskan sebelum kita diproses lebih dulu, maka kita akan
gagal total dan frustasi:
- Kita belum punya strategi Ilahi.
- Kurangnya otoritas dan topangan rohani.
- Kurangnya favor /kemurahan Ilahi dan penerimaan/ acceptance dari orang-orang, bahkan yang hendak kita tolong akan menolak kita.
Kis
2: 47 – Rasul-rasul mendapat kemurahan dari orang-orang. Ada
penambahan jiwa-jiwa karena adanya favor/ kemurahan.
Untuk
berhasil sebagai rasul, nabi, raksasa finansial, kita perlu favor/
kemurahan dan
penerimaan/
acceptance. Kemurahan itu datangnya dari penerimaan.
Kriteria
yang harus kita persiapkan untuk menjadi pembebas generasi :
(contoh dari hidup Musa)
1.
Memiliki hati seorang hamba (Possess the heart of the servant)
- Kel 3: 1a
Musa
memelihara ternak Yitro. Artinya Musa mengusahakan milik mertuanya,
bukan miliknya sendiri.
Urapan
Tuhan ada di kepala para hamba. Tuhan tidak mengurapi
majikan-majikan!
Aku
telah mendapat Daud, hamba-Ku;
Aku telah mengurapinya dengan minyak-Ku yang kudus
(Mzm
89: 21)
Dimanapun
Tuhan temukan hati hamba, maka urapan itu mengalir. Kita tidak bisa
bebaskan generasi karena lebih banyak orang ingin jadi majikan dan
tidak ada yang mau jadi hamba. Musa sebelumnya pangeran di istana
Mesir, dibesarkan dalam suasana kaya raya. Tapi Tuhan harus turunkan
gaya hidup seorang pangeran menjadi gembala selama 40 tahun.
Jika
kita ingin lulus ujian kepemimpinan, kita harus melewati proses
penghambaan
Sebelum
kita punya hati hamba, kita tidak memenuhi syarat untuk melayani
Yusuf
melayani para tahanan di dalam penjara, Daud menggembalakan kawanan
ternak ayahnya di padang gurun. Saul sebelum diurapi juga
menggembalakan ternak ayahnya.
Seberapa
besar visi kita, seberapa besar potensi di dalam kita,
sebelum
hati hamba muncul dalam hati kita, Tuhan tidak bisa gunakan kita.
2.
Datang ke gunung Tuhan (go to the mountain of God) - Kel 3: 1b
Musa
pergi ke bagian belakang padang gurun ke gunung Tuhan.
Pada
hari Musa memutuskan untuk pergi ke gunung Tuhan, hari itu Musa alami
perjumpaan Ilahi.
Gunung
Tuhan adalah tempat doa, adalah tempat berpuasa, adalah tempat
menyembah, adalah hadirat Tuhan.
Kita
memerlukan api revival, itu ada di gunung Tuhan. Kita
membutuhkan minyak untuk membebaskan generasi, itu ada di gunung
Tuhan. Musa, Elia, Yesus bertemu Tuhan di puncak gunung.
Tuhan
sedang memanggil kita ke tempat keintiman yaitu hadiratnya. Kita
harus ambil keputusan untuk berpindah dari tempat sekarang, dan masuk
ke hadirat Tuhan.
Ketika
kita membutuhkan: api, kuasa, urapan, passion, jubah untuk
menyelamatkan generasi, semua itu ada di ruang rahasia – di ruang
mahakudus – di gunung Tuhan, yaitu tempat penyembahan dan doa kita.
3.
Memutuskan untuk menyimpang dari jalan kita sendiri (decide to
turn aside) - Kel 3: 3
Di
gunung Tuhan Musa melihat semak belukar menyala tapi tidak terbakar.
Kemudian Musa memutuskan untuk menyimpang dan melihatnya.
Kita
harus membuat keputusan untuk menyimpang dari jalan kita
sekarang ke jalan Tuhan.
Menyimpang
artinya beri perhatian ekstra kepada apa yang Tuhan katakan
dan taruh di hati kita: visi, api Tuhan.
Jangan
ijinkan tubuh kita hidup sembarangan. Banyak yang visi padam karena
kurang memberi perhatian kepada visi itu. Jika kita beri perhatian
kepada sesuatu, kita akan fokus kepada hal itu. Ketika Tuhan melihat
Musa menyimpang, baru Tuhan memanggil. Melihat api Tuhan tidak cukup.
Hanya saat kita beri perhatian lebih, baru Tuhan akan berikan arahan.
No
direction and revelation without attention.
Menyimpang
artinya siap merubah arah
hidup, pendekatan, sikap, menjadi fleksibel dengan Tuhan,
tidak lakukan sesuatu hanya sesuai kebiasaan. Tuhan tidak memakai
orang yang menikahi tradisi.
Tuhan
hanya bekerja pada orang-orang yang fleksibel dengan
Tuhan.
Saat
Musa menyimpang, dia membelakangi ternaknya dan berhadapan dengan
semak. Sejak saat itu ternak-ternak itu tidak pernah lagi dikaitkan
dengan Musa. Selama ini ternak adalah usaha, kehidupan, investasi
Musa. Saat kita mau dipakai Tuhan menjadi pengubah generasi, kita
harus siap berpaling dari semuanya, meninggalkan semuanya dan jadikan
Tuhan satu-satunya fokus.
4.
Mempertahankan jarak aman antara kita dan Tuhan (maintain
the save distance) - Kel 3: 5a
Musa
ingin cepat-cepat mendekati semak, tapi Tuhan beri perintah yg aneh:
jangan mendekat!
Mempertahankan
jarak aman antara kita dan Tuhan, artinya keintiman tanpa
kurang ajar
(proximity
without familiarity)
Banyak
orang Kristen kehilangan api, jubah, urapan, karena mereka merasa
terlalu dekat dengan Tuhan. Kurang berdoa, kurang duduk diam untuk
mendengar suara Tuhan.
Di
Alkitab ada orang-orang yang merasa terlalu dekat kepada Tuhan dan
akibatnya dibinasakan: Usa menjamah Tabut perjanjian. Anak Harun yang
mempersembahkan api asing, anak-anak Eli yang tidak benar di hadapan
Tuhan.
Yes
6 – saat Yesaya melihat kerubim: 2 tangan menutupi muka. Kita tidak
diijinkan memandang wajah Jehova.
Jika
kita mau jalan jauh dengan Tuhan, harus jaga sikap dan jangan sok
akrab
5.
Tanggalkan kasut (put of thy shoes) - Kel 3: 5b
Sepatu
menyatakan martabat (dignity). Melepaskan kasut artinya
merelakan martabat kita di hadapan Tuhan. Serahkanlah segala
pergerakan dan tindak-tanduk kita kepada Tuhan.
Saat
Tuhan minta Musa lepas sandal, sejak saat itu Tuhan yang menentukan
langkah Musa,
dan
Musa tidak bisa ambil keputusan untuk dirinya sendiri.
Banyak
dari kita jalankan hidup dan pelayanan kita semau kita. Tuhan minta
kita tanggalkan kasut kita dan Tuhan yang menentukan arah kita hingga
ujung perjalanan hidup kita.
6.
Ikut merasakan hati Tuhan (fill HIS pain) - Kel 3: 7
Kita
harus bisa rasakan apa yang Tuhan rasakan. Tuhan melihat kesengsaraan
umat Israel, dan ia ingin hal yang sama kita rasakan.
7.
Mati terhadap diri sendiri (dead to self) - Kel 3: 11
Saat
Musa berkata: “siapa aku ini?” Musa mengacu kepada dirinya dulu:
pangeran Musa yang dulunya. Sebelum kita melihat diri kita sebagai
orang yang tidak penting, kita tidak bisa Tuhan gunakan. Yohanes
pembabtis berkata: aku harus semakin berkurang dan Dia semakin
bertambah.
Kita
harus sampai pada titik kesadaran bahwa kita tidak ada apa-apanya,
saat itulah Tuhan bisa gunakan kita. Segala kepercayaan diri harus
mati, rasa yakin kepada pendidikan dan bakat kita harus hilang, kita
harus sampai pada kesadaran bahwa kita tidak berguna tanpa Tuhan.
Setelah
Tuhan memproses Musa, Tuhan bertanya kepada Musa: “apa yang ada di
tanganmu?”
Artinya
tidak ada satu manusiapun yang tangan kosong. Setiap manusia telah
diberikan sesuatu.
Hidup,
tangan, roh kita tidak kosong.
Tuhan
sudah taruh di dalam kita : bakat, karunia, potensi, urapan Tuhan;
saat kita ditebusNya.
Musa
sedang membawa tongkat, artinya arah suatu generasi, jawaban untuk
penindasan seluruh bangsa, cara menghentikan kekuasaan Firaun,
kemampuan untuk menghapus air mata bangsa. Ada banyak orang yang
menuju kematian karena kita tidak sadar apa yang ada di tangan kita.
Saat
Musa lemparkan tongkatnya ke tanah, maka tongkat itu menjadi sesuatu
yang hidup. Tuhan sudah tanam suatu potensi dalam hidup kita, tapi
kita tidak menyadarinya, dan gunakan hanya untuk sekedar hidup atau
sekedar merasa nyaman.
Saat
Tuhan kirim Musa ke Mesir, Tuhan tidak beri alat baru. Tuhan hanya
menyadarkan apa yang selama ini di tangan musa, sehingga Musa
kemudian bisa memberdayakannya.
Minta
kepada Tuhan supaya mencelikkan dan singkapkan kepada kita tentang
apa yang sudah kita miliki dari Tuhan, tapi kita tidak sadar,
sehingga kita bisa menjadi jawaban bagi generasi ini.
Mulai
bulan agustus 2012, link MP3 rekaman hanya diberikan di grup
mailing-list pada link di atas.
Korespondensi:
antonius_fw@yahoo.com
(email, YM dan FB);
@Antonius_FW
(tweeter);
antoniusfw1@gmail.com
(Google +, Google Talk);
antonius_fw@hotmail.com
(MSN Massenger);
pin
BB: 29C12B56
No comments:
Post a Comment